HASIL ANALISIS
Emulgel
deskriptif dan hasil uji perbandingan Diameter Pori-pori Formula F0 Emulgel dengan
F1 Emulgel.
Statistik Deskriptif
Diameter Pori-pori
n Min Max Mean Std. Dev
Formula F0 Emulgel 4 0,00 0,01 0,0025 0,0050
Formula F1 Emulgel 4 0,02 0,04 0,0275 0,0096
Dari tabel diatas, diketahui nilai maksimum, nilai minimum, rata-rata dan
Diameter pori-pori Formula F0 Emulgel memiliki nilai maksimum sebesar 0,01; nilai
minimum sebesar 0,00; rata-rata sebesar 0,0025 dan standar deviasi sebesar 0,0050,
dan diameter pori-pori Formula F1 Emulgel memiliki nilai maksimum sebesar 0,04;
nilai minimum sebesar 0,02; rata-rata sebesar 0,0275 dan standar deviasi sebesar
0,0096.
Setelah dilakukan perhitungan statistik deskriptif maka selanjutnya dilakukan
tahapan pengujian perbandingan yaitu uji normalitas data, uji homogenitas data dan
uji perbandingan.
data yang bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak
menggunakan metode parametrik yaitu independent t-test, sedangkan jika data tidak
Shapiro-wilk
Diameter Pori-pori
Statistics n Sig.
Formula F0 Emulgel 0,630 4 0,001
Formula F1 Emulgel 0,863 4 0,272
data diameter pori-pori Formula F0 Emulgel sebesar 0,001 dan nilai p-value untuk
diameter pori-pori Formula F0 Emulgel memiliki nilai p-value lebih kecil dari α = 5%
atau 0,05 (p-value < 0,05 atau 0,001 < 0,05), sedangkan data diameter pori-pori
Formula F1 Emulgel memiliki nilai p-value lebih besar dari α = 5% atau 0,05 (p-
value > 0,05 atau 0,272 > 0,05). Sehingga diketahui bahwa data diameter pori-pori
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui varians data sama atau tidak.
Selain data harus berdistribusi normal, pada uji independent t-test varians data harus
sebesar 0,168. Dikarenakan nilai p-value lebih besar dari α = 5% atau 0,05 (0,168 >
0,05) maka diketahui bahwa seluruh kelompok data memiliki varians yang sama.
Berdasarkan Tabel 4.4, diperoleh nilai p-value yang diperoleh sebesar 0,017.
Jika dibandingkan dengan α = 5% atau 0,05 maka nilai p-value < α atau 0,017 < 0,05
sehingga H0 ditolak, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara diameter pori-
deskriptif dan hasil uji perbandingan Diameter Pori-pori Formula F0 Krim dengan F1
Krim.
Statistik Deskriptif
Diameter Pori-pori
n Min Max Mean Std. Dev
Formula F0 Krim 4 0,00 0,01 0,0025 0,0050
Formula F1 Krim 4 0,00 0,02 0,0100 0,0082
Dari tabel diatas, diketahui nilai maksimum, nilai minimum, rata-rata dan
standar deviasi data Diameter Pori-pori Formula F0 Krim dengan F1 Krim. Diameter
pori-pori Formula F0 Krim memiliki nilai maksimum sebesar 0,01; nilai minimum
sebesar 0,00; rata-rata sebesar 0,0025 dan standar deviasi sebesar 0,0050, dan
diameter pori-pori Formula F1 Krim memiliki nilai maksimum sebesar 0,02; nilai
minimum sebesar 0,00; rata-rata sebesar 0,0100 dan standar deviasi sebesar 0,0082.
tahapan pengujian perbandingan yaitu uji normalitas data, uji homogenitas data dan
uji perbandingan.
data yang bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak
menggunakan metode parametrik yaitu independent t-test, sedangkan jika data tidak
Shapiro-wilk
Diameter Pori-pori
Statistics n Sig.
Formula F0 Krim 0,630 4 0,001
Formula F1 Krim 0,945 4 0,683
Berdasarkan hasil pengujian normalitas diatas, diperoleh nilai p-value untuk
data diameter pori-pori Formula F0 Krim sebesar 0,001 dan nilai p-value untuk data
diameter pori-pori Formula F1 Krim sebesar 0,683. Dikarenakan data diameter pori-
pori Formula F0 Krim memiliki nilai p-value lebih kecil dari α = 5% atau 0,05 (p-
value < 0,05 atau 0,001 < 0,05), sedangkan data diameter pori-pori Formula F1 Krim
memiliki nilai p-value lebih besar dari α = 5% atau 0,05 (p-value > 0,05 atau 0,683 >
0,05). Sehingga diketahui bahwa data diameter pori-pori Formula F0 Krim tidak
berdistribusi normal.
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui varians data sama atau tidak.
Selain data harus berdistribusi normal, pada uji independent t-test varians data harus
sebesar 0,705. Dikarenakan nilai p-value lebih besar dari α = 5% atau 0,05 (0,705 >
0,05) maka diketahui bahwa seluruh kelompok data memiliki varians yang sama.
Berdasarkan Tabel 4.8, diperoleh nilai p-value yang diperoleh sebesar 0,155.
Jika dibandingkan dengan α = 5% atau 0,05 maka nilai p-value > α atau 0,155 > 0,05
deskriptif dan hasil uji perbandingan Diameter Pori-pori Formula F0 Emulgel dengan
F0 Krim.
Statistik Deskriptif
Diameter Pori-pori n Min Max Mean Std. Dev
Formula F0 Emulgel 4 0,00 0,01 0,0025 0,0050
Formula F0 Krim 4 0,00 0,01 0,0025 0,0050
Dari tabel diatas, diketahui nilai maksimum, nilai minimum, rata-rata dan
Diameter pori-pori Formula F0 Emulgel memiliki nilai maksimum sebesar 0,01; nilai
minimum sebesar 0,00; rata-rata sebesar 0,0025 dan standar deviasi sebesar 0,0050,
dan diameter pori-pori Formula F0 Krim memiliki nilai maksimum sebesar 0,01; nilai
minimum sebesar 0,00; rata-rata sebesar 0,0025 dan standar deviasi sebesar 0,0050.
tahapan pengujian perbandingan yaitu uji normalitas data, uji homogenitas data dan
uji perbandingan.
data yang bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak
menggunakan metode parametrik yaitu independent t-test, sedangkan jika data tidak
Shapiro-wilk
Diameter Pori-pori
Statistics n Sig.
Formula F0 Emulgel 0,630 4 0,001
Formula F0 Krim 0,630 4 0,001
data diameter pori-pori Formula F0 Emulgel sebesar 0,001 dan nilai p-value untuk
data diameter pori-pori Formula F0 Krim sebesar 0,001. Dikarenakan data diameter
lebih kecil dari α = 5% atau 0,05 (p-value < 0,05 atau 0,001 < 0,05). Sehingga
diketahui bahwa data diameter pori-pori Formula F0 Emulgel dan F0 Krim tidak
berdistribusi normal.
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui varians data sama atau tidak.
Selain data harus berdistribusi normal, pada uji independent t-test varians data harus
sebesar 1,000. Dikarenakan nilai p-value lebih besar dari α = 5% atau 0,05 (1,000 >
0,05) maka diketahui bahwa seluruh kelompok data memiliki varians yang sama.
Berdasarkan Tabel 4.12, diperoleh nilai p-value yang diperoleh sebesar 1,000.
Jika dibandingkan dengan α = 5% atau 0,05 maka nilai p-value > α atau 1,000 > 0,05
deskriptif dan hasil uji perbandingan Diameter Pori-pori Formula F1 Emulgel dengan
F1 Krim.
Statistik Deskriptif
Diameter Pori-pori
n Min Max Mean Std. Dev
Formula F1 Emulgel 4 0,02 0,04 0,0275 0,0096
Formula F1 Krim 4 0,00 0,02 0,0100 0,0082
Dari tabel diatas, diketahui nilai maksimum, nilai minimum, rata-rata dan
Diameter pori-pori Formula F1 Emulgel memiliki nilai maksimum sebesar 0,04; nilai
minimum sebesar 0,02; rata-rata sebesar 0,0275 dan standar deviasi sebesar 0,0096,
dan diameter pori-pori Formula F1 Krim memiliki nilai maksimum sebesar 0,02; nilai
minimum sebesar 0,00; rata-rata sebesar 0,0100 dan standar deviasi sebesar 0,0082.
tahapan pengujian perbandingan yaitu uji normalitas data, uji homogenitas data dan
uji perbandingan.
data yang bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak
Shapiro-wilk
Diameter Pori-pori
Statistics n Sig.
Formula F1 Emulgel 0,863 4 0,272
Formula F1 Krim 0,945 4 0,683
data diameter pori-pori Formula F1 Emulgel sebesar 0,272 dan nilai p-value untuk
data diameter pori-pori Formula F1 Krim sebesar 0,683. Dikarenakan data diameter
lebih besar dari α = 5% atau 0,05 (p-value > 0,05 atau 0,272 dan 0,683 > 0,05).
Sehingga diketahui bahwa data diameter pori-pori Formula F1 Emulgel dan F1 Krim
berdistribusi normal.
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui varians data sama atau tidak.
Selain data harus berdistribusi normal, pada uji independent t-test varians data harus
sebesar 0,506. Dikarenakan nilai p-value lebih besar dari α = 5% atau 0,05 (0,506 >
0,05) maka diketahui bahwa seluruh kelompok data memiliki varians yang sama.
independent t-test.
berikut.
Berdasarkan Tabel 4.16, diperoleh nilai p-value yang diperoleh sebesar 0,032.
Jika dibandingkan dengan α = 5% atau 0,05 maka nilai p-value < α atau 0,032 < 0,05
sehingga H0 ditolak, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara diameter pori-