PENDAHULUAN
Disamping itu, data dari Badan Pusat Statistik pada Oktober 2022 jumlah
wirausaha di Indonesia masih cukup rendah dengan persentase 3,47% atau
sebanyak 9 juta orang dari total jumlah penduduk. Walaupun demikian, di
kota Ambon jumlah usaha kecil atau UMKM justru mengalami peningkatan
tiga tahun terakhir ini. Hal ini juga menandakan bahwa sudah semakin
banyak masyarakat kota Ambon yang tertarik atau berminat untuk menjadi
seorang wirausahawan. Peningkatan jumlah UMKM tiga tahun terakhir juga
menunjukkan adanya kemungkinan bahwa masyarakat juga telah
memanfaatkan perkembangan teknologi, baik aktivitas perdagangan yang
dilakukan secara online melalui e-commerce maupun dengan menggunakan
sistem informasi akuntansi, yaitu melalui pencatatan dan pelaporan keuangan
secara terstruktur.
Tabel 1.1
Jumlah UMKM di Kota Ambon Tahun 2020-2022
Sementara itu, data terakhir yang didapat dari Badan Pusat Statistik pada
2021 kota Ambon termasuk dalam 10 kota di Indonesia dengan rasio
penduduk berpendidikan tinggi. Kota Ambon berada pada posisi ke-9 dengan
persentase 17,4 persen penduduk berpendidikan tinggi. Namun, hal ini
bertolak belakang dengan tingkat pengangguran di kota Ambon yang
mengalami peningkatan sebesar 11 persen atau sekitar 25.760 orang per 31
Desember 2021. Fakta lain yang mengejutkan adalah mayoritas
pengangguran di kota Ambon diisi dengan lulusan universitas pada tingkat
S1. Banyaknya sarjana yang berhamburan tiap tahunnya di kota ini juga
menjadi alasan semakin meningkatnya jumlah pengangguran di kota Ambon.
Tidak hanya itu, semakin sedikitnya lapangan pekerjaan yang tersedia tidak
sebanding dengan banyaknya jumlah pencari kerja. Untuk itulah, masyarakat
terutama para lulusan universitas diharapkan dapat menciptakan lapangan
pekerjaan, salah satu caranya yaitu dengan berwirausaha. Selain mengurangi
tingkat pengangguran, dengan berwirausaha juga diharapkan dapat
mengurangi kesenjangan ekonomi serta dapat meningkatkan produktivitas
nasional.
Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah yang akan dikaji pada
penelitian ini dapat diformulasikan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
KAJIAN PUSTAKA
2.2 Kewirausahaan
a. Pengertian Kewirausahaan
Menurut Zimmerer, kewirausahaan adalah proses penerapan
kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan menemukan
peluang untuk peningkatan bisnis. Menurut Peter F. Drucker,
kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan suatu hal yang
baru dan berbeda. Istilah kewirausahaan merupakan padanan kata dari
entrepreneurship dalam bahasa Inggris. Kata entrepreneurship sendiri
sebenarnya berasal dari bahasa Perancis yaitu “entreprende” yang berarti
petualang, pencipta dan pengelola usaha (Yuyun Wirasasmita dalam
Suryana dan Bayu, 2014).
2.4 E-Commerce
a) Pengertian E-Commerce
b) Klasifikasi E-Commerce
Menurut Laudon dan Traver (2017) e-commerce diklasifikasikan
sebagai berikut:
1. Business-to-Consumer (B2C)
Business-to-Consumer (B2C) merupakan jenis e-commerce yang paling
banyak diketahui. Jenis e-commerce ini menjangkau konsumen secara
perorangan. B2C mencakup pembelian barang ritel, travel, konten online
dan jenis layanan lainnya.
2. Business-to-Business (B2B)
Jenis e-commerce ini berfokus pada penjualan satu bisnis ke bisnis lain.
Proses transaksi e-commerce B2B mencakup perusahaan atau organisasi
yang dapat bertindak sebagai pembeli atau penjual.
3. Consumer-to-Consumer (C2C)
Jenis e-commerce ini, memungkinakan konsumen untuk menjual
produk/jasa satu sama lain dengan bantuan platform bisnis. Dalam C2C,
individu menjual barang atau jasanya kepada individu lain, sedangkan
organisasi atau perusahaan yang berperan sebagai konsumen melalui
Internet.
4. Mobile e-commerce (m-commerce)
M-commerce mengacu pada penggunaan perangkat mobile yang
memungkinkan proses transaksi online dengan menggunakan jaringan
seluler dan nirkabel untuk menghubungkan smartphone atau tablet ke
internet.
5. Social e-commerce
Social e-commerce sering kali dihubungkan dengan jenis m-commerce,
hal ini disebabkan karena semakin banyak pengguna jaringan sosial
mengakses jaringan tersebut melalui perangkat mobile. Proses social e-
commerce melibatkan penggunaan aplikasi mobile pengolahan pesan
seperti Facebook Messenger, WhatsApp, BBM, dan lain-lain sebagai
media berinteraksi antara penjual dengan konsumen.
6. Local e-commerce
Local e-commerce merupakan bentuk e-commerce yang berfokus untuk
melibatkan konsumen berdasarkan lokasi geografis saat ini. Local
e-commerce adalah perpaduan dari m-commerce dan social e-commerce
yang didorong oleh banyaknya minat terhadap layanan on-demand lokal.
c) Manfaat E-commerce
Menurut Suyanto (2013), manfaat yang diperoleh dari e-commerce
bagi suatu bisnis, yaitu :
1) Memperluas pasar dari cakupan domestik hingga luar negeri.
2) Mengurangi biaya pembuatan, pemrosesan, pendistribusian,
penyimpanan dan pencarian informasi yang menggunakan kertas.
3) Menyederhanakan rantai pasokan dan gaya manajemen, sehingga
dapat mengurangi inventory dan biaya overhead.
4) Mendukung upaya-upaya business process reengineering.
5) Memperkecil biaya telekomunikasi.
6) Akses informasi lebih cepat.
Menurut Suyanto (2013) e-commerce juga mempunyai manfaat bagi
konsumen, yaitu:
1) Memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan
transaksi lain selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari hampir
setiap lokasi dengan menggunakan fasilitas Wi-Fi.
2) Memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan.
3) Pengiriman lebih cepat.
4) Pelanggan dapat menerima informasi yang relevan secara detail
dalam hitungan detik, bukan lagi hari atau minggu.
5) Memberi tempat bagi para pelanggan untuk saling bertukar pikiran
dan pengalaman.
6) Memudahkan persaingan yang ada sehingga, akan menghasilkan
diskon secara substansial.
2.5 Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian yang menganalisis tentang Sistem Informasi
Akuntansi dan E-commerce telah banyak dilakukan oleh peneliti terdahulu.
diantaranya sebagai berikut :
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Sistem Informasi
Akuntansi (X1)
Pengambilan Keputusan
Mahasiswa untuk
Berwirausaha (Y)
E-Commerce (X2)
METODOLOGI PENELITIAN
3.3.1 Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari atas
objek/subjek dengan kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Adapun yang menjadi populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa jurusan akuntansi
angkatan 2018-2020 fakultas ekonomi dan bisnis Universitas
Pattimura. Berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 997 mahasiswa
merupakan mahasiswa aktif jurusan akuntansi angkatan
2018-2020 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pattimura
Tabel 3. 1
Jumlah Mahasiswa Akuntansi FEBIS Angkatan 2018-2020
TOTAL 997
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian kecil dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki populasi, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang
diambil menurut prosedur tertentu hingga dapat mewakili
populasinya. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik
pengambilan sampel yaitu Convenience Sampling. Menurut Uma
Sekaran (2006) metode convenience sampling adalah kumpulan
informasi dari anggota populasi yang dengan setuju mau memberikan
informasi yang dibutuhkan dalam suatu penelitian.
Dalam penelitian ini peneliti memperkecil populasi yaitu jumlah
seluruh mahasiswa jurusan akuntansi angkatan 2018-2020 sebanyak
997 mahasiswa dengan menghitung ukuran sampel yang dilakukan
dengan menggunakan teknik Slovin menurut Sugiyono (2011).
Adapun penelitian ini menggunakan rumus Slovin karena dalam
penarikan sampel, jumlahnya harus representative agar hasil
penelitian dapat digeneralisasikan serta perhitungannya tidak
memerlukan tabel jumlah sampel, namun dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus dan perhitungan sederhana.
Rumus Slovin untuk menentukan sampel adalah sebagai berikut :
N
n = 2
(1+ N e )
Keterangan :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
997
n =
(1+997 ( 10 % )2 )
Tabel 3. 2
Definisi Operasional Variabel
Y = α + β1X1 + β2X2 + e
Dimana:
Y : Pengambilan Keputusan Mahasiswa Untuk
Berwirausaha
α : Konstanta
β : Koefisien Regresi
X1 : Sistem Informasi Akuntansi
X2 : E-commerce
e : error
Uji t dilihat dari nilai t hitung dan t tabel. Jika t hitung >
t tabel dengan signifikansi 0,05 atau 5%, maka variabel
independen secara parsial tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika
t hitung < t tabel dengan signifikansi 0,05 atau 5%, maka
variabel independen secara parsial tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap variabel dependen.
1. Jenis Kelamin
Dari data yang diperoleh pada tabel diberikut ini menunjukkan
sebagian besar responden dengan jenis kelamin perempuan yaitu
berjumlah 74 orang (74%) dan jenis kelamin laki-laki berjumlah 26
orang (26%).
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Laki-laki 26 26%
Perempuan 74 74%
2. Usia
Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel diberikut ini
menunjukkan sebanyak 4 orang (4%) berumur 19 tahun, sebanyak 17
orang (17%) berumur 20 tahun, 39 orang (39%) berumur 21 tahun, dan
sebanyak 23 orang (23%) berumur 22 tahun. Sebanyak 12 orang (12%)
berumur 23 tahun, 4 orang (4%) berumur 24 tahun dan 1 orang (1%)
berumur 25 tahun.
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
19 4 4%
20 17 17%
21 39 39%
22 23 23%
23 12 12%
24 4 4%
25 1 1%
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan
2018 30 30%
2019 52 52%
2020 18 18%
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Data Sistem Informasi Akuntansi (X1)
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Data Pengambilan Keputusan
Berwirausaha (Y)
Tabel 4.7
Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 4.8
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Sistem Informasi Akuntansi 100 21.00 35.00 28.8200 3.43299
E-Commerce 100 14.00 25.00 20.2700 2.62411
Pengambilan Keputusan 100 12.00 30.00 24.1700 3.87964
Unruk Berwirausaha
Valid N (listwise) 100
Tabel 4.9
Hasil Uji Normalitas
Unstandardized Residual
N 100
Negative -.073
Tabel 4.10
Hasil Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
1 (Constant)
Tabel 4.11
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Correlations
Unstandardized
X1 X2 Residual
**
Spearman's X1 Correlation 1.000 .515 .080
rho Coefficient
Sig. (1-tailed) . .000 .215
N 100 100 100
**
X2 Correlation .515 1.000 .061
Coefficient
Sig. (1-tailed) .000 . .274
N 100 100 100
Unstandardized Correlation .080 .061 1.000
Residual Coefficient
Sig. (1-tailed) .215 .274 .
N 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Sumber: data primer diolah SPSS 26
Tabel 4.12
Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 5.086 3.084 1.649 .102
SIA .438 .115 .388 3.811 .000
E-Commerce .319 .150 .215 2.118 .037
a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan Berwirausaha
Sumber : data primer diolah SPSS 26
Yang berarti :
Tabel 4.13
Hasil Uji t (Parsial)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized T Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.086 3.084 1.649 .102
X1 .438 .115 .388 3.811 .000
X2 .319 .150 .215 2.118 .037
a. Dependent Variable: Y
Sumber: data primer diolah SPSS 26
Tabel 4.14
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .535 .287 .272 3.31041
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber : data primer diolah SPSS 26
4.4 PEMBAHASAN
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
5.2 Saran
Universitas Pattimura diharapkan dapat memfasilitasi mahasiswa dengan
sarana dan prasarana yang menunjang mahasiswa untuk berwirausaha.
Fasilitas yang dimaksud seperti barang konsumsi maupun barang produksi
yang nantinya dapat dipasarkan ke konsumen sehingga dapat menumbuhkan
semangat berwirausaha di kalangan mahasiswa.
5.4 Implikasi
Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem berbasis komputerisasi yang
memproses dokumen transaksi (jurnal) untuk menghasilkan laporan
keuangan yang berguna bagi para penggunanya dan sebagai referensi/acuan
dalam pengambilan keputusan. E-commerce merupakan aktivitas jual-beli
dengan mekanisme bisnis yang diproses secara elektronik yang berfokus
pada transaksi komersial individu dengan menggunakan jaringan internet.
Hasil penelitian ini menunjukkan variabel Sistem Informasi Akuntansi dan
E-Commerce berpengaruh terhadap variabel Pengambilan Keputusan
Mahasiswa untuk Berwirausaha. Hal ini mengandung implikasi agar
kedepannya pihak universitas lebih memfasilitasi mahasiswa agar dapat
meningkatkan minatnya dalam berwirausaha pasca perkuliahan atau bahkan
saat masih aktif berkuliah sehingga mahasiswa dapat menciptakan usahanya
sendiri. Pihak universitas terkhususnya dalam hal ini fakultas ekonomi dan
bisnis jurusan akuntansi tidak hanya memberikan pembekalan kepada
mahasiswa secara teori melalui mata kuliah kewirausahaan maupun sistem
informasi akuntansi, namun dapat juga memberikan pelatihan secara
langsung kepada mahasiswa agar dapat mempraktekan jiwa
kewirausahaannya.