ARTIKEL ILMIAH
Oleh :
ABSTRACT
The Purpose of this study is to examine the extent of the effect of trust, perceived benefit in
the continuance intention by moderating religiosity in OVO services. This research
methodology uses one hundred thirty respondents collected through questionnaires in the city
of Surabaya and Sidoarjo. Respondents responses were analyzed using descriptive analysis
through SPSS 16.0 and statistical analysis through WarpPLS 6.0. The results indicate that the
trust has a significant positive on continuance intention and perceived benefit has a
significant positive on continuance intention. The role of moderating religiosity has a
negative effect between trust on continuance intention. The practical implication of this
research is for OVO companies to develop their strategies in the future, especially as an
evaluation of the performance of OVO services in fintech competition and can provide
important information to OVO to be able to build trust and perceived benefit that have an
impact on continuance intetntion by moderating religiosity to increase the use of OVO
services.
PENDAHULUAN
Teknologi merupakan alat perusahaan pengembangan layanan
mempermudah masyarakat dalam Fintech Payment. Fintech adalah
memanfaatkan sumber daya yang penggabungan dari layanan keuangan dan
dibutuhkan baik dalam sosial maupun teknologi informasi, menurut Sweeney
bidang ekonomi.Dengan adanya teknologi, (2015) dan Kuo-Chen dan Teo (2015)
pemanfaatan terhadap sumber daya dalam (Ryu, 2018) mendefinisikan sebagai
menjadi lebih mudah dan efesien. produk atau layanan keuangan yang
Teknologi yang sedang berkembang pesat inovatif dengan teknologi yang tinggi.
dikalangan masyarakat ini adalah internet.
Pesatnya perkembangan internet saat ini di Perkembangan fintech
beberapa kalangan masyarakat, teknologi payment berupa layanan e-wallet,
dan informasi terus melahirkan berbagai e-wallet sendiri merupakan salah
inovasi, khususnya di teknologi financial satu jenis pembayaran elektronik.
atau disebut dengan Fintech. Transaksi pembayaran seperti ini
sudah menggantikan uang fisik
Penyelenggara Teknologi finansial oleh pembayaran non tunai.
di Indoneisa dalam sistem pembayaran di
Indonesia telah diatur oleh Bank Indonesia Metode pembayaran
dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. elektroknik ini utamanya
18/40/PBI/2016 tentang penyelenggaraan menggunakan smartphonedan
Pemrosesan Transaksi Pembayaran. Hal dilakukan secara online sehingaa
tersebut membuka peluang pertumbuhan tidak menyita banyak waktu.
perusahaan FinTech di Indonesia, terutama Layanan online ini terdiri dari
1
aplikasi yang membantu memberikan layanan meningkatkan
fleksibilitas dan efisiensi
bagi pengguna dalam bisnis dan Sumber :Fintech Report 2019 (Daily
kehidupan. Social.Id)
GAMBAR 1
Fintech payment yang cukup DATA PENGGUNA DIGITAL
poupuler salah satunya di Indonesia adalah WALLET TAHUN 2019
OVO, OVO merupakan fintech payment
yang memberikan layanan pembayaran Hasil Penelitian diatas menyatakan
dan transakasi pembayaran secara bahwa lebih dari 80% orang telah
online.OVO sendiri adalah perusahaan menggunakan GoPay dan OVO dengan
digital payment milik grup perusahaan presentase penggunaan yang kompetitif.
Lippo. OVO hadir pada tahun 2016 dan Digital wallet yang menduduki posisi
sampai pada akhir 2018 kemarin pertama adalah Go-Pay sedangkan OVO
aplikasinya telah terpasang di 115 juta menduduki posisi kedua dalam hal
perangkat. Aplikasi OVO saat ini tersedia penggunaan dompet digital pada tahun
untuk platform Android dan iOS. OVO 2019, dari penjelasan diatas menandakan
menggunakan sistem poin reward, yang bahwa OVO masih dapat bersaing dengan
disebut dengan OVO Point, untuk menjaga penyedia uang elektronik lainnya.
dan meningkatkan transaksi pengguna.
Manfaat serta kemudahan yang
Penerbit atau penyedia uang
ditawarkan uang elektronik (e-wallet)
elektronik di Indonesia pun beragam
dapat mempengaruhi peningkatan
seperti e-money yang merupakan produk
penggunanya. Ketika sebuah layanan
dari Bank Mandiri, Brizzi yang merupakan
produk memiliki manfaat dan kemudahan
produk dari BRI, Tapcash yang merupakan
dalam kehidupan sehari-hari, maka
produk dari BNI, Flazz yang merupakan
kemungkinan produk tersebut akan
produk dari BCA, Go-pay yang merupakan
digunakan oleh masyarakat luas. Begitu
produk dari Go-Jek, Dana, OVO, dll.
pula dengan uang elektronik yang dirasa
Kemunculan e-wallet lainnya menjadikan
sangat membantu masyarakat, sehingga
persaingan yang ketat bagi OVO, sesuai
bukan tidak mungkin masyarakat akan
presentase peringkat yang dirilils oleh
berminat menggunakan kembali layanan
Fintech Report 2019 pada tabel 1.1 dapat
uang elektronik.
diketahui bahwa OVO menduduki
peringkat kedua setelah Go-Pay, hal ini Faktor tingkat kepercayaan terhadap
menandakan bahwa OVO masih dapat produk juga akan berpengaruh dalam
bersaing dengan penyedia uang elektronik minat menggunakan uang elektronik.
lainnya. Kepercayaan adalah keyakinan yang kuat
pada sesuatu dan merupakan kunci untuk
menjaga kelangsungan hubungan antara
pelanggan dan penyedia layanan (Chiu et
al., 2012; Han dan Hyun, 2013) dalam
(Gong, Liu, Zheng, & Wu, 2018)
Penelitian ini kepercayaan berkenaan
dengan keyakinan dan integritas dari
responden layanan uang elektronik OVO.
Nurhayati (2012) dalam (I Gusti, I
Gusti Ayu, & Ni Nyoman, 2017)
2
mendefinisikan niat pembelian kembali
sebagai kemauan dan aksi konsumen
dalam mengkonsumsi ulang produk atau
jasa, yang disebabkan oleh kesan
memuaskan sesuai ekspektasi konsumen.
Niat membeli kembali adalah
kecenderungan perilaku membeli dari
konsumen pada suatu produk barang dan
3
jasa yang dilakukan secara berulang dalam pengurangan saldo OVO secara tiba-tiba
jangka waktu tertentu dan secara aktif karena adanya kebobolan sistem
menyukai dan mempunyai sikap positif keamanan. Kasus tersebut menjadikan
terhadap suatu produk barang atau jasa,
kepercayaan konsumen terhadap OVO
didasarkan pada pengalaman yang telah
dilakukan di masa lampau (Suryana dan berkurang dan manfaat yang dirasakan
Dasuki, 2013) dalam (I Made & Gede, oleh pengguna dari adanya layanan
2017). tersebut semakin berkurang pula sehingga
Fenomena layanan OVO akan berpengaruh terhadap niat
sendiri berkembang seiring dengan menggunakan kembali layanan tersebut.
perkembangan teknologi financial, Oleh karena itu, peneliti akan meniliti
bersamaan dengan meningkatnya berbagai
seberapa besar kepercayaan berpengaruh
perubahan lingkungan dan masalah
teknologi layanan fintech yang semakin terhadap niat menggunakan kembali
meningkat maka pengenalan dan layanan OVO. Peneliti juga akan
pendalaman mengenai religiusitas juga membahas pengaruh manfaat yang
perlu ditingkatkan karena menurut dirasakan berpengaruh terhadap niat
(Swinyard et al., p. 17) dalam (Agag & El- menggunakan kembali layanan OVO.
Marsy, 2016) mendefinisikan religiusitas Penelitian ini juga akan membahas
sebagai sejauh mana tingkat kepercayaan
seberapa besar pengaruh religiusitas
pada nilai-nilai dan cita-cita agama
tertentu dipegang dan dipraktikan oleh memoderasi hubungan antara variabel
seorang individu. kepercayaan dan manfaat yang dirasakan
terhadap niat menggunakan kembali
Hadits Rasulullah berkata layanan OVO di Wilayah Surabaya dan
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling
Sidoarjo.
bermanfaat bagi semuanya”.(HR. Bukhori
Muslim). KERANGKA TEORITIS YANG
DIPAKAI DAN HIPOTESIS
Hadits tersebut menjelaskan
bahwa manusia yang baik adalah manusia
Financial Technology
yang dalam hidupnya mampu bermanfaat
bagi manusia yang lainnya, seperti dalam Financial Technology atau Fintech
hal ini yaitu pemberian produk jasa
merupakan hasil gabungan antara jasa
layanan.
keuangan dengan teknologi yang akhirnya
Kepercayaan sangat dibutuhkan oleh mengubah model bisnis dari konvensional
semua pengguna layanan elektronik, menjadi moderat yang awalnya dalam
semakin baik faslitas yang diberikan maka membayar harus bertatap-muka dan
konsumen akan merasakan berbagai membawa sejumlah uang kas, kini dapat
keuntungan dan kemudahan menggunakan melakukan transaksi jarak jauh dengan
fintech payment (e-wallet) tersebut, dari melakukan pembayaran yang dapat
adanya keuntungan tersebut maka dilakukan dalam hitungan detik saja
konsumen akan semakin percaya dengan (bi.go.id). Dasar hukum penyelanggaran
fasilitas yang diberikan oleh layanan Fintech dalam sistem pembayaran di
aplikasi tersebut, seperti OVO yang Indonesia adalah Peraturan Bank Indonesia
menyediakan layanan digital e-wallet. No. 18/40/PBI/2016 tentang
Mediakonsumen.com menyatakan server Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi
OVO mengalami gangguan seperti Pembayaran.Menurut Sweeney (2015) dan
4
Kuo-Chen dan Teo (2015) dalam (Ryu, mereka menjalankan amanah yang
2018) mendefinisikan Fintech sebagai diamanahkan. Barang siapa yang amanah
produk atau layanan keuangan yang menjalankan perintah Allah, maka ia
inovatif dengan teknologi yang mendapatkan pahala yang besar dari Allah
tinggi,Fintech sendiri merupakan SWT, jika tidak maka ia akan
penggabungan dari layanan keuangan dan mendapatkan azab yang pedih. Jika
teknologi informasi. dikaitkan dengan penelitian saya adalah
bahwa OVO bisa memberikan
kepercayaan lebih kepada konsumen dapat
Kepercayaan
dilihat dari pengguna OVO di Indonesia
Menurut Mayer et. al (1995, p. 712) semakin meningkat, menandakan OVO
dalam (Gong, Liu, Zheng, & Wu, 2018) dapat dipercaya dan bertanggung jawab.
Kepercayaan adalah atau sebagai kemauan
konsumen atau suatu pihak untuk Kepercayaan dalam penelitian ini diukur
menerima tindakan dari pihak lain dengan dalam beberapa indikator (Gong, Liu,
harapan nantinya pihak tersebut akan Zheng, & Wu, 2018) dan (Malquias &
melakukan tindakan sesuai harapan Hwang, 2016) sebagai berikut :
konsumen.
Kepercayaan adalah keyakinan yang Dipercaya.
kuat pada sesuatu dan merupakan kunci
untuk menjaga kelangsungan hubungan Dapat dijanjikan.
antara pelanggan dan penyedia layanan
(Chiu et al., 2012; Han dan Hyun, 2013) Layanan yang baik.
dalam (Han, Yu, Chua, Lee, & Kim,
2019). Layanan yang mengecewakan.
Kepercayaan dianggap sebagai
elemen kunci dari pendekatan pemasaran Manfaat Yang Dirasakan (Perceived
hubungan prasyarat untuk membangun benefit)
hubungan jangka panjang antara
perusahaan dan pelanggannya, perantara Menurut (Ryu, 2018) Manfaat yang
dan pemasok serta semua anggota lainnya dirasakan adalah persepsi pengguna dalam
dalam lingkungan mikronya (Delgado- menggunakan sesuatu akan menghasilkan
Ballester dan Munuera-Aleman, 2005; hasil yang positif.
Veloutsou et al., 2013; Veloutsou, 2015)
dalam (Sarantidou, 2018). Seperti yang Rahmatsyah (2011) dalam (Setyo, Dede, &
tercantum dalam (QS. Al-Anfal Ayat 27) Usep, 2015) mengartikan persepsi
yang berbunyi : kemanfaatan adalah sebagai probabilitas
وا اَلLLLُيَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمن subyektif dari pengguna potensial yang
م َوَأ ْنتُ ْمLْ َأ َمانَاتِ ُكLواLLLُول َوتَ ُخون ُ وا هَّللا َ َوالرLLLُتَ ُخون
َ LLLَّس menggunakan suatu aplikasi tertentu untuk
َتَ ْعلَ ُمون mempermudah kinerja atas pekerjaannya.
Artinya :Hai orang-orang yang beriman, Menurut Kim et al. (2008, p. 547) dalam
janganlah kamu mengkhianati Allah dan
(Al-Debei, Akroush, & Ashouri, 2015)
Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah
kamu mengkhianati amanat-amanat yang mendefinisikan manfaat yang dirasakan
dipercayakan kepadamu, sedang kamu adalah keyakinan konsumen tentang sejauh
mengetahui. mana ia akan menjadi lebih baik dalam
Surah Al-Anfal ini menjelaskan tentang menggunakan mobile payment.
perintah kepada kaum mukmin agar
5
Seperti yang dijelaskan dalam Al-Quran Perbedaan pembayaran tunai dan non
(QS. Al-Insyirah ayat 5-6) yang berbunyi : tunai.
6
saja.Jika dikaitkan dengan penilitian saya 4. Kontribusi Finansial (Memberikan
adalah bila konsumen niat menggunakan Sumbangan).
kembali layanan OVO untuk kebaikan 5. Berpartisipasi dalam kegiatan ceramah
maka niat baik itulah yang tercatat sebagai keagamaan.
amal kebaikannya. 6. Senang berpartisipasi dalam kegiatan
Niat menggunakan kembali dalam keagamaan.
penelitian ini diukur dalam beberapa 7. Saya senang membayar zakat teapat
indikator (Ryu, 2018) yaitu : waktu.
1. Pertimbangan. 8. Membaca terkait keagamaan.
2. Keyakinan. 9. Melihat acara keagamaan di TV atau
3. Penggunaan berkelanjutan. media lain.
4. Penggunaan berkelanjutan di masa
yang akan datang. Pengaruh Kepercayaan terhadap Niat
Menggunakan Kembali
Religiusitas Kepercayaan merupakan persepsi
Menurut Ghufron (2012) konsumen untuk menerima tindakan dari
dalam (Rouza & Ridwan, 2019) pihak lain sesuai harapan kosnumen, hal
religiusitas berasal dari kata religi dalam ini dapat mempengaruhi perilaku dan niat
bahasa latin religio yang akar katanya setiap individu. Berdasarkan penelitian
adalah religure yang berarti mengikat, (Gong, Liu, Zheng, & Wu, 2018) bahwa
dengan demikian mengandung makna kepercayaan mempengaruhi niat
bahwa religi atau agama pada umumnya menggunakan kembali pada kosnumen.
memiliki aturan-aturan dan kewajiban-
kewajiban yang harus dipatuhi dan Pengaruh Manfaat terhadap Niat
dilaksanakan oleh pemeluknya. Menggunakan Kembali
(Swinyard et al., 2001, p. 17) Manfaat yang dirasakan menentukan
dalam (Agag & El-Marsy, 2016) sikap konsumen dan persepsi kosnumen
mendefinisikan religiusitas sebagai sejauh dalam melakukan pembelian kembali
mana tingkat kepercayaan pada nilai-nilai memiliki dampak positif, konsumen akan
dan cita cita agama tertentu dipegang dan merasa menggunakan barang tersebut akan
dipraktikkan oleh seorang individu. Seperti semakin meningkatkan kinerjanya.
yang dijelaskan dalam Al-Qur’an (Q.S Al- Penelitian (Ryu, 2018) menjelaskan bahwa
Bayyinah ayat 5) yang berbunyi: manfaat yang dirasakan secara positif
dapat mempengaruhi seseorang untuk
menggunakan kembali fintech.
Artinya :“Padahal mereka tidak disuruh
kecuali supaya menyembah Allah dengan Pengaruh Religiusitas Dalam
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam Memoderasi Hubungan Antara
(menjalankan) agama yang lurus, dan Kepercayaan Dengan Niat
supaya mereka mendirikan shalat dan Menggunakan Kembali
menunaikan zakat; dan yang demikian Religiusitas merupakan sebuah
itulah agama yang lurus.” kekuatan sosial krusial yang berdampak
Religiusitas dalam penelitian pada perilaku manusia, jika konsumen
ini diukur dalam beberapa indikator (Agag dapat percaya dengan suatu produk atau
& El-Marsy, 2016) dan (Rahman, jasa maka akan mempengaruhi perilaku
Asrarhaghighi, & Rahman, 2015) yaitu : seseorang yaitu menunjukkan perilaku
1. Berdoa sesuai agama masing-masing. yang positif untuk menggunakan kembali
2. Keyakinan agama. atau membeli kembali suatu produk atau
3. Pemahaman keyakinan. jasa. Berdasarkan penelitian (Agag & El-
Marsy, 2016) dikatakan bahwa religusitas
7
dapat memperkuat hubungan 2 variabel akan dilakukan penelitian berdasarkan
yaitu kepercayaan dan niat membeli landasan teori atau penelitian terdahulu
kembali dengan dibuktikan bahwa hasil yang telah dirujuk. Sebagaimana akan
hipotesis 2 variabel ini diterima dan digambarkan kerangka pemikiran
variabel sikap dan niat membeli kembali penelitian sekarang pada gambar 2 sebagai
juga diterima sedangkan pada variabel berikut :
partisipasi dan niat menggunakan kembali
tidak didukung secara positif.
Kerangka Pemikiran
Pada sub bab ini memberikan
gambaran alur hubungan variabel yang ada
Gambar 2
Kerangka Pemikiran
METODE PENELITIAN
8
berdasarkan variabel penilitian yang Indikator tersebut dinyatakan dalam
terkait pada penelitian ini dan sebuah pernyataan dan diukur dengan
memudahkan pada obeservasi bagi menggunakan skala Likert. Skala
peneliti. pernyataan tersebut dimulai dari skala 1-
7 antara lain : (1) sangat tidak setuju
Variabel Penelitian (STS), (2) Agak tidak setuju (ATS), (3)
Penelitian ini akan membahas variabel Tidak Setuju (TS), (4) Netral (N), (5)
bebas yaitu kepercayaan dan manfaat Agak Setuju (AS), (6) Setuju (S), (7)
yang dirasakan dan variabel terikat yaitu sangat setuju (SS).
niat menggunakan kembali, serta variabel
moderasi yaitu religiusitas. Manfaat Yang Dirasakan (PB)
Religiusitas (RG)
1. Penting bagi saya menghabiskan
Religiusitas adalah pendapat waktu untuk berdoa sesuai dengan
konsumen tentang tingkat kepercayaan agama saya.
pada Tuhan, dan diikuti oleh prinsip- 2. Keyakinan saya adalah pada
prinsip mempercayai dan pendekatan saya, untuk menuju
mempraktikkan yang kehidupan.
ditetapkan.indikator yang membentuk
religiusitas yaitu sebagai berikut :
9
3. Saya menyediakan waktu untuk 1. Mempertimbangkan layanan OVO
berusaha memahami keyakinan sebagai pilihan konsumen yaitu
agama saya. merupakan pendapat responden yang
4. Saya memberikan sumbangan muncul dalam diri konsumen untuk
untuk kepentingan agama saya. memutuskan menggunakan layanan
5. Saya sering mendatangi kegiatan OVO atau tidak.
ceramah keagamaan. 2. Pemilihan produk OVO merupakan
6. Saya senang mengikuti pendapat atau keyakinan responden
perkumpulan keagamaan. untuk memilih layanan yang
7. Saya senang membayar zakat tepat konsumen inginkan dan minati
waktu, responden non muslim pun sesuai kebutuhan konsumen.
juga melakukan zakat tetapi istilah 3. Konsumen bermaksud untuk terus
zakat pada non muslim terutama menggunakan Fintech, pendapat
agama Kristen memiliki nama responden untuk terus menerus
yang berbeda yaitu menggunakan OVO.
“persepuluhan”. 4. Konsumen akan menggunakan
8. Saya senang membaca hal-hal Fintech dimasa yang akan datang
terkait keagamaan. atau di masa depan, pendapat
9. Saya sering melihat acara responden untuk menggunakan OVO
keagamaan di TV atau media lain dimasa yang akan datang.
Indikator tersebut dinyatakan
dalam sebuah pernyataan dan Indikator tersebut dinyatakan dalam
diukur dengan menggunakan skala sebuah pernyataan dan diukur dengan
Likert. Skala pernyataan tersebut menggunakan skala Likert. Skala
dimulai dari skala 1-7 antara lain : pernyataan tersebut dimulai dari skala
(1) sangat tidak setuju (STS), (2) 1-7 antara lain : (1) sangat tidak setuju
Agak tidak setuju (ATS), (3) Tidak (STS), (2) Agak tidak setuju (ATS),
Setuju (TS), (4) Netral (N), (5) (3) Tidak Setuju (TS), (4) Netral (N),
Agak Setuju (AS), (6) Setuju (S), (5) Agak Setuju (AS), (6) Setuju (S),
(7) sangat setuju (SS). (7) sangat setuju (SS).
Alat Analisis
Niat Menggunakan Kembali Analisis statistik yang
digunakan dalam penelitian ini
Niat menggunakan kembali adalah yaitu analisis Partial Least Square
pendapat konsumen tentang kemauan dan Structural Equation Modelling
aksi konsumen dalam mengkonsumsi (PLS-SEM) dengan bantuan
ulang produk atau jasa, yang disebabkan program WarpPLS 6.0. Evaluasi
oleh kesan memuaskan sesuai ekspektasi model dalam PLS-SEM dapat
konsumen. Indikator yang membentuk dilakukan dengan menilai outer
konsumen untuk terus menggunakan model dan inner model.
kembali adalah diukur melalui item
pernyataan:
10
11
Tabel 1
Karakteristik Demografi Responden
Demografi Persentase (%)
Jenis Kelamin
Laki-Laki 36
Perempuan 64
Agama
Islam 95
Non-Islam 5
Usia
<19 Tahun 0
19 tahun s/d 30 tahun 86
31 tahun s/d 40 tahun 9
41 tahun s/d 50 tahun 5
>50 Tahun 0
Pekerjaan
Mahasiswa 57
Swasta 29
PNS 1
Wiraswasta 13
Lainnya 0
Transaksi
Mengirim Uang 17
Berbelanja Daring 17
Membayar Tagihan 10
Mengirim Pulsa 16
Transaksi Jual beli 40
12
kembali dan religiusitas berdasarkan sudut
pandang dari hasil jawaban responden
yang dapat ditunjukkan dalam bentuk
pernyataan yang terdapat dalam kuesioner.
Berdasarkan Tabel 2 dapat dijelaskan
bahwa hasil tanggapan dari 130 responden,
ternyata rata-rata tanggapan responden
berdasarkan varaibel kepercayaan sangat
tinggi. Hal ini dapat dibuktikan dengan
skor rata-rata tanggapan responden
terhadap variabel kepercayaan yaitu
sebesar 6,24 yang menandakan bahwa
responden setuju dengan pernyataan
variabel kepercayaan yang ditampilkan
sebagai berikut :
Tabel 2
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kepercayaan
Tabel 3
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Manfaat Yang Dirasakan
Indikator Skor
N Mean Peniliaian
Variabel STS TS ATS N AS S SS
Sangat
PB 1 0 0 0 3 9 60 58 130 6,33 Setuju
Sangat
PB 2 0 0 0 3 13 47 67 130 6,37 Setuju
Sangat
PB 3 0 0 1 4 5 37 83 130 6,52 Setuju
Sangat
PB 4 0 1 0 3 9 59 58 130 6,30 Setuju
13
Sangat
Means Variabel Manfaat Yang Dirasakan 130 6,38 Setuju
Sumber : Data diolah
Tabel 4
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Niat Menggunakan Kembali
Indikator Skor
N Mean Peniliaian
Variabel STS TS ATS N AS S SS
Sangat
NM 1 0 1 1 3 9 55 61 130 6,30 Setuju
Sangat
NM 2 0 1 0 9 13 51 56 130 6,16 Setuju
Sangat
NM 3 0 0 1 7 17 39 66 130 6.25 Setuju
Sangat
NM 4 0 0 1 3 9 47 70 130 6.40 Setuju
Sangat
Means Variabel Niat Menggunakan Kembali 130 6,27 Setuju
Sumber : Data diolah
Berdasarkan tabel 4 dapat yang ada pada kuesioner ini. Variabel niat
diketahui bahwa secara keseluruhan hasil menggunakan kembali dari NM1 hingga
tanggapan responden pada variabel niat NM4 menunjukkan hasil sangat setuju
menggunakan kembali (NM) rata-rata dengan nilai means 6,27
sangat setuju dengan item-item pernyataan
Tabel 5
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Religiusitas
Indikator Skor
Variabel N Mean Peniliaian
STS TS ATS N AS S SS
Sangat
RG 1 0 0 0 5 6 61 58 130 6,32
Setuju
Sangat
RG 2 0 0 1 6 11 38 74 130 6,37
Setuju
Sangat
RG 3 0 0 1 4 5 41 79 130 6,48
Setuju
Sangat
RG 4 0 0 0 3 5 25 97 130 6,66
Setuju
Sangat
RG 5 0 0 0 3 13 50 64 130 6,35
Setuju
Sangat
RG 6 0 0 0 3 11 34 82 130 6,50
Setuju
Sangat
RG 7 0 0 0 4 9 55 62 130 6,35
Setuju
14
Sangat
RG 8 0 0 0 3 11 46 70 130 6,41 Setuju
Sangat
RG 9 0 0 0 3 8 55 64 130 6,38 Setuju
Sangat
Means Variabel Religiusitas 130 6,42
Setuju
UJI STATISTIK
Gambar 3
Gambar 3
Diagram Path
17
yang tentunya religiusitas yang tinggi akan semakin tinggi manfaat yang
sangat berpengaruh pada niat disediakan oleh layanan OVO maka
menggunakan produk produk syariah akan semakin naik pula niat
tersebut, semakin religiusitas tinggi maka
menggunakan kembali layanan OVO
pemahaman mengenai produk produk
syariah juga semakin tinggi dan pastinya 3. Religiusitas memoderasi secara
orang yang religiusitas tinggi akan negatif hubungan antara kepercayaan
memilih produk produk syariah daripada terhadap niat menggunakan kembali,
produk konvensional, OVO merupakan pernyataan ini menjelaskan pengguna
produk umum yang tentunya dapat dipakai layanan OVO dengan tingkat
secara umum dari berbagi kalangan religiusitas yang lebih rendah,
maupun berbagai agama sehingga
pengaruh kepercayaan terhadap niat
meskipun religiusitas seseorang rendah
akan terus tetap percaya dan menggunakan menggunakan kembali justru lebih
OVO dikemudian hari. tinggi sehingga hasil moderasi
penelitian ini adalah memperlemah
Perbedaan dengan hasil hubungan kepercayaan dan niat
penelitian terdahulu (Agag & El-Marsy,
menggunakan kembali layanan OVO.
2016) menunjukkan hasil bahwa
religiusitas memoderasi secara positif
hubungan kepercayaan dan niat
menggunakan kembali, persamaan Keterbatasan Penelitian
penelitian ini dengan penelitian terdahulu
adalah bawah religiusitas sama-sama
memoderasi hubungan kepercayaan Berdasarkan pada penelitian
terhadap niat menggunakan kembali. yang telah dilakukan Keterbatasan
KESIMPULAN, KETERBATASAN, penelitain yang dilakukan peneliti
menyadari bahwa terdapat beberapa
DAN SARAN
keterbatasab penelitian diantaranya
Kesimpulan sebagai berikut :
Hasil analisa yang telah dilakukan pada
penelitian ini maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut : 1. Responden kurang teliti dan kurang
sungguh-sungguh dalam membaca
dan mengisi pernyataan yang ada
1. Kepercayaan berpengaruh positif dalam kuesioner dikarenakan
terhadap niat menggunakan kembali kurangnya kemampuan peneliti dalam
layanan OVO, karena semakin tinggi mengontrol keseriusan dan niat
kepercayaan seseorang terhadap responden dalam mengerjakan
layanan OVO makan akan semakin kuesioner.
tinggi niat menggunakan kembali 2. Beberapa kuesioner yang dijawab oleh
layanan OVO dan akan terus menerus responden ada yang tidak sesuai
menggunakannya di masa yang akan dengan kriteria yang diharapkan
dating. peneliti.
2. Manfaat yang dirasakan berpengaruh 3. Terdapat beberapa pengguna OVO
positif terhadap niat menggunakan yang menolak untuk menjadi
kembali layanan OVO, karena responden dalam penelitian ini.
18
Saran 1. Berdasarkan tanggapan responden
terhadap pernyataan kepercayaan,
tampak pada pernyataan variabel
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan kepercayaan yakni “ovo dapat
penelitian yang telah diuraikan, maka dipercaya” memiliki nilai mean
peneliti dapat memberikan saran-saran yang rendah artinya perusahaan
yang dapat bermanfaat bagi berbagai OVO harus meningkatkan layanan
pihak, yaitu sebagai berikut : transaksinya agar dapat dipercaya
Bagi Peneliti selanjutnya : lebih oleh pengguna OVO karena,
jika perusahaan OVO dapat
1. Peneliti selanjutnya lebih menjaga dan mempertahankan
diharapkan lebih memperhatikan amanah maka secara tidak
dan menguji kembali item-item lansgung pengguna OVO akan
pernyataan untuk mengukur terus menggunakan OVO secara
variabel dan menghindari terus menerus
penggunaan kalimat yang sulit 2. Berdasarkan tanggapan responden
dipahami agar maksud peneliti dari terhadap manfaat yang dirasakan
peneliti dapat tersampaikan dengan tampak pada pernyataan variabel
baik. manfaat yang dirasakan yakni
2. Peneliti selanjutnya diharapkan “secara umum ovo memberikan
bisa menguji dengan menggunakan manfaat yang baik” memiliki nilai
variabel lain selain variabel pada mean yang rendah artinya layanan
penelitian ini yang secara teoritis OVO harus meningkatkan layanan
berpengaruh terhadap niat agar pengguna merasakan manfaat
menggunakan kembali layanan secara umum dari layanan OVO
OVO. karena, jika perusahaan dapat
3. Peneliti selanjutnya diharapkan mengetahui dan memahami
lebih teliti dan lebih cermat dalam manfaat secara umum yang
memantau responden saat mengisi dirasakan pengguna OVO maka
kuesioner agar responden teliti dan dampak positifnya adalah dapat
tidak tergesa-gesa dalam meningkatkan pelanggan untuk
mengerjakan kuesioner. terus menggunakan OVO.
4. Memastikan responden sesuai 3. Berdasarkan tanggapan responden
dengan kriteria sampel yang terhadap pernyataan religiusitas,
ditentukan bahwa religiusitas rendahpun
5. Melakukan perluasan area pengguna OVO akan tetap percaya
penelitian untuk tambahan dengan OVO dan menggunakan
informasi dalam penelitian kembali OVO secara terus
selanjutnya. menerus.
19
Online and WOM : An Integration of Innovation Diffusion Theory and TAM
with Trust. Computers in Human Behavior , 97-111.
Al-Debei, M. M., Akroush, M. N., & Ashouri, I. M. (2015). Consumer Attitudes Towards
Online Shopping The Effects Of Trust, Perceived Benefits, And Perceived Web
Quality. Internet Research , Vol. 25 Issue : 5, pp 707-733.
Gong, X., Liu, Z., Zheng, X., & Wu, T. (2018). Why Are Experienced Users Of Wechat
Likely To Continue Using The App. Asia Pacific Journal of Marketing and
Logistics .
Han, H., Yu, J., Chua, B.-L., Lee, S., & Kim, W. (2019). Impact Of Core-Product And
Service-Encounter Quality, Attitude, Image, Trust And Love on Repurchase.
International Journal of Contemporary Hospitality Management .
Hartono, W. A. (2015). Partial Least Square (PLS) Alternatif Structural Equation Modeling
(SEM) dalam Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Andi.
I Gusti, A. A., I Gusti Ayu, K. G., & Ni Nyoman, K. Y. (2017). Peran Kepercayaan
Memediasi Pengaruh Pengalaman Terhadap Niat Menggunakan Kembali JASA
G0-JEK di Kota Denpasar. E-Jurnal Manajemen Unud , Vol. 6, No. 5, 2017:
2308-2334.
I Made, D. A., & Gede, B. R. (2017). Pengaruh Brand Equity, Brand Trust, Branf Preference,
dan Kepuasan Konsumen Terhadap Niat Membeli Kembali. E-Jurnal Manajemen
Unud , Vol. 6, No. 4.
Imam, G. (2016). Aplikasi Analisis Multivarite dengan Program IBM SPSS 23. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.
------------- (2014). Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial least
Squares (PLS). Bandung: Universitas Diponegoro Semarang.
------------- & Hengky, L. (2014). Partial Least Squares Konsep, Metode dan Aplikasi
WarpPLS 4.0. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang.
Khan, I., Rahman, Z., & Fatma, M. (2016). The Role of Customer Brand Engagement and
Brand Experience in Online Banking. International Journal of Bank Marketing ,
Vol. 34 Issue: 7 , pp. 1025-1041.
Malquias, R. F., & Hwang, Y. (2016). An Empirical Study on Trust in Mobile Banking : A
Developing Country Perpective. Computers in Human Behaviour , 453-461.
Marisa, A. P., & Anik, L. A. (2016). Pengaruh Kualitas Produk, Kemudahan, dan Harga
Terhadap Niat Beli Ulang dengan Kepuasan sebagai Variabel Intervening.
Journal of Research in Economics and Management , Volume 16, No. 1, Januari
– Juni Halaman 84-104.
Moh, N. (2014). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Nurlina, T. M., M. Irfan, T., & Anna, Y. (2017). Metodologi dan Penelitian Ekonomi dan
Sosial. Jakarta Selatan: Salemba Empat.
20
Rahman, A. A., Asrarhaghighi, E., & Rahman, S. A. (2015). Consumer and Halal Cosmetic
Products : Knowledge , Religiosity, Attitude and Intention. Journal of Islamic
Marketing , Vol. 6 Issue: 1, pp. 148-163.
Rouza, F., & Ridwan, N. (2019). Pengaruh Religiusitas Terhadap Boikot Dengan Loyalitas
Merek Sebagai Variabel Moderasi Pada KFC Banda Aceh. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Ekonomi Manajemen , Vol. 4, No. 1,.
Ryu, H.-S. (2018). What makes users willing or hesitant to use Fintech?: The moderating
effect of user type. Emerald Insight .
Sarantidou, P. P. (2018). Store brand adoption and penetration explained by trust. Journal of
Marketing - ESIC, .
Setyo, F. W., Dede, R., & Usep, S. (2015). Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan,
Fitur Layanan, dan Kepercayaan terhadap Minat Menggunakan E-Money Card
(Studi pada Pengguna Jasa Commuterline di Jakarta). Jurnal Riset Manajemen
Sains Indonesia , Vol. 6, No.1.
Solimun, M., Adji, A. R., & Nurjannah. (2017). Metode Statistika Multivariat. Malang: UB
Press.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Dalam Sugiyono,
Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (hal. 93). Bandung: Alfabeta.
Tatik, S. (2013). Perilaku Konsumen di Era Internet. Yogyakarta: Graha Ilmu.
21