Anda di halaman 1dari 8

Farmakoterapi Terapan

Imunodefisiensi dan 4 Kondisi Patologis Yang Terkait Dengan


Sistem Atau Respon Imun

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Apt. Ros Sumarny, M.S.

Disusun Oleh :

Kelas / Kelompok: A/3

Cahyo Aji Santoso 2020001131 (11)


Cerelia Apta Valentina 2020001132 (12)
Chitra Artha Wati 2020001133 (13)
Desy Tri Fiana 2020001134 (14)
Dian Nursiti 2020001135 (15)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Karena dengan rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Imunodefisiensi dan 4 Kondisi
Patologis Yang Terkait Dengan Sistem atau Respon Imun” . Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Farmakoterapi Terapan pada program studi
profesi apoteker di Fakultas Farmasi Universitas Pancasila Jakarta. Selama proses
penyusunan makalah ini terdapatbantuan dari berbagai pihak. Penghargaan dan
ucapan terima kasih atas waktu, tenaga, dan ilmu yang telah diberikan selama ini.
Disadari masih terdapat kekurangan pada makalah ini dalam segala aspek. Kritik dan
saran yang membangun diharapkan dari pembaca. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penelitian dan ilmu pengetahuan di masa depan.

Jakarta, April 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... v

ABSTRAK ........................................................................................................... vi

ABSTRACK ........................................................................................................ vii

BAB I. PENDAHULUAN

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III. PEMBAHASAN ..................................................................................... 14

BAB IV. PENUTUP .............................................................................................. 21

BAB V. DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 22

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Imunitas adalah resistensi terhadap penyakit terutama penyakit infeksi.
Sistem imun adalah suatu mekanisme yang digunakan tubuh untuk
mempertahankan keutuhannya sebagai perlindungan terhadap bahaya yang dapat
berasal dari berbagai bahan dalam lingkungan hidup. Dalam mekanismenya
sistem imun dibagi menjadi dua yaitu sistem imun spesifik dan non spesifik.
Sistem imun non spesifik disebut juga sistem imun alamiah atau sistem imun
bawaan (innate) (1). Sistem imun non spesifik merupakan pertahanan tubuh
terdepan dalam menghadapi serangan berbagai mikroorganisme karena dapat
memberikan respon langsung terhadap antigen, walaupun tubuh tidak terpapar
oleh antigen tersebut sebelumnya. Dan Sistem imun spesifik disebut juga sistem
imun didapat yang timbul terhadap antigen tertentu pada tubuh yang pernah
terpapar sebelumnya. Benda asing atau antigen yang pertama kali muncul segera
dikenal oleh sistem imun spesifik sehingga terjadi sensitisasi sel-sel sistem imun
tersebut, bila sel sistem imun tersebut bertemu kembali dengan benda asing yang
sama maka benda asing yang terakhir ini akan dikenal lebih cepat, kemudian
dihancurkan (2).
Defisiensi imun merupakan penyebab utama menurunnya pertahannan
tubuh terhadap antigen. Defisiensi sistem imun dapat disebabkan karena virus,
hipersensitivitas, mutasi genetik pada sistem imun, faktor psikologis dan usia.
Namun kekurangan nutrisi adalah akibat paling umum yang menyebabkan
defisiensi imun di negara berkembang. Secara garis besar defisiensi imun dibagi
menjadi dua golongan, yaitu defisiensi kongenital dan defisiensi imun dapatan.
Defisiensi imun kongenital atau defisiensi imun primer disebabkan oleh kelainan
respon imun bawaan yang berupa kelainan dari sistem fagosit dan komplemen
atau kelainan dalam deferensiasi fungsi limfosit. Sedangkan defisiensi imun

1
2

dapatan atau defisiensi imun sekunder disebabkan oleh berbagai faktor antara
lain infeksi virus yang dapat merusak sel limfosit, malnutrisi, penggunaan obat-
obat sitotoksik dan kortikosteroid, serta akibat penyakit kanker. Penyakit
defisiensi imun adalah sekumpulan aneka penyakit yang memiliki satu atau lebih
ketidaknormalan sistem imun, dimana kerentanan terhadap infeksi meningkat.
Dapat terjadi banyak masalah dari kerja sistem imun yang keliru atau tidak
diharapkan, contohnya alergi, diabetes melitus, artritis reumatoid, penolakan
jaringan transplantasi, AIDS ( Acquired immune Deficiency Syndrome), dan
tumor ganas limfoma. Alergi hanyalah merupakan kerja sistem imun yang
berlebihan terhadap suatu rangsangan tertentu yang bagi orang lain tidak
mengakibatkan hal demikian. Diabetes melitus (DM) disebabkan oleh sistem
imun yang secara tidak tepat menyerang sel pankreas dan merusaknya. Penyakit
radang sendi (artritis reumatoid) disebabkan oleh kerja sistem imun yang tidak
sewajarnya pada jaringan sendi. Kegagalan transplantasi organ disebabkan oleh
kerja sistem imun berlebih, dan sering kali menolak organ yang
ditransplantasikan. Pada AIDS, kelainan fungsi imun terjadi karena sel yang
bekerja dalam sistem imun berkurang baik dalam jumlah maupun fungsinya,
seperti sel makrofag dan sel T, karena kerja virus. Kelainan dalam bentuk
peningkatan jumlah dan fungsi sel-sel sistem imun, selain terjadi pada alergi dan
keadaan hipersensitivitas dapat pula terjadi tumor ganas, misalnya limfoma.
Terapi imun adalah cara-cara pengobatan dengan tujuan untuk
meningkatkan atau menekan aktivitas dan0atau fungsi komponen-komponen
sistem imun agar sistem imun tersebut bekerja secara optimal untuk tujuan terapi
yang dikehendaki. Terapi imun dengan cara meningkatkan aktivitas sistem imun
(activation immunotherapies) menggunakan bahan-bahan yang dikenal sebagai
imunostimulator digunakan untuk mengobati penyakit infeksi, inflamasi atau
keganasan, sedangkan terapi imun dengan cara menekan aktivitas dan fungsi
sistem imun menggunakan bahan yang dikenal sebagai imunosupresan dan
diaplikasikan dalam mengobati penyakit autoimun atau pengobatan
pascatransplantasi organ guna mencegah penolakan (rejection)
3

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan yang
akan dikemukakan adalah sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan Imunodefisiensi dan kondisi patologisnya?
2. Apakah efek yang ditimbulkan dari imunodefisiensi dari sistem imunitas ?
3. Bagaimana tatalaksana terapi imunodefisiensi dan pengaplikasiannya sesuai
kondisi patologis penyakitnya ?

TUJUAN MAKALAH

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan imunodefisiensi dan kondisi


patologisnya
2. Mengetahui efek apa saja yang ditimbilkan dari imunodefisiensi dari sistem
imunitas
3. Mengetahui tatalaksana terapi imunodefisiensi dan pengaplikasiannya sesuai
kondisi patologis penyakitnya

C. MANFAAT MAKALAH

Makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai imunodefisiensi,


kondisi-kondisi patologis dari sistem atau respon imun, serta tatalaksana
pengobatan atau terapi sistem imun.
1. Bratawidjaja, K G. Imunologi Dasar. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. 2014. Edisi ke sebelas. Hal 743-44
2. Wahab A. S., dan Julia, M. Sistem imun, imunisasi, dan penyakit
imun . Jakarta : Widya Medika. 2002.
3. Sudiono, J. Sistem Kekebalan Tubuh. Jakarta. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.2014. Hal.5-6

Anda mungkin juga menyukai