Anda di halaman 1dari 12

MATERI MODUL 1

PENYELENGGARAAN PRAKTEK KEDOKTERAN YANG BAIK DI INDONESIA


Etika Kedokteran/Kedokteran Gigi
Etik (Ethics) Yunani : Ethos adalah
1. Akhlak, adat kebiasaan, watak, perasaan,sikap, yang baik, yang layak
2. Kamus umum bahasa Indonesia (Purwadarminta,1953) Ilmu Pengetahuan tentang
azas akhlak
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Dekdikbud 1988)
a) Ilmu tentang apa yang baik,apa
yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
b) Kumpulan atau seperangkat asas
atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
c) Nilai yang benar dan salah yang
dianut suatu golongan atau masyarakat
4. Kamus kedokteran (Ramli dan Pamuncak,19870) ad; pengetahuan tentang perilaku
yang benar dalam satu profesi
Istilah etika dan etik
 Etika : Ilmu yang mempelajari azas akhlak
 Etik : Seperangkat azas atau nilai yang berkaitan dengan akhlak
 Etis : Biasanya digunakan untuk menyatakan sesuatu sikap atau pandangan
yang secara etis dapat diterima (ethically acceptable) atau tidak dapat diterima ( ethically
unacceptable )
 Pekerjaan profesi : (professio = pengakuan) merupakan pekerjaan yg memerlukan
pendidikan dan latihan tertentu,memiliki kedudukan yang tinggi dlm masyarakat
(hakim,pengacara,wartawan,dosen,dokter/gigi, apoteker)
Ciri-Ciri Pekerjaan Profesi
1. Pendidikan sesuai standard Nasional
2. Mengutamakan panggilan kemanusiaan
3. Berlandaskan etik profesi, mengikat seumur hidup
4. Legal melalui perizinan
5. Belajar sepanjang hayat
6. Anggota bergabung dalam satu organisasi profesi
Ciri Ciri Etik Profesi
1. Berlaku untuk lingkungan profesi
2. Disusun oleh organisasi profesi bersangkutan
3. Mengandung kewajiban dan larangan
4. Menggugah sikap manusiawi
Menurut pasal 1 butir 11 UU No 29 Thn 2004 Tentang Praktik
Kedokteran/Gigi adalah suatu pekerjaan kedokteran atau kedokteran gigi yang dilaksanakan
berdasarkan suatu keilmuan,kompetensi yang di peroleh melalui pendidikan berjenjang dan
kode etik yang bersifat melayani masyarakat
Hakikat Profesi Kedokteran
1. Bisikan nurani dan panggilan jiwa untuk mengabdikan diri pada kemanusiaan
berlandaskan moralitas
2. Prinsip-prinsip kejujuran,keadilan , empati, keikhlasan, kepedulian kpd sesama dalam
rasa kemanusiaan, rasa kasih sayang (compassion) dan ikut merasakan penderitaan orang
lain yang kurang beruntung
3. Dokter tidak egois mengutamakan kepentingan orang lain membantu mengobati orang
sakit (altruism)
Seorang Dokter Harus Memiliki
a) Intellectual quotient (IQ)
b) Emotional quotient (EQ)
c) Spiritual quotient (SQ)
Pengertian Bioetika
1971, Van Rensselaer Potter (Ahli Kanker Amerika) Bukunya “Bio-Ethics, Bridge To
The Future”
Istilah Latin
 Bio : Kehidupan
 Ethos : Norma-Norma
 Bioetika : Etika Yang Tersangkut Paut Dgn Kehidupan / Etika Biomedis Adalah :
 “Studi tentang masalah masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi
dan ilmu kedokteran yang menyangkut masalah di bidang kehidupan”
Pusat Pegemabangan Etika Univ.Atmajaya Tentang Etika
Etika sebagai :
1. Nilai nilai dan azas azas moral yang dipakai seseorang/kelompok sebagai pegangan untuk
tingkahlaku
2. Kumpulan azas dan nilai yang berkenaan dengan moralitas
3. lmu yang mempelajari tingkahlaku dari sudut norma & nilai moral
Tiga Pokok Dasar Beachamp & Walters
1) Jangan berbuat jahat (beneficence : do no harm, do good)
2) Keadilan (justice)
3) Autonomi (self determinant)
Asas, Dasar, Kaidah Dan Tujuan Praktik Kedokteran Di Indonesia
a) Nilai Ilmiah - Iptek Pendidikan, Pengalaman, Etik
b) Asas Manfaat - Bermanfaat Untuk Derajat Kesehatan Masyarakat
c) Asas Keadilan - Adil, Merata, Terjangkau, Tetap Bermutu
d) Asas Kemanusiaan - Sama Untuk Semua Orang Tidak Membedakan Suku, Agama,
Bangsa, Ras, Gender, Social Ekonomi, Politik
e) Asas Keseimbangan - Serasi, Selaras
f) Asas Perlindungan Dan Keselamatan - Meningkatkan Derajat Kesehatan Dan
Meringankan Penderitaan Pasien
Empat Kaidah Dasar Moral
1. Respect for person, menghormati martabat manusia :
- diperlakukan sbg manusia yg memiliki otonomi (hak menentukan nasib
diri sendiri)
- bila otonominya berkurang a’hilang mendapat perlindungan
2. Beneficence : berbuat baik, ramah, menolong , menghormati martabat manusia, pasien yg
dirawat terjaga kead.kesehatan (patient welfare)
3. Non-maleficence : tidak berbuat yg merugikan, pengobatan yg paling kecil resikonya :
first, do no harm
4. Justice : keadilan ,perbedaan kedudukan sosial, ekonomi,polotik,agama kebangsaan/
kewarganegaraan
Revolusi Biologis, Bioteknologi dan Medis
1. Pengendalian populasi : kontrasepsi, sterilisasi
2. Perpanjangan hidup ; transplantasi organ,organ buatan,sumsum tulang, stimulasi elektrik
otak, respirator, pacu jantung, inplant dll
3. Seleksi kelamin ; tukar kelamin, face – off (operasi plastik), orthodonti, bedah plastic
4. Peningkatan mutu kehidupan : rekayasa genetik, inseminasi buatan, surrogate mother
(sewa rahim)
5. Eksperimen genetik ; kloning, rekayasa genetic
6. Pengakhiran kehidupan : aborsi, euthanasia
Filsafat Dan Moral
 “New power” : berkemampuan thdp alam dan diri manusia (lahir, kematian) atas kontrol
genetik, shg lupa kepada penciptanya.
 Apakah bila kita bisa melakukannya, kita harus melakukannya ?
 Sains dan teknokogi berkembang sah2 saja tetapi apa tujuannya ? Yg fundamental ; arti
dan nilai dari suatu kehidupan, kematian, hak asasi, kebebasan, diri sendiri sbg manusia.
 “fenomena dialektika” yi : pemecahan suatu persoalan akan selalu membawa bibit
persoalan baru yg pd suatu waktu juga akan menjadi persoalan utama dan yg
membutuhkan penyelesaian pula.
 Ilmu kedokeran : berdasarkan seni (art) dan sains. Seni dalam arti “craft” sbg suatu
practice, bukan suatu “set of technical skills”. Tujuan ad. Kesembuhan pasien (benefit of
the sick)….. Jadi ilmu kedokteran suatu ilmu yang mulia, tdk netral tanpa jiwa, (moral).
Bila moral hilang tinggal ketrampilan. Yi; “mechanical skill” tanpa (jiwa,
Masalah Etik
 Berkaitan erat dgn falsafah dgn moral ,krn etik dan moral bisa berubah lewatnya
sangwaktu.
 Etik ad. Cabang filsafat .. Dlm literatur disbt :filsafat moral (moral philosophy).utk
menentukan serta mempertahankan secara rasional teori yg berlaku ttg apa yg benar atau
salah sebagai prinsip moral pedoman tindakan masyarakat.
Kesamaan Etik & Hukum
Apa yg dianggap buruk pada etik demikian juga pada HUKUM cth : abortus provocatus
tanpa indikasi, euthanasia, kelalaian jadi mati, mencuri, zina dll. Hal yg kecil diatur oleh
profesi.Obyeknya adalah tingkah manusia, mengandung hak dan kewajiban masyarakat agar
tidak saling merugikan, menggugah kesadaran utk bersikap manusiawi’
Perbedaan : Etik ked. Utk profesi, hkm utk umum,
- etik disusun oleh profesi, hkm oleh badan pemerintah,
- etik tidak seluruhnya tertulis, hkm tercantum terinci dalam kitab undang2 atau lembaran
Negara
Kewewenangan Dan Kewajiban Dokter
 Kewenangan ; STR (ijazah dr PT.terakreditasi, surat pernyataan telah mengucapkan
sumpah/janji dr/drg diatas meterai, surat ket.sehat fisik,mental,sertifikat kompetensi,surat
pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan etika profesi.
 STR = 5 thn, registrasi ulang + sehat + kompetensi (Kolegium)
 Dr/drg memiliki STR mempunyai wewenang melakukan praktik kedok./gigi
Wewenang Dr/Drg Yang Mempunyai STR Kpd Pasien
1. Mewawancarai,
2. memeriksa fisik dan mental,
3. menentukan pemeriksaan penunjang,
4. menegakkan diagnosa, penatalaksanaan dan pengobatan, tindakan kedok/gigi resep obat
dan alat kesehatan,
5. surat ket.dr/drg,
6. menyimpan obat/alat dlm jumlah yg di izinkan, mera cik obat terutama tdk ada apotik.
Kewajiban Dr/Drg
a. Mengutamakan kepentingan pasien,
b. memperlakukan pasien secara sopan dan penuh perhatian,
c. menghormati martabat dan privasi pasien,
d. mendengar pasien dan menghormati pandangan serta pendapatnya,
e. memberikan informasi secara jelas,
f. memberikan edukasi utk meningkatkan kesehatan,
g. menghormati hak pasien dalam pengambilan keputusan ttg pelayanan yg akan diberikan,
h. mempertahankan dan memperbaharui pengetahuan serta keterampilan profesi,
i. menyadari ketrampilan kompetensi profesi,
j. dapat dipercaya dan jujur,
k. menghormati dan menyimpan rahasia pasien,
l. menghormati agama dan kepercayaan,
m. mengurangi resiko akan menimpa pasien,
n. menghindari penyalah gunaan wewenang,
o. kerjasama antar sejawat,
p. pertolongan darurat,q. sesuai ketentuan praktik kedok/gigi

Bioetika
Agar sedini mungkin memahami arti moral, etik, norma sosial (etiket, etik dan hukum),
sistem etik, asas etik sebagai dasar menyusun etik kedokteran gigi
Etika sebagai ilmu bagian dari filsafat aksiologinya mempelajari baik-buruk, benar- salah,
pantas-tidak pantas
Etik Bahasa Yunani Kuno = Ethos = Adat Kebiasaan
 Etik dekat dengan moral yang artinya sama adat kebiasaan yang baik. Moral lebih ke arah
mendasar/universal, etik lebih khusus dalam masyrakat tertentu
 Etik = moral = akhlak = susila
 Sila = dasar, prinsip atau aturan hidup
 Su = yang lebih baik
 Tujuan : menjaga mutu profesi dokter, melaksanakan wawasan kemanusiaan
 Etiket (Etiquette) = Sopan Santun = Tata Krama
 Etik makan bersama, menerima telepon, berbicara kepada orang tua, dll
 Etika cara bagaimana perbuatan itu dilakukan, hanya berlaku pada pergaulan, bersifat
relatif (tempat berbeda)
Ukuran Baik & Buruk
1) Hedonisme = kenikmatan dan kepuasan
2) Utilitarisme = tindakan yang bermanfaat atau berguna
3) Vitalisme = kekuatan dan kekuasaan
4) Sosialisme = masyarakat sebagai penentu
5) Religioisme = tuhan
6) Humanisme = sesuai kodrat dan derajat manusia
Asas Etik = Ethical Principles Kesehatan Penderita Senantiasa akan Saya Utamakan
1) Asas menghormati otonomi pasien (principle of respect to the patient’s autonomy) =
kebebasan menentukan terhadap dirinya
2) Asas kejujuran (principle of veracity)
3) Asas tidak merugikan (principle of non-maleficience)
4) Asas manfaat (principle of beneficience)
5) Asas kerahasiaan (principle of confidentiality)
6) Asas keadilan (principle of justice)

KODE ETIK KEDOKTERAN GIGI MENURUT HASIL KONGRES KE XVIII PDGI


TAHUN 1992
Lafal Sumpah/Janji Drg Indonesia
1. Kewajiban Umum
- menghayati,mentaati dan mengamalkannya
- senantiasa optimal
- menjunjung tinggi norma
- tdk bertentangan dgn etik
- bertanggung jawab
- menjalin kerjasama
- motivator dan pendidik
- promotif,preventif,kuratif dan rehabilitative

2. Terhadap Penderita
- Pelayanan yg terbaik
- Merujuk atau konsultasi
- Menjaga rahasia
- pertolongan darurat kecuali ada yang lebih mampu

3. Terhadap Teman Sejawat


Memperlakukan teman sejawat sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan
Tidak dibenarkan mengambil alih penderita dari TS tanpa persetujuannya

4. Diri Sendiri
- mempertahankan/meningkatkan
- mengikuti iptek
- memelihara kesehatan

5. Papan Nama Praktek


- Ukuran 40 x 60 cm atau tdk melebihi 60 x 60 cm
- cat putih tulisan hitam
- penerangan bersifat iklan
- tulisan nama,gelar yg syah hari,jam,no.izin,telp
- alamat rumah dan telp.
- dua papan nama

6. Iklan Yg Tdk Bertentangan


- pembukaan praktek, cuti setelah cuti
- 2 kali
- 2 kolom 5cm kebawah
- isi nama,gelar,izin,alamat,dan no.telp.

Setiap Drg,I Harus Memberikan Kesan Dan Ket. Atau Pendapat Yg Dpt Dipertanggung
Jawabkan
 Cuti sakit
 Keterangan biaya

7. Setiap Drg,I Agar Menjalin Kerjasama Yg Baik Dgn Tenaga Kes. Lainnya
 Harmonis, saling menghargai, bijaksana, resep indikasi
 Tenaga kesehatan (dr, sp, apoteker, ahli gizi, perawat/gigi, tekniker gigi

8. Setiap Drg,I Sebagai Sarjana Kesehatan Wajib Bertindak Sebagai Motivator Dan
Pendidik Masyarakat
 Berfungsi sebagai motivator dan pendidik masyarakat
 Pendidikan kpd masy.

9. Setiap drg,i wajib berupaya utk meningkatkan kesgimas dlm bidang


promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
 Kewajiban meningkatkan kesgimas sesuai program pemerintah, mengamalkan
ilmu
 Kewajiban Drg Terhadap Penderita
 Standar profesi
 Persetujuan tindakan medis dan biaya
 Hak bertanya oleh pasien, tindakan memi lih, menolak, indikasi perawatan
 Keramahtamahan drg, sopan, sikap tdk tercela. Perlu ada pendamping
 Adanya permintaan pasien (protesa gigi depan saja) drg memberikan nasehat agar
mengikuti petunjuk deni kebaikan
 Memberikan Pelayanan Yg Sebaik Mungkin Kpd Penderita Bukan harus yg mahal
 Besar imbalan
 Hak penderita, memilih
 Keramahtamahan sbg pelindung, sopan tdk tercela, perlu pendamping
 Permintaan pasien– berikan nasehat demi kebaikan & kesehatan pasien
 Ketidakmampuan Wajib Merujuk Kepada Ts Yg Lbh Ahli
 Sadar akan keterbatasan
 Kasus sulit,spesialistik rujuk atau konsultasi kpd dokter yg dipilih pasien
 Drg penerima hrs mengembalikan pasien atau permufakatan

10. Setiap Drg I Wajib Merahasiakan Segala Sesuatu Yg Ia Ketahui Ttg Penderita,Bahkan
Juga Setelah Penderita Meninggal Dunia
 Utk kepentingan umum dan perorangan ad. Hakekat kewajiban moral (hipocrates)
diwujudkan pada waktu sumpah drg,
 Termasuk mhs, paramedik gigi/siswa menjunjung tinggi rahasia jabatan
11. Wajib Memberikan Pertolongan Darurat Sbg Tugas Prikemanu Siaan Kecuali Ada Yg
Lbh Mampu
 Wajib memberi pertolong an yg membutuhkan dan apapun yg dideritanya
 Walau terbatas hrs menyelamatkan seseorang kecuali ada yg lbh mampu

DEFINISI MEDIKAL ETIK DAN ALASAN MEDIKAL ETIK DITERAPKAN PADA


FARMAKOTERAPEUTIK
1. Etika
Etika : hasil refleksi atas kehidupan manusia di dunia dan perilaku manusia secara
keseluruhan, terutama dalam hubungannya dengan sesama manusia dan
lingkungannya.
Etika Farmakoterapeutik : Standart etika dalam melaksanakan tugas profesi artinya :
segala tindakan yang dilakukan adalah demi kebaikan dan kepentingan penderita
(pasien) dan masyarakat.

2. Pembagian Etika :
Etika intra profesi : antar dokter – dokter, apoteker – apoteker, dll.
Etika Inter profesi : antar dokter – apoteker, dokter – tenaga profesi kesehatan
lainnya, dll.

3. DOKTER - DOKTER
Diharapkan:
Kebersamaan, Kekeluargaan, Keakraban
Memperlakukan teman sejawat sebagaimana ia ingin diperlakukan
Dihindari:
Mengambil alih pasien sejawat secara sepihak
Mengejek
Mencemarkan nama baik

4. DOKTER – APOTEKER
Apoteker sebagai penasihat dokter dlm bidang kefarmasian
Menjaga keamanan kertas resep
Resep hendaknya sederhana

5. DOKTER – PERAWAT
Perawat bukan pembantu bagi dokter
Perawat memiliki peranan besar untuk kesembuhan penyakit
Teguran hendaknya diluar pendengaran pasien

6. DOKTER – PASIEN
Ikhlas mengobati penderita
Ramah dan rendah diri sebagai pelindung
Tegas sebagai seorang berwibawa memerintah
Berhati bersih dan bersusila
Jaga rahasia pasien

7. Intra dan Inter profesional didunia kedokteran dan kefarmasian adalah sebagai berikut
:
1) Rahasia resep, Resep adalah rahasia antara dokter, apoteker dan penderita
(pasien), sejauh yang menyangkut hubungannya dengan penyakit penderita,
khususnya penyakit penderiata yang tidak boleh diketahui oleh orang lain
2) Dokter tidak boleh menjual obat kepada penderita (pasien), kecuali tidak ada
apotik di sekitar praktek dokter.
3) Dokter tidak boleh menyuruh penderiata (pasien) membeli obatnya diapotik
tertentu.
4) Dokter tidak boleh bekerja sama dengan apoteker / perusahaan obat.
5) Dokter menulis resep secara rasional
6) Apoteker / apotik harus menghubungi dokternya bila terjadi kesalahan resep
7) Apoteker / apotik tidak boleh mengganti obat yang ditulis dokter
8) Bila terjadi kesalahan pemberian obat oleh apoteker / apotik maka dokter harus
menghubungi apoteker / apotik
9) Dokter harus menulis resep dengan jelas dan menggunakan tinta
10) Dokter boleh menulis resep CITO dan sejenisnya bila betul – betul dibutuhkan
11) Dokter harus menjaga blanko resepnya agar tidak dipergunakan orang lain

8. Contoh beberapa resep yang tidak rasional :


1) Memberikan jenis obat terlalu banyak (shotgun prescription)
Akibat yang ditimbulkan :
 Kemungkinan terjadi interaksi
 Interaksi menyebabkan terapi tidak menemui sasaran
 Harga obat meningkat
Rumus Interaksi obat : ½ n (n-1)
Mis :
- Campuran 2 jenis obat, maka akan terjadi kemungkinan interaksi :
½ x 2 (2 –1 ) = 1 x 1 = 1
- Campuran 4 jenis obat, maka akan terjadi kemungkinan interaksi :
½ x 4 (4 – 1) = 2 x 3 = 6
2) Obat Konveksi
3) Jumlah obat terlalu banyak dan pemakaiannya jangka lama
4) Penggunaan antibiotik yang berlebihan
5) Obat paten yang mahal, sehingga tidak dapat ditebus oleh penderita
6) Obat paten dengan komposisi beberapa jenis obat
7) Potensiasi campuran obat depresi susunan saraf pusat
8) Resep memakai kode tertentu

9. Rational Prescription (WHO, 1995)


 Appropriate patient (tepat pasien)
 Appropriate indication (tepat indikasi)
 Appropriate drug (tepat obat)
 Appropriate dossage, administration & duration (tepat dosis, cara dan lama
pemberian)
 Appropriate information (tepat information)
 Appropriate cost (tepat biaya)

PERTIMBANGAN UMUM MEDIKAL ETIK PADA FARMAKOTERAPEUTIK


1. Etika Kedokteran dalam Farmakoterapi
Melibatkan berbagai pertimbangan
• Human right = Apakah obat akan memperbaiki kondisi penderita
• Obat essensial
• Pharmaco – economic = Iatrogenic cost
• Hati – hati informasi salah = Pharmaco – politic salah
• Peresepan salah

2. Melibatkan berbagai pertimbangan (BENEFICENCE)


• Apakah tindakan yang dilakukan akan memberikan manfaat maksimal ?
• Apakah obat yang diberikan sesuai indikasi?
• Apakah obat yang diberikan sesuai dosis?
• Apakah obat yang diberikan cocok untuk penderita dengan kondisi tertentu
tersebut?
• Obat P (P – drug) apakah cocok?

3. Melibatkan berbagai pertimbangan (JUSTICE)


• Apakah tindakan yang dilakukan akan memberikan keadilan yang sama?
• Apakah obat yang diberikan
Telah mempertimbangkan usia berat badan dan lainnya?
Telah mempertimbangkan kesanggupan dana
• Apakah akan meresepkan antibiotik yang bakteriostatik dengan harga mahal
dengan pendapatan rendah ?
• Apakah akan meresepkan analgetika golongan COX IB dengan harga mahal pada
penderita nyeri inflamasi yang kaya dan produktif?

4. Melibatkan berbagai pertimbangan (AUTONOMY)


• Apakah sudah diberitahukan kepada penderita segala sesuatu tentang antibiotika
dan analgetika yang akan diresepkan?
Efek yang bakal terjadi (menghisap ulu hati, urine berubah warna, dsb)
Bentuk sediaan
Harga obat
Ke – halalan kapsul, syrup atau obat injeksi
PRINSIP BENEFICENCE DAN MALEFICENCE PADA FARMAKOTERAPEUTIK
Prinsip Dasar Bioetik
1) Beneficence
Mengutamakan kepentingan pasien
General Beneficence:
• Melindungi dan mempertahankan hak-hak yang lain,
• Mencegah kerugian dari pada lain.
• Menghilangkan kondisi penyebab kerugian pada yang lain.
Spesific Beneficene:
• Menolong orang cacat
• Menyelamatkan orang dari bahaya.
Melihat Berbagai Perimbangan
• Apakah tindakan yang dilakukan akan memberikan manfaat maksimal ?
• Apakah obat yang diberikan sesuai indikasi ?
• Apakah obat yang diberikan sesuai dosis ?
• Apakah obat yang diberikan cocok untuk penderita dengan kondisi tertentu
tersebut ?
• Obat P (P-drug) apakah yang cocok
2) Non-Maleficence
 tidak memperburuk keadaan pasien
 tidak merugikan:
Tidak boleh berbuat jahat atau membuat derita pasien
Minimalisasi akibat buruk.
 Kewajiban
Pasien dalam keadaan amat berbahaya atau beresiko hilangnya sesuatu yang
penting.
Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebut
Tindakan kedokteran tadi terbukti efektif
Manfaat bagi pasien > kerugian dokter (hanya mengalami resiko minimal)

3) Justice
Tidak mendiskripsikan pasien apapun alasannya
 Terdapat dua istilah:
Justice fairness
Seseorang menerima yang selayaknya dia terima.
Kesamaan sumbangan sesuai kebutuhan pasien
Kesamaan beban sesuai dengan kemampuan

 Distrubutive Justice : Distribusi sumber daya dalam masyarakat


Melibatkan berbagai pertimbangan:
Apakah tindakan yang dilakukan akan memberikan keadilan yang sama?
Apakah obat yang diberikan:
Telah mempertimbangkan usia, BB dan lainnya.
Telah mempertimbangkan kesanggupan dana

4) Autonomy
 Menghormati hak pasien dalam memutuskan dan memutuskannya
 Prinsip autonomy adalah dasar dari doktrin informed consent (Tindakan medis
terhadap pasien harus mendapat persetujuan (otorisasi) dari pasien tersebut,
setelah ia beri informasi dan memahaminya).
 Apakah telah kita berikan kebebasan pada penderita tersebut untuk memilih
obatnya?
 Beri tahu kelebihan dan kekurangan dari masing-masing sediaan, termasuk
terhadap kombinasi obat-obatan.
 Beri tahu sediaan yang haram atau terlarang menurut keyakinan penderita.
 Beri tahu prosedur pemberian obat yang menyakitkan atau perubahan yang terjadi
serelah pemberian obat.

PRINSIP AUTONOMY DAN JUSTICE PADA FARMAKOTERAPEUTIK


1. Autonomy
 Merupakan prinsip moral yang menghormati hak-hak pasien, terutama hak otonomi
pasien (the rights to self determination)
 Prinsip autonomy merupakan prinsip dimana pasien memiliki kebebasan berpikir, niat
dan tindakan ketika membuat keputusan mengenai prosedur perawatan kesehatan.
 Pasien sendiri sebelum membuat keputusan, ia sepenuhnya harus mengetahui seluruh
informasi dari dokter. Seperti apa yang akan dilakukan sebelum, selama dan sesudah
tindakan medis, segala resiko dan manfaat dari prosedur dan kemungkinan sukses
tindakan tersebut
 Segala informasi yang dikatakan termasuk dokter perlu untuk mengatakan
kebenaran/kejujuran (veracity) dan untuk setia pada komitmen seseorang (prinsip
kesetiaan/fidelity)
 Prinsip kesetiaan berkaitan dengan kewajiban untuk selalu setia pada kesepakatan
dan tanggung jawab yang telah dibuat.
 Beberapa hal yang harus dilakukan petugas kesehatan
 Menyampaikan kebenaran atau berita yang sesungguhnya (tell the truth)
 Menghormati hak pribadi orang lain (respect the privacy of others)
 Melindungi informasi yang bersifat rahasia (protect confidential information)
 Mendapat persetujuan untuk melakukan tindakan terhadap pasien (obtain consent
for interventions with patients)
 Membantu orang lain membuat keputusan yang penting (when ask, help others
make important decision)

2. Equity or Justice
 Merupakan prinsip moral yang mementingkan fairness dan keadilan dalam
mendistribusikan sumberdaya (distributive justice).
 Dalam mendistribusikan sumber daya kesehatan haruslah adil dan sama, kita juga
mengambil keputusan “who gets what treatment”
 Segala kerugian (beban) dan keuntungan (manfaat) dari experiment perawatan yang
baru harus didistribusikan secara merata di antara semua kelompok di dalam
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai