Anda di halaman 1dari 8

GAMBARAN SISTEM PERKULIAHAN

PRANCIS DAN JERMAN

Sistem Perkuliahan Universitas Negeri Prancis

Sistem kurikulum di Prancis kurang lebih memiliki kesamaan dengan di Indonesia


yang berbeda hanya lama perkuliahannya saja. Untuk mendapatkan gelar S1 di Prancis kamu
hanya memerlukan waktu 3 tahun saja (Lama belajar yang dimaksud ketika sudah
mendapatkan Univ). Bagi calon mahasiswa/i asing yang ingin kuliah di Prancis tidak perlu
mengikuti penyetaraan pendidikan. Cukup bisa berbahasa Prancis dan lulus ujian masuk
maka kamu akan bisa langsung masuk ke Universitas tujuan kamu.
Tahapan - tahapan untuk masuk PTN Prancis:

1. Lulus SMA, lalu belajar bahasa intensif di Nobel Edu selama 6 bulan, untuk menguasai
bahasa Prancis dengan target B2 dan serta belajar kebudayaan Prancis dan mengikuti
rangkaian agenda yang berhubungan dengan persiapan kuliah.

2. Ujian test bahasa pada akhir tahun. Ujian sendiri diadakan di kantor Nobel di Jakarta.

3. Berangkat ke Prancis pada bulan Januari setelah menempuh persiapan selama 6 bulan.

4. Belajar bahasa lanjutan di Prancis selama 3 bulan.

5. Pada bulan Juli-September sudah mulai belajar di Universitas sampai lulus.

6. Sambil menunggu perkuliahaan dimulai, calon mahasiswa/i dapat menggunakan waktu


luang utuk kerja part-time.

7. Selama kuliah ataupun liburan semester mahasiswa/i dapat memilih bekerja ataupun
tidak.
Biaya kuliah :

Prancis sendiri sudah meng-gratiskan biaya kuliah jika mengambil kuliah di PTN
Prancis dengan kelas tradisional (Kata pengantar 100% bahasa Prancis) untuk semua bidang
studi. Yang perlu di bayar calon mahasiswa/i adalah biaya Administrasi dengan range
harga Rp 1,5 - 6 jt per tahun.

Fasilitas yang didapat dari Semester Card sudah termasuk :


1. potongan tiket transportasi sebesar 20%
2. discount fasilitas umum di kota tempat kuliah seperti, kantin, bioskop, teater dll
3. Asuransi
4. Bebas meminjam buku
5. Fotocopy gratis
Biaya Hidup :
Besarnya biaya hidup di Prancis berkisar antara Rp 5-8 jt / bulan (Termasuk biaya
sewa tempat tinggal). Pemerintah Prancis memberikan keringanan kepada mahasiswa asing
yang menempuh perkuliahan di sana melalui lembaga CAF (Caisse d’allocations
familiales).

Lembaga ini menyalurkan bantuan Pemerintah kepada masyarakat mulai dari bantuan
untuk makan dikantin, untuk sewa rumah, untuk mendirikan usaha, untuk berlibur dll.
Bantuan yang diberikan didasarkan atas indeks
kemampuan keluarga,yang dihitung berdasarkan penghasilan
keluarga dan jumlah tanggungan keluarga tersebut. Uang CAF bisa langsung masuk ke
rekening kita atau ke rekening propriétaire/pemilik rumah.
Saat kita pindah, kita akan tetap mendapatkan bantuan CAF dengan syarat harus
melaporkan alamat terbaru selambat-lambatnya 6 bulan.

Kesempatan kerja bagi mahasiswa :

Undang-undang mengizinkan siswa asing bekerja maksimal 964 jam/tahun, atau 20


jam per minggu.

Hal ini sama dengan 60 % dari jumlah jam kerja normal di Prancis. Siswa harus
mengetahui bahwa kerja paruh waktu tidak akan menutupi pengeluaran siswa, hal ini hanya
bersifat pemasukan tambahan saja.

Di Prancis, upah minimum, sesuai SMIC (upah minimun pertumbuhan interpersonal)


yang jumlahnya sekitar € 8,86 bruto (belum dikurangi kontribusi sosial wajib, sekitar 20%)

perjam kerja efektif. Jika dihitung per bulan maka siswa bisa memperoleh pendapatan €
500 /bulan.

Jenis – jenis pekerjaan yang dapat diambil antara lain :

A. On job campus dengan pendapatan € 200-400 /bulan

B. Partime dengan pendapatan € 500-1500 /bulan

C. Internship (Biasanya akhir semester) dengan pendapatan € 200-1000 /bulan


Catatan Tambahan :
* Calon mahasiswa/i harus menyiapkan bukti keuangan sebesar € 5.820 atau sebesar Rp.
85.000.000 untuk meng cover biaya hidup selama maksimal 1 tahun
* Untuk biaya hidup, administrasi, tempat tinggal dll. Dapat megunakan bukti keuangan.
* Biaya administrasi kuliah di Prancis dibayarkan per tahun tidak per semester seperti di
Indonesia.
* Bukti keuangan tidak perlu di setor tunai, cukup hanya menunjukan buku rekening / rekening
koran
Sistem Perkuliahan Universitas Negeri Jerman

Sebelum memulai perkuliahaan di Jerman bagi mahasiswa/i WNA wajib mengikuti


studienkolleg (STK) atau penyetaraan perbedaan kurikulum. Antara Indonesia dan Jerman
sendiri memiliki perbedaan belajar. Sehingga setiap calon mahasiswa/i yang ingin kuliah di
Jerman harus melakukan penyetaraan pendidikan selama ± 1 tahun di Jerman.

Tahapan untuk masuk PTN Jerman :


1. Lulus SMA belajar di Nobel Edu selama 6 bulan untuk menguasai bahasa selama 690
jam belajar bahasa intensif Jerman dengan target maksimal mampu menguasai B2
dan belajar matematika dasar, serta belajar kebudayaan Jerman dan mengikuti
rangkaian agenda yang berhubungan dengan persiapan kuliah.
2. Ujian test bahasa dan MTK dasar pada akhir tahun untuk masuk STK.
3. Berangkat ke Jerman pada bulan Januari setelah menempuh persiapan selama 6
bulan.
4. Belajar di STK selama 2 semester.
5. Feststellungspruefung (ujian masuk ke perguruan tinggi Jerman bagi pelamar studi
asing)
6. Setelah lulus Feststellungspruefung ,Belajar di Univ pilihan siswa sampai lulus.
Kesempatan kerja bagi mahasiswa

Selama kuliah ataupun liburan semester mahasiswa/i dapat memilih bekerja ataupun tidak.

Waktu kerja yang diperbolehkan untuk pelajar yaitu:


- Maksimal 20 Jam per minggu, atau
- Tidak lebih dari 3 bulan (90 hari kerja), atau
- Pekerjaan dilakukan ketika liburan semester

Mulai 01.01.2015 di Jerman berlaku aturan batas gaji kotor minimal yang juga berlaku untuk
pelajar sebesar € 8,5 per jam.
Jenis pekerjaan yang bisa dilakukan pelajar menurut hukum dibagi menjadi 3, yaitu Minijob,
jangka pendek, dan tenaga kerja pelajar.

- Minijob (contoh: restoran, hotel, toko, kebersihan, dan lainnya)

Pekerjaan ini biasanya tidak menuntut kemampuan khusus sehingga sangat


ideal untuk dikerjakan oleh mahasiswa-mahasiswa yang belum mempunyai
pengalaman bekerja. Beberapa pekerjaan yang tergolong kasar bahkan tidak
menuntut kemampuan bahasa Jerman yang sempurna. Waktu bekerja bisa sangat
fleksibel tergantung dengan kesepakatan. Pekerjaan ini dapat dilakukan bebas
pajak sampai dengan gaji maksimal € 450 per bulan. Setiap pelajar boleh
melakukan maksimal 3 pekerjaan jenis Minijob.

- Pekerjaan liburan (Ferienjob) atau pekerjaan jangka pendek (Kurzfristige


Beschäftigung)

Seperti namanya, pekerjaan ini hanya muncul pada waktu liburan sekolah atau
dalam jangka waktu tertentu. Pekerjaan ini biasanya dilakukan Full-Time (8 jam per
hari) senin sampai jumat selama liburan sehingga sangat menjanjikan pendapatan
yang besar di akhir waktu kerja. Biasanya pekerjaan yang dilakukan adalah kerja
kasar seperti contohnya di pabrik atau berjualan di pasar malam. Kelemahan dari
pekerjaan tipe ini adalah waktunya yang hanya ada pada saat-saat tertentu seperti
contohnya liburan sekolah. Meskipun begitu, pendapatan yang diperoleh jika dibagi
dalam satu tahun bisa hampir menyamai pekerjaan-pekerjaan sambilan lainnya.
Pekerjaan ini hanya boleh dilakukan maksimal selama 2
bulan (50 hari kerja) dengan wajib pajak sebesar 25%. Akan tetapi jika pendapatannya
tidak melebihi € 8.354 per tahun (aturan 2014) bisa mengajukan surat bernama
“Steuererklärung” untuk mendapatkan kembali pajak yang sudah dibayar.

- Bekerja di lingkungan universitas/ Badan riset universitas (HiWi)

Dalam pekerjaan ini kita berperan untuk membantu pekerjaan ilmuwan-


ilmuwan/professor di universitas secara langsung atau tidak langsung. Sumbangsih
pekerjaan kita secara langsung meliputi implementasi proyek ataupun ikut merancang
sebuah proyek. Pekerjaan secara tidak langsung meliputi pengurusan fasilitas-fasilitas
yang digunakan untuk penelitian. Pekerjaan ini merupakan idaman hampir semua
mahasiswa dikarenakan tuntutan kemampuan khusus yang sesuai dengan level
mahasiswa, pengalaman pekerjaannya yang bisa membantu dalam karir, hingga
lingkungan sosialnya yang lebih pengertian terhadap mahasiswa karena para
pekerjanya berasal dari universitas. Pekerjaan ini dapat dilakukan bebas pajak
sampai dengan maksimal € 800 per bulan, akan tetapi wajib membayar asuransi
pensiun sebesar maksimal 9,45%.

- Bekerja di perusahaan (Werkstudent)

Werkstudent tidak jauh berbeda dengan HiWi kecuali disini kita bekerja di bawah
perusahaan. Werkstudent menjanjikan upah yang relatif lebih besar dari HiWi,
pengalaman bekerja praktis di perusahaan dan juga dapat memperluas jaringan kita ke
perusahaan. Keuntungan yang lebih besar ini menuntut syarat kemampuan khusus
yang relatif lebih tinggi dan juga tanggung jawab yang lebih besar. Biasanya pekerjaan
Werkstudent ditawarkan oleh perusahaan setelah kita sebelumnya magang (praktikum)
di tempat yang sama, akan tetapi kemampuan yang memadai tidak menutup
kemungkinan untuk bekerja Werkstudent tanpa pengalaman bekerja di perusahaan
tersebut sebelumnya. Untuk mendaftar Werkstudent salah satu caranya adalah dengan
mengunjungi website resmi perusahaan yang dituju dan mendaftarkan diri secara
online. Pekerjaan ini terhitung sebagai pekerjaan yang menggunakan tenaga kerja
pelajar atau dalam bahasa Jerman “Studentische Hilfskraft” sehingga aturan yang
digunakan sama seperti HiWi yaitu batas maksimal bebas pajak 800 € per bulan dengan
asuransi pensiun 9,45%.
Biaya hidup
Biaya hidup di Jerman : Rp 6-8 jt / bulan (Termasuk kebutuhan bulanan dan biaya
sewa tempat tinggal)

Jerman sendiri sudah meng-gratiskan biaya kuliah jika mengambil kuliah di


Jerman dengan kelas tradisional (Kata pengantar 100% bahasa Jerman) untuk bidang studi
apapun termasuk kedokteran sudah di gratiskan. Yang perlu di bayar calon
mahasiswa/i adalah biaya Administrasi / Semester Card dengan range harga Rp 2,5 -
5 jt per semester.( Sudah termasuk gratis tiket transportasi selama 1 semester, discount
fasilitas umum di kota tempat kuliah seperti, akses ke perpustakaan universitas ataupun
perpustakaan nasional, kantin, bioskop, teater dll).
Lama kuliah 4 th untuk non kedokteran (lama belajar yang dimaksud ketika sudah aktiv di
Univ)

Catatan Tambahan :
* Untuk setiap WNA yang ingin kuliah di Jerman harus menyiapkan uang jaminan (Bukti
Keuangan) sebagai syarat mutlak. Bukti keuangan harus ada di buku tabungan atas nama
mahasiswa/i ketika di Jerman. Bukti keuangan yang harus disiapkan berkisar sebesar € 8.700
(sudah termasuk dengan biaya administrasi antar bank) atau sebesar Rp. 123.000.000.
* Untuk biaya hidup, administrasi universitas, perpanjangan visa, asuransi, membayar sewa
tempat tinggal dll, dapat megunakan bukti keuangan yang dapat dipergunakan maksimal 1,5
tahun di Jerman.
* Bukti keuangan harus di depostikan di bank Jerman atas nama siswa/i yang ingin melanjutkan
kuliah.

Anda mungkin juga menyukai