Anda di halaman 1dari 9

Lex et Societatis, Vol. IV/No.

9/Okt-Des/2016

TUGAS DAN FUNGSI BANK INDONESIA presiden pada saat itu Bank Indonesia sering
SEBAGAI LEMBAGA NEGARA YANG disebut belum independen.3
INDEPENDEN MENURUT UNDANG-UNDANG Namun seiring dengan adanya reformasi dan
NOMOR 6 TAHUN 20091 amandemen UUD 1945, saat ini posisi Bank
Oleh : Abdul Wahid Goraahe2 Indonesia telah menjadi lembaga yang
independen. Menurut Pasal 23 D UUD 1945,
ABSTRAK Negara memiliki suatu bank sentral yang
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung
mengetahui apa saja tugas dan fungsi Bank jawab, dan independensinya diatur dengan
Indonesia sebagai Lembaga Negara yang undang-undang. Kedudukan yang independen
Independen Menurut Undang-Undang Nomor 6 bagi Bank Indonesia diperlukan agar tugas dan
Tahun 2009 Tentang Bank Indonesia dan wewenangnya dapat dilaksanakan dengan lebih
bagaimana perspektif Bank Indonesia dalam terfokus dan tidak memihak kepada suatu
menciptakan sistem perbankan yang sehat di kepentingan atau tujuan jangka pendek yang
Indonesia. Dengan menggunakan metode dapat membahayakan kestabilan ekonomi dan
penelitian yuridis normatif disimpulkan: 1. moneter serta negara secara keseluruhan.
Tugas Bank Indonesia sebagai lembaga negara Bank Indonesia memiliki tujuan tunggal atau
independen yaitu menetapkan dan singel objectives yaitu memelihara stabilitas
melaksanakan kebijakan moneter, mengatur nilai tukar rupiah. Untuk mencapai tujuan
dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, tersebut Bank Indonesia harus melaksanakan
mengatur dan mengawasi Perbankan. stabilitas moneter melalui pencapaian target
Sedangkan fungsi Bank Indonesia sebagai inflasi dengan suku bunga sebagai intermadiate
lembaga negara yang independen adalah instrument. Agar target tersebut tercapai, maka
sebagai fungsi pengawas dan fungsi bank perlu diciptakan suatu situasi yang kondusif
Indonesia sebagai Lender Of The Last Resort terhadap dilakukannya prinsip-prinsip kehati-
(LoLS). 2. Perspektif Bank Indonesia dalam hatian.
menciptakan sistem perbankan yang sehat di Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 baru
Indonesia hal ini diperlukan perubahan diatur independensi Bank Indonesia dari
strategis yang mampu melakukan perubahan campur tangan Presiden dan Kabinet.
terhadap bank-bank yang tidak sehat menjadi Sementara itu, independensi jenis yang kedua
sehat. Sebagai Bank Indonesia semua sama sekali belum disentuh. Independensi
kebijakan-kebiajakan yang dilakukan tidak bisa secara harafiah diartikan bebas dari campur
diintervensi oleh pihak lain, hal ini diperlukan tangan pemerintah, karena Bank Sentral selalu
untuk menjaga stabilitas sistem perbankan di merupakan bagian dari pemerintah. Pada
Indonesia. praktiknya hubungan bank sentral dengan
Kata kunci: Tugas dan fungsi, Bank Indonesia, bagian pemerintah sangat kompleks dari pada
Lembaga Negara, Independen istilah independen itu sendiri. Motivasi dan
pemberian independensi kepada Bank Sentral
PENDAHULUAN adalah untuk melindungi pelaksanaan kebijakan
A. LATAR BELAKANG moneter dari campur tangan politik. Maksud
Independensi Bank Indonesia sebelum dari perlindungan tersebut bukan untuk
adanya amandemen Undang-Undang Dasar memberikan kebebasan Bank Sentral dalam
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mencapai kebijakan apa saja yang lebih
(selanjutnya disebut UUD 1945), posisi Bank disukainya, akan tetapi setiap negara akan
Indonesia sebagai bank sentral berada di bawah merinci soal kebijakannya serta memberikan
komitmen pemerintah yang kredibel dalam
pencapaian tugas-tugasnya terutama dalam
masalah stabilitas harga.
1
Artkel Skripsi. Dosen Pembimbing : Atie Olii, SH, MH;
3
Hengky A. Korompis, SH, MH Zulfi Diane Zaini, Independensi Bank Indonesia dan
2
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM. Penyelesaian Bank Bermasalah, Cetakan Pertama, Cv. Keni
120711316 Media, Bandung, 2012, hal.122.

142
Lex et Societatis, Vol. IV/No. 9/Okt-Des/2016

Independensi harus diseimbangkan dengan Berdasarkan hal-hal yang dituliskan di atas,


akuntabilitas Bank Sentral kepada masyarakat maka saya tertarik untuk mengangkat judul
dan secara spesifik kepada wakil yang skripsi tentang: ”Tugas Dan Fungsi Bank
dipilihnya. Sangat berguna membedakan dua Indonesia Sebagai Lembaga Negara
macam independensi bagi bank sentral yaitu Independen Menurut Undang-Undang Nomor
independensi tujuan atau goal independent dan 6 Tahun 2009”.
independensi instrumen atau instrument
independent.4 Secara tegas independen B. RUMUSAN MASALAH
diartikan sebagai bebas dari instruksi apapun 1. Apa saja tugas dan fungsi Bank Indonesia
baik dari pihak pemerintah maupun dari pihak sebagai Lembaga Negara yang Independen
parlemen. Adanya Bank Sentral yang Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun
independen, diperlukan proteksi berupa 2009 Tentang Bank Indonesia?
kerangka institusional dan aspek hukum yang 2. Bagaimana perspektif Bank Indonesia dalam
mengikat sebagai sumber legitimasi dan menciptakan sistem perbankan yang sehat
kredibilitas dari kemandirian bank sentral di Indonesia?
tersebut.5
Diperlukan adanya ketentuan-ketentuan C. METODE PENELITIAN
yang mengatur organisasi bank sentral dan Metode yang digunakan dalam penelitian ini
hubungan institusionalnya dengan pemerintah adalah metode kepustakaan atau lazimnya
serta menetapkan fungsi dan lingkup disebut dengan library research. Metode yang
kewenangan bank sentral. Dengan demikian, digunakan dengan mempelajari, menelaah,
ketentuan tersebut akan menjadi pelindung mengkaji, menganalisa materi tentang “Tugas
fungsional dan operasional bagi bank sentral. dan Fungsi Bank Indonesia sebagai Lembaga
Dilain pihak, ketentuan tersebut harus Negara yang Independen Menurut Undang-
mengatur tata cara untuk menguji pertanggung Undang Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Bank
jawaban dari tindakan-tindakan yang diambil Indonesia” lewat peraturan perundang-
oleh bank sentral. undangan, literatur, dan kamus hukum.
Perubahan status Bank Indonesia menjadi Penelitian kepustakaan ini dilakukan dengan
lembaga yang independen diharapkan dapat menggunakan tiga bahan hukum yaitu bahan
mengatasi kelemahan-kelemahan dari hukum primer, bahan hukum sekunder, dan
kebijakan maupun pelaksanaan pengawasan bahan hukum tersier.
bank, termasuk aspek organisasi, penentuan
strategi pengawasan bank sehingga mampu PEMBAHASAN
mengadapi perubahan dan tantangan dalam A. Tugas Dan Fungsi Bank Indonesia Sebagi
lingkungan bisnis perbankan. Struktur lembaga Lembaga Negara Yang Independen
perbankan Indonesia telah berubah, bukan saja Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun
karena, jumlah bank-bank yang semakin 2009 Tentang Bank Indonesia
berkurang, akan tetapi juga karena adanya Pasal 7 Ayat (1) Undang-Undang Bank
unsur asing yang semakin bertambah dan Indonesia secara tegas memberikan landasan
diperlukannya pembersihan para pelaku dan bagi independensi Bank Indonesia dalam
pengelola bank yang tidak mampu dan patuh mencapai target yang ditetapkan, yaitu
(fit and proper). Bank Indonesia sebagai Bank “mencapai dan memelihara kestabilan nilai
Sentral dalam pembangunan nasional rupiah dengan menggunakan berbagai
memegang peranan penting dan sangat instrumen kebijakan yang ditetapkan”.6 Tujuan
dibutuhkan keberadaanya. Hal tersebut tersebut merupakan singel objective Bank
dikarenakan bahwa pembangunan disektor Indonesia yang dimaksudkan untuk
apapun selalu membutuhkan dana dan dana memperjelas sasaran yang akan dicapai dan
tersebut diperoleh dari sektor lembaga batas tanggung jawab yang harus dipikul oleh
keuangan termasuk bank.
6
Lihat, Pasal 7 Ayat (1) Undang-Undang 23 Tahun 1993 jo
4
Zulfi Diane Zaini, Op-Cit, hal. 124. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 jo Undang-Undang
5
Ibid, hal. 125. Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Bank Indonesia.

143
Lex et Societatis, Vol. IV/No. 9/Okt-Des/2016

Bank Indonesia. Berbeda dengan De Javashe sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), Bank
Bank Nv yang merupakan embrio dari Bank Indonesia melaksanakan kebijakan moneter
Indonesia selain berfungsi sebagai Bank Sentral secara berkelanjutan, konsisten, transparan,
sekaligus sebagai bank umum, fungsi komersial dan harus mempertimbangkan kebijakan
sudah dihilangkan dari tugas Bank Indonesia.7 pemerintah dibidang perekonomian”.9
Hal tersebut dimaksudkan agar Bank Sebagaimana dijelaskan dalam Penjelasan
Indonesia hanya mempunyai tujuan tunggal, Pasal 7 Ayat (2) Undang-Undang Bank
yaitu menjaga kestabilan nilai rupiah. Indonesia tersebut, dimaksudkan agar
Harapannya adalah agar Bank Indonesia dapat kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank
lebih fokus dalma melaksanakan tugasnya Indonesia diambil oleh Bank Indonesia telah
sebagai pemegang kewenangan moneter. mempertimbangkan dampaknya terhadap
Pelaksanaan tugas pokok Bank Indonesia negara dan perkembangan di sektor riil. Dalam
tersebut diarahkan dalam rangka mencapai rangka mencapai tujuan Bank Indonesia,
kestabilan nilai rupiah. sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 7
Kestabilan nilai rupiah yang dimaksud dalam Undang-Undang Bank Indonesia, yakni
Undang-Undang tersebut adalah kestabilan mencapai dan memelihara nilai rupiah, maka
nilai rupiah terhadap barang dan jasa yang Bank Indonesia mempunyai tugas pokok
diukur berdasarkan atau tercermin pada sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 8
perkembangan laju inflasi, serta terhadap mata Undang-Undang Bank Indonesia yang
uang negara lain yang diukur berdasarkan atau menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan
tercermin pada perkembangan nilai rupiah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Bank
(kurs) terhadap mata uang negara lain. Indonesia mempunyai tugas sebagai berikut:
Penetaan tujuan tunggal di atas menjadi sasaan 1) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan
dan batas tanggung jawab Bank Indonesia akan moneter,
semakin jelas dan terfokus. Selanjutnya, 2) Mengatur dan menjaga kelancaran sistem
sebagai impikasi terfokusnya tujuan tersebut, pembayaran,
Bank Indonesia perlu mengarahkan 3) Mengatur dan mengawasi bank
kebijakannya untuk menyimbangkan kondisi Guna mendukung tercapainya tujuan Bank
ekonomi internal, khususnya keseimbangan Indonesia secara efektif dan efisien, maka
anatara permintaan dan penawaran neraca ketiga tugas pokok Bank Indonesia
pembayaran. Perwujudan keseimbangan sebagaimana tersebut di atas harus saling
internal adalah terjaganya inflasi pada tingkat mendukung. Hal tersebut mengingat bahwa
yang rendah, sementara dari sisi eksternal untuk mencapai kebijakan moneter yang efektif
adalah terjaganya nilai rupiah pada tingkat dan efisien yang dilakukan dengan
perkembangan yang cukup kuat dan stabil. mengendalikan jumlah uang yang beredar,
Dengan terjaganya keseimbangan internal dan diperlukan suatu sistem pembayaran yang
eksternal tersebut maka sasaran tunggal efisien, cepat, aman, dan handal. Sementara
kebijakan moneter yaitu kestabilan nilai rupiah itu, sistem pembayaran yang efisien, cepat,
akan dapat tercapai.8 Untuk mencapai tujuan aman dan handal tersebut juga tidak terlepas
sebagaimana dimaksud pada Pasal 7 Ayat (1) dari kondisi sistem perbankannya yaitu sistem
Undang-Undang Bank Indonesia maka Bank perbankan yang sehat. Apabila Pasal 8 Undang-
Indonesia melaksanakan kebijakan moneter Undang Bank Indonesia dihubungkan dengan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 Ayat (2) tujuan Bank Indonesia , maka tujuan Bank
Undang-Undang Bank Indonesia yang Indonesia adalah mencapai dan memelihara
menyatakan: “untuk mencapai tujuan kestabilan nilai rupiah, dengan cara
melaksanakan kebijakan moneter yang
berkelanjutan, konsisten, transparan, dan
7
Zulfi Diane Zaini, Independensi Bank Indonesia dan
Penyelesaian Bank Bermasalah, Cetakan Pertama, Cv. Keni
Media, Bandung, 2012, hal. 132.
8 9
Krisna Harahap, Konstitusi Republik Indonesia Sejak Lihat, Pasal 7 Ayat (2) Undang-Undang 23 Tahun 1993 jo
Proklamasi Hingga Reformasi, Grafitri Budi Utami, Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 jo Undang-Undang
Bandung, 2004, hal.25. Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Bank Indonesia.

144
Lex et Societatis, Vol. IV/No. 9/Okt-Des/2016

mempempertimbangkan kebijakan umum Bank Indonesia sebagaimana dimaksud dalam


pemerintah dibidang perekonomian. Pasal 7 Undang-Undang Bank Indonesia, maka
Kestabilan nilai rupiah dan nilai tukar yang tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan
wajar merupakan sebagian prasyarat bagi memlihara kestabilan nilai rupiah, dengan cara
tercapainya pertumbuhan ekonomi melaksanakan kebijakan moneter yang
berkesinambungan yang pada gilirannya akan berkelanjutan, konsisten, transparan, dan
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Informasi mempertimbangkan kebijakan umum
mengenaik kebijakan moneter sebagai salah pemerintah di bidang perekonomian.
satu faktor yang dapat mempengaruhi keadaan Kestabilan nilai rupiah dan nilai tukar yang
ekonomi masyarakat, disampaikan kepada wajar merupakan sebagian prasyarat bagi
masyarakat agar masyarakat mengetahui tercapainya pertumbuhan ekonomi yang
secara terbuka.10 Dengan pertimbangan, berkesinambungan yang pada gilirannya akan
independensi Bank Indonesia merupakan upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat.12
untuk menjadikan bank Indonesia lebih efisien Kebijakan moneter merupakan salah satu
dalam melaksanakan tugasnya sehingga kenijakan penting dari kebijakan pembangunan
independensi Bank Indonesia tidak ekonomi nasional. Artinya, tujuan Bank
meninggalkan landasan konstitusional tentang Indonesia diharapkan dapat memperkuat
pengaturan ekonomi yang disusun sebagai pertumbuhan ekonomi dan pada akhirnya akan
usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. mendatangkan kemakmuran bagi masyarakat.
Kebijakan yang dipilih untuk memberikan Sesuai dengan Pasal 54 Ayat (2) Undang-
independensi kepada Bank Indonesia adalah Undang Bank Indonesia wajib memberikan
sebagai satu kebijakan yang dianggap pendapat dan pertimbangan kepada
merupakan penjabaran dari Pasal 33 Undang- pemerintah mengenai Rancangan APBN serta
Undang Dasar Negara Republik Indonesia kebijakan lain, dan Pasal 58 Ayat (6) huruf b
Tahun 1945, artinya bahwa independensi yang Undang-Undang Bank Indonesia, Bank
diberikan kepada Bank Indonesia didasarkan Indonesia wajib menyampaikan informasi
pada jiwa Pasal 33 UUD 1945 dan merupakan kepada masyarakat secara terbuka melalui
penjabaran lebih lanjut dari ketentuan Pasal 33 media massa yang memuat rencana kebijakan
UUD 1945. moneyer dan penetapan sasaran moneter.
1. Menetapkan dan Melaksanakan kebijakan Hal ini memberikan pengertian bahwa Bank
Moneter Indonesia ikut serta dalam rangka penyusunan
2. Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem perekonomian berdasarkan asas kekeluargaan
Pembayaran untuk sebesar-besarnya mencapai kemakmuran
3. Mengatur dan Mengawasi Perbankan rakyat. Informasi mengenai kebijakan moneter
Guna mendukung tercapainya tujuan Bank sebagai salah satu faktor yang dapat
Indonesia secara efektif dan efisien, maka mempengaruhi keadaan ekonomi masyarakat,
ketiga tugas pokok Bank Indonesia disampaikan kepada masyarakat agar
sebagaimana tersebut di atas harus saling masyarakat mengetahui secara terbuka.
mendukung. Hal tersebut mengingat bahwa Dengan pertimbangan, independensi Bank
untuk mencapai kebijakan moneter yang efektif Indonesia merupakan upaya untuk menjadikan
dan efisien yang dilakukan dengan Bank Indonesia lebih efisien dalam
mengendalikan uang yang beredar, diperlukan melaksanakan tugasnya, sehingga independensi
suatu sistem pembayaran yang efisien, cepat, Bank Indonesia tidak meninggalkan landasan
aman, dan handal.11 Sementara itu, sistem konstitusional tentang pengaturan ekonomi
pembayaran yang efisien, cepat, aman dan yang disusun sebagai usaha memberikan
handal tersebut juga tidak terlepas dari kondisi independensi kepada Bank Indonesia adalah
sistem perbankannya yaitu sistem perbankan sebagai satu kebijakan yang dianggap
yang sehat. Apabila Pasal 8 Undang-Undang merupakan penjabaran dari Pasal 33 UUD 1945.
Bank Indonesia dihubungkan dengan tujuan
12
Lihat, Penjelasan Umum Undang-Undang 23 Tahun 1993
10
Zulfi Diane Zaini, Op-Cit, hal. 133. jo Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 jo Undang-
11
Ibid, hal. 134. Undang Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Bank Indonesia.

145
Lex et Societatis, Vol. IV/No. 9/Okt-Des/2016

antara lembaga tersebut. Hal ini dimaksudkan


B. Perspektif Bank Indonesia Dalam agar setiap kebijakan yang diterbitkan oelh
Menciptakan Sistem Perbankan Yang Sehat otoritas yang terlibat dalam stabilitas sistem
Di Indonesia perbankan ke depan dapat terhindar dari
Pelaksanaan kedudukan Bank Indonesia pertentangan dan dampak negatif. Pemantauan
untuk menjaga stabilitas sistem perbankan atas stabilitas perbankan penting dilakukan
harus dilakukan secara utuh. Oleh karena itu, agar mampu mengukur tekanan risiko yang
konsep ke depan dalam menjaga stabilitas akan timbul, khususnya gangguan yang bersifat
sistem perbankan di Indonesia secara sistemik atau dapat menciptakan krisis. Melalui
menyeluruh diperlukan kerangka kerjasama deteksi dini diharapkan dapat dilakukan
diantara lembaga terkait yaitu Pemerintah, pencegahan terjadinya instabilitas perbankan
Bank Sentral, dan OJK. Hal tersebut yang dapat mengembalikan perekonomian baik
dimaksudkan untuk menghindarkan duplikasi melalui kebijakan Bank Indonesia maupun
dan gesekan kepentingan dari masing-masing Pemerintah. Pencegahan krisis dilakukan
lembaga terkait. Kerangka stabilitas sistem dengan cara mencegah ketidakstabilan
perbankan nasional mencakup misi, tujuan, dan khususnya dalam sistem perbankan. Berbagai
strategi yang akan dilaksanakan, meliputi langkah kebijakan untuk mengatasi
koordinasi dan kerjasama diantara lembaga ketidakstabilan perbankan dengan mengadopsi
terkait, pemantauan atas stabilitas sistem peraturan yang diterbitkan oleh lembaga-
perbankan nasional. Pencegahan krisis lembaga internasional seperti Internasional
ketidakstabilan dalam sistem keuangan, dan Monetary Fund (IMF) dan Bank for
menajemen krisis dalam rangka mencegah atau Internasional Settlement (BIS).14
paling tidak meminimalkan terulangnya risiko Meskipun pendekatan untuk mencegah
sistemik pada sistem perbankan nasional. timbulnya krisis cukup banyak, namun tidak ada
Penetapan misi dan tujuan dalam kerangka jaminan bahwa krisis tersebut tidak akan terjadi
stabilitas sistem perbankan dimaksudkan untuk lagi, karena potensi terjadinya krisis selalu ada,
memberikan landasan yang jelas bagi lembaga sehingga perlu adanya pengelolaan krisis.
yang mengawasi stabilitas sistem perbankan.13 Menajemen krisis berupa prosedur
Tugas pokok Bank Indonesia sebagai Bank penyelesaian krisis dan kejelasan peran dan
Sentral yaitu mencapai dan memelihara tanggung jawab dari masing-masing lembaga
stabilitas rupiah melalui stabilitas moneter dan yang terlibat.
didukung oleh stabilitas keuangan dan Apabila suatu Bank dinyatakan dalam
perbankan. Dalam praktik fungsi yang menjaga kesulitan, maka diperlukan langkah-langkah,
stabilitas moneter tidak dapat terlepas dari antara lain:
fungsi menjaga stabilitas sistem keuangan. a) Lembaga yang berwenang harus
Dalam menjaga stabilitas sistem keuangan menetapkan apakah bank yang diyatakan
diperlukan pengawasan stabilitas sistem dalam kesulitan itu tergolong sistemik atau
perbankan dan penyelesaian apabila terjadi tidak.
krisis yang mencakup koordinasi dan b) Proses penyelamatan harus ditetapkan
kerjasama, pemantauan, pencegahan krisis dan secara hukum mengingat adanya
menajemen krisis. penggunaan dana public dalam proses
Upaya untuk menjaga stabilitas sistem penyelamatan tersebut.
perbankan, selain dilakukan oleh Bank c) Peran Bank Indonesia, otoritas
Indonesia juga dilakukan oleh lembaga terkait pengawasan, dan Pemerintah harus
lainnya, sehingga sebagai instrument dalam ditetapkan secara jelas.
stabilitas sistem perbankan, tidak hanya Bank Indonesia sebagai otoritas moneter,
dilakukan oleh Bank Indonesia, tetapi juga oleh perbankan, dan sistem pembayaran,
otoritas lainnya. Untuk pengelolaan informasi mempunyai tugas utama tidak saja menjaga
dan efektivitas kebijakan diperlukan koordnasi stabilitas moneter, namun juga stabilitas sistem

13 14
Ibid. Ibid,hlm. 282.

146
Lex et Societatis, Vol. IV/No. 9/Okt-Des/2016

keuangan yang meliputi perbankan dan sistem Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk
pembayaran. Keberhasilan Bank Indonesia mengatur dan menjaga sistem pembayaran.
dalam menjaga stabilitas moneter tanpa diikuti Apabila terjadi gagal bayar pada salah satu
oleh stabilitas sistem keuangan, tidak akan peserta dalam sistem pembayaran, maka akan
banyak berarti dalam mendukung timbul risiko potensial yang cukup serius dan
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. mengganggu kelancaran sistem pembayaran.
Hal tersebut mengingat stabilitas moneter Kegagalan tersebut dapat menular, sehingga
dan stabilitas keuangan ibarat dua sisi mata menimbulkan gangguan yang bersifat sistemik.
uang yang tidak dapat dipisahkan. Independensi sangat diperlukan dalam
Independensi empat peran dalam memelihara pelaksanaan tugas Bank Indonesia sebagai
stabilitas sistem keuangan yaitu: pertama, otoritas dalam sistem pembayaran untuk
menjaga stabilitas moneter antara lain melalui mengidentifikasi risiko potensial dalam sistemik
instrument suku bunga dalam operasi pasar pembayaran. Keempat, fungsi Bank Indonesia
terbuka. Dalam pelaksanaan peran ini, Bank dalam riset dan pemantauan yang dapat
Indonesia dituntut mampu menetapkan mengakses berbagai informasi yang dinilai
kebijakan moneter secara tepat dan mengancam stabilitas keuangan.
berimbang.15 Bank Indonesia dapat memantau
Kedua,Bank Indonesia memiliki peran vital kerentanan sektor keuangan dan mendeteksi
dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan potensi kejutaan yang berdapak pada stabilitas
yang sehat, khususnya perbankan. Penciptaan sistem keuangan. Melalui riset, Bank Indonesia
kinerja lembaga perbankan dilakukan melalui dapat mengembangkan instrument dan
mekanisme pengawasan dan pengaturan. indikator untuk mendeteksi kerentanan sektor
Sektor perbankan memiliki pangsa yang keuangan. Hasil riset dan pemantauan tersebut,
dominan yaitu sebesar 80% dalam sistem selanjutnya akan menjadi rekomendasi bagi
keuangan. Oleh karenanya, kegagalan disektor otoritas terkait dalam mengambil langkah-
perbankan dapat menimbulkan ketidakstabilan langkah yang tetap untuk merendam gangguan
keuangan dan mengganggu perekonomian. dalam sektor keuangan.
Untuk mencegah terjadinya kegagalan tersebut, Kelima, fungsi bank Indonesai sebagai jaring
sistem pengawasan dan kebijakan perbankan pengaman sistem keuangan melalui fungsi Bank
yang efektif harus ditegakan. Selain itu, disiplin Sentral sebagai lender of the last resort (LoLR).
pasar melalui kewenagan dalam pengawasan Fungsi LoLR (sumber pemberi pinjaman
dan pembuat kebijakan serta penegakkan terakhir) merupakan peran tradisional Bank
hukum harus dijalankan. Upaya penegakkan Indonesia sebagai Bank Sentral dalam
hukum yang dimaksudkan untuk melindungi mengelola krisis untuk menghindari terjadinya
perbankan dan stakeholder serta sekaligus ketidakstabilan sistem keuangan.17
mendorong kepercayaan terhadap sistem Indenpedensi Bank Indonesia dalam LoLR
keuangan.16 sangat penting, karena adanya pertimbangan
Hal tersebut sesuai dengan landasan risiko sistemikdan persyaratan yang ketat yang
konsepsi hukum sebagai sarana pembangunan harus diterapkan dalam penyediaan likuiditas,
yakni untuk memupuk kesadaran hukum dalam sehingga merupakan kebijakan dari Bank
masyarakat dan membina sikap para penguasa Indonesia sebagai lembaga yang independen
dan para pejabat Pemerintah ke arah tanpa adanya campur tangan dari pihak
penegakkan hukum, keadilan serta manapun.
perlindungan terhadap harkat dan martabat Salah satu kondisi agar perekonomia dapat
manusia, dan ketertiban sertta kepastian beroperasi secara optimal adalah tercapainya
hukum sesuai dengan Undang-Undang Dasar stabilitas keuangan. Selanjutnya, stabilitas
1945. moneter menjadi salah satu elemen kunci
dalam pencapaian stabilitas keuangan, yang
diukur dari antara lain stabilitas harga, dengan
15
Hermasyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Edisi
Revisi Cetakan IV, Kencana, 2008, hal. 40.
16 17
Ibid, hal. 41. Ibid, hal. 43.

147
Lex et Societatis, Vol. IV/No. 9/Okt-Des/2016

mengelola nilai tukar, inflasi, dan suku bunga seperti prudent banking dan good corporate
agar berfluktuasi dalam batas yang optimal bagi governance. Dalam rangka pelaksanaan
para pelaku ekonomi. kegiatan usaha bank secara prudent atau hati-
Pencapaian stabilitas harga dan moneter, hati, otoritas perbankan harus menerbitkan
diharapkan akan menghasilkan suatu kondisi peraturan terkait dengan kehati-hatian dalam
yang disebut pareto optimal, yaitu untuk pengelolaan bank dan mewajibkan bank untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat. Hal ini memenuhi peraturan prudential banking,
sesuai dengan cita-cita Negara Indonesia dalam terkait dengan ratio-ratio pengukuran tingkat
UUD 1945 untuk membentuk Negara likuiditas bank, seperti Capital AdequacyCapital
kesejahteraan yang secara konstitusional Adequacy Ratio (CAR).
dituangkan dalam alinea keempat Pembukaan Kegiatan usaha bank dikategorikan sehat,
UUD 1945 dan Pasal 33 UUD 1945 bahwa apabila kegiatan usaha bank merupakan
pemanfaatan atas pengelolaan kekayaan alam kegiatan yang layak dan lazim digolongkan
dan lingkungan untuk sebesar-besar sebagai kegiatan usaha bank, sehingga
kemakmuran rakyat. walaupun ini bersifat terbuka, namun variasi
Dalam konteks pembaruan hukum kegiatan bank dibatasi oleh International best
khususnya Hukum Perbankan terkait dengan practies, yaitu bank tidak diperkenankan
Bank Setral, maka sudah waktunya bagi melakukan kegiatan usaha yang sama sekali
Indonesia untuk membangun Hukum tidak ada hubungannya dengan dunia
Perbankan khususnya yang terkait dengan Bank perbankan.19 Penerapan doktrin prudent
Sentral yang bukan saja akomodatif menjawab banking sangat penting untuk membangun
dinamika perekonomian yang terus aspek kegiatan usah perbankan yang sehat dan
berkembang, namun juga antisipatif dalam menghendaki adanya kewenangan publik dari
mencegah kegaduhan politik yang selalu otoritas perbankan, dalam hal ini Bank
mewarnai perjalanan Bank Indonesai ke depan. Indonesia sebagai Bank Sentral, sehingga
Amanat yang kuat dari konstitusi merupakan peraturan yang diterbitkan yang substansinya
pra syarat Bank Indonesia yang independen, dimasukkan untuk keperluan menjaga
kuat, dan efektif. Usaha bank mempunyai integritas sistem perbankan dapat bersifat
karasteristik khusus, karena merupakan memaksa. Mengingat bank menjalankan
kegiatan usaha yang bersifat keperdataan usahanya sebagai lembaga intermediasi, maka
namun terdapat kewajiban Hukum Publik, dana yang terdapat di bank berasal dari
sehingga penanganan Hukum Perbankan harus sebagian kecil pemegang saham dan sebagian
pula memperhatikan kepentingan Hukum besar dana pihak ketiga dan dihimpun.
Politik.18 Untuk itu, dalam rangka Sehingga, dalam menjalankan usahanya bank
pembangunan sistem perbankan nasional yang perlu diawasi secara ketat oleh otoritas
sehat diperlukan peraturan perbankan yang perbankan. Dengan demikian, fungsi utama dari
bersifat khusus, dan untuk efektivitas otoritas perbankan adalah mewakili
pelaksanaannya, maka ketentuan perbankan kepercayaan dan kepentingan nasabah,
yang diikuti dengan kewenangan publik harus disamping menjaga integritas sistem perbankan
dimiliki oleh Bank Indonesia sebagai Bank nasional. Independensi Bank Indonesia
Sentral. Dalam pembangunan sistem hukum diharapkan akan lebih menjamin stabilitas
perbankan nasional yang bertujuan untuk moneter, yang merupakan prasyarat untuk
mengatur agar kegiatan usaha bank selaku dapat terciptannya pertumbuhan ekonomi yang
lembaga intermediasi dapat dilakukan secara berkelanjutan, karena dengan terwujudnya
berhati-hati prudent, aman, dan sehat, stabilitas moneter dan keuangan.
dipengaruhi oleh filosofi usaha bank sebagai Program pembangunan nasional dapat
intermediary institution atau lembaga tercapai. Oleh karena itu, pada hakikatnya,
intermediasi dan dianutnya doktrin dalam independen Bank Indonesia merupakan
penyelenggaraan usaha perbankan yang sehat kepentingan seluruh masyarakat dalam

18 19
Zulfi Diane Zaini, Op-Cit, hal. 284. Ibid, hal. 291.

148
Lex et Societatis, Vol. IV/No. 9/Okt-Des/2016

upayanya mencapai kesejahteraan ekonomi. 2. Upaya membangun hukum perbankan


Independensi Bank Sentral di Indonesia yang baik untuk kedepannya, diperlukan
merupakan pilihan yang akan memaksimalkan konsep pengembangan dan
peningkatan kesejahteraan dalam jangka pembaharuan hukum perbankan
panjang dan merupakan kompromi politik yang nasional melalui perbaikan dan
akan menghasilkan keseimbangan politik yang perubahan undang-undang perbankan
lebih stabil di antara cabang-cabang kekuasaan dengan memperhatikan perangkat
negara. 20 hukum-hukum yang berbeda mengenai
Khususnya ditingkat eksekutif serta legislatif. Indenpendensi dari Bank Indonesia.
Dalam praktiknya, penegasan independensi
Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang DAFTAR PUSTAKA
independen sangat diperlukan sehingga Abdullah dan Francis Tantri, Thamrin, Bank dan
perlindungan konstitusional merupakan satu- Lembaga Keuangan, Edisi Pertama Cetakan
satunya jalan agar Bank Indonesia sebagai Bank Ketiga, PT. Raja Grafindo Persada, Jakartam
Sentral yang independen di Indonesia dapat 2014.
melaksanakan fungsinya dengan baik dan Diane Zaini, Zulfi, Independensi Bank Indonesia
maksimal.21 dan Penyelesaian Bank Bermasalah,
Cetakan Pertama, Cv. Keni Media, Bandung,
PENUTUP 2012.
A. KESIMPULAN Djumhana, Muhamad, Hukum Perbankan di
1. Tugas Bank Indonesia sebagai lembaga Indonesia, Cetakan Ketiga, Citra Aditya
negara independen yaitu menetapkan Bakti, Bandung, 2000.
dan melaksanakan kebijakan moneter, Djiwamdono, J. Soedrajat, Mengola Bank
mengatur dan menjaga kelancaran Indonesia Dalam Masa Krisis, LP3ES,
sistem pembayaran, mengatur dan Jakarta, 2001.
mengawasi Perbankan. Sedangkan fungsi Harahap, Krisna, Konstitusi Republik Indonesia
Bank Indonesia sebagai lembaga negara Sejak Proklamasi Hingga Reformasi, Grafitri
yang independen adalah sebagai fungsi Budi Utami, Bandung, 2004.
pengawas dan fungsi bank Indonesia Hendro dan Conny Tjandra Rahardja, Tri, Bank
sebagai Lender Of The Last Resort (LoLS). dan Institusi Keuangan Non Bank di
2. Perspektif Bank Indonesia dalam Indonesia, Cetakan Pertama, UPP STIM
menciptakan sistem perbankan yang YKPN, Yogyakarta, 2014.
sehat di Indonesia hal ini diperlukan Jati Kusuma, Mahesa, Hukum Perlindungan
perubahan strategis yang mampu Nasabah Bank, Cetakan Pertama, Nusa
melakukan perubahan terhadap bank- Media, Bandung, 2012.
bank yang tidak sehat menjadi sehat. Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya,
Sebagai Bank Indonesia semua kebijakan- Edisi Revisi, Cetakan Ke-14, PT. Raja
kebiajakan yang dilakukan tidak bisa Grafindo Persada, Jakarta, 2014.
diintervensi oleh pihak lain, hal ini Kusumaningtuti SS, Peran Hukum Dalam
diperlukan untuk menjaga stabilitas Penyelesaian Krisis Perbankan di Indonesia,
sistem perbankan di Indonesia. Rajawali Pers, Jakarta, 2009.
Rahardjo, M. Dawam, Bank Indonesia dalam
B. SARAN Kilasan Sejarah Bangsa, Pustaka LP3ES,
1. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai Jakarta, 2000.
lembaga negara yang independen, Sembiring, Sentosa, Hukum Perbankan,
diharapkan Bank Indonesia dapat Cetakan Kedua, Cv. Mandar Maju, Bandung,
menjalankan tugasnya sesuai dengan 2008.
peraturan perundang-undangan di Sugiyono dan Ascarya, Fx, Kelembagaan Bank
Indonesia. Indonesia, Jakarta.

20
Ibid,hal. 292.
21
Ibid.

149
Lex et Societatis, Vol. IV/No. 9/Okt-Des/2016

Supramono, Gatot, Perbankan dan Masalah


Kredit Suatu Tinjauan di Bidang Yuridis, PT.
Rineka Cipta, Jakarta, 2009.
Untung, H. Budi Kredit Perbankan di Indonesia,
Edisi Kedua, Penerbit ANDI, Yogyakarta,
2005.
Usman, Rachmadi, Aspek-Aspek Hukum
Perbankan Indonesia. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 2001.

SUMBER-SUMBER LAIN
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang 23 Tahun 1993 jo Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 2004 jo Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Bank
Indonesia.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992
Sebagaimana Telah diubah dnegan Undang-
Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang
Perbankan.

150

Anda mungkin juga menyukai