ABSTRAK
Perkembangan teknologi berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat, baik itu gaya hidup maupun ekonomi, dimana
banyaknya bermunculan e money seperti kartu kredit dan aplikasi aplikasi pendukung e money, dan e commerce seperti
shopee, tokopedia dan lainnya, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh e money dan e commerce terhadap
tingkat inflasi, metode penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Populasi dan sample sebanyak 50 responden.
Teknik analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan regresi linear bergandadengan
hasil penelitian menujukkan dengan uji F ditemukan bahwa E Money dan E Commerce berpengaruh terhadap inflasi
dengan nilai 3,39 dan nilai koefisien 0.153 dan pada uji t E-Money menunjukkan nilai signifikan dengan jumlah nilai
13,28>3,88 serta signifikan 0,000<0,0005 dan pada E-Comerce dengan nilai 63,1 dengan nilai koefisien regresi bernilai
positif yaitu sebesar 0,499 dan uji t pada E-Commerce menunjukan nilai thitung lebih besar dari pada nilai t tabel yaitu
7,123 > 2,040 serta nilai Sig. 0,000 < 0,05, pengaruh tersebut dapat dijadikan kebijakan bagi Bank Indonesia untuk
mengantisipasi tingkat inflasi yang bertambah dengan adanya E-money dan E-comerce
Dari sisi penawaran penyebab inflasi misalnya adalah 1990 hingga 2010 dan menerapkan model regresi kuadrat
karena kenaikan upah (wage cost push inflation) dan terkecil (OLS), kami menemukan kuat bukti bahwa uang
kenaikan harga barang-barang impor (import cost elektronik memiliki dampak negatif pada M0, tetapi
inflation). Sementara itu, dari sisi permintaan disebabkan berdampak positif pada M1. Di Selain itu, kemampuan
oleh kenaikan permintaan yang tidak diimbangi oleh bank sentral untuk mengendalikan jumlah uang beredar
penawaran (demand pull inflation). dapat dipengaruhi secara luas penerapan uang elektronik.
Adrian Sutawijaya (2012) Pengaruh Faktor-Faktor Selanjutnya, hasil ini dapat membantu bank sentral dan
Ekonomi Terhadap Inflasi Di Indonesia Inflasi yaitu keuangan lembaga memprediksi lingkungan ekonomi
mendapat perhatian khusus dalam perekonomian dan mengambil tindakan yang diperlukan,
Indonesia. Setiap kali ada distorsi di masyarakat, politik menghilangkannya mempengaruhi dan memperkuat
atau ekonomi, orang selalu mengaitkannya dengan stabilitas pasar uang.
inflasi. Tingkat inflasi yang rendah dan stabil akan Frida Calson-Ohman (2018) The Effect Of Increased
menjadi inflasi stimulator pertumbuhan ekonomi. E-Commerce On Inflation, yaitu model regresi efek tetap
Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah diterapkan, berdasarkan data panel untuk 28 Eropa
tingkat suku bunga, investasi, uang beredar, dan nilai negara untuk periode waktu 2006-2017. Regresi
tukar. Penelitian ini menggunakan data dari Badan Pusat memperoleh hasil yang mendukung hipotesis bahwa
Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI) antara 1985- peningkatan e-commerce memiliki efek negatif pada
2005. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan inflasi. Selanjutnya, hasilnya menunjukkan bahwa
OLS (Ordinary Least Square). Studi ini menunjukkan efeknya berkurang dari Model Koreksi Kesalahan dan
bahwa tingkat suku bunga, jumlah uang beredar, data deret waktu untuk Swedia selama periode 2006-
investasi, dan nilai tukar secara simultan mempengaruhi 2017. Hasilnya menunjukkan bahwa ada koreksi
inflasi di Indonesia. Tingkat bunga memiliki pengaruh kesalahan menuju keseimbangan jangka panjang dan
positif 1,289%. Uang beredar akan memiliki pengaruh pendek estimasi jangka menunjukkan bahwa ada efek
positif terhadap inflasi 0,001%. Investasi berdampak negatif jangka pendek dari peningkatan e-commerce
negatif inflasi -,0001802%. Kurs memiliki dampak tentang inflasi
positif pada inflasi 0,00427%. Nastiti, Nisaulfathona, dkk (2017) Analisis Pengaruh
A.H.G.M. Spithoven (1995) Human capital inflation Instrumen Pembayaran Nontunai Terhadap Stabilitas
and unemployment , Menyatakan bahwa persetujuan dari Sistem Keuangan Di Indonesia menunjukkan Bahwa E-
banyak pengangguran dengan inflasi tidak menghasilkan Money Dan Kartu Kredit transaksi berpengaruh positif
ide-ide baru dan bahwa pemerintah mendalilkan bahwa signifikan pada M1, transaksi e-money berpengaruh
pengeluaran berlebihan, pembayaran jaminan sosial signifikan efek negatif pada suku bunga, dan transaksi
khususnya, adalah penyebab utama keduanya: kebijakan kartu kredit memiliki efek positif yang signifikan pada
moneter dan fiskal ketat restriktif yang sah ini, tetapi suku bunga
hasil yang diharapkan gagal muncul . Menemukan Banyaknya penelitian tentang E-Money dan E-
bahwa inflasi memang mereda tetapi peningkatan Commerce serta Inflasi namun belum ada yang
pengangguran tidak. Menyarankan bahwa, karena menyatukan pengaruh antar ketiganya sehingga perlu
layanan yang diperlukan untuk meningkatkan sumber diteliti untuk mendapatkan hasilnyanya
daya manusia adalah prasyarat untuk kemajuan ekonomi,
maka negara harus menjamin setidaknya kondisi 2. RUANG LINGKUP
minimum untuk akses siap ke layanan. Untuk pemerintah 1. Rumusan Masalah
yang menghitung, ini sulit diimplementasikan. Itulah Adapun rumusan masalah pada penelitrian ini
sebabnya prinsip penghitungan yang mendominasi dalam adalah:
politik (semacam sikap pembukuan monetaris) merusak 1) Apakah E Money Berpengaruh terhadap tingkat
kinerja ekonomi suatu negara dan mengancam Inflasi
demokrasi. Namun kerangka ekonomi moneter tetap ada. 2) Apakah E Commerce berpengaruh terhadap
Selain itu, menunjukkan Perjanjian Maastricht benar- tingkat Inflasi
benar menetapkan kerangka hukum dan ekonomi dimana 2. Batasan masalah
stabilitas harga lebih diutamakan daripada pertumbuhan, Berdasarkan latar belakang masalah maka penulis
pengurangan pengangguran dan pertimbangan membatasi masalah hanya pengaruh e money dan
kesejahteraan sosial. Merasa bahwa pemeriksaan ulang e commerce terhadap tingkat inflasi
tentang penyebab sebenarnya dari inflasi dan 3. Rencana hasil
pengangguran telah menjadi keharusan. Setelah melihat latar belakang masalah dan
Rui Qin (2017) The Impact of Money Supply and fenomena yang terjadi penelitian ini menunjukkan
Electronic Money: Empirical Evidence from Central adanya pengaruh e money dan e commerce
Bank in China menunjukkan dalam model teoritis terhadap tingkat inflasi
ilustratif bahwa uang elektronik akan berdampak pada
jumlah uang beredar, terutama mempengaruhi M0 dan
M1. Menggunakan data bank sentral di Tiongkokselama
150 SEBATIK 2621-069X
1. E commmerce Bussines to bussines yaitu kerjasama Berdasarkan uraian diatas menunjukkan tingkat
yang dilakukan antara pembeli dan penjual yang pengguna E-Commerce sangatlah besar hal ini berkaitan
berkelanjutan dengan menggunakan alat dengan pengguna E-Money dimana pada pembayaran
pembayaran E-Money transaksi biasa E-Commerce menggunakan alat
2. E-Commerce Bussines to customer yaitu bisnis yang pembayaran elektronik.
biasa dilakukan antar penjual dan pembeli yang Inflasi disebutkan dari defenisi bank Sentral republik
berjualan via online Indonesia adalah terjadinya kenaikan harga yang secara
3. E-Commerce Customer to Customer yaitu dimana terus menerus.
konsumen menjual kembali kepada konsumen Adapun Indikator inflasi adalah berdasarkan
lainnya international best practice antara lain:
4. E-Commerce Customer to Bussines yaitu dimana 1. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB).
konsumen mencari produsen untuk barang yang Harga Perdagangan Besar pada suatu komoditas
dibutuhkannya adalah harga yang terjadi antara produsen dengan
Manfaat E Commerce yaitu mempermudah pembeli pertama besar dengan jumlah yang besar
bertemunya antara pembeli dan penjual tanpa harus juga.
ketempat atau pasar dan dapat dilakukan dimana saja 2. Indeks Harga Produsen (IHP)
maupun kapan saja, Dampaknya adalah berkurangnya Perubahan harga yang gterjadi pada produksi barang
tenaga kerja dan retail dikarenakan banyaknya jual beli yang mereka produksi.
dapat dilakukan beberapa orang yaitu admin dan pegawai 3. Deflator Produk Domestik Bruto (PDB)
gudang sementara pada pasar atau retail dibutuhkan Terjadinya perubahan harga barang baru, barang
banyak karyawan. produksi lokal, barang jadi, dan jasa. Dan
Berdasarkan Data dari IlmuOne Data bahwa berhubungan dengan PDB.
perkembangan E-Commerce di Indonesia adalah Daftar 4. Indeks Harga Aset
6 pemain teratas kebetulan memiliki porsi yang imbang Pergerakan harga aset diukur dengan indeks harga
antara kategori C2C (Consumer-to Consumer) aset yang beredar dengan tekanan terhadap harga
Bukalapak, Shopee, Tokopedia; dan B2C Business-to- saham dan property. Salah satu aspek yang
Consumer): Blibli, Jd.id, Lazada. Dari penilaian mempengaruhi tingkat inflasi adalah kestabilan nilai
reputasi, masing-masing memiliki angka yang cukup rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua
berimbang, Blibli dan Tokopedia mendapati angka aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap
tertinggi. Penilaian terhadap reputasi umumnya Barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang
didasarkan pada kepercayaan konsumen yang terbentuk negara lain. Aspek pertama tercermin pada
dari beberapa faktor, di antaranya jaminan produk, perkembangan laju inflasi, sementara aspek kedua
kualitas layanan, hingga efektivitas sistem yang tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap
disajikan. mata uang Negara lain.
JD.id dan Shopee adalah pemain yang paling baru, Bank Indonesia pada kebijakan moneter ditujukan
keduanya memiliki cara berbeda untuk berbaur dalam pada pengelolaan tekanan harga dari permintaan
persaingan dengan top-players yang ada. Shopee aggregat relatif pada penawaran barang dan jasa.
misalnya, dengan nilai investasi besar yang didapat dari Dimana tingkat peredaran uang dan tenaga kerja sangat
perusahaan induk Sea (dulunya Garena) mereka berpengaruh terhadap tingkat inflasi dan pada E
memanjakan konsumen dengan beragam diskon produk. commerce dan E-Money keduanya saling berkaitan
Meleburnya kategori C2B dan B2C juga ditengarai antara banyaknya E-Commerce yang menggunakan E-
hadirnya “Official Store” di online marketplace–sebagai Money dalam pembayaran sehingga mempengaruhi
contoh brand tertentu memiliki tempat khusus di terhadap peredaran uang dan banyaknya tenaga kerja
Bukalapak untuk menjual produk dari distributor yang harus dilepas karena tidak dibutuhkannya tenaga
resminya. Implikasinya justru menguatkan SKU produk kerja dalam menjalankan E-Commerce.
yang dimiliki C2C, hal tersebut sekaligus tervalidasi Pada E-Money hasil regresi menunjukkan besarnya
dalam penilaian kelengkapan produk dengan persentase pengaruh terhadap tingkat Inflasi sebesar 3,39 dengan
tertinggi didapat oleh Tokopedia. nilai koefisien 0.153 dan pada uji t E-Money
Namun demikian salah satu keuntungan yang dapat menunjukkan nilai signifikan dengan jumlah nilai
dioptimalkan oleh para pemain B2C ialah seputar 13,28>3,88 serta signifikan 0,000<0,0005
pengalaman pelanggan. Beberapa aspek yang mulai E-Commerce Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dieksplorasi misalnya menekankan pada kualitas produk, dilakukan berpengaruh terhadap inflasi. besarnya
peningkatan layanan logistik misalnya Lazada pengaruh E-commerce terhadap tingkat inflasi sebesar
mengakomodasi layanan eLogistics secara mandiri atau 63,1 dengan nilai koefisien regresi sederhana bernilai
bekerja sama dengan layanan on-demand untuk one-day- positif yaitu sebesar 0,499 dan uji t E-Commerce
delivery, opsi pembayaran yang lebih beragam – menunjukan nilai thitung lebih besar dari pada nilai t
memungkinkan adanya mekanisme seperti cash-on- tabel yaitu 7,123 > 2,040 serta nilai Sig. 0,000 < 0,05.
delivery.
152 SEBATIK 2621-069X