Anda di halaman 1dari 14

BAB IV

HASIL ANALISIS

4.1.1 Perbandingan Diameter Pori-pori Formula F0 Emulgel dengan F1

Emulgel

4.1.1.1 Statistik Deskriptif

Dengan menggunakan bantuan program SPSS 21.0, diperoleh hasil statistik

deskriptif dan hasil uji perbandingan Diameter Pori-pori Formula F0 Emulgel dengan

F1 Emulgel.

4.1 Hasil Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif
Diameter Pori-pori
n Min Max Mean Std. Dev
Formula F0 Emulgel 4 0,00 0,01 0,0025 0,0050
Formula F1 Emulgel 4 0,02 0,04 0,0275 0,0096

Dari tabel diatas, diketahui nilai maksimum, nilai minimum, rata-rata dan

standar deviasi data Diameter Pori-pori Formula F0 Emulgel dengan F1 Emulgel.

Diameter pori-pori Formula F0 Emulgel memiliki nilai maksimum sebesar 0,01; nilai

minimum sebesar 0,00; rata-rata sebesar 0,0025 dan standar deviasi sebesar 0,0050,

dan diameter pori-pori Formula F1 Emulgel memiliki nilai maksimum sebesar 0,04;

nilai minimum sebesar 0,02; rata-rata sebesar 0,0275 dan standar deviasi sebesar

0,0096.
Setelah dilakukan perhitungan statistik deskriptif maka selanjutnya dilakukan

tahapan pengujian perbandingan yaitu uji normalitas data, uji homogenitas data dan

uji perbandingan.

4.1.1.2 Uji Normalitas

Sebelum dilakukan uji perbandingan terlebih dahulu dilakukan uji normalitas

data yang bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak

berdistribusi normal. Jika data berdistribusi normal maka pengujian selanjutnya

menggunakan metode parametrik yaitu independent t-test, sedangkan jika data tidak

berdistribusi normal maka pengujian selanjutnya menggunakan metode non-

parametrik yaitu mann-whitney.

Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Shapiro-wilk, hal ini

dikarenakan jumlah sampel masing-masing kelompok data kurang dari 50 sampel (n

< 50). Berikut merupakan hasil pengujian normalitas data:

4.2 Hasil Uji Normalitas

Shapiro-wilk
Diameter Pori-pori
Statistics n Sig.
Formula F0 Emulgel 0,630 4 0,001
Formula F1 Emulgel 0,863 4 0,272

Berdasarkan hasil pengujian normalitas diatas, diperoleh nilai p-value untuk

data diameter pori-pori Formula F0 Emulgel sebesar 0,001 dan nilai p-value untuk

data diameter pori-pori Formula F1 Emulgel sebesar 0,272. Dikarenakan data

diameter pori-pori Formula F0 Emulgel memiliki nilai p-value lebih kecil dari α = 5%
atau 0,05 (p-value < 0,05 atau 0,001 < 0,05), sedangkan data diameter pori-pori

Formula F1 Emulgel memiliki nilai p-value lebih besar dari α = 5% atau 0,05 (p-

value > 0,05 atau 0,272 > 0,05). Sehingga diketahui bahwa data diameter pori-pori

Formula F0 Emulgel tidak berdistribusi normal.

4.1.1.3 Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui varians data sama atau tidak.

Selain data harus berdistribusi normal, pada uji independent t-test varians data harus

sama. Berikut merupakan hasil pengujian homogenitas data:

4.3 Hasil Uji Homogenitas

Diameter Pori-pori Levene Statistics Sig.


Formula F0 Emulgel
2,455 0,168
Formula F1 Emulgel

Berdasarkan hasil pengujian homogenitas diatas, diperoleh nilai p-value

sebesar 0,168. Dikarenakan nilai p-value lebih besar dari α = 5% atau 0,05 (0,168 >

0,05) maka diketahui bahwa seluruh kelompok data memiliki varians yang sama.

Dikarenakan terdapat kelompok data yang tidak berdistribusi normal, meskipun

seluruh kelompok data homogen maka pengujian selanjutnya dilakukan dengan

menggunakan metode non-parametrik yaitu mann-whitney.

4.1.1.4 Uji Mann-whitney

Berdasarkan hasil perhitungan mann-whitney, diperoleh hasil perbandingan

Diameter Pori-pori Formula F0 Emulgel dengan F1 Emulgel yaitu sebagai berikut.


4.4 Hasil Uji Mann-whitney

Diameter Pori-pori Mann-Whiteny U Sig.


Formula F0 Emulgel
0,000 0,017
Formula F1 Emulgel

Berdasarkan Tabel 4.4, diperoleh nilai p-value yang diperoleh sebesar 0,017.

Jika dibandingkan dengan α = 5% atau 0,05 maka nilai p-value < α atau 0,017 < 0,05

sehingga H0 ditolak, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara diameter pori-

pori Formula F0 Emulgel dengan F1 Emulgel.

4.1.2 Perbandingan Diameter Pori-pori Formula F0 Krim dengan F1 Krim

4.1.2.1 Statistik Deskriptif

Dengan menggunakan bantuan program SPSS 21.0, diperoleh hasil statistik

deskriptif dan hasil uji perbandingan Diameter Pori-pori Formula F0 Krim dengan F1

Krim.

4.5 Hasil Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif
Diameter Pori-pori
n Min Max Mean Std. Dev
Formula F0 Krim 4 0,00 0,01 0,0025 0,0050
Formula F1 Krim 4 0,00 0,02 0,0100 0,0082

Dari tabel diatas, diketahui nilai maksimum, nilai minimum, rata-rata dan

standar deviasi data Diameter Pori-pori Formula F0 Krim dengan F1 Krim. Diameter
pori-pori Formula F0 Krim memiliki nilai maksimum sebesar 0,01; nilai minimum

sebesar 0,00; rata-rata sebesar 0,0025 dan standar deviasi sebesar 0,0050, dan

diameter pori-pori Formula F1 Krim memiliki nilai maksimum sebesar 0,02; nilai

minimum sebesar 0,00; rata-rata sebesar 0,0100 dan standar deviasi sebesar 0,0082.

Setelah dilakukan perhitungan statistik deskriptif maka selanjutnya dilakukan

tahapan pengujian perbandingan yaitu uji normalitas data, uji homogenitas data dan

uji perbandingan.

4.1.2.2 Uji Normalitas

Sebelum dilakukan uji perbandingan terlebih dahulu dilakukan uji normalitas

data yang bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak

berdistribusi normal. Jika data berdistribusi normal maka pengujian selanjutnya

menggunakan metode parametrik yaitu independent t-test, sedangkan jika data tidak

berdistribusi normal maka pengujian selanjutnya menggunakan metode non-

parametrik yaitu mann-whitney.

Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Shapiro-wilk, hal ini

dikarenakan jumlah sampel masing-masing kelompok data kurang dari 50 sampel (n

< 50). Berikut merupakan hasil pengujian normalitas data:

4.6 Hasil Uji Normalitas

Shapiro-wilk
Diameter Pori-pori
Statistics n Sig.
Formula F0 Krim 0,630 4 0,001
Formula F1 Krim 0,945 4 0,683
Berdasarkan hasil pengujian normalitas diatas, diperoleh nilai p-value untuk

data diameter pori-pori Formula F0 Krim sebesar 0,001 dan nilai p-value untuk data

diameter pori-pori Formula F1 Krim sebesar 0,683. Dikarenakan data diameter pori-

pori Formula F0 Krim memiliki nilai p-value lebih kecil dari α = 5% atau 0,05 (p-

value < 0,05 atau 0,001 < 0,05), sedangkan data diameter pori-pori Formula F1 Krim

memiliki nilai p-value lebih besar dari α = 5% atau 0,05 (p-value > 0,05 atau 0,683 >

0,05). Sehingga diketahui bahwa data diameter pori-pori Formula F0 Krim tidak

berdistribusi normal.

4.1.2.3 Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui varians data sama atau tidak.

Selain data harus berdistribusi normal, pada uji independent t-test varians data harus

sama. Berikut merupakan hasil pengujian homogenitas data:

4.7 Hasil Uji Homogenitas

Diameter Pori-pori Levene Statistics Sig.


Formula F0 Krim
0,158 0,705
Formula F1 Krim

Berdasarkan hasil pengujian homogenitas diatas, diperoleh nilai p-value

sebesar 0,705. Dikarenakan nilai p-value lebih besar dari α = 5% atau 0,05 (0,705 >

0,05) maka diketahui bahwa seluruh kelompok data memiliki varians yang sama.

Dikarenakan terdapat kelompok data yang tidak berdistribusi normal, meskipun


seluruh kelompok data homogen maka pengujian selanjutnya dilakukan dengan

menggunakan metode non-parametrik yaitu mann-whitney.

4.1.2.4 Uji Mann-whitney

Berdasarkan hasil perhitungan mann-whitney, diperoleh hasil perbandingan

Diameter Pori-pori Formula F0 Krim dengan F1 Krim yaitu sebagai berikut.

4.8 Hasil Uji Mann-whitney

Diameter Pori-pori Mann-Whiteny U Sig.


Formula F0 Krim
3,500 0,155
Formula F1 Krim

Berdasarkan Tabel 4.8, diperoleh nilai p-value yang diperoleh sebesar 0,155.

Jika dibandingkan dengan α = 5% atau 0,05 maka nilai p-value > α atau 0,155 > 0,05

sehingga H0 diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

diameter pori-pori Formula F0 Krim dengan F1 Krim.

4.1.3 Perbandingan Diameter Pori-pori Formula F0 Emulgel dengan F0 Krim

4.1.3.1 Statistik Deskriptif

Dengan menggunakan bantuan program SPSS 21.0, diperoleh hasil statistik

deskriptif dan hasil uji perbandingan Diameter Pori-pori Formula F0 Emulgel dengan

F0 Krim.

4.9 Hasil Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif
Diameter Pori-pori n Min Max Mean Std. Dev
Formula F0 Emulgel 4 0,00 0,01 0,0025 0,0050
Formula F0 Krim 4 0,00 0,01 0,0025 0,0050

Dari tabel diatas, diketahui nilai maksimum, nilai minimum, rata-rata dan

standar deviasi data Diameter Pori-pori Formula F0 Emulgel dengan F0 Krim.

Diameter pori-pori Formula F0 Emulgel memiliki nilai maksimum sebesar 0,01; nilai

minimum sebesar 0,00; rata-rata sebesar 0,0025 dan standar deviasi sebesar 0,0050,

dan diameter pori-pori Formula F0 Krim memiliki nilai maksimum sebesar 0,01; nilai

minimum sebesar 0,00; rata-rata sebesar 0,0025 dan standar deviasi sebesar 0,0050.

Setelah dilakukan perhitungan statistik deskriptif maka selanjutnya dilakukan

tahapan pengujian perbandingan yaitu uji normalitas data, uji homogenitas data dan

uji perbandingan.

4.1.3.2 Uji Normalitas

Sebelum dilakukan uji perbandingan terlebih dahulu dilakukan uji normalitas

data yang bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak

berdistribusi normal. Jika data berdistribusi normal maka pengujian selanjutnya

menggunakan metode parametrik yaitu independent t-test, sedangkan jika data tidak

berdistribusi normal maka pengujian selanjutnya menggunakan metode non-

parametrik yaitu mann-whitney.


Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Shapiro-wilk, hal ini

dikarenakan jumlah sampel masing-masing kelompok data kurang dari 50 sampel (n

< 50). Berikut merupakan hasil pengujian normalitas data:

4.10 Hasil Uji Normalitas

Shapiro-wilk
Diameter Pori-pori
Statistics n Sig.
Formula F0 Emulgel 0,630 4 0,001
Formula F0 Krim 0,630 4 0,001

Berdasarkan hasil pengujian normalitas diatas, diperoleh nilai p-value untuk

data diameter pori-pori Formula F0 Emulgel sebesar 0,001 dan nilai p-value untuk

data diameter pori-pori Formula F0 Krim sebesar 0,001. Dikarenakan data diameter

pori-pori Formula F0 Emulgel dan F0 Krim masing-masing memiliki nilai p-value

lebih kecil dari α = 5% atau 0,05 (p-value < 0,05 atau 0,001 < 0,05). Sehingga

diketahui bahwa data diameter pori-pori Formula F0 Emulgel dan F0 Krim tidak

berdistribusi normal.

4.1.3.3 Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui varians data sama atau tidak.

Selain data harus berdistribusi normal, pada uji independent t-test varians data harus

sama. Berikut merupakan hasil pengujian homogenitas data:

4.11 Hasil Uji Homogenitas

Diameter Pori-pori Levene Statistics Sig.


Formula F0 Emulgel 0,000 1,000
Formula F0 Krim

Berdasarkan hasil pengujian homogenitas diatas, diperoleh nilai p-value

sebesar 1,000. Dikarenakan nilai p-value lebih besar dari α = 5% atau 0,05 (1,000 >

0,05) maka diketahui bahwa seluruh kelompok data memiliki varians yang sama.

Dikarenakan seluruh kelompok data tidak berdistribusi normal, meskipun seluruh

kelompok data homogen maka pengujian selanjutnya dilakukan dengan

menggunakan metode non-parametrik yaitu mann-whitney.

4.1.3.4 Uji Mann-whitney

Berdasarkan hasil perhitungan mann-whitney, diperoleh hasil perbandingan

Diameter Pori-pori Formula F0 Emulgel dengan F0 Krim yaitu sebagai berikut.

4.12 Hasil Uji Mann-whitney

Diameter Pori-pori Mann-Whiteny U Sig.


Formula F0 Emulgel
8,000 1,000
Formula F0 Krim

Berdasarkan Tabel 4.12, diperoleh nilai p-value yang diperoleh sebesar 1,000.

Jika dibandingkan dengan α = 5% atau 0,05 maka nilai p-value > α atau 1,000 > 0,05

sehingga H0 diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

diameter pori-pori Formula F0 Emulgel dengan F0 Krim.

4.1.4 Perbandingan Diameter Pori-pori Formula F1 Emulgel dengan F1 Krim


4.1.4.1 Statistik Deskriptif

Dengan menggunakan bantuan program SPSS 21.0, diperoleh hasil statistik

deskriptif dan hasil uji perbandingan Diameter Pori-pori Formula F1 Emulgel dengan

F1 Krim.

4.13 Hasil Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif
Diameter Pori-pori
n Min Max Mean Std. Dev
Formula F1 Emulgel 4 0,02 0,04 0,0275 0,0096
Formula F1 Krim 4 0,00 0,02 0,0100 0,0082

Dari tabel diatas, diketahui nilai maksimum, nilai minimum, rata-rata dan

standar deviasi data Diameter Pori-pori Formula F1 Emulgel dengan F1 Krim.

Diameter pori-pori Formula F1 Emulgel memiliki nilai maksimum sebesar 0,04; nilai

minimum sebesar 0,02; rata-rata sebesar 0,0275 dan standar deviasi sebesar 0,0096,

dan diameter pori-pori Formula F1 Krim memiliki nilai maksimum sebesar 0,02; nilai

minimum sebesar 0,00; rata-rata sebesar 0,0100 dan standar deviasi sebesar 0,0082.

Setelah dilakukan perhitungan statistik deskriptif maka selanjutnya dilakukan

tahapan pengujian perbandingan yaitu uji normalitas data, uji homogenitas data dan

uji perbandingan.

4.1.4.2 Uji Normalitas

Sebelum dilakukan uji perbandingan terlebih dahulu dilakukan uji normalitas

data yang bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak

berdistribusi normal. Jika data berdistribusi normal maka pengujian selanjutnya


menggunakan metode parametrik yaitu independent t-test, sedangkan jika data tidak

berdistribusi normal maka pengujian selanjutnya menggunakan metode non-

parametrik yaitu mann-whitney.

Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Shapiro-wilk, hal ini

dikarenakan jumlah sampel masing-masing kelompok data kurang dari 50 sampel (n

< 50). Berikut merupakan hasil pengujian normalitas data:

4.14 Hasil Uji Normalitas

Shapiro-wilk
Diameter Pori-pori
Statistics n Sig.
Formula F1 Emulgel 0,863 4 0,272
Formula F1 Krim 0,945 4 0,683

Berdasarkan hasil pengujian normalitas diatas, diperoleh nilai p-value untuk

data diameter pori-pori Formula F1 Emulgel sebesar 0,272 dan nilai p-value untuk

data diameter pori-pori Formula F1 Krim sebesar 0,683. Dikarenakan data diameter

pori-pori Formula F1 Emulgel dan F1 Krim masing-masing memiliki nilai p-value

lebih besar dari α = 5% atau 0,05 (p-value > 0,05 atau 0,272 dan 0,683 > 0,05).

Sehingga diketahui bahwa data diameter pori-pori Formula F1 Emulgel dan F1 Krim

berdistribusi normal.

4.1.4.3 Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui varians data sama atau tidak.

Selain data harus berdistribusi normal, pada uji independent t-test varians data harus

sama. Berikut merupakan hasil pengujian homogenitas data:


4.15 Hasil Uji Homogenitas

Diameter Pori-pori Levene Statistics Sig.


Formula F1 Emulgel
0,500 0,506
Formula F1 Krim

Berdasarkan hasil pengujian homogenitas diatas, diperoleh nilai p-value

sebesar 0,506. Dikarenakan nilai p-value lebih besar dari α = 5% atau 0,05 (0,506 >

0,05) maka diketahui bahwa seluruh kelompok data memiliki varians yang sama.

Dikarenakan seluruh kelompok data berdistribusi normal dan homogen maka

pengujian selanjutnya dilakukan dengan menggunakan metode parametrik yaitu

independent t-test.

4.1.4.4 Independent t-test

Berdasarkan hasil perhitungan independent t-test, diperoleh hasil

perbandingan Diameter Pori-pori Formula F1 Emulgel dengan F1 Krim yaitu sebagai

berikut.

4.16 Hasil Independent t-test

Diameter Pori-pori t-statistics Sig.


Formula F1 Emulgel
2,782 0,032
Formula F1 Krim

Berdasarkan Tabel 4.16, diperoleh nilai p-value yang diperoleh sebesar 0,032.

Jika dibandingkan dengan α = 5% atau 0,05 maka nilai p-value < α atau 0,032 < 0,05
sehingga H0 ditolak, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara diameter pori-

pori Formula F1 Emulgel dengan F1 Krim.

Anda mungkin juga menyukai