Dx: Hidrosefalus Obstruktif ec Lesi Multipel Intrakranial Curiga Metastasis; Ca Mammae Sinistra
2.5 minggu lalu pasien menjalani kemoterapi ulangan dosis pertama (Docetaxel, Carboplastin) di RSCM.
PAsca kemo pasien mengeluhkan mual dan muntah serta nyeri seluruh tubuh, tidak ada penurunan
kesadaran, diduga keluarga karena efek samping obat
2 minggu terakahir pasien mengeluhkan nyeri kepala yang semakin memberat, pasien juga dilaporkan
cenderung mengantuk dan sulit dibangunkan, dibaw ake IGD dan dilakukan CT scan kepala didapatkan
multipel lesi intakranial dan hidrosefalus obstruktif diterapi dengan Dexametason 2x10 mg IV
RPD pasien sebelumnya dalam perawatan TS IPD dan Neuro dengan diagnosa Ca Mammae relaps
stadium IV metastasis paru, tulang dan Otak, efusi pleura dan hiperkoagulable state dalam terapi
Dexamethason 2x10 mg IV, Morphin 2x10 mg PO, durogesic patch 1x25 mcg, Glaucon 1x125 mg PO,
inviclot 1x15.000 U
O: GCS 14 E3M6V5
Mata: anikterik ananemis pupil bulat Isokor 3 mm RC +/+, visusu sulit dinilai , funduskopi tidak ada papil
edema,
Ekstrimitas, akral hangat, motorik keempat ekstrimitas aktif , sensorik tidak ada kelainan
Lab 25/12/2020
Swab negatif
24/12/20
Alb: 3.75
GDS 108
Na/K/Cl: 132/4.3/101.1
DPL : 9.3/29.9/23.3/206
Ca/Ion/Mg : 8.6/1.17/
D dimer : 3550
Lactat 2.4
PCT/CRP : 0.06/8.7
20/12/20
PT/aPTT: 0.9x/0.8x
CxR 22/12/20
Teknik : MSCT Scan cerebral dengan kontras iopamidol 300 mgI/ml sebanyak 50 ml. Dosis radiasi 1045
mGycm.
Deskripsi :
Tampak multipel lesi kistik yang menyangat rim-enhanced di lobus fronto-temporo-parietal kanan,
nukleus lentiformis kanan, parietal kiri, hemisfer cerebellum kanan-kiri, serta medulla oblongata, disertai
perifokal edema yang menyempitkan dasar ventrikel IV dan menyebabkan dilatasi ventrikel lateralis
kanan kiri dan ventrikel III.
Multipel lesi kistik yang menyangat rim-enhanced di lobus fronto-temporo-parietal kanan, nukleus
lentiformis kanan, parietal kiri, hemisfer cerebellum kanan-kiri, serta medulla oblongata, sugestif
metastasis, disertai hidrosefalus non-komunikans.
ASA 3
Ramadi, 438-59-41, 22 th
16 bln lalu : pasien dilakukan operasi transphenoid removal tumor dengan hasil PA adenoma hipofisis.
saat ini pasien direncanakan untuk retransphenoid terkait hasil MRI terbaru
RPD 11.5 thn lalu pasien merasakan tinggi badannya melebihi tman temannya, 12 tahun, sekitar 170 cm ,
7 tahun lalu pasien mengeluhkan lapangan pandang yang menyempit, pasioen berobat ke dokter mata
dan dikatakan tedapat gangguan hormon endokrin dan dirujuk ke RSCM. 1.5 tahun lalu pasien dilakukan
MRI dan didapatkan kadar growth hormon tinggi dan gambaran tumor.
O: CM TD HR RR T SpO2
Mata : ananemis/anikterik pupil bulat isokor 3 mm/ RC +/+ Visus OD >3/60 OS 1/300
Gigantisme positif
Lab 23/12/20
swab negatif
22/12/20
PT/aPTT: 1.1x/0.9x
OT/PT: 22/20
Ur/Kr: 30.6/0.8
GDS 99
Na/K/Cl: 140/4.4/103
DPL : 13.9/39.8/8.2/180
PCT/CRP 0.02/0.3
4 Nov 2020
HbA1C 6.3
TSH/FT4: 1.168/0.42
LH/FSH 1.5/1.8
Testosteron <0.45
CxR 22/12/20
MRI 10/12/2020
Deskripsi:
Tampak lesi ekstraaksial berbatas tegas, tepi berlobulasi di regio sella meluas ke parasella kanan kiri
terutama kanan yang isointens pada T1WI, isohipointens pada T2WI dengan komponen perdarahan di
dalamnya, menyangat ringan pasca kontras, tanpa restriksi difusi pada DWI. Massa tampak melingkupi a.
carotis interna bilateral, serta mendesak chiasma optikum dan paraterminal gyrus kanan ke superior.
Ukuran massa sekitar 2,7 x 3,3 x 3,1 cm (sebelumnya 2,5 x 4 x 3,4 cm).
Tampak defek dinding sinus sfenoid superior dan inferior disertai lesi dengan intensitas perdarahan di
dalamnya.
Pons dan medulla oblongata tidak tampak kelainan. Sistem ventrikel dan sisterna tidak melebar. Tidak
tampak pergeseran garis tengah. Kedua orbita, sinus paranasal lainnya dan mastoid tidak tampak
kelainan.
Gambaran makroadenoma hipofisis, dibandingkan MRI cerebral tanggal 5 Desember 2019: ukuran massa
stqa, saat ini berukuran 2,7 x 3,3 x 3,1 cm. Masih terdapat penekanan pada chiasma optikum.