Anda di halaman 1dari 21

DISLIPIDEMIA

Definisi dan Klasifikasi dislipidemia


Epidemiologi dan Faktor risiko
dislipidemia
MATERI Komplikasi dan Prognosis dari
dislipidemia
PENYULUHAN Edukasi tentang penatalaksanaan
dislipidemia
Suatu kondisi dimana
terjadi abnormalitas
kadar lipid di dalam
darah. Dapat
bermanifestasi sebagai
peningkatan kadar
kolesterol, LDL (Low
Density Lipoprotein), dan
kadar trigliserida, serta
penurunan kadar HDL
APA ITU DISLIPIDEMIA ? (High Density Lipoprotein).
DISLIPIDEMIA
DYS•LIP•ID•E•MIA [DYS- + LIPID + -EMIA] SUATU
ABNORMALITAS LEMAK DALAM DARAH
Dislipidemia dapat dikategorikan menjadi dua
tipe:
1. Primer: merupakan dilipidemia yang
disebabkan oleh karena faktor keturunan
2. Sekunder: dislipidemia yang disebabkan
oleh karena penyakit atau kondisi lain yang
berkaitan

APA SAJA JENIS DISLIPIDEMIA?


KLASIFIKASI Batasan nilai menurut
NCEP ATP III mg/dL
Menurut Riskesdas pada tahun 2013
1. Terdapat 35,9 % dari jumlah total penduduk Indonesia yang
berusia ≥ 15 tahun memiliki kadar kolesterol abnormal
(berdasarkan NCEP ATP III, dengan kadar kolesterol ≥ 200
mg/dl) dengan perbandingan kejadian pada perempuan
lebih banyak dari laki-laki dan kejadian pada perkotaan
lebih banyak dari di pedesaan.
2. Sebanyak 15,9 % populasi yang berusia ≥ 15 tahun
PENYEBARAN mempunyai proporsi LDL yang sangat tinggi (≥ 190 mg/dl).
3. Sebanyak 22,9 % populasi yang berusia ≥ 15 tahun
DISLIPIDEMIA mempunyai kadar HDL yang kurang dari 40 mg/dl.
4. Sebanyak 11,9% populasi yang berusia ≥ 15 tahun
mempunyai kadar trigliserid yang sangat tinggi (≥ 500
mg/dl)

Menurut data epidemiologi hiperkolesterolemia merupakan


faktor risiko untuk stroke iskemia. Setiap penurunan LDL sebesar
30 mg/dL maka akan terjadi penurunan risiko relatif untuk
penyakit jantung koroner sebesar 30 %.
Jenis Umur Obesitas
kelamin

Aktivitas Tingkatan
fisik pendidikan

FAKTOR RISIKO DISLIPIDEMIA


Dislipidemia dapat
menyebabkan terjadinya
atherosclerosis
(penyempitan arteri
karena penumpukan plak
pada dinding arteri).
Pada dyslipidemia,
penderita memiliki kadar
LDL yang tinggi. LDL
tersebut dapat
terakumulasi di dinding
arteri dan membentuk
plak yang
menyumbatnya.

KOMPLIKASI
Atherosclerosis pada
gilirannya dapat memicu
berbagai kerusakan
organ.
Stroke
Penyakit Arteri Koroner
Penyakit Arteri
Koroner
Penyakit Arteri
Ginjal

Pelebaran pembuluh
darah tidak normal
(aneurisma)
Penyakit Arteri
Tepi

KOMPLIKASI
1. Tidak Diobati
: meningkatkan risiko
seseorang
mengalami
atherosclerosis, APS
(angina pectoris
stabil), CHD
(coronary heart
disease), hipertensi,
dan penyakit
jantung lainnya
yang bila dibiarkan
dapat
PREDIKSI PERJALANAN menyebabkan
kematian.
DISLIPIDEMIA
PREDIKSI PERJALANAN DYSLIPIDEMIA
Jika diobati
: besarnya pengurangan risiko penyakit jantung pembuluh darah sesuai
dengan besarnya penurunan kadar lemak jahat (kolesterol LDL).

: penggunaan terapi obat-obatan (misal : statin) terbukti mampu mengurangi


kadar LDL 18-55% yang merujuk pada penurunan laju PJK, stroke, dan angka
kematian total pada penderitanya.
• Terapi nutrisi medis
EDUKASI: • Aktivitas fisik
PERUBAHAN GAYA • Berhenti merokok
HIDUP • Penurunan berat badan
• Kurangi asupan alkohol
Usaha-usaha lain yang dapat dilakukan antara lain :
1. mengurangi asupan asam lemak jenuh,
2. meningkatkan asupan serat,
3. mengurangi asupan karbohidrat dan alkohol,
4. meningkatkan aktivitas fisik sehari-hari,
5. mengurangi berat badan berlebih, dan
6. menghentikan kebiasaan merokok.
TERAPI NUTRISI Merupakan tahap awal penatalaksanaan
MEDIS seseorang dengan dislipidemia, oleh karena itu
disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi.
Pada dasarnya adalah pembatasan
jumlah kalori & jumlah lemak. Pasien dengan
kadar kolesterol LDL atau kolesterol total tinggi
dianjurkan untuk mengurangi asupan lemak jenuh
dan meningkatkan asupan lemak tidak jenuh.
Pada prinsipnya pasien
dianjurkan untuk meningkatkan aktivitas
fisik sesuai dengan kondisi dan
kemampuannya.
Tujuan melakukan aktivitas fisik
secara teratur adalah mencapai berat
badan ideal, mengurangi risiko
terjadinya sindrom metabolik, dan
mengontrol faktor risiko PJK.

AKTIVITAS FISIK
Pengaruh aktivitas fisik terhadap
parameter lipid terutama berupa penurunan
TG dan peningkatan kolesterol HDL.
Semua jenis aktivitas fisik bermanfaat, seperti :
1. Jalan Kaki;
2. Naik sepeda;
3. Berenang.
Dan lain sebagainya.
Penting sekali agar jenis olahraga
disesuaikan dengan kemampuan dan
kesenangan pasien,
selain itu agar berlangsung terus menerus.
cont
Berjalan cepat (4,8-6,4 km per jam)
selama 30-40 menit

BEBERAPA JENIS Berenang – selama 20 menit


LATIHAN FISIK
LAINNYA Bersepeda untuk kesenangan atau
transportasi, jarak 8 km dalam 30 menit
ANTARA LAIN: Bermain voli selama 45 menit

Menyapu halaman selama 30 menit


Untuk semua pasien dengan
kelebihan berat badan
direkomendasikan untuk mengurangi
10% berat badan. Setiap penurunan 10
kg berat badan berhubungan dengan
penurunan kolesterol LDL sebesar 8
mg/dL. Setiap penurunan 1 kg berat
badan berhubungan dengan
peningkatan kolesterol HDL sebesar 4
mg/dL dan penurunan konsentrasi TG
sebesar 1,3 mg/dL.

MENGURANGI BERAT BADAN


BERLEBIH
BERHENTI MEROKOK
Menghentikan merokok dapat
meningkatkan konsentrasi kolesterol HDL
sebesar 5-10%. Merokok juga berhubungan
dengan peningkatan konsentrasi TG.
Qi, L., Ding, X., Tang, W., Li, Q., Mao, D., & Wang, Y. 2015. Prevalence and
Risk Factors Associated with Dyslipidemia in Chongqing, China. International
Journal of Environmental Research and Public Health, 12(10), 13455–13465.
http://doi.org/10.3390/ijerph121013455
Perkumpulan endokrinologi indonesia (PERKENI). 2015. Panduan Pengelolaan
Dislipidemia di Indonesia. Jakarta: PB. PERKENI.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
Tahun 2013. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta.
IPD JILID II
PERKI PEDOMAN TATALAKSANA DISLIPIDEMIA
2013

DAFTAR PUSTAKA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai