Bioetika
Agar sedini mungkin memahami arti moral, etik, norma sosial (etiket, etik dan hukum),
sistem etik, asas etik sebagai dasar menyusun etik kedokteran gigi
Etika sebagai ilmu bagian dari filsafat aksiologinya mempelajari baik-buruk, benar- salah,
pantas-tidak pantas
Etik Bahasa Yunani Kuno = Ethos = Adat Kebiasaan
Etik dekat dengan moral yang artinya sama adat kebiasaan yang baik. Moral lebih ke arah
mendasar/universal, etik lebih khusus dalam masyrakat tertentu
Etik = moral = akhlak = susila
Sila = dasar, prinsip atau aturan hidup
Su = yang lebih baik
Tujuan : menjaga mutu profesi dokter, melaksanakan wawasan kemanusiaan
Etiket (Etiquette) = Sopan Santun = Tata Krama
Etik makan bersama, menerima telepon, berbicara kepada orang tua, dll
Etika cara bagaimana perbuatan itu dilakukan, hanya berlaku pada pergaulan, bersifat
relatif (tempat berbeda)
Ukuran Baik & Buruk
1) Hedonisme = kenikmatan dan kepuasan
2) Utilitarisme = tindakan yang bermanfaat atau berguna
3) Vitalisme = kekuatan dan kekuasaan
4) Sosialisme = masyarakat sebagai penentu
5) Religioisme = tuhan
6) Humanisme = sesuai kodrat dan derajat manusia
Asas Etik = Ethical Principles Kesehatan Penderita Senantiasa akan Saya Utamakan
1) Asas menghormati otonomi pasien (principle of respect to the patient’s autonomy) =
kebebasan menentukan terhadap dirinya
2) Asas kejujuran (principle of veracity)
3) Asas tidak merugikan (principle of non-maleficience)
4) Asas manfaat (principle of beneficience)
5) Asas kerahasiaan (principle of confidentiality)
6) Asas keadilan (principle of justice)
2. Terhadap Penderita
- Pelayanan yg terbaik
- Merujuk atau konsultasi
- Menjaga rahasia
- pertolongan darurat kecuali ada yang lebih mampu
4. Diri Sendiri
- mempertahankan/meningkatkan
- mengikuti iptek
- memelihara kesehatan
Setiap Drg,I Harus Memberikan Kesan Dan Ket. Atau Pendapat Yg Dpt Dipertanggung
Jawabkan
Cuti sakit
Keterangan biaya
7. Setiap Drg,I Agar Menjalin Kerjasama Yg Baik Dgn Tenaga Kes. Lainnya
Harmonis, saling menghargai, bijaksana, resep indikasi
Tenaga kesehatan (dr, sp, apoteker, ahli gizi, perawat/gigi, tekniker gigi
8. Setiap Drg,I Sebagai Sarjana Kesehatan Wajib Bertindak Sebagai Motivator Dan
Pendidik Masyarakat
Berfungsi sebagai motivator dan pendidik masyarakat
Pendidikan kpd masy.
10. Setiap Drg I Wajib Merahasiakan Segala Sesuatu Yg Ia Ketahui Ttg Penderita,Bahkan
Juga Setelah Penderita Meninggal Dunia
Utk kepentingan umum dan perorangan ad. Hakekat kewajiban moral (hipocrates)
diwujudkan pada waktu sumpah drg,
Termasuk mhs, paramedik gigi/siswa menjunjung tinggi rahasia jabatan
11. Wajib Memberikan Pertolongan Darurat Sbg Tugas Prikemanu Siaan Kecuali Ada Yg
Lbh Mampu
Wajib memberi pertolong an yg membutuhkan dan apapun yg dideritanya
Walau terbatas hrs menyelamatkan seseorang kecuali ada yg lbh mampu
2. Pembagian Etika :
Etika intra profesi : antar dokter – dokter, apoteker – apoteker, dll.
Etika Inter profesi : antar dokter – apoteker, dokter – tenaga profesi kesehatan
lainnya, dll.
3. DOKTER - DOKTER
Diharapkan:
Kebersamaan, Kekeluargaan, Keakraban
Memperlakukan teman sejawat sebagaimana ia ingin diperlakukan
Dihindari:
Mengambil alih pasien sejawat secara sepihak
Mengejek
Mencemarkan nama baik
4. DOKTER – APOTEKER
Apoteker sebagai penasihat dokter dlm bidang kefarmasian
Menjaga keamanan kertas resep
Resep hendaknya sederhana
5. DOKTER – PERAWAT
Perawat bukan pembantu bagi dokter
Perawat memiliki peranan besar untuk kesembuhan penyakit
Teguran hendaknya diluar pendengaran pasien
6. DOKTER – PASIEN
Ikhlas mengobati penderita
Ramah dan rendah diri sebagai pelindung
Tegas sebagai seorang berwibawa memerintah
Berhati bersih dan bersusila
Jaga rahasia pasien
7. Intra dan Inter profesional didunia kedokteran dan kefarmasian adalah sebagai berikut
:
1) Rahasia resep, Resep adalah rahasia antara dokter, apoteker dan penderita
(pasien), sejauh yang menyangkut hubungannya dengan penyakit penderita,
khususnya penyakit penderiata yang tidak boleh diketahui oleh orang lain
2) Dokter tidak boleh menjual obat kepada penderita (pasien), kecuali tidak ada
apotik di sekitar praktek dokter.
3) Dokter tidak boleh menyuruh penderiata (pasien) membeli obatnya diapotik
tertentu.
4) Dokter tidak boleh bekerja sama dengan apoteker / perusahaan obat.
5) Dokter menulis resep secara rasional
6) Apoteker / apotik harus menghubungi dokternya bila terjadi kesalahan resep
7) Apoteker / apotik tidak boleh mengganti obat yang ditulis dokter
8) Bila terjadi kesalahan pemberian obat oleh apoteker / apotik maka dokter harus
menghubungi apoteker / apotik
9) Dokter harus menulis resep dengan jelas dan menggunakan tinta
10) Dokter boleh menulis resep CITO dan sejenisnya bila betul – betul dibutuhkan
11) Dokter harus menjaga blanko resepnya agar tidak dipergunakan orang lain
3) Justice
Tidak mendiskripsikan pasien apapun alasannya
Terdapat dua istilah:
Justice fairness
Seseorang menerima yang selayaknya dia terima.
Kesamaan sumbangan sesuai kebutuhan pasien
Kesamaan beban sesuai dengan kemampuan
4) Autonomy
Menghormati hak pasien dalam memutuskan dan memutuskannya
Prinsip autonomy adalah dasar dari doktrin informed consent (Tindakan medis
terhadap pasien harus mendapat persetujuan (otorisasi) dari pasien tersebut,
setelah ia beri informasi dan memahaminya).
Apakah telah kita berikan kebebasan pada penderita tersebut untuk memilih
obatnya?
Beri tahu kelebihan dan kekurangan dari masing-masing sediaan, termasuk
terhadap kombinasi obat-obatan.
Beri tahu sediaan yang haram atau terlarang menurut keyakinan penderita.
Beri tahu prosedur pemberian obat yang menyakitkan atau perubahan yang terjadi
serelah pemberian obat.
2. Equity or Justice
Merupakan prinsip moral yang mementingkan fairness dan keadilan dalam
mendistribusikan sumberdaya (distributive justice).
Dalam mendistribusikan sumber daya kesehatan haruslah adil dan sama, kita juga
mengambil keputusan “who gets what treatment”
Segala kerugian (beban) dan keuntungan (manfaat) dari experiment perawatan yang
baru harus didistribusikan secara merata di antara semua kelompok di dalam
masyarakat.