Kuis Moneter Dan Kebijakan Fiskal

Anda mungkin juga menyukai

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

Uang Elektronik

Jika anda menggunakan sistem pembayaran on line seperti Go Pay untuk


membeli barang atau jasa melalui internet, bagaimana pengaruhnya
terhadap uang beredar M1 (Uang Kartal atau Uang Kertas dan Logam yang
dikeluarkan Bank Sentral), M2 (Uang Giral yang dikelaurkan oleh Bank
Umum).. Adakah pengaruh akibat sistem pembayaran dengan
menggunakan uang elektronik E Money? Anda diminta memberiakan
pendapat terkait pengaruh sistem pembayaran on line seperti Go Pay
terhadap jumlah uang beredar uang kartal dan giral.

Jawab : 1. E-Money Dapat Memicu Inflasi

Inflasi pada dasarnya merupakan indikator, dari perubahan yang terjadi karena
harga-harga barang yang terus meningkat, atau turunnya nilai uang. Inflasi dalam
suatu negara perlu dikontrol. Jika tidak, akan terjadi ketidakseimbangan ekonomi
yang mengancam stabilitas negara.

Umumnya, inflasi dapat terjadi karena empat faktor. Keempat faktor tersebut
adalah tingginya permintaan, bertambahnya uang yang beredar, kenaikan biaya
produksi, serta adanya ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan.
Sekilas dari penjelasan tersebut, uang elektronik tak dapat disebut menjadi
penyebab inflasi secara langsung,

Meskipun demikian, ternyata maraknya e-money tetap bisa mempengaruhi


terjadinya inflasi. Terutama apabila nilai e-money tidak sama dengan uang tunai.
Itulah mengapa, Bank Indonesia terus mengatur agar nilai e-money tak lebih kecil
atau lebih besar dari uang tunai. Penambahan atau penyusutan nilai pada barang
akan memicu inflasi.

2. Pengaruh Uang Elektronik pada Jumlah Uang yang Beredar

Uang elektronik sebenarnya termasuk dalam kategori uang giral. Jumlah uang yang
beredar di masyarakat tidak akan terpengaruh oleh uang elektronik apabila ada
regulasi yang baik dari pemerintah. Karena regulasi yang baik akan mencegah
adanya penurunan atau peningkatan nilai barang yang dibeli dengan uang
elektronik.

3. Efek Uang Elektronik Pada Perputaran Uang

Meskipun sekilas sama saja dengan uang tunai, faktanya e-money cenderung
membuat orang mudah melakukan transaksi. Tanpa perlu membawa uang banyak
atau takut kehabisan uang tunai, kini orang bisa berbelanja dengan hanya melalui
e-wallet. Ini tentu meningkatkan kecepatan perputaran uang.

Jika dulu untuk belanja lewat marketplace orang harus melakukan transfer di atm,
sekarang Anda bisa melakukannya dimanapun, lewat e-money. Apalagi banyak e-
money yang menerapkan bebas biaya administrasi untuk transfer ke rekening
bank. Jadi, penjual dan pembeli barang via online akan semakin mudah dalam
melakukan transaksi, meski hanya senilai Rp10.000,00 saja.
4. Dampak Uang Elektronik Terhadap Permintaan Uang Tunai

Tingginya penggunaan uang non tunai di masyarakat, akan mempengaruhi


turunnya permintaan terhadap uang tunai. Meskipun demikian, pertumbuhan
ekonomi akan semakin baik, dan masyarakat akan lebih lancar dalam melakukan
konsumsi.

5. Dampak Positif dan Negatif Uang Elektronik

Sebagai hasil dari perkembangan teknologi, tentu uang elektronik memberikan


pengaruh positif dan negatif. Dampak ini dirasakan oleh penggunanya, pengusaha,
serta perekonomian secara umum. Berikut adalah berbagai dampak yang bisa
terjadi.

 Dampak Positif

Bagi pengguna uang elektronik, akan banyak efisiensi yang dilakukan. Misalnya
waktu tunggu untuk menghitung uang tunai, waktu untuk menghitung kembalian,
dan sebagainya. Selain itu, saat akan bepergian semuanya bisa lebih praktis, tanpa
membawa banyak uang tunai. Kadang, tersedia diskon dan potongan khusus bagi
pengguna uang elektronik.

Pengusaha yang berjualan dengan menyediakan mesin pembayaran uang


elektronik juga diuntungkan, karena tidak perlu menyiapkan uang kembalian
untuk transaksi dalam jumlah kecil. Tak perlu lagi ada kekhawatiran atas uang
palsu. Semua uang yang dihasilkan dari transaksi menggunakan uang elektronik
akan terdebet jumlahnya ke rekening pengusaha.

Bagi perekonomian nasional, tentu uang elektronik membawa dampak yang baik.
Dengan proses transaksi yang semakin cepat dan mudah, tingkat konsumsi
masyarakat akan naik. Perputaran uang semakin cepat dan memicu perkembangan
sektor riil. Semakin banyak usaha di sektor riil yang menarik investor.

 Dampak Negatif

Bagi pengguna uang elektronik, adanya kemudahan transaksi membuat


kecenderungan bersikap boros muncul. Jika dulu saat uang habis orang harus pergi
ke atm dan mengambil uang cash, maka sekarang banyak toko yang melayani
pembayaran dengan e-money. Maka, diperlukan sikap bijak dalam penggunaan e-
money sebagai alat transaksi.

Tingginya penggunaan uang elektronik membuat maraknya penipuan lewat dunia


cyber juga. Pencurian data, pencurian uang lewat elektronik, semua itu harus
diantisipasi. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk berinovasi dalam
sistem cyber dan menggalakkan polisi cyber. Pengguna layanan uang elektronik
juga harus lebih waspada.
Bank Indonesia
Coba sebutkan tugas Bank Sentral dalam kaitannya dengan tanggung
jawab mengatur, mengawasi serta mengendalikan sistim moneter. Sebutkan
& jelaskan 5 (lima) Instrumen kebijakan Moneter (Monetor policy
Instrumen) dari Bank Sentral. Dari 5 (lima) intrumen kebijakan moneter
tersebut kebijakan yang mana yang sering digunakan dan sebaliknya
kebijakan yang jarang digunakan oleh Bank Sentral. Dan Jelaskan mengapa
Bank Sentral disebut sebagai The Leder of the Last Resort.

Jawab : Bank Indonesia mempunyai tugas dan wewenang, yaitu:

1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, dalam hal ini Bank


Indonesia memiliki wewenang yaitu menetapkan sasaran moneter dengan
memperhatikan sasaran laju inflasi dan melakukan pengendalian  moneter
di luar operasi pasar terbuka, tingkat diskonto, cadangan wajib minimum
dan pengaturan kredit atau pembiayaan baik secara konvensional maupun
secara syariah.
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, dalam hal ini Bank
Indonesia berwenang untuk melaksanakan dan memberikan persetujuan
dan izin atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran, mewajibkan
penyelenggaraan jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan
tentang kegiatannya, dan menetapkan penggunaan alat pembayaran.

Instrumen Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter yang stabil dan berdampak baik pada kondisi ekonomi negara
merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai. Untuk mengetahui kestabilan
keuangan dan keberhasilan dalam melaksanakan kebijakan tersebut, ada beberapa
hal yang perlu disediakan untuk mengukur keberhasilan tujuan kebijakan tersebut.
Beberapa Instrumen kebijakan moneter tersebut antara lain:

a. Open Market Operation (Kebijakan Operasi Pasar Terbuka)

Merupakan instrumen kebijakan moneter yang diambil oleh bank Sentral dengan
menambah atau mengurangi peredaran jumlah uang.

b. Kebijakan Diskonto

Merupakan instrumen kebijakan moneter yang diterapkan Bank Sentral dengan


menaikkan suku bunga untuk mengatasi inflasi.

c. Kebijakan Cadangan Kas

Merupakan instrumen dengan menaikkan atau menurunkan cadangan kas.

d. Kebijakan Kredit Ketat

Merupakan instrumen kebijakan moneter dengan 5C yaitu character, capability,


collateral, capital, and condition of economy.
e. Kebijakan Dorongan Moral

Merupakan instrumen untuk memperbaiki dan mengawasi jumlah uang yang


beredar.

Bank-bank sentral menggunakan berbagai instrumen untuk mengimplementasikan


kebijakan tersebut. instrument yang banyak digunakan meliputi:

1. Penyesuaian tingkat suku bunga

Bank sentral dapat mempengaruhi suku bunga dengan mengubah tingkat diskonto.
Tingkat diskonto (tarif dasar) adalah suku bunga yang dikenakan oleh bank sentral
kepada bank untuk pinjaman jangka pendek. Sebagai contoh, jika bank sentral
meningkatkan tingkat diskonto, biaya pinjaman untuk bank meningkat.

Selanjutnya, bank akan meningkatkan suku bunga yang mereka tetapkan kepada
pelanggan mereka. Dengan demikian, biaya pinjaman dalam perekonomian akan
meningkat, dan jumlah uang beredar akan berkurang.

2. Penyesuaian Giro Wajib Minimum (GWM)

Bank sentral biasanya mengatur jumlah giro wajib minimum yang harus dipegang
oleh bank komersial. Giro Wajib Minimum (GWM) sendiri adalah simpanan
minimum yang wajib diperlihara dalam bentuk giro pada Bank Indonesia bagi
semua bank.

Dengan mengubah jumlah yang diperlukan, bank sentral dapat mempengaruhi


jumlah uang beredar di pasar. Jika bank sentral meningkatkan giro wajib minimum,
bank komersial hanya akan menyediakan sedikit uang tunai untuk diberikan
kepada pelanggan dan dengan demikian, suplai uang menurun.

3. Operasi pasar terbuka

Bank sentral dapat membeli atau menjual surat berharga yang diterbitkan oleh
pemerintah untuk mempengaruhi jumlah uang beredar. Misalnya, bank sentral
dapat membeli obligasi pemerintah . Akibatnya, bank akan memperoleh lebih
banyak uang untuk meningkatkan pinjaman dan uang beredar dalam pasar.

 Bank Indonesia merupakan sumber pinjaman terakhir bagi Bank


Konvensional apabila bank tersebut sakit /akan bangkrut maka BI akan
memberi pinjaman/kucuran dana agar bank tersebut dapat berjalan
kembali. Fungsi lender of the last resort berguna untuk menghindari
terjadinya ketidakstabilan sistem keuangan. Tugasnya mencakup
penyediaan likuiditas pada kondisi normal maupun krisis. Ini hanya
diberikan kepada bank yang menghadapi masalah likuiditas dan berpotensi
memicu terjadinya krisis yang bersifat sistemik
Otoritas Jasa Keuangan
1. Jelaskan fungsi, tugas dan wewenag OJK.
2. Menurut pendapat sauadara bagaimana hubungan BI dan OJK dalam
memberikan pengawasan kepada Sektor Jasa Keuangan.

Jawab : Fungsi utama Otoritas Jasa Keuangan adalah menyelenggarakan sistem


pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di
dalam sektor jasa keuangan. Sedangkan tugas utama Otoritas Jasa Keuangan adalah
melaksanakan pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di
sektor perbankan, pasar modal, dan lembaga keuangan bukan bank.

Tugas dan wewenang OJK

Otoritas Jasa Keuangan dibentuk bukan tanpa tugas dan wewenang. Secara garis
besar, lembaga independen ini memiliki tugas mengerjakan sistem pengaturan dan
pengawasan yang terintegrasi terhadap seluruh kegiatan yang terdapat pada
sektor jasa keuangan. Dalam Pasal 6 UU No. 21 Tahun 2011, OJK memiliki tugas
utama melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap:

 Kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan


 Kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal
 Kegiatan keuangan di sektor Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga
Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.

Lantas, apa wewenang OJK terkait dengan tugas-tugasnya dalam fungsi pengaturan
dan pengawasan seluruh kegiatan di sektor jasa keuangan baik bank maupun non-
bank? Wewenang OJK berkenaan dengan fungsi tugas-tugasnya tersebut dapat
dikelompokkan menjadi tiga.

1. Terkait dengan tugas pengaturan dan pengawasan lembaga jasa keuangan


bank, OJK memiliki wewenang sebagai berikut:

 Pemberian izin pendirian bank, pembukaan kantor bank, anggaran dasar,


rencana kerja, kepemilikan, kepengurusan dan sumber daya manusia,
merger, akuisisi, dan pencabutan izin usaha bank.
 Pengaturan kegiatan usaha bank yang mencakup sumber dana, penyediaan
dana, produk hibridasi, dan aktivitas di bidang jasa.
 Pengawasan rasio keuangan yang menunjukkan tingkat kinerja dan
kesehatan bank secara finansial yang mencakup likuiditas, rentabilitas,
solvabilitas, kualitas aset, rasio kecukupan modal minimum, batas
maksimum pemberian kredit, rasio pinjaman terhadap simpanan dan
pencadangan bank, laporan bank terkait kesehatan dan kinerja bank, sistem
informasi debitur, pengujian kredit, dan standar akuntansi bank.
 Pengaturan dan pengawasan terhadap aspek kehati-hatian bank berkenaan
dengan manajemen risiko, tata kelola bank, prinsip mengenal uang dan anti
pencucian uang, pinjaman keuangan terorisme dan pinjaman perbankan,
serta pemeriksaan bank.
2. Terkait dengan tugas pengaturan lembaga jasa keuangan bank dan non-
bank, wewenang OJK mencakup:

 Menetapkan peraturan dan keputusan OJK.


 Menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor jasa keuangan.
 Menetapkan kebijakan berkenaan dengan tata cara penetapan tertulis
terhadap Lembaga Jasa Keuangan dan pihak tertentu.
 Menetapkan peraturan tentang tata cara penetapan penyelenggaraan
statuter pada lembaga jasa keuangan. Statuter di sini dimaksudkan sebagai
pengelola statuter yang artinya adalah orang perseorangan atau badan
hukum yang ditetapkan oleh OJK untuk melaksanakan kewenangan OJK
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 Menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, mengelola, mengatur,
dan menatausahakan kekayaan dan kebutuhan.
 Menetapkan peraturan tentang tata cara pemberlakuan sanksi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.

3. Terkait dengan tugas pengawasan lembaga jasa keuangan bank dan non-
bank, wewenang OJK meliputi:

 Menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan layanan


keuangan.
 Mengawasi implementasi tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Kepala
Eksekutif.
 Melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen
dan tindakan lain terhadap lembaga keuangan, perlindungan, dan atau
penunjang kegiatan.
 Meminta bantuan kepada lembaga keuangan atau pihak tertentu.
 Melakukan penunjukan pengelola statuter.
 Menetapkan penggunaan pengelola statuter.
 Menetapkan sanksi administrasi terhadap pihak yang melakukan penolakan
terhadap peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.
 Menerima dan mencabut izin usaha, izin orang perseorangan, efektivitas
persetujuan pendaftaran, surat tanda pendaftaran, persetujuan melakukan
kegiatan usaha, pengesahan, persetujuan atau penetapan pembubaran dan
penetapan lain.

Dalam tugas pengawasan bank terdapat koordinasi antara bank Indonesia dengan
OJK. Bank Indonesia melakukan kewenangannya di bidang macroprudential, dan
OJK di bidang microprudential.OJK berkoordinasi dengan Bank Indonesia dalam
membuat peraturan pengawasan di bidang perbankan antara lain: kewajiban
pemenuhan modal minimum bank, sistem informasi perbankan yang terpadu,
kebijakan penerimaan dana dari luar negeri, penerimaan dana valuta asing, dan
pinjam komersial luar negeri, produk perbankan, transaksi derivatif, kegiatan
usaha bank lainnya, penentuan institusi bank yang masuk kategori systemically
important bank, dan data lain yang dikecualikan dari ketentuan tentang
kerahasiaan informasi. Dalam melaksanakan tugasnya, Bank Indonesia dapat
melakukan pemeriksaan secara langsung terhadap bank dengan menyampaikan
pemberitahuan secara tertulis kepada OJK.
Jika OJK mengindikasikan bank tertentu mengalami kesulitan likuiditas dan/atau
kondisi kesehatan semakin memburuk, OJK segera menginformasikan ke Bank
Indonesiauntuk melakukan langkah-langkah sesuai kewenangan Bank Indonesia.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan Bank Indonesia adalah pemberian
fasilitas pembiayaan jangka pendek dan pembiayaan darurat dalam mejalankan
fungsi Bank Indonesia sebagai lender of the last resort.Sistem koordinasi antara
Bank Indonesia dan OJK dalam pengawasan bank masih belum terwujud karena
sampai saat ini belum tersedia perangkat hukum yang mengatur mengenai
kerangka kerja formal (baik di level pembuat kebijakan umum maupun di
levelteknis) dalam rangka mendukung tugas ini
SOAL HITUNGAN WAJIB DIKERJAKAN

1. PT. Bank Ina mempunyai Asset sebesar Rp 1.750 Milyar dan mempunayi data-data sbb :
 Kredit kepada PT. Makmur Jaya yang dijamin Pemerintah sebesar Rp 475 Juta.
 Kredit kepada PT. Mas Indah dan di jamin oleh PT. Bank Pijar terang sebesar Rp
175 juta.
 Kredit sebesar Rp 575 juta dan selama ini PT. Cemerlang dapat memenuhi
kewajibannya dengan baik/ kredit lancar.
 Kredit sebesar Rp 275 juta dan saat ini PT. Buram belum dapat menepati
janjinya/wanprestasi untuk pelunasan pinjamannya/kredit macet.
 Alat Angkut Rp 250 Juta.
Ditanya :
a. Jika PT. Bank Ina mempunyai modal Rp 125 Juta, hitunglah ATMR dan CAR
Bank Tersebut.
b. Jika PT. Bank Ina memperoleh total dana uang diperoleh dari pihak ke tiga
sebesar Rp 1.3 Milyar. Hitunglah LDR Bank tersebut.
c. Dari pertanyaan a dan b tersebut bagai mana kondisi CAR & LDR PT. Bank Ina
menurut BIS Tahun 2002.

2. Seperti halnya Bank Sentral, Bank Umumpun dapat mempengaruhi Jumlah Uang Beredar
(JUM) dalam perekonomian melalui jumlah uang giral (Demand Deposit). Jika diketahui
JF Morgan Bank menerima dari Tn. Ronaldo berupa uang giral (Demand Deposit)
sebesar 150 juta $AS . Dan Bank Sentral Amerika (FED) menetapkan Giro Wajib
Minimum atau Legal Reserve Reqruitmen (L.R.R) sebesar 7,5%, maka anda diminta.
a. Menghitung jumlah uang giral yang tercipta oleh Bank Umum sampai dengan
rekening Bank Umum yang ke 5 (lima) atau sampai dengan neraca yang ke 5 (lima)
b. Berapa jumlah seluruh uang giral.
c. Berapa jumlah seluruh uang giral yang tercipta.

3. Berdasarkan soal diatas jika diasumsikan bahwa ternyata penerima uang giral (Demand
Deposit) berikutnya Tn. Pane hanya menyimpan 90% dari yang diterima ke bank umum
kedua, 80% ke bank umum ketiga, 70% ke bank umum ke empat dan 60% ke bank umum
ke lima. Anda diminta :
a. Menghitung jumlah uang giral yang tercipta oleh bank umum sampai dengan
rekening bank umum ke 5 (lima) atau neraca ke 5 (lima).
b. Berapa seluruh jumlah uang giral yang tercipta.
c. Berapa jumlah kebocoran uang tunai pada jumlah uang beredar tersebut.

SELAMAT BEKERJA GBU

Anda mungkin juga menyukai