Anda di halaman 1dari 9

Rangkuman Jurnal Perekonomian Indonesia

Peranan Ekonomi Digital dalam Membangun Perekonomian Jawa Timur

NAMA :
Calvin Wijaya 130217193
Savio Adjie Sasmito 130318275
Irene Veronica M 130318077
Alenzia Fatonah 130318098

Fakultas Bisnis dan Ekonomika


Universitas Surabaya
2019
 Abstrak

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi Jawa Timur dalam lima
tahun terakhir selalu mengalami pertumbuhan ekonomi diatas lima persen. Produk
Domestik Regional Bruto(PDRB) Provinsi Jawa Timur telah menyumbangkan
14,6 persen dari Produk Domestik Bruto(PDB) nasional, hal ini menunjukkan
bahwa Provinsi Jawa Timur ini adalah provinsi yang cukup besar serta kondisi
geografis dan demografisnya membuat Provinsi Jawa Timur ini menjadi sentral
ekonomi nasional. Meskipun pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur selalu
diatas lima persen bukan berarti seluruh perekonomian penduduknya telah baik,
masih banyak penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan, pengangguran dan
perbedaan pendapatan yang signifikan antar daerah di Jawa Timur. Perekonomian
di Jawa Timur ini perlu diperbaiki lagi dalam hal pemerataan ekonomi di daerah-
daerah terpencil, penguatan di sektor riil dan sektor keuangan agar dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjadi enam persen pada tahun 2020
mendatang serta menyiapkan kemampuan masyarakat agar dapat bersaing pada
era industri 4.0 yang semakin ketat. Pada era industri 4.0 ini masyarakat, UMKM
dan organisasi mulai melakukan perbaikan terhadap sumber daya manusia (SDM),
kemajuan teknologi informasi, serta perluasan relasi.

 Pendahuluan

Pemerintah Indonesia pada saat ini telah banyak memusatkan perhatiannya


pada teknologi digital dan ekonomi internet , terutama Provinsi Jawa Timur yang
semakin berkembang dalam hal pembangunan yang memanfaatkan teknologi saat
ini. Masyarakat provinsi Jawa Timur telah banyak memanfaatkan teknologi digital
dan internet untuk keperluan berbisnis, meningkatkan pelayanan publik, serta
membantu memperluas kesempatan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi
digital dan internet dapat mendorong perekonomian suatu daerah.

Provinsi Jawa Timur telah menunjukkan pemanfaatan teknologi di era


sekarang dengan menghasilkan UMKM sebanyak 6.825.931 dan menyebabkan
sebanyak 11.117.439 orang dapat bekerja di UMKM yang ada. Kota Malang
menciptakan 414.516 UMKM dengan memperkerjakan tenaga kerja sebanyak
826.375 orang merupakan kota yang menciptakan UMKM terbesar di Jawa Timur.
Data ini diambil dari website Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur.

Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur yang berada diatas lima persen masih
belum dapat mengatasi masalah pemerataan pendapatan di beberapa daerah kecil
di Jawa Timur. Hal ini terlihat pada PRDB per kapita, angka kemiskinan dan
pengangguran. Kondisi ini cenderung tidak berubah dan membuat pemerintah
provinsi Jawa Timur harus mencari suatu cara untuk dapat memaksimalkan
manfaat dari teknologi digital dan internet yang ada saat ini agar dapat membantu
mengatasi masalah pemerataan pendapatan di Jawa Timur ini serta dibutuhkan
juga perubahan ekonomi yang lebih efektif dan efisien disemua sektor
perekonomian.

 Hasil Penelitian
Pertanian dan Teknologi Digital
Pertanian merupakan salah satu sektor penting dan strategis dalam
menopang perekonomian Jawa Timur dan nasional, namun nasib petani
cenderung tidak pernah berubah karena banyaknya kendala yang dihadapi dan
cenderung klasik, seperti kendala permodalan, perubahan cuaca dan iklim yang
tidak menentu akibat global warming, serangan hama, rendahnya nilai tukar yang
diterima petani, dan lain-lain. Pengalaman menunjukkan terkait kendala
permodalan di mana program kredit murah pemerintah seringkali gagal karena
modal dianggap sebagai bantuan atau hadiah, dan lembaga petani yang abal-abal
serta penyaluran kredit murah yang tidak merata. Perbankan dan lembaga
keuangan hingga kini belum menjangkau petani gurem perdesaan secara massif
dengan alasan risiko tinggi, butuh tenaga dan biaya tambahan, perubahan iklim,
masalah komitmen petani terhadap dana kredit yang diterima, dan karakteristik
pasar komoditas yang fluktuatif
Usaha-usaha rintisan, seperti TaniFund, Growde, dan Tonijoy sudah
operasional ke pelaku sektor pertanian dalam rangka membantu kesulitan
permodalan yang selalu menghantui kehidupan petani. Berbeda dengan
perbankan dan lembaga keuangan, justru para pelaku usaha rintisan tersebut
melihatnya sebagai peluang terkait tingginya risiko permodalan di sektor
pertanian. Tak hanya modal, mereka juga membantu teknis budidaya di lapangan,
membantu sarana- prasarana produksi, dan menghubungkan petani ke pasar agar
memperoleh bunga optimal.
Pengalaman ketiga perusahaan rintisan tersebut dalam membina
hubungan dengan petani dari hulu hingga hilir merupakan model bisnis baru
yang layak untuk dikembangkan ke Kabupaten atau Kota di Provinsi Jawa
Timur, mengingat model pendanaan dan pinjaman modal secara gotong royong
dengan memanfaatkan teknologi digital terbukti mampu menawarkan solusi atas
permasalahan klasik yang selama ini dihadapi petani. Ke depan, petani bisa
terbebas dari rentenir bunga-berbunga, termasuk menikmati harga jual hasil
panen yang layak.
Industri Pengolahan dan Teknologi Digital
Penggunaan e-farming memberikan banyak manfaat, seperti kemudahan
registrasi lahan di beberapa pabrik gula, keakuratan verifikasi lahan untuk
menghindari overlapping area, kemudahan monitoring lahan, dan juga sebagai
media komunikasi dengan petani setiap saat. Tujuan yang ingin dicapai melalui
e-farming adalah menunjang produktivitas di sisi on farm, adanya kepastian luas
lahan tanaman tebu dan jumlah bahan baku tebu serta mendukung industri gula
nasional.
Jasa Keuangan dan Teknologi Digital
Layanan keuangan di perbankan digital dewasa ini sudah berkembang
baik, seperti Internet Banking, Mobile Banking, SMS Banking, ATM, e-money,
phone banking, payment gallery branchless banking, debit online, outlet digital,
virtual credit card, cash management system, EDC, mobile branch, dan aplikasi
keuangan berbasis smartphone. Penggunaan kartu kredit dan ATM untuk
kepentingan transaksi tampak menunjukkan pertumbuhan yang positif, dan
masyarakat makin terbiasa dalam menggunakan kedua kartu untuk berbagai
kepentingan transaksi. Begitu pula pertumbuhan e-money sangat pesat seiring
dengan peningkatan limir saldo e-money dari Rp 5 Juta, menjadi Rp 10 Juta,
pengembangan e-payment yang terkoneksi dengan jaringan ATM, dan kewajiban
menggunakan e-money apabila melalui jalan berbayar.

Sementara itu telah berkembang pula layanan industri teknologi finansial


urun dana masyarakat berbasis saham yang lebih dikenal dengan sebutan equaty
crowdfunding (EC) di mana bentuk ini berbeda dengan layanan pinjam
meminjam uang antar pihak berbasis teknologi atau peer to peer lending yang
telah diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77 Tahun 2016. EC
pada prinsipnya merupakan penggunaan modal dari sejumlah individu berlatar
belakang investor dan pengusaha untuk membiayai usaha bisnis baru dengan
memanfaatkan aksesibilitas dari jejaring media sosial, dan platform
crowdfunding.
EC merupakan penyelenggaraan layanan penawaran saham yang
dilakukan perusahaan untuk menjual saham secara langsung kepada pemodal
melalui sistim elektronik dengan menggunakan jaringan internet. EC ini hampir
sama seperti perusahaan yang mencari pendanaan di Bursa Efek Indonesia
melalui penawaran umum saham perdana sehingga terbuka kesempatan bagi
pelaku UMKM maupun startup dalam memperoleh pendanaan di luar pasar
modal dan perbankan.Layanan pinjam meminjam uang antar pihak berbasis
teknologi memberikan pengembalian berupa bunga, sedangkan equaty
crowdfunding memberikan pengembalian dana dalam bentuk saham
kepemilikan.
Perdagangan, Hotel, dan Restoran
Dahulu sebelum ada internet, pelaku bisnis melakukan kegiatan secara
tradisional dengan membuka gerai atau toko, dan konsumen mendatangi untuk
melihat barang secara fisik. Konsumen melakukan tawar menawar untuk
memperoleh harga murah, dan sebaliknya para pedagang berstrategi untuk
memperoleh keuntungan. Namun, keberadaan online membuat pola perdagangan
menjadi berubah, dan terbukti efektif untuk memacu volume penjualan serta
perluasan pasar yang pada gilirannya mampu meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan pendapatan per kapita daerah.
Teknologi digital akan semakin menunjukkan peranannya dalam
perekonomian daerah manakala pelaku bisnis selalu berinovasi untuk
menghadirkan solusi dan produk yang lebih baik dari yang telah ada. Begitu
pula, masyarakat harus dididik untuk memahami tentang teknologi, bagaimana
penerapannya, dan apa pengaruhnya bagi kehidupannya. Konsumen makin
terbiasa dengan smartphone untuk memesan voucher hotel, tiket pesawat
terbang, pesan makanan dan minuman, membeli pakaian dan sepatu , dan lain-
lain melalui perusahaan rintisan secara online. Hal ini mengindikasikan
terjadinya perubahan proses bisnis, sistim perusahaan, dan gaya hidup konsumen
ke depan.
Pesatnya perdagangan, hotel, dan restoran di Jawa Timur juga mencerminkan
banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Jawa Timur, baik wisatawan domestik
maupun mancanegara, seperti wisatawan asal Hong Kong, Taiwan, Jepang, dan
Amerika Serikat karena memiliki obyek wisata lengkap, baik pesona alam
maupun wisata buatan. Jumlah turis asing yang datang melalui berbagai bandar
udara di Jawa Timur selama Januari – Juni 2018 sebanyak 154.300 orang, dan
jumlah ini ternyata mengalami kenaikan 44% dibandingkan dengan periode yang
sama pada 2017 sejumlah 106.700 orang (BPS, 2018). busana, kerajinan tangan,
dan lain-lain. Industri kreatif dapat memberikan peran yang sangat luas dalam
rangka memperbaiki citra pariwisata seiring arah perubahan gelombang
peradaban dan kehidupan umat manusia yang telah bergeser secara berantai dari
gelombang pertama yang orbitnya pada ekonomi pertanian menuju ke gelombang
keempat yang orbitnya pada ekonomi digital. Keberadaan operator wisata dalam
jaringan atau daring telah memberikan pilihan yang lebih personal sehingga
menjadi pilihan bagi wisatawan, dan promosi paket-paket wisata melalui internet
sudah menjadi kebutuhan utama para calon wisatawan dalam memilih destinasi
untuk kepentingan hiburan. Sebagai contoh, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi,
telah melakukan kerjasama dengan PT. Telkom, Tbk untuk mendorong promosi
wisata dan produk-produk industri kreatif, baik melalui teknologi informasi
maupun pemasaran luar ruang. Sejak awal memang sudah menyadari bahwa
pendekatan promosi wisata harus relevan dengan perilaku pasar, dan tingginya
penetrasi penggunaan telepon pintar. Berbagai kegiatan untuk promosi obyek
wisata di Kabupaten Banyuwangi dapat diselenggarakan tanpa menggunakan
dana APBD dengan cara kerjasama pihak ketiga.
 Kesimpulan

Berdasarkan penilitian dan penjelasan di atas, terbukti bahwa ekonomi


digital mereupakan salah satu unsur penting dalam perekonomian Jawa Timur.
Ekonomi digital dikatakan sebagai salah satu unsur yang berperan penting karena
ekonomo digital telah mampu menjadi salah satu pendobgkrak pertumbuhan
ekonomi dan PDRB per kapita, memperkecil kesenjangan antar wilayah,
menurunkan tingkat pengangguran dan kemiskinan, peningkatan inklusi
keuangan, dan akses finansial.

Ekonomi berbagi sudah masuk ke sejumlah sektor usaha, seperti


transportasi, asuransi, penginapan, perbankan, jasa rumahtangga, dan lain-lain
yang masing masing memiliki keunggulan serta potensi masalah. Persaingan
usaha antara penyedia layanan konvensional dan penyedia layanan berbasis
aplikasi bisa merembet ke sektor lain. Hal tersebut harus cepat diatasi serta diatur
dengan adil, dikarenakan sektor ekonomi tidak mungkin berjalan dan berkembang
tanpa adanya regulasi dan aspek kehidupan yang dipadukan denga digitalisasi.

Potensi ekspor produk-produk UMKM di Jawa Timur belum optimal


karena masih terkendala akses pasar global, rendahnya daya saing, promosi
lemah, dan tidak berkelanjutan. Di samping itu, pelaku UMKM masih kesulitan
mengurus izin ekspor karena disetarakan dengan pengusaha besar, termasuk
keharusan memiliki Sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai syarat
ekspor. UMKM tidak cukup mampu untuk memperoleh sertifikat SNI karena
mahal dan memiliki jangka waktu hanya 6 bulan.

 Implikasi
Dampak yang ditimbulkan dari peran ekonomi digital pada pertumbuhan
ekonomi di Jawa Timur diantaranya pertumbuhan ini dipelopori oleh para
generasi muda yakni bagaimana mereka dapat menyelesaikan berbagai masalah
yang ada di masyarakat serta memberikan dampak yang signifikan lewat medium
teknologi. Salah satu contohnya adalah bagaimana Nadiem Makarim mendirikan
Go-Jek untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan transportasi ojek
yang cepat dan dapat diandalkan. Dampak yang ditimbulkan Go-Jek sangat
signifikan. Dampak positifnya sudah jelas, Go-Jek mendorong pertumbuhan
lapangan kerja baru yang menjanjikan yang dapat memberikan pemasukan lebih
dibanding industri konvensional dengan jam kerja fleksibel. Selain itu, Go-Jek
juga mencoba menjadi solusi atas absennya pemerintah dalam menyelesaikan
masalah kemacetan dengan menawarkan mobilitas yang tinggi. Contoh lain
adalah William Tanuwijaya, CEO Tokopedia yang awalnya punya visi untuk
mempermudah siapapun agar dapat memulai bisnis mereka sendiri lewat medium
internet. Ekonomi digital memang memiliki dampak yang signifikan terhadap
pembangunan di Indonesia. Namun dampak besar dari perkembangan tegnologi
tidak semua memiliki dampak baik, melainkan juga sisi negatif, seperti selayak
nya saat ingin membuat gebrakan yang baru akan tetap ada saja pihak yang
dirugikan , tidak mungkin tidak ada. Misalnya dampak disruptif yang ditimbulkan
Go-Jek, terutama terhadap para ojek dan taksi konvensional. Penghasilan yang
menurun dan kompetisi yang dirasa tidak adil menjadi pemicunya, sehingga
banyak terjadi penolakan di daerah-daerah bahkan sampai berujung anarkis.
Dengan digitalisasi dan perkembangan teknologi, beberapa sektor ekonomi
mengalami pengurangan tenaga kerja. Contohnya jasa administrasi, manufaktur
dan industri, jasa kuliner, konstruksi dan pertambangan serta banyak jenis
pekerjaan lainnya yang selama ini berfungsi standar dan berulang, pada akhirnya
digantikan oleh mesin otomatis yang serba efisien. Sifat konsumtif sebagai akibat
kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang
secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas
yang bermental "instant".
 Saran

Seiring pesatnya perdagangan, ternyata membutuhkan gudang dalam


jumlah yang cukup banyak guna melayani konsumen dengan lebih cepat dan
akurat serta menjangkau pasar yang lebih besar. Lalu lintas perdagangan pada
zaman sekarang sudah sangat tinggi, hal itu dapat dibuktikan dengan melihat
Angkutan kargo udara di Bandar Udara Juanda, Kabupaten Sidoarjo yang
bertambah semakin banyak setiap tahunnya. Operasi pergudangan tidak cukup
hanya mengandalkan tangan manusia. Era ekonomi global berbasis industri digital
membutuhkan kecerdasan buatan untuk mengelola arus keluar masuk barang, dan
informasi lain yang dibutuhkan untuk mengimbangi tingginya arus bongkar muat
di bandara. Penggunaan kecerdasan buatan memungkinkan stok barang diketahui
secara pasti, dan apa saja yang harus disimpan lebih banyak di tempat
penyimpanan. Dengan demikian, peningkatan kebutuhan dapat diikuti dengan
pengelolaan gudang yang lebih efisien.

Anda mungkin juga menyukai