PERNAFASAN : 17 KALI/MENIT
SKRINING GIZI
3. PASIEN DENGAN
DIAGNOSIS/TINDAKAN/KONDISI/POPULASI KHUSUS :
TIDAK
JARANG LEMBAB = 4
: 24
1
INTERPRETASI SKOR CEDERA TEKAN: :
no
SKRINING NYERI
no
: TIDAK = 0
: TIDAK = 0
TIDAK = 0
MENGGUNAKAN INFUS :
YA = 25
2
NORMAL ATAU BED REST ATAU IMOBILISASI = 0
STATUS MENTAL
25
3
A. Gangguan Mobilitas Fisik pada Stroke Non Haemoragik
Mobilisasi menurut Mubarak & Chayatin (2007, p. 220) adalah
kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas, mudah, dan teratur yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat. Seseorang yang
kehilangan kemampuan bergerak dan tidak mampu melakukan pergerakan
secara mandiri akan menimbulkan masalah mobilisasi yang membutuhkan
tindakan keperawatan. Masalah mobilisasi atau gangguan mobilitas ini terjadi
karena adanya trombus dan emboli serebral sehingga aliran darah dan oksigen
ke otak tersumbat berakibat infark serebral dan berdampak kelumpuhan otot
(hemiplegia) atau kelemahan (hemiparase) , kaku, dan menurunnya fungsi
sensori.
Jenis mobilitas fisik menurut Hidayat (2006, p. 173-174) dapat dibagi
menjadi dua yaitu mobilitas penuh dan mobilitas sebagian. Mobilitas
sebagian dibagi menjadi dua jenis yaitu mobilitas sebagian temporer dan
mobilitas sebagian permanen. Pada stroke terjadi mobilitas sebagian
permanen yaitu kemampuan individu untuk bergerak dengan batasan yang
bersifat menetap. Hal tersebut disebabkan oleh rusaknya sistem saraf yang
reversibel.
Tanda dan gejala terjadinya gangguan mobilitas fisik antara lain :
kehilangan kekuatan tulang dan otot, adanya hemiplegia atau hemiparase,
keterbatasan rentang gerak. Manfaat mobilitas fisik antara lain :
meningkatkan toleransi pasien untuk melakukan aktifitas fisik,
mengembalikan atau memulihkan kemampuannya untuk bergerak, serta
mencegah terjadinya komplikasi akibat imobilitas. (Mubarak dan Chayatin,
2007)
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi mobilitas fisik yaitu : gaya
hidup, ketidakmampuan baik primer (disebabkan penyakit atau trauma)
maupun sekunder (akibat dari ketidakmampuan primer seperti kelemahan otot
4
dan tirah baring), tingkat energi, dan usia. (Mubarak dan Chayatin, 2007, p.
220-221)
5
Pelaksanaannya dilakukan secara bertahap agar kemampuan
kekuatan otot dan ketahanan dapat meningkat secara berangsur-
angsur. (Hidayat, 2006, p. 181)
c. Ambulasi
Perawat dapat membantu pasien melakukan ambulasi dengan
menyiapkan ambulasi untuk memandirikan pasien saat tirah baring.
Perawat mendorong pasien dalam pelaksanaan ADL (Activity Daily
Living), mempertahankan kesejajaran tubuh yang baik, dan
melaksanakan ROM aktif. (Kozier, Erb, Berman, & Snyder, 2010, p.
262)
Tabel 2.1
Tingkat Aktivitas/Mobilitas
6
Tingkat Kategori
Aktivitas/Mobilitas
Tingkat 0 Mampu merawat diri sendiri
secara penuh
Tingkat 1 Memerlukan penggunaan alat
Tingkat 2 Memerlukan bantuan orang lain
Tingkat 3 Memerlukan bantuan orang lain
dan alat
Sangat tergantung dan tidak
Tingkat 4 dapat berpartisipasi dalam
perawatan
Tabel 2.2
Penilaian kekuatan otot
Skala Presentase
Kekuatan Karakteristik
Normal
0 0 Paralisis sempurna
Tidak ada gerakan, kontraksi
1 10 otot dapat di palpasi atau
dilihat
Gerakan otot penuh melawan
2 25
gravitasi dengan topangan
Gerakan yang normal melawan
3 50
gravitasi
Gerakan penuh yang normal
4 75 melawan gravitasi dan
melawan tahanan minimal
Kekeuatan normal, gerakan
5 100 penuh yang normal melawan
gravitasi dan tahanan penuh
H
d. Data Fokus
7
Data fokus dalam pengkajian keperawatan menurut Tarwoto,
Wartonah dan Suryati (2007, p. 97) dibagi menjadi dua antara lain :
1) Data Subyektif
a) Pasien mengatakan tidak mampu menggerakan tangan dan
kaki sebelah
b) Pasien tidak mampu memenuhi kebutuhan ADL
c) Kebutuhan ADL dibantu.
2) Data Obyektif
a) Adanya hemiplegia/hemiparase,
b) Pergerakan, ambulasi
c) Tonus otot, kekuatan otot kurang, atropi dan kontraktur.
2. Diagnosis
Gangguan mobilitas fisik pada stroke diagnosa yang muncul
adalah gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan gangguan
neuromuskuler, kelemahan, parestesia, paralisi. (Tarwoto, Wartonah dan
Suryati, 2007, p. 97)
3. Perencanaan
Menurut Tarwoto, Wartonah dan Suryati (2007, p. 98)
perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan untuk menanggulangi masalah
sesuai dengan diagnosa keperawatan, dengan tujuan pasien mampu
melaksanakan aktivitas fisik sesuai kemampuannya dengan kriteria hasil
bertambahnya kekuatan otot, pasien menunjukkan peningkatan kekuatan
mobilitas fisik pada hari pertama menggerakkan bahu, siku, pergelangan
tangan, jari tangan, lutut dan kaki, merubah posisi miring kanan ke kiri,
pada hari kedua pasien dapat merubah posisi miring kanan ke kiri dan
latihan duduk, pada hari ketiga pasien dapat bangun dari tempat tidur,
tidak terjadi kontraktur sendi.
a. Intervensi
8
Rencana tindakan keperawatan gangguan mobilitas pada stroke non
haemoragik menurut Tarwoto, Wartonah dan Suryati, 2007, p. 98)
adalah dengan :
1) Observasi keadaan umum pasien
2) Ukur tanda-tanda vital
3) Kaji kemampuan motorik
4) Kaji tingkat aktivitas
5) Ajarkan pasien untuk merubah posisi miring kanan-kiri setiap 2 jam
sekali
6) Ajarkan pasien untuk melakukan ROM minimal 4 kali sehari
7) Kolaborasi dengan ahli fisioterapi, dokter spesialis saraf dalam
pemberian terapi
8) Kolaborasi dengan ahli gizi
4. Implementasi
Implementasi dalam mengatasi gangguan mobilitas pada pasien
stroke non haemoragik sesuai dengan rencana tindakan keperawatan
yang telah ditentukan.
5. Evaluasi
Hasil yang diharapkan setelah dilakukan intervensi keperawatan
pada gangguan mobilitas fisik menurut Hidayah dan Uliyah (2006, p.
179) diharapkan pada hari pertama pasien mampu merubah posisi miring,
hari kedua pasien mampu duduk, hari ketiga pasien bisa berdiri, dan hari
keempat pasien bisa bangun dan berpindah serta mencegah komplikasi
seperti kontraktur otot
9
DAFTAR PUSTAKA
Kozier, B., Erb, G., Berman, A.and Shirlee J. Snyde, alih bahasa Pamilih Eko
Karyuni, dkk. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep Proses
dan Praktik edisi VII Volume 1. Jakarta : EGC
Mubarak, W. I., & Chayatin, N. (2007). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia
Teori & Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta : EGC
10
Nisa, Yuliana, & Natalya. (2011). Statistik Stroke. (Online) (http://obat-
stroke.net/stroke/statistik-stroke.html diakses pada tanggal 18 November
2018)
Profil Kesehatan Jawa Tengah. (2012). Data Stroke Jawa Tengah (online),
(www.profilkesehatanprovinsijawatengah.com, diakses tanggal tanggal 18
November 2018).
11