Anda di halaman 1dari 4

1

Pemeriksaan Mini Mental State Exam (MMSE) pada Lansia

A. Tujuan
MMSE dirancang sebagai media pemeriksaan status mental singkat
serta standarisasi yang memungkinkan untuk membedakan antara gangguan
organik dan fungsional pada pasien psikiatri.Mini-mental state exam(MMSE)
menguji aspek kognitif dari fungsi mental: orientasi,regristrasi, perhatian dan
kalkulasi, mengingat kembali, dan bahasa. Nilai kemungkinan adalah 30,
dengan nilai 21 atau kurang biasanya indikasi adanya kerusakan kognitif
yang memerlukan penyelidikan lanjut. Pemeriksaan memerlukan hanya
beberapa menit untuk melengkapi dan dengan mudah dinilai, tetapi tidak
dapat digunakan sendiri untuk tujuan dianostik, karena pemeriksaan mini
mental mengukur beratnya kerusakan kognitif dan mendemonstrasikan
perubahan kognitif pada waktu dan dengan tindakan, ini suatu alat yang
berguna untuk mengkaji kemajuan klien yang berhibungan dengan intervensi.
Alat pengukur status afektif digunakan untuk membedakan jenis depresi
serius yang mempengaruhi fungsi-fungsi dari suasana hati rendah umum
pada banyak orang. Instrumen yang digunakan yaitu lembar wawancara.
B. Pelaksanaan MMSE
MMSE dapat dilaksanakan selama kurang lebih 5-10 menit. Tes ini
dirancang agar dapat dilaksanakan dengan mudah oleh semua profesi
kesehatan atau tenaga terlatih manapun yang telah menerima instruksi
untuk penggunaannya.
C. Penggunaan Klinis
MMSE merupakan pemeriksaan status mental singkat dan mudah
diaplikasikan yang telah dibuktikan sebagai instrumen yang dapat dipercaya
serta valid untuk mendeteksi dan mengikuti perkembangan gangguan
kognitif yang berkaitan dengan penyakit neurodegeneratif. Hasilnya, MMSE
menjadi suatu metode pemeriksaan status mental yang digunakan paling
banyak di dunia. Tes ini telah diterjemahkan ke beberapa bahasa dan telah
digunakan sebagai instrumen skrining kognitif primer pada beberapa studi
epidemiologi skala besar demensia. Tes ini juga digunakan secara luas pada
praktik klinis dan kecermelangannya sebagai instrumen skrining kognitif
2

telah dibukt ikan dengan pencatuman bersama dengan Diagnostic Interview


Schedule (DIS), dalam studi National Institute of Mental Health ECA dan
oleh daftarnya yang menyebutkan MMSE sebagai penilai fungsi kognitif
yang direkomendasikan untuk kriteria diagnosis penyakit Alzheimer
dikembangkan oleh konsorsium National Institute of Neurological and
Communication Disorders and Stroke and the Alzheimer’s Disease and
Related Disorders Association (McKhann dkk, 1984).
Data psikometri luas MMSE menunjukkkan bahwa tes ini memiliki
tes retest dan reliabilitas serta validitas sangat baik berdasarkan diagnosis
klinis independen demensia dan penyakit Alzheimer. Karena performance
pada MMSE dapat dibiaskan oleh pengaruh status pendidikan rendah pada
pasien yang sehat, beberapa pemeriksa merekomendasikan untuk
menggunakan ambang skor berdasarkan umur dan status pendidikan untuk
mendeteksi demensia.
Kelemahan terbesar MMSE yang banyak disebutkan ialah batasannya
atau ketidakmampuannya untuk menilai beberapa kemampuan kognitif yang
terganggu di awal penyakit Alzheimer atau gangguan demensia lain
(misalnya terbatasnya item verbal dan memori dan tidak adanya penyelesaian
masalah atau judgment), MMSE juga relatif tak sensitif terhadap penurunan
kognitif yang sangat ringan (terutama pada individual dengan status
pendidikan tinggi). Walaupun batasan- batasan ini mengurangi manfaat
MMSE, tes ini tetap menjadi instrumen yang sangat berharga untuk penilaian
penurunan kognitif (Rush, 2000).
3

Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. ORIENTASI
a) Sekarang (tahun),( musim),( bulan),( tanggal) dan (hari) apa ?
b) Kita berada dimana ? ( negara), ( provinsi), (kota)
c) (rumah sakit ), (lantai/kamar).
 Normal : Berorientasi terhadap orang tempat, dan waktu.
 Penyimpangan : Tidak mampu memberikan data biografi akurat
(nama, alamat, tanggal lahir), tidak mampu mengidentifikasi tahun
musi, tanggal.
(catatan : bila tidak mampu mengingat tanggal, tentukan petunjuk yang
secara normal ada apa pada lingkungan klien untuk orientasi).

2. REGISTRASI
a) Sebutkan 3 buah nama benda ( apel, meja, koin ) tiap benda 1detik,
pasien disuruh mengulangi ketiga nama benda tersebut dengan benar
dan catat jumlah pengulangan.

3. ATENSI DAN KALKULASI


a) Kurangi 100 dengan 7. Nilai 1 untuk setiap jawaban yang benar.
Hentikan setelah 5 jawaban atau suruh mengeja terbalik”WAHYU”
( nilai diberikan pada huruf yang benar sebelum kesalahan, misalnya
nyahw = 2 nilai.

4. MENGINGAT KEMBALI
a) Pasien disuruh mengingat kembalai 3 nama benda diatas.

5. BAHASA
a) Pasien disuruh menyebutkan nama benda ditunjukkan ( pensil, buku).
b) Pasien disuruh mengulang kata-kata : “namun”, “tanpa”, “bila”.
c) Pasien disuruh melakukan perintah : “Ambil kertas ini dengan tangan
anda, lipatlah menjadi dua dan letakkan dilantai”.
d) Pasien disuruh membaca dan melakukan perintah “pejamkan mata
anda”.
4

e) Pasien disuruh menulis dengan spontan.


f) Pasien disuruh menggambarkan sesuatu bentuk.

Anda mungkin juga menyukai