Anda di halaman 1dari 2

RANGKUMAN

Nilai Tanah (1)


Lokasi untuk Proyek Pengembangan Properti

Proses pengembangan properti memiliki hubungan dengan nilai tanah di lokasi


tertentu yakni suatu lokasi dengan nilai tanah tertentu lebih tepat digunakan untuk
proyek properti tertentu. Dan proyek properti tertentu memerlukan lokasi dengan nilai
tanah tertentu.

Proyek pengembangan properti memiliki tipe-tipe antara lain : Komersial (ritel,


fasilitas rekreasi dan hiburan, hotel, perkantoran, fasilitas MICE, apartemen, hunian
komersial pada umumnya, fasilitas industri); Bangunan uang digunakan publik tetapi
bersifat komersial (rumah sakit, sekolah, dan lain-lain); Perumahan.

Adapun ritel memiliki jenis-jenis fungsi yaitu : Toko keperluan sehari-hari


(interval kunjungan adalah pendek, pengeluaran belanja kurang dari sama dengan
pendapatan mingguan, daerah tangkapnya sempit) ; Toko untuk belanja (interval
kunjungan tidak reguler, pengeluaran belanja lebih besar sama dengan pendapatan
mingguan, daerah tangkapnya agak luas) ; Toko khusus (interval kunjungan sangat tidak
reguler, pengeluaran belanja bisa berkali-kali pendapatan mingguan, sasaran memiliki
penghasilan cukup tinggi, daerah tangkapnya luas) ; Toko servis (interval kunjungan
panjang, pengeluaran belanja bisa berkali-kali pendapatan mingguan, sasaran memiliki
penghasilan cukup tinggi, daerah tangkapnya luas) ; Department Store ; Supermarket ;
Pusat Perbelanjaan.

Lokasi yang dapat dijadikan untuk pengembangan properti adalah ritel,


perumahan, dan redevelopment.

Prinsip lokasi untuk fungsi komersial khususnya ritel adalah lokasi yang terpilih
memberikan keuntungan yang maksimum. Untuk mendapatkan keuntungan maksimum
caranya adalah penghasilan yang maksimum dikurangi biaya yang minimum. Faktor-
faktor yang mempengaruhi penghasilan adalah jumlah konsumen potensial dan kualitas
ekonomi konsumen yang berhubungan dengan yang disebut Daerah Tangkap Fungsi
Komersial.
Biaya memiliki beberapa komponen antara lain : biaya tanah, biaya konstruksi
atau harga bangunan, biaya operasi, pajak-pajak tanah dan bangunan. Untuk suatub
lokasi tertentu memiliki Daerah Tangkap yang baik apabila terdapat : aksesibilitas yang
baik ; dan daerah-daerah sasaran memiliki jumlah konsumen atau sasaran potensial
yang besar. Contoh-contoh lokasi dengan Daerah Tangkap yang besar terutama bagi
fungsi ritel adalah Pusat Kota (CBD) ; lokasi dengan populasi siang hari yang besar ;
titik-titik transit pergerakan manusia dan ; lokasi yang dilayani akses utama dan sarana
transport umum yang bagus.

Prinsip dasar lokasi untuk mendirikan perumahan adalah mempertimbangkan


biaya perumahan dan biaya transport. Faktor-faktor dalam mempertimbangkan lokasi
perumahan adalah Teori meminimasi biaya perjalanan ; Teori keseimbangan biaya
perjalanan dan biaya perumahan ; Teori biaya perumahan maksimum ; dan Antitesa
terhadap teori-teori sebelumnya karena adanya kebutuhan untuk mendapatkan
lingkungan yang baik, dan lain-lain.

Pengertian dari Nilai Tanah adalah nilai manfaat suatu bidang tanah untuk
fungsi tertentu. Sedangkan Nilai Bangunan adalah nilai manfaat suatu bangunan
berdasarkan fungsinya di lokasi tertentu. Sedangkan Nilai Tanah dan Bangunan adalah
nilai manfaat tanah dan bangunan berdasarkan fungsinya di lokasi tertentu.

Adanya redevelopment / Revitalisasi / peremajaan memiliki nilai arti yaitu


adanya pertemuan antara nilai tanah dan nilai bangunan yang mana apabila Nilai
Bangunan lebih kecil daripada Nilai Tanah maka artinya Nilai manfaat suatu bidang
tanah pada suatu lokasi untuk suatu fungsi tidak optimal atau tidak sesuai ; Nilai
manfaat suatu bangunan sesuai fungsinya pada suatu lokasi sudah berkurang ; Nilai
manfaat tanah dan bangunan sesuai fungsinya pada suatu lokasi sudah berkurang.

Anda mungkin juga menyukai