Oleh:
Ayu Nursari, I Wayan Suparta, Yoke Moelgini
Magister Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Lampung
Email: yoek_thea@yahoo.co.id
Abstrak
Perkembangan teknologi telah menyentuh aspek kehidupan termasuk sektor
ekonomi perbankan.Seiring dengan kemajuan teknologi finansial, transaksi
ekonomi terus mengalami perubahan pada pola dan sistem pembayaran
(payment) yang pengaruhnya mempermudah jangkauan masyarakat dengan
produk keuangan bank.Saat ini peranan pembayaran uang tunai mulai tergeser
dengan adanya kemajuan teknologi. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh pembayaran non tunai (Kartu Debit/ATM, Kartu Kredit, E
Money, Kliring, RTGS) terhadap perekonomian dan permintaan uang tunai di
masyarakat Indonesia. Penelitian ini menggunakandata yang bersumber dari
Bank Indonesia (BI) dan Badan Pusat Statistik (BPS).Data penelitianyang
digunakan adalah data time seriestriwulan dengan sampel waktu 2013 : 1 sampai
dengan 2018 : 4.Teknik analisis data yang digunakan adalah Eror Correction
Model (ECM) dan Analisis Trend.Hasil penelitian menunjukkan
bahwapembayaran non tunai (Kartu Debit/ATM, Kartu Kredit, E Money, Kliring,
RTGS) berpengaruh positif terhadap perekonomian dan permintaan uang tunai di
masyarakat Indonesia.
Kata kunci: Kartu Debet/ATM, Kartu Kredit, E-money, Kliring, RTGS, PDB, M1
Pendahuluan
Seiring dengan kemajuan based. Perkembangan teknologi
teknologi finansial, transaksi telah menyentuh aspek kehidupan
ekonomi terus mengalami termasuk sektor ekonomi. Bentuk
perubahan pada pola dan sistem inovasi pelayanan bank berupa
pembayaran (payment) yang pelayanan electronic transaction (e
pengaruhnyamempermudah banking) melalui sistem pembayaran
jangkauan masyarakat dengan non tunai dengan menggunakan
produk keuangan bank dan lembaga kartu (Kartu debet/ATM, kartu kredit)
keuangan non bank. Saat ini dan uang elektronik (e money) serta
peranan pembayaran uang tunai transaksi Kliring dan RTGS.
mulai tergeser dengan adanya Berdasarkan kajian yang dilakukan
kemajuan teknologi. Kondisi oleh Costa dan Grauwe (2001),
demikian juga telah mendorong penggunaan alat pembayaran non
berkembangnya alat pembayaran tunai secara luas memiliki implikasi
dari cash based menjadi non cash pada berkurangnya pemintaan uang
JEP-Vol. 8, N0 3, Nopember |1
2019
terhadap uang yang diterbitkan Bank yang diterbitkan Bank Indonesia.
Sentral, base money yang pada Nominal transaksi uang elektronik
gilirannya dapat mempengaruhi mencapai Rp. 10,42 triliun.
pelaksanaan tugas Bank Sentral Kemunculan e-money ditengah
dalam melaksanakan kebijakan masyarakat bertujuan untuk
moneter. Hal yang sama juga mengurangi tingkat pertumbuhan
dikemukakan oleh Freidman (1999), penggunaan uang tunai.
perkembangan teknologi informasi Kehadiran alat pembayaran non
akan memberikan implikasi terhadap tunai berbentuk kartu berpotensi
berkurangnya peran base money untuk mendorong kenaikan tingkat
dalam transaksi pembayaran. konsumsi. Kenaikan konsumsi
2,000,000,000
akhirnya akan mempengaruhi
1,500,000,000 peningkatan pendapatan nasional
1,000,000,000 dan dapat mendorong meningkatnya
Pe…
500,000,000-
permintaan uang (money demand).
2013 2104 2015 2016 2017 2018 Dari sisi produsen peningkatan
Sumber: Bank Indonesia, data diolah (2019)
konsumsi berpotensi mendorong
Gambar 1: Perkembangan Peredaran Uang
aktifitas usaha dan ekspansi. Dari
Sebagaimana terlihat dalam sisi pemerintah penggalakan
Gambar 1, jumlah uang beredar penggunaan pembayaran non tunai
dalam arti sempit (M1) mengalami dalam jangka panjang dapat
peningkatan dari waktu ke waktu menghemat biaya cetak uang.
selama periode tersebut.Kehadiran Peningkatan pembayaran non
alat pembayaran non tunai bagi tunai akan mempengaruhi
perekonomian memberikan manfaat permintaan uang dan keseimbangan
peningkatan efisiensi dan produk- di pasar uang, serta output dan
tifitas keuangan yang mendorong harga, yang tentunya mempunyai
aktifitas sektor rill pada gilirannya implikasi terhadap pengendalian
dapat mendorong pertumbuhan moneter. Perubahan tingkat suku
ekonomi dan meningkatkan kese- bunga, output dan harga tersebut
jahteraan masyarakat (Pramono et tentunya akan di respon oleh Bank
al, 2006). Di Indonesia pengguna e Indonesia dalam bentuk
money tumbuh secara signifikan pengendalian moneternya.
yang tercermin dari data volume dan Berdasarkan uraian latar
nominal transaksi pada tahun 2017 belakang diatas dan fenomena di
Indonesia maka penulis tertarik kartal.Pembayaran non tunai dalam
untuk melakukan penelitian dengan penggunaannya melibatkan jasa
judul:“Pengaruh Pembayaran Non perbankan. Perbankan selaku badan
Tunai Terhadap Jumlah Uang Yang usaha penghimpun dana
Diminta Masyarakat (M1) Dan masyarakat selayaknya memberikan
Perekonomian”. pelayanan lalu lintas pembayaran
Kajian Pustaka yang dapat membanatu dalam
Sistem pembayaran adalah suatu pemenuhan kebutuhan ekonomi
sistem yang mencakup pengaturan, nasabah.
kontrak/perjanjian, fasilitas
Electronic payment system
operasional, dan mekanisme teknis
merupakan penerapan teknologi
yang digunakan untuk penyampaian,
pada sistem pembayaran agar
pengesahan dan penerimaan
aktifitas perbankan lebih cepat,
instruksi pembayaran, serta
tepat, akurat yang akhirnya akan
pemenuhan kewajiban pembayaran
meningkatkan produktifitas
melalui pertukaran “nilai”
perbankan. Sistem pembayaran ini
antarperorangan, bank, dan
pun berkembang menjadi electronic
lembaga lainnya baik domestik
payment system, dimana sistem
maupun antarnegara (Subari &
pembayaran elektronik ini
Ascarya 2003). Dalam prakteknya,
memanfaatkan teknologi dalam
transaksi pembayaran dilakukan
bertransaksi, misalnya kartu debit
dengan instrumen tunai dan
dan kartu kredit.(Warjiyo,
nontunai. Sistem pembayaran
Perry.2006).
merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari sistem keuangan Teori Pasca Keynes
dan perbankan suatu negara. Teori permintaan uang Keynes
Pembayaran Non Tunai mendasarkan pada adanya dua
Pembayaran non tunai adalah motif memegang uang kas, yakni
pembayaran yang dilakukan tanpa motif transaksi dan spekulasi. Motif
menggunakan uang tunai yang transaksi tergantung dari
beredar melainkan menggunakan pendapatan. Sedangkan, motif
cek atau bilyet giro (BG) dan berupa spekulasi tergantung dari tingkat
sistem pembayaran elektronik bunga. Perkembangan selanjutnya
berbasis kartu yang dapat dari teori Keynes ini didasarkan atas
mengganti peranan uang dua pembagian tersebut, yang
masing-masing dilakukan oleh
William J. Baumol dan James penelitian secara statistik untuk
Tobin.Pengaruh peningkatan mengetahui pengaruh variable
pembayaran non-tunai tersebut bebas Pembayaran Non Tunai
terhadap permintaan uang kartal, (Kartu debet/ATM, kartu kredit, e
M1, dan M2 juga dapat terjadi pada money, kliring dan RTGS) terhadap
putaran berikutnya. Seiring dengan variabel terikat (permintaan uang
peningkatan GDP akibat masyarakat (M1) dan perekonomian
peningkatan pembayaran non-tunai Indonesia). Pada penelitianini,data
tersebut (diperkirakan), akan bersumber dari Bank Indonesia (BI)
terdapat peningkatan permintaan dan Badan Pusat Statistik (BPS).
uang kartal, M1, dan M2. Di sisi lain Data penelitianyang digunakan
pembayaran non-tunai diperkirakan adalah data time seriestriwulan
juga turut meningkat. Peningkatan dengan sampel waktu 2013 : 1
GDP, uang kartal, M1, dan M2 sampai dengan 2018 : 4
tersebut tentunya perlu lag beberapa Metode Analisis Data
periode. Analisis yang digunakan dalam
Dalam perekonomian tertutup, penelitian ini adalah Analisis Eror
Keynes membagi permintaan Correction Model (ECM) digunakan
agregat menjadi dua sektor yaitu untuk mengidentifikasi pengaruh
sektor pengeluaran rumah tangga variabel pembayaran non tunai yaitu
(C) dan pengeluaran swasta berupa kartu debet/ATM,kartu kredit, e
Investasi (I).Sedangkan pada tiga money, Kliring, dan RTGS terhadap
sektor, ditambah dengan perekonomian Indonesia dan
pengeluaran pemerintah (G). Untuk permintaan uang (M1). Metode Eror
perekonomian terbuka, Keynes Correction Model (ECM) dalam
memasukan unsur factor luar negeri penelitian ini adalah :
yaitu berupa sektor dan impor yang PDBt = β0 +β1 NTKDt + β2NTKKt +
sering disebut ekspor netto (X-
β3NTEMt+ β4NTKLt +
M)
β5NTGSt+β6ECT6..........(1)
Metodepeneltian
M1t = α0+α1 NTKDt + α2NTKKt +
Jenis dan Sumber Data
α3NTEMt + α4NTKLt
Penelitian ini merupakan
+α5NTGSt + α6ECT6.........(2)
penelitian kuantitatif yang
Keterangan :
menekankan pada pengujian teori
PDB = Perekonomian Indonesia
melalui pengukuran variable
(PDB)
M1 = Permintaan Uang (M1) Y = adalah nilai dari ramalan
NTGS = Nominal Transaksi RTGS dengan trend.
NTKL = Nominal Transaksi Kiliring a = nilai tetap (konstanta) atau
NTEM = Nominal Transaksi E nilai Y pada X sama dengan
Money nol.
NTKK = Nominal Transaksi Kartu b = kemiringan (slope) atau
Kredit perubahan nilai Y dari waktu
NTKD = Nominal Transaksi Kartu ke waktu
Debit/ATM X = Periode waktu ke waktu
β0 – β5 = Koefisien Regresi PDB β6
=Speed Of AdjustmentPDB
Hasil & Pembahasan
α0– α 5 = Koefisien Regresi M1
α6 =Speed Of AdjustmentM1 Uji Stasionaritas
ECT = Residual/eror dalam
Pada penelitian ini, langkah
persamaan jangka panjang
ᵋ = Residual/eror dalam pertama yang dilakukan adalah
persamaan jangka pendek
melihat kestasionaritasan data yang
ᵗ = Waktu /period ke t
Dalam penelitian ini juga digunakan dengan melakukan uji
digunakanmetode Trend Kuadrat stasionaritas.
Terkecil (Least SquareMethod)untuk Berdasarkanhasil uji stasionaritas
mengidentifikasi efek dari perubahan data, terdapat tiga variabel tidak
waktu terhadap jumlah uang yang stasioner di tingkat level, kemudian
beredar di masyarakat. Rumus dilakukan uji stasioneritas pada
perhitungannya: tingkat first difference yang diperoleh
Y = a + bX hasil satu variabel tidak stasioner.
b = n∑XY - ∑XY Maka dilakukan uji stasionaritas
pada tingkat second difference dan
n 2
∑XY – (∑XY) diperoleh hasil yang bahwa semua
varabel stasioner dengan nilai
a = ∑Y – b ∑X probabilitas lebih kecil dari 0.05
n n (5%).
Keterangan:
AD
Y=A
Y2=C+I+G+(X-M)
C2
C1
Y1=C+I+G+(X-M)
2
1 Y Y
Y
Sumber: Data diolah (2019)
Gambar 9.Keynesian Crossing
Kesimpulan RTGS berpengaruh negatif belum
Berdasarkan hasil pengolahan mampu mempengaruhi produk
data dan pembahasan yang telah domestik bruto (PDB) dalam
dilakukan, maka dapat disimpulkan perekonomian Indonesia.
sebagai berikut : 3. Pembayaran Non Tunai dalam
1. Pembayaran Non Tunai dalam jangka pendek nilai nominal
jangka pendek nilai nominal transaksi Kartu Debit/ATM, nilai
transaksi Kartu Debit/ATM, nilai nominal transaksi kartu Kredit,
nominal transaksi kartu Kredit, nilai nominal transaksi E Money,
nilai nominal transaksi E Money, nilainominal transaksi RTGS
nilainominal transaksi RTGS berpengaruh positif, secara
berpengaruh positif, secara bersama sama berpengaruh
bersama sama memberikan terhadap jumlah permintaan uang
manfaat efisiensi dan peningkatan masyarakat (M1) Indonesia. Nilai
sector rill dalam mempengaruhi nominal transaksi Kliring
produk domestik bruto (PDB) berpengaruh negatif terhadap
dalam perekonomian Indonesia. permitaan uang (M1) masyarakat
Nilai nominal transaksi Kliring Indonesia..
berpengaruh negatif belum 4. Pembayaran Non Tunai dalam
mampu mempengaruhi produk jangka panjang nilai nominal
domestik bruto (PDB) dalam transaksi Kartu Debit/ATM, nilai
perekonomian Indonesia. nominal transaksi kartu Kredit,
2. Pembayaran Non Tunai dalam nilai nominal transaksi E Money,
jangka panjang nilai nominal nilai nominal transaksi kliring dan
transaksi Kartu Debit/ATM, nilai nilainominal transaksi RTGS
nominal transaksi kartu Kredit, berpengaruh positif, secara
nilai nominal transaksi E Money bersama sama berpengaruh
positif, secara bersama sama terhadap jumlah permintaan uang
memberikan manfaat efisiensi dan masyarakat (M1) Indonesia.
peningkatan sector rill dalam Saran
mempengaruhi produk domestik 1. Untuk Bank Indonesia agar
bruto (PDB) dalam perekonomian kembali melakukan pemantauan
Indonesia. Nilai nominal transaksi dalam sistem pembayaran untuk
Kliring, dan nilai nominal transaksi keamanan transaksi non tunai,dan
biaya transkasi yang diterapkan provinsi, kabupaten apakah
bank dan lembaga keuangan non dengan pembayaran non tunai
bank agar semua lapisan mempengaruhi PDB dalam
masyarakat lebih tertarik perekonomian di daerah masing
menggunakan pembayaran non masing.
tunai. Perlu mengadakan
sosialisasi secara menyelur Daftar Pustaka
terhadap masyarakat untuk Ajija, Shochur R. 2011. CaraCerdas
Menguasai EViews. Salemba
menerapan less cash society. Empat. Jakarta
2. Untuk perbankan dan lembaga
Ascaraya.2002. Instrumen-instrumen
keuangan bukan bank yang Pengendalian Moneter.Seri
menerbitkan alat pembayran non Kebanksentralan Bank
Indonesia.No.3.
tunai, agar lebih aktif melakukan
sosialiasi terhadapa nasabah Consumer Payment Attitudes Study,
https://www.visa.co.id, diakses
masing masing, baik mengenai pada 15 Januari 2019.
fitur layanan, keamanan, biaya dll.
Dias.Joilson. 2001. Digital Money:
Sehingga masyarakat akan Review Of Literature and
mengetahi dengan jelas Simulation Of Welfare
Improvement Of This
keuntungan yang didapatkan Technological Advance. State
ketika menggunakan alat University Maringa.Brazil.
pembayaran non tunai. Friedman, Benjamin M. 1999. The
3. Untuk Pemerintah Indonesia Future Of Monetary Policy. The
Central Bank as an Army With
diharapkan penelitian ini dapat Only A Signal Corps ?.NBER
dijadikan acuan dalam Working Paper No. 7420 - 1050
Massacushetts Avenue
meningkatkan teknologi Cambridge.
(keamanan dan fitur) serta
Hidayati et al. 2006. Kajian
infrastruktur yang merata agar Operasional E Money. Kajian
seua lapisan masyarakat dapat Bank Indonesia.
menggunakan transaksi non tunai. Hasan, Iftekhar. Tania De Renzis &
4. Untuk peneliti selanjutnya Heiko Shmiedel. 2012. Retail
Payments and Economic
disarankan untuk menambah Growth. Bank Of Finlandia
tahun penelitian dan variabel Research Discussion Papers
19.
variabel lain yang belum diteliti
dalam penelitian ini. Melakukan Istanto S. Lasondy, & Fauzie Syarief.
2014. Analisi Pengaruh
perbandingan penelitian antara Pembayaran Non Tunai
Terhadap Jumalah Uang yang
Beredar di Indonesia. Jurnal 10.
Ekonomi Keuangan. Vol. 2 No.
Juhro, Solikin M. & Eyke, Bernard Pengaruh Pembayaran Non
Njindan. 2019. Monetery Policy Tunai Terhadap Perekonomian
And Financial Conditions In dan Pengendalian Moneter.
Indonesia.JEL Clasifications. Working Paper Bank Indonesia.
E44; E52. No. 11.
Friedman, Benjamin M. 1999. The Priscylia, Dona Anggia. 2014.
Future Of Monetary Policy. The Pengaruh Tingkat Bunga
Central Bank as an Army With Srtifikat Bank Indonesia
Only A Signal Corps ?.NBER terhadap Permintaan Uang di
Working Paper No. 7420 - 1050 Indonesia. Jurnal Ekonomi
Massacushetts Avenue Pembangunan. Volume 12 no 2
Cambridge. Hal 106-117.
Latumaerisa, Julius Rahardja, Pratama & Manurung,
R.2015.Perekonomian Mandala. Pengantar Ilmu
Indonesia dan Dinamika Ekonomi (Mikroekonomi &
Ekonomi Global, Edisi Makroekonomi). Penerbit:
Asli. Mitra Wacana Fakultas Ekonomi Universitas
Media. Indonesia. Jakarta, 2008.
Mankiw, Gregory N. Rukmana, Rismawati D. 2016.
2000.Makroekonomi, Edisi Pengaruh Perkembangan
Keenam. Fitria, Liza. Dan Pembayaran Non Tunai
Imam, Nurmawan. Terhadap Pertumbuhan
(Penerjemah). PT. Geloran Ekonomi Indonesia. Jurnal
Aksara. Ilmiah Mahasiswa FEB
UNBRAW, Malang.
Miskhin, F. S. 2001. The Economic of
Money Banking, and Financial Rinaldi, Laura. 2001. Payment cards
Markets.Sixth Edition. Addison and money demand in belgium.
Wesley Longman : Columbia Center For Economics Studies
University. Discussion Paper Serries
(DPS), 01.06.
Nirmala, Tiara & Tri Widodo. 2011.
Effect Of Increasing Use The Sholeh, Aula Ahmad Hafidh. 2016.
Card Payment Equipment On Analisis Transaksi Non Tunai (
Indonesian Economy. Jurnal Less Cash Transcaction )
Bisnis dan Ekonomi (JBE). Vol. dalam mempengaruhi
18 No. 01. Permintaan Uang ( Money
Demand ) guna mewujudkan
Oyewole, Oginni Simon, J. Abba, M & Perekonomian yang Efisien.
Onuh M, E. 2013.Electronic Prosiding Seminar Nasional,
Payment System and Economic LPPM UNY.
Growth :Areview of Transition
to Cashless Economy in Sukirno, Sadono. Ekonomi
Nigeria. International Journal Pembangunan, Edisi Kedua,
Of Scientific Engineering and Kencana, Jakarta, 2006.
Technology, Vol. 2, ( No. 9).
Pramono, Bambang. Tri Yanuarti.
Pipih D. Purusitawati & Yesefin
Tyas Emmy DK. 2006.
Ayu Nursari, I Wayan Suparta, Yoke Moelgini
Pengaruh Pembayaran Non Tunai Terhadap Jumlah Uang Yang Diminta
Masyarakat (M1) Dan Perekonomian