Anda di halaman 1dari 26

TUGAS FARMAKOTERAPI TERAPAN

FARMAKOTERAPI DISLIPIDEMIA

Disusun oleh :
Dila Faradila (3351191098)
Tita Rose Nilla Maya (3351191103)
Uti Yanie (3351191108)
Nindy Rosi Astari (3351191114)
Ni Made ayu Ariani (3351191122)
Annisa Rahmawati (3351191128)
Ria Febriani (3351191134)
KELOMPOK 4 A
APOTEKER 28 1
DEFINISI

Dislipidemia istilah medis yang menunjukkan adanya gangguan lemak


pada darah, termasuk kolesterol dan trigliserida.
Secara bahasa :
“dys-” yang berarti gangguan
“lipid” yang berarti lemak atau kolesterol
“–emia” yang berarti di dalam darah
Kondisi ini juga sering diartikan sebagai peningkatan kadar kolesterol total

*hyper : berlebih (prefix)


Hypercholesterolemia *cholesterol : kolesterol (kata dasar)
*emia : darah (kata dasar)
dislipidemia arti : berlebihnya jumlah kolesterol dalam darah

Hyperlipidemia *hyper : berlebih (prefix)


*lipid : lemak (kata dasar)
*ema : darah (kata dasar)
arti : berlebihnya jumlah lemak dalam darah
2
PREVALENSI

- KEMENKES Indonesia memasukkan penyakit jantung koroner sebagai penyebab


utama kematian di Indonesia .
- Prevalensi dislepidemia pada penduduk berusia diatas 15 tahun atas dasar
pengukuran kadar kolesterol total > 200 mg/dL adalah 35,9 % berdasarkan data
RISKESDAS 2013 . Data juga menunjukkan hingga 15,9% memiliki kadar LDL
sangat tinggi (>190 mg/dL) dan 22,9% memiliki kadar HDL < 40 mg/dL
sementara itu 11,0% penduduk memiliki kadar trigliserida yang sangat tinngi
yaitu >500 mg/dL .
- Kadar kolesterol darah yang tinngi (dislipidemia) merupakan salah satu faktor
resiko utama untuk terjadinya Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan stroke
disamping hipertensi, merokok, abnormalitas glukosa darah, dan inaktifasi fisik.
- Dislipidemia merupakan faktor resiko primer untuk PJK dan mungkin berperan
sebelum faktor resiko utama lainnya muncul. Data epidemiologi menunjukkan
bahwa hiperkolesterolemia meruapakn faktor risiko untuk stroke iskemia
- Grundy dkk menunjukkan bahwa untuk setiap penurunan LDL sebesar 30 mg/dL
maka akan terjadi penurunan resiko relatif untuk PJK sebesar 30%

3
PATOFISIOLOGI

Kolesterol, trigliserida, fosfolipid diangkut dalam darah sebagai kompleks


lipid dan protein (lipoprotein). Lipid dalam darah diangkut dengan dua
cara yaitu jalur eksogen dan jalur endogen.

Kelas lipoprotein :
1. Kilomikron : membawa TG dari usus
ke jaringan adiposa
2. VLDL : lipoprotein yang membawa
TG dari hati ke jaringan adiposa
3. LDL : membawa kolesterol dari hati
ke sel-sel tubuh
4. HDL : mengumpulkan kolesterol dari
jaringan tubuh untuk dikembalikan ke
hati
5. IDL : intermediet antara LDL dan
VLDL (tidak terdeteksi dalam darah)

4
ETIOLOGI HIPERLIPIDEMIA

Genetik
Jenis Kelamin

Merupakan salah satu faktor dislipidemia


Jenis kelamin merupakan faktor yang primer.
berhubungan dengan rendahnya
kolesterol HDL. Resiko terjadinya
dislipidemia pada wanita lebih besar
daripada pria.

Usia
Kegemukan

Semakin tua usia seseorang maka fungsi Kelebihan berat badan dapat
organ tubuhnya semakin menurun, begitu meningkatkan trigliserida dan dapat
juga dengan penurunan aktivitas reseptor menurunkan HDL.
LDL .

5
ETIOLOGI HIPERLIPIDEMIA

Merokok
Olahraga
Merokok dapat meningkatkan kadar
kolesterol total, kolesterol LDL,
berolahraga mampu meproduksi enzim trigliserida, dan menurunkan kolesterol
yang berperan untuk membantu proses HDL. Nikotin yang terkandung dalam
memindahkan kolesterol LDL dalam darah asap rokok akan merangsang hormone
terutama pada pembuluh arteri kemudian
adrenalin, sehingga akan mengubah
dikembalikan menuju ke hati untuk diubah
menjadi asam empedu.. metabolisme lemak yang dapat
menurunkan kadar kolesterol HDL
dalam darah.

Makanan

Asupan tinggi kolesterol dapat


menyebabkan peningkatan kadar
kolestertol total dan LDL sehingga
mempunyai resiko terjadinya dyslipidemia.

6
FAKTOR RESIKO
Riwayat keluarga dengan penyakit jantung
koroner (PJK) dini

DM Tipe 2

Perokok aktif

Gagal ginjal kronik

Penyakit arteri karotis

Obesitas
7
TERAPI NON FARMAKOLOGI

Pola makan diubah

Aktivitas fisik

Penurunan berat badan

Berhenti merokok

Terapi nutrisi medis

8
Penanganan Farmakologi Terapi Farmakologi

1. Tingkat risiko rendah yang


mempunyai konsentrasi kolesterol
awal >190 mg/dL
2. Tingkat risiko menengah yang
mempunyai konsentrasi kolesterol
LDL awal ≥ 100 mg/dL
3. Tingkat risiko tinggi yang
mempunyai konsentrasi kolesterol
LDL awal ˂100 mg/dL kecuali pada
pasien dengan infark miokard
4. Tingkat risiko sangat tinggi yang
mempunyai konsentrasi kolesterol
LDL awal ˂70 mg/dL kecuali pada
pasien dengan infark miokard

9
Penanganan Farmakologi Terapi Farmakologi

Target kolesterol non-HDL adalah 30 mg/dL di atas target


kolesterol LDL

10
Penanganan Farmakologi Terapi Farmakologi

Statin adalah obat pilihan penurun


konsentrasi kolesterol LDL dan
digunakan sampai dosis terbesar
yang dapat ditoleransi untuk
mencapai target konsentrasi
kolesterol LDL

11
Penanganan Farmakologi Terapi Farmakologi

Saat nilai LDL telah mencapai


target, intervensi TG dilakukan pada
pasien dengan tingkat risiko tinggi
atau sangat tinggi yang mempunyai
konsentrasi TG ≥200 mg/dL.

12
Penanganan Farmakologi Terapi Farmakologi

Pada Kondisi Khusus

a) Wanita b) Usia lanjut

 Niasin, fibrat, ezetimibe (monoterapi/kombinasi  Statin


statin)
Untuk menghindari efek samping (miopati),
X Semua obat hiperlipidemia tidak boleh dikonsumsi dari dosis kecil menuju dosis
diberikan kepada wanita yang yang dapat menurunkan kadar LDL yang
merencakan dikehendaki.
kehamilan, selama kehamilan dan
menyusui.

13
Penanganan Farmakologi Terapi Farmakologi

Pada Kondisi Khusus

c) Sindrom metabolik dan DM d) Penyakit ginjal

 Statin  Kombinasi statin dengan azitimibe

(menurunkan kejadian kardiovaskular secara (menurunkan kejadian aterosklerotik mayor


bermakna pada pasien DM tipe 2 juga mencegah dan tidak mengakibatkan perburukan fungsi
komplikasi kardiovaskular dan ginjal pada remaja ginjal)
dengan DM tipe 1)

+ intervensi gaya hidup untuk


memperbaiki profil lipid aterogenik.

14
Penanganan Farmakologi Terapi Farmakologi

Pada Kondisi Khusus

e) Stroke f) Sindrom coroner akut dan intervensi


coroner perkutan
 Statin
 Statin
(pencegahan primer stroke dan
menurunkan resiko kejadian (menurunkan morbiditas dan mortalitas
kardiovaskular) kardiovaskular)

X storke dengan pendarahan

15
Kelompok Obat Terapi Farmakologi

 Resin pengikat asam empedu :


Colesevelam, Colestilan, Colestipol, Colestyramine

 Fibrat
Bezafibrate, Ciprofibrate, Clofibrate, Fenofibrate, Gemfibrozil

 Statin
Atorvastatin, Fluvastatin, Lovastatin, Pravastatin, Rosuvastatin,
Simvastatin, Acipimox Miscellaneous, Ezetimibe, Nicotinic acid,
Omega-3 marine trigliserida

16
Interaksi Obat Terapi Farmakologi
 Statin dan fibrat
Fibrat dapat menghambat metabolisme statin

 Statin dan ccb


Diltiazem dan verapamil menghambat isoenzim sitokrom P450 CYP3A4, yang bertanggung jawab untuk metabolisme lovastatin,
simvastatin dan pada tingkat tertentu, atorvastatin (Penggunaan obat ini bersamaan menghasilkan peningkatan kadar statin)

 Statin dan azol


Flukonazol dan mikonazol menghambat isoenzim sitokrom P450 CYP2C9 dan CYP3A4, sedangkan itrakonazol dan ketokonazol
kuat inhibitor CYP3A4

 Fibrat dan rifampisin


Rifampisin menghambat P-glikoprotein usus, dan protein transporter lain seperti MRP2, seingga dapat meningkatkan penyerapan
ezetimibe

 Fibrat dan diuretik


Terjadi diuresis yang ditandai karena persaingan dan perpindahan furosemide oleh clofibrate dari situs pengikatan protein plasma

 Fibrat dan kolkiksin


17
Kolkisin dalam jangka panjang dan dalam dosis tinggi, atau dikonsumsi oleh penderita gangguan ginjal dapat beresiko miopati,
Studi Kasus Terapi Farmakologi

Ny. ES berusia 50 tahun dengan tb 153 cm dan bb 60 kg adalah seorang staf administrasi di
sebuah departemen nasional melakukan pemeriksaan laboratorium lengkap yang ia lakukan
rutin setiap 6 bulan sekali. Hasil pemeriksaan laboratorium terakhir menunjukan bahwa
trigliserida pasien lebih dari ambang batasnya yaitu 189 mg/dl, akan tetapi untuk kolesterol,
hdl dan ldl normal walaupun mendekati ambang batas, tekanan darah Ny. ES adalah 140/90
mmhg .

Aktivitas Ny. ES sehari-hari adalah bekerja selama 5 hari dalam seminggu mulai pukul 08.00 –
16.00 dan tidak melakukan pekerjaan rumah tangga. Olah raga yang dilakukan adalah jalan
pagi setiap hari minggu ± 30 menit. dari hasil anamnesa gizi Ny. ES diketahui bahwa pasien
selalu makan teratur dan tidak ada pantangan namun pasien sangat jarang sekali
mengkonsumsi sayur.

18
Studi Kasus Terapi Farmakologi

Hasil Recall sehari Ny. ES adalah sebagai A. Identitas Pasien


berikut :
Nama : Ny. ES
Pagi : Nasi kuning 200 gram Umur : 50
Telur masak merah ( 1 porsi ) tahun
Kering tempe ( 1 porsi )
Tinggi Badan :
Snack : Donat ( 1 potong ) Energi (kal) : 2309
Teh manis hangat ( 1 gelas ) 153 cm
Protein (g) : 75,8
Siang : Nasi 200 gram Lemak (g) : 65,8 Berat Badan : 60
Ikan patin bakar ( 1 potong ) Karbohidrat (g) : 357 kg
Sayur asem ( 1 porsi ) Serat (g) : 13,8
Es teh manis ( 1 gelas ) Keluhan :-
Kolesterol (mg) : 380
Snack : Singkong goreng ( 2 potong ) Diagnosa :
Malam : Nasi 200 gram Dislipidemia, overweight
Opor ayam ( 1 potong )
Tahu bacem ( 1 porsi )
dan hipertensi ringan
Pisang ( 1 potong )

19
Studi Kasus Terapi Farmakologi

B. Skrining Gizi

Resiko Ringan   Resiko Sedang   Resiko Tinggi  


Berat badan turun 2,5-5 kg   Berat badan turun 5-7,5 kg   Berat badan turun > 7,5 kg   Anemia   Diabetis tidak terkontrol   Malnutrisi  
dalam 6 bulan terakhir dalam 6 bulan terakhir dalam 6 bulan terakhir
Ulkus   Gangguan saluran cerna,   Pasien di ICU luka bakar  
pendarahan saluran cerna
RBW = 80 - 120 % √ RBW = 70 – 80 % atau 120   RBW = < 70 % atau > 130  
– 130 % %
IMT = 20 – 25 kg/m2   IMT = 17 – 18 atau 30 -35 √ IMT = < 17 kg/m2 atau >   Istirahat ditempat tidur   Menderita penyakit   Mengalami sepsis  
kg/m2 35 kg/m2 jantung kongetiv
Mual/muntah ringan, diare   Mual/muntah   Malabsorbsi  
berkepanjangan, diare Dehidrasi ringan   Stroke   Trauma multiple  

Nafsu makan turun   Tidak ada nafsu makan   Mendapat makanan   Albumin 3,2 – 3,4 mg/dl   Albumin 2,8 – 3,1 mg/dl   Albumin < 2,8 mg/dl  
perantara dan/MLP
Gangguan mengunyah atau   Decubitus ringan dan atau   Decubitus berat atau luka  
Total limphosit 1200 –   Total limphosit 900 – 1200   Total limphosit < 900  
menelan terbuka lainnya terbuka yang tak kunjung
1500 sel/m3 sel/m3 sel/m3
sembuh

Hipertensi   Gagal ginjal   Menderita penyakit   Depresi ringan   Depresi sedang   Depresi berat  
pankreas berat
Demam ringan   Lainnya   Lainnya  
Atherosklerosis,   Stadium awal penyakit   Kanker stadium lanjut  
peningkatan profil lemak kanker dan/ kemoterapi dengan kekeksia
darah

Menjalani operasi ringan   Menjalani operasi berat   Menjalani operasi saluran  


cerna
20
Studi Kasus Terapi Farmakologi

Bila terdapat 1 atau lebih faktor resiko tinggi atau


3 atau lebih dari faktor resiko sedang atau 6 atau
Pasien dikatakan lebih faktor resiko ringan.
beresiko tinggi AHLI GIZI HARUS MELAKUKAN PENILAIAN STATUS
GIZI SECARA LENGKAP PERLU DI LAKUKAN
EVALUASI KEMBALI DALAM 3 – 5 HARI.
Bila terdapat 2 atau lebih faktor resiko sedang
atau 4 – 6 faktor resiko ringan.
Pasien dikatakan AHLI GIZI HARUS MENEMUI PASIEN PALING
beresiko sedang LAMBAT DALAM 3 HARI, LAKUKAN PENILAIAN
STATUS GIZI YANG DIPERLUKAN EVALUASI KEMBALI
3 – 5 HARI.

Pasien dikatakan Bila terdapat < 4 faktor resiko ringan, cek


beresiko ringan kembali dalam 7 – 10 hari.

21
Studi Kasus Terapi Farmakologi

C. Assessment

  - Berat Badan 60 kg Dietary History selalu makan teratur dan tidak ada pantangan namun pasien sangat jarang
  - Tinggi Badan 153 cm sekali mengkonsumsi sayur.
Antropometri - BBI = (TB – 100) – 10%(TB – 100) Hasil recall :
  = (153-100) – 10%(153 – 100) - E = 2309 kal
= 53 – 5,3 = 47,7 kg - P = 75,8 gram
- BB rata-rata = (BBA + BBI)/2 = 53,85 kg - L = 65,8 gram
IMT = - KH = 357 gram
BBR = kg/m2 (overweight) - Serat = 13,8 gram
- Kolesterol = 380 mg
Audit gizi :

 
Biokimia - Trigliserida 189 mg/dl (tinggi)
  - Kolesterol total 230 mg/dl (tinggi)
- LDL =139 mg/dl(tinggi) Aktivitas Fisik - Aktifitas Ny. Es sehari-hari adalah bekerja selama 5 hari dalam
- HDL= 37 mg/dl(rendah) seminggu mulai pukul 08.00 – 16.00
Aktivitas Fisik -- Tidak melakukan
Aktifitas Ny. Espekerjaan rumah
sehari-hari tangga
adalah bekerja selama 5 hari dalam
Klinis TD = 140/90 mmHG (tinggi , hipertensi ringan) - Olah raga yang dilakukan adalah
seminggu mulai pukul 08.00 – 16.00 jalan pagi setiap hari minggu ± 30
- menit.
Tidak melakukan pekerjaan rumah tangga
- Olah raga yang dilakukan adalah jalan pagi setiap hari minggu ± 30
menit.

22
Studi Kasus Terapi Farmakologi

D. Intervensi gizi
1. Tujuan Diet  4. Syarat Diet
 Jangka panjang : a. Energi sebesar 1.574,28 kkal guna memberi tenaga
- Menurunkan berat badan hingga mencapai BBI (status bagi os dan juga untuk mencapai berat badan ideal .
gizi normal) penurunan asupan energi disertai penurunan berat
- Memperbaiki pola makan pasien badan biasanya menghasilkan penurunan kadar
 Jangka pendek : trigliserida darah yang cepat.
- Menurunkan kadar trigliserida pasien. b. Protein diberikan cukup yaitu dari kebutuhan energi
- Mengubah jenis asupan lemak. total Untuk mengganti sel-sel jaringan tubuh yang
- Menurunkan asupan kolesterol makanan. rusak. Sumber protein hewani , terutama dari ikan
- Meningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan yang banyak menganduk lemak omega-3. Sumber
menurunkan protein nabahti lebih dianjurkan.
asupan karbohidrat sederhana. c. Lemak sedang sebanyak . Lemak jenuh untuk diet
dislipidemia tahap I yaitu . Lemak tak jenuh dan
2. Jenis Diet
tunggal untuk diet dislipidemia tahap I masing-masing
Diet Dislipidemia tahap I
sebanyak . Kolesterol <300 mg untuk diet dislipidemia
3. Prinsip Diet Tahap I
a. Energi cukup d. Karbohidrat sedang yaitu
b. Protein cukup e. Cukup vitamin dan mineral.
c. Lemak sedang f. Serat tinggi 30-50 gram/hari untuk mencegah
d. Karbohidrat sedang konstipasi. Terutama serat larut air yang terdapat
e. Vitamin dan mineral cukup dalam apel, beras tumbuk atau beras merah,
havermout, dan kacang-kacangan. 23
f. Serat tinggi
Studi Kasus Terapi Farmakologi

5. Edukasi Gizi

Topik : Diet Penyakit Dislipidemia


Sasaran : Ny. ES dan keluarga
Metode : Diskusi, ceramah, tanya jawab
Waktu : ± 30 menit
Alat : Leaflet dan foodmodel
Peraga : 1. Makanan yang dianjurkan dan  
Materi tidak dianjurkan (perlu dihindari)
2. Kebutuhan zat gizi pasien dan
pentingnya peranan zat gizi bagi E.Monitoring dan Evaluasi
pasien 1. Monitoring
- Perubahan nilai laboratorium trigliserida pasien.
- Status gizi pasien.
- Pola makan pasien.
 
2. Evaluasi
- Keluhan-keluhan akibat penyakit yang diderita.
- Daya terima pasien terhadap diet yang dianjurkan.
- Perubahan status gizi pasien.
24
 
Daftar Pustaka Daftar Pustaka

DiPiro J.T., Wells B.G., Schwinghammer T.L.and DiPiro C. V., 2015 .pharmakoterapy Handbook ,
Ninth edit ., McGrow-Hill education Companies, Inggris.
Djauzi. 2005. Panduan hidup sehat dari kolesterol sampai osteoporosis. Jakarta : kompas media
group.
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. 2013. Pedoman Tata Laksana Dislipidemia
Edisi Pertama. Penerbit : Centra Communications.
Sukandar, Prof.Dr. Elin Yulina, dkk. 2008. ISO Farmakoterapi. PT.ISFI, Jakarta,

25
Penutup

TERIMAKASIH 

02
Desain Alat Peraga Digital Image Creator for
Optical Microscope (Digicom) dapat
menumbuhkan motivasi belajar siswa.

26

Anda mungkin juga menyukai