Disusun oleh:
MARDANI NIM : 131911006
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberikan kita
kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini dengan judul
“MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah SIK Kami mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyusun makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan dari
para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada tugas
yang lain dan pada waktu mendatang.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifakasi Masalah
1. Apakah definisi dari rumah sakit?
2. Jelaskan jenis-jenis rumah sakit yang ada di Indonesia?
3. Bagaimanakah manajamen pelayanan rumah sakit?
4. Jelaskan struktur organisasi rumah sakit umum di Indonesia?
5. Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi demand terhadap pelayanan
kesehatan dan rumah sakit?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari rumah sakit.
2. Mengetahui dan memahami jenis-jenis rumah sakit yang ada di Indonesia.
3. Mengetahui dan memahami manajemen pelayanan rumah sakit.
4. Mengetahui dan memahami struktur organisasi rumah sakit umum di
Indonesia.
5. Mengetahui dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi demand
terhadap pelayanan kesehatan dan rumah sakit.
D. Manfaat
1. Pemerintah dan rumah sakit
Meningkatkan kualitas manajemen pelayanan rumah sakit di Indonesia
Dapat menenerapkan kebijakan manajemen pelayanan rumah sakit di
Indonesia dengan baik dan tepat.
2. Masyarakat
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Mendapatkan pelayanan rumah sakit sesuai dengan standar pelayanan
kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Rumah Sakit
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal bagi masyarakat dan tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakannya disebut sarana kesehatan. Sarana kesehatan berfungsi
melakukan upaya kesehatan dasar, kesehatan rujukan dan atau upaya
kesehatan penunjang. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan
pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit
(preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan
(rehabilitatif) yang diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan (Siregar, 2004).
Menurut undang-undang tentang rumah sakit dijelaskan bahwa rumah
sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan
Pancasila dan didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas,
manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan,
perlindungan dan keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial.
(Depkes, 2009).
Pada umumnya tugas rumah sakit adalah menyediakan keperluan
untuk pemeliharaan dan pemulihan kesehatan. Menurut Keputusan Menteri
Kesehatan RI No: 983/Menkes/SK/XI/1992, tugas rumah sakit umum adalah
melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan dan pemeliharaan yang dilaksanakan
secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta
melaksanakan rujukan. Rumah sakit mempunyai beberapa fungsi, yaitu
menyelenggarakan pelayanan medik, pelayanan penunjang medik dan non
medik, pelayanan dan asuhan keperawatan, pendidikan dan pelatihan,
penelitian dan pengembangan, pelayanan rujukan upaya kesehatan,
administrasi umum dan keuangan (Siregar, 2004).
B. Jenis-jenis Rumah Sakit yang ada di Indonesia
Di Indonesia dikenal tiga jenis RS sesuai dengan kepemilikan, jenis
pelayanan dan kelasnya.
1. Berdasarkan kepemilikannya, dibedakan tiga macam RS
RS Pemerintah (RS Pusat, RS Provinsi, RS Kabupaten)
RS BUMN/ABRI
RS Swasta yang menggunakan dana investasi dari sumber dalam
negeri (PMDN) dan sumber luar negeri (PMA).
2. Berdasarkan jenis pelayanan
RS Umum
RS Jiwa
RS Khusus (mata, paru, kusta, rehabilitasi, jantung, kangker, dan
sebagainya).
3. Berdasarakan kelasnya
RS kelas A
RS kelas A tersedia pelayanan spesialistik yang luas termasuk
subspesialistik
RS kelas B (pendidikan dan nonpendidikan)
RS kelas B mempunyai pelayanan minimal sebelas spesialistik dan
subspesialistik terdaftar.
RS kelas C
RS kelas C mempunyai minimal empat spesialistik dasar (bedah,
penyakit dalam, kebidanan, dan anak).
RS kelas D (Kepmenkes No.51 Menkes/SK/II/1979).
Di RS kelas D hanya terdapat pelayanan medis dasar Pemerintah sudah
meningkatkan status semua RS Kabupaten menjadi kelas C (Munijaya,
2004).
Keputusan menteri kesehatan NO. 134 Menkes/SK/IV/78 th. 1978
tentang susunan organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Umum di Indonesia
antara lain:
Pasal 1 :
Rumah sakit umum adalah organisasi di lingkungan Departemen
Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada
Dirjen Pelayanan Medik
Pasal 2 :
Rumah sakit umum mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesehatan
(caring) dan penyembuhan (curing) penderita serta pemulihan keadaan
cacat badan dan jiwa (rehabilitation).
Pasal 3 :
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Rumah Sakit mempunyai fungsi :
a. Melaksanakan usaha pelayanan medik
b. Melaksanakan usaha rehabilitasi medik
c. Usaha pencegahan komplikasi penyakit dan peningkatan pemulihan
kesehatan
d. Melaksanakan usaha perawatan
e. Melakasanakan usaha pendidikan dan latihan medis dan paramedic
f. Melaksanakan sistem rujukan
g. Sebagai tempat penelitian
Pasal 4 :
a. Rumah Sakit Umum yang dimaksud dalam keputusan ini adalah RS
kelas A, kelas B, kelas C
b. Rumah Sakit Umum kelas A adalah RSU yang melaksanakan
pelayanan kesehatan yang spesialistik dan subspesialistik yang luas.
c. Rumah Sakit Umum kelas B adalah RSU yang melaksanakan
pelayanan kesehatan yang spesialistik yang luas.
d. Rumah Sakit Umum kelas A adalah RSU yang melaksanakan
pelayanan kesehatan yang spesialistik paling sedikit 4 spesialis dasar
yaitu Penyakit Dalam, Penyakit Bedah, Penyakit kebidanan /
kandungan, dan kesehatan anak (Munijaya, 2004).
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Manajemen Pelayanan Kesehatan Masyarakat adalah suatu proses atau kemampuan dalam
mengelola jasa pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat mulai dari permintaan
untuk dilayani sampai pelayanan jasa di bidang kesehatan itu diterima oleh masyarakat
untuk dgunakan. Oleh karena itu, dengan menilik semua teori di sub bab-bab yang telah
kami sampaikan, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa konsepsi Pelayanan Kesehatan
harus berpihak kepada masyarakat dengan sebuah gerakan peningkatan mutu pelayanan
kesehatan dan Memberdayakan Masyarakat (Reinverting Goverment) untuk lebih
meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen pelayanan Kesehatan Masyarakat,
dengan melakukan progam-progam yang sifatnya mendidik masyarakat sehingga
masyarakat itu sadar akan pentingnya kesehatan itu sendiri.
B.Saran
Diharapkan kepada pemerinah untuk segera memenuhi kebutuhan masyarakat untuk
pelayanan kesehatan yang optimal dan prima sehingga masyarakat dapat merasakan
dampak dari manajemen pelayanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA