Anda di halaman 1dari 6

BAB III

MANUSIA DN CINTA KASIH

1. Hakekat Cinta Kasih

Cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang cukup fundamental. Begitu
fundamentalnya sampai membawa victor Hago, seorang pujangga terkenal, kepada suatu
kesimpulan bahwa mati tampa cinta sama halnya dengan mati dengan penuh dosa. Secara
sederhana bisa dikatakan sebagai panduan rasa simpati antara dua mahluk. Contoh cinta kasih
seorang ayah dengan anak laki-lakinya, atau antara seorang ibu dengan anak gadisnya.

Banyak orang tidak henti-hentinya menonton filem tentang kisah cinta, baik yang berakhir
dengan kisah bahagia ataupun sebaliknya. Cinta bisa diibaratkan sebagai suatu seni yang sangat
memerlukan pengetahuan dan latihan untuk menggapainya. Cinta itu tidak lebih dari sekedar
perasaan menyenangkan, untuk mengalaminya orang harus jatuh ke dalamnya.

Banyak orang melihat masalah cinta ini pertama-tama sebagai masalah dicintai dan bukan
masalah mencintai, yaitu masalah kemampuan orang untuk mencintai. Laki-laki biasanya akan
berusaha untuk menjadi sukses, berkuasa dan kaya sejauh dimungkinkan. Sementara wanita
membuat dirinya lebih menarik, lebih cantik, lebih merangsang dan sebagainya. Selain itu cara
menarik orang lain adalah dengan menyenangkan, menyungguhkan tutur kata yang menarik,
suka menolong, sopan, dan sifat yang tidak mengganggu orang lain.

Mencintai orang lain itu adalah soal sederhana, akan tetapi yang sulit justru mencari obyek yang
tepat untuk mencintai atau untuk dicintai. Perkawinan diatur oleh adat, keluarga-keluarga
terpandang, perantara perjodohan, atau tanpa pertolongan semacam itu. Perkawinan ditentukan
atas dasar pertimbangan sosial, cinta dianggap berkembang sesudah perkawinan dilangsungkan.
Contoh klsikya yaitu dari kisah Siti Nurbaya.

Cinta memerlukan pengetahuan dan latihan maka dibutuhkan pengetahuan teoritik sebelum
menguasai praktenya. Cinta merupakan salah satu unsure dari akal budi, bilamana manusia
kehilangan cinta, mereka tidak akan mampu lagi menetralisasikan sifat-sifat kebinatangan nya
yang dalam dirinya. Cinta adalah adanya kreatifitas dalam diri seseorang. Bahwa cinta itu
terutama terletak pada aspek memberi dan bukan menerima.

2. Cinta Kasih Dalam Pelbagai Dimensi

Cinta merupakan bagian hidup manusia, lebih luas lagi mempunyai hubungan pengertian dengan
konstruk lainya seperti kasih sayang, kemesraan, belas kasihan, ataupun dengan aktivitas
pemujaan. Kasih sayang bisa diartikan sebagai perasaan sayang, perasaan cinta, atau perasaan
suka kepada seseorang. Kasih sayang paling tidak menuntut adanya dua pihak yang terlibat di
dalamnya, yaitu seseorang yang mencurahkan perasaan sayang, cinta atau suka, dan seseorang
yang memperoleh curahan kasih sayang, cinta dan suka itu sendiri.
Hidup kita akan terasa lebih indah, bahagia dan mengesankan apabila kita telah mampu
memahami berbagai perhatian orang lain. Kasih sayang sesuatu yang indah, suci dan
didambakan oleh setiap orang. Sebagaimna cinta, kasih sayang , seseorang tidak akan
memperoleh kasih sayang apabila tidak ada orang lainyang memberi.

Kita dapat membedakan pelbagai kasih sayang dilihat dari orangtua yaitu :

Pertama, orangtua bersikap aktif si anak bersikap pasif. Kondisi ini akan menciptakan anak yang
senantiasa takut, kurang berani mengutarakan pendapat dan selalu minder.

Kedua, orangtua bersikap pasif dan anak bersikap aktif. Kondisi ini membuat suasana keluarga
terasa dingin, tidak ada tegur sapa dan tiada kasih sayang. Kecendrungan yang menonjol
orangtua hanya memenuhi segala kebutuhan anaknya.

Ketiga, orangtua bersikap aktif si anak bersikap aktif. Kondisi ini membuat si anak dan orangtua
memberikan kasih sayang secara berlebihan, sehingga hubungan antara orangtua dan anak terasa
intim dan mesra, saling mencintai, saling menghargai dan yang lebih jelas saling membutuhkan.
Percintaan antara dua remaja misalnya, apabial diakhiri dengan perkawinan maka tidak adalagi
bercinta-cintaan, tetapi sudah bersifat kasih mengasihi. Kasih sayang, masing-masing dituntut
tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka,
sehingga keduanya menjadi satu kesatuan yang utuh.

Sebelum kita berkehendak memberikan kasih sayang kepada orang lain, sudah barang tentu kita
harus mampu terlebih dahulu memberikan kasih sayang itu kepada diri kita sendiri secara wajar.
Contoh ketika pengalaman nabi Muhammad SAW :

“dalam perjalanan menaklukan mekkah, tentara Islam di bawah pimpinan Nabi Muhammad Saw
berkemah, kebetulan waktu itu bulan puasa. Melihat tidak sedikit di antara mereka yang letih,
maka beliau meminta semangkok air. Air tade dipertunjukan kepada umum lalu supaya diikuti.
Ketika diketahui bahwa diantara mereka masih ada yang tetap berpuasa, maka marahlah beliau
dan mengatakan bermaksiat.. mereka bermaksiat”.

Maka bisa dianggap bermaksiat bagi seseorang yang berpuasa dalam kepayahan, sama halnya
dengan tidak mencurahkan kasih sayang terhadap diri sendiri.

3. Kasih Sayang

Kasih sayang diartikan dengan perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada
seseorang. Dalam kehidupan berumahtangga kasih sayang merupakan kunci kebahagian, kasih
sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Yang dapat merasakan kasih sayang bukan hanya
suami atau istri atau anak-anaknya yang telah dewasa, melainkan bayi yang masih merah pun
telah dapat merasakan kasih sayang dari ayah dan ibunya. Bayi yang masih merah telah dapat
merasakan sentuhan tangan atau suara ibunya.
Kasih sayang dialami setiap manusia, karena kasih yang merupakan bagian hidup manusia.
Kasih sayang yang berlebihan cendrung merupakan pemanjaan. Pemanjaan anak berakibat
kurang baik, karena umunya anak yang dimanjakan menjadi anak yang sombong, pemboros,
tidak menghormati orangtuannya.

4. Kemesraan

Mesra yang artinya perasaan simpati yang akrab, antara pria-wanita yang sedang dimabuk
asmara maupun yang sudah berumahtangga. Filsuf Rusia, Salovjev dalam bukunya MKANA
KASIH artinya jika seseorang jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar keluar
dari cinta diri, ia mulai hidup untuk orang lain.

Bila seseorang mengobral cinta, maka orang itu merusak nilai cinta, yang berarti menurunkan
martabat dirinya. Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemseraan.
Kemesraan adalah peruwujudan dari cinta. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai
bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.

Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai kasus kemsraan. Di dalam drama TVRI yang
berjudul Tigor, betapa mesrahnya hubungan Tigor dengan Minah, namun orantua Minah, Jaya
Kepruk semula tak menginginkan hubungan anaknya dengan Tigor, pemuda seberang.

Tigor dari pemuda dari Tapanuli, berugas di daerah Jaya Kepruk untuk membantu pembangunan
daerah itu. Ia mendukung gagasan pak lurah yang bermaksud membuat saluran air dengan
mengorbankan sebagian tanah sawah Jaya Kepruk, tetapi gagasan itu sangat menguntungkan
orang banyak. Jaya Kepruk tidak setuju dengan gagasan ini, karena akan merugikan dia. Karena
itu ia sangat benci terhadap Tigor, pemuda seberang.

Tigor tinggal di rumah janda Jaya Kepruk, janda Jaya Kepruk memperingatkan Tigor, agar ia
mengurungkan niatnya meminang Minah. Hal ini karena ia tahu sifat dan tabiat Jaya Kepruk.
Bila Tigor ke rumah Jaya Kepruk dengan maksud meminang Minah, maka dapat diibaratkan
sebagai masuk mulut harimau.

Tigor yang berhati lurus pantang menyerah. Ia tetap datang ke rumah Jaya Kepruk untuk
meminang Minah. Kedatanagn disambut oleh Jaya Kepruk denga muka seram. Tetapi Tigor
tidak gentar sedikitpun. Terjadinya dialog antara Jaya Kepruk dengan Tigor:

Jaya Kepruk : mengapa kamu melamar anak saya ?

Tigor : saya cinta kepada Minah

Jaya Kepruk : kau tidak takut kepadaku,,?

Tigor : apa sebab saya takut kepada bapak? Saya tidak takut kepada siapapun, saya
hanya takut kepada tuhan.
Karena Tigor dianggap pemuda yang berkepribadian tegas, dan berani karena benar, akhirnya
Jaya Kepruk mengijinkan Tigor mengawini anaknya.

Jaya Kepruk : kau boleh kawin dengan anakku, tetapi tidak boleh kau bawa pulang ke sumatera

Tigor : apa sebab pak.?

Jaya Kepruk : Minah tidak bisa berbahasa Batak, nanti disana tidak bisa ngomong apa-apa

Tigor : oh tidak pak, kami disana tidak menggunakan bahasa Batak, kami
mempergunakan bahasa Indonesia.

Akhirnya Jaya Kepruk mengizinkan Minah dibawa suaminya ke daerahnya. Karena ia sadar
bahwa Tapanuli itu juga tanah airnya dan bahasa Indonesia, juga bahasa yang digunakan oleh
rakyat Indonesia.

Dalam drama TVRI itu, kita jumpai nilai-nilai manusia. Penyadaran pengertian bangsa, bahasa
dan tanah air. Tokoh Tigor yang dikatakan pemuda seberang oleh orang kampung di daerah Jawa
Tengah, berhati lurus sesuai dengan namanya, dan bertanggung jawab atas segala ucapan dan
tindakannya.

Jaya Kepruk tidak setuju gagasan Lurah yang merugikan dirinya. Tigor mendukung gagasan itu,
demi kepentingan orang banyak. Ia mencintai Minah, anak Jaya Kepruk, tetapi dukungan
terhadap gagasan lurah tetap tak dicabut dan tak mengendor. Kepribadian kuat seperti itulah
yang dibutuhkan untuk membangun tanah air yang kita cintai ini.

Kemesraan adalah hubungan akrab antara pria-wanita atau suami istri. Kemesraan merepukan
bagian hidup manusia. Kemesraan dapat membangkitkan daya kreatifitas manusia mengandung
nilai-nilai kehidupan, moral pelakunya, kebobrokan sosial, ketidakadilan dan sebagainya.

5. Pemujaan

Pemujaan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan. Pemujaan kepada tuhan adalah inti,
nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Seperti dalam surat Al-Furqon ayat 59-60 “dia
yang menciptakan langit dan bumi” . tuhan adalah pencipta, tetapi tuhan juga penghancur
segalanya, bila manusia mengabaikan segala perintah-Nya. Oleh karena ketakutan manusia
selalu mendampingi dan menghilangkan ketakutan itu manusia memuja-Nya. Pemujaan kepada
Tuhan adalah bagian hidup manusia. Manusia cinta kepada tuhan, karena tuhan sungguh maha
pengasih dan maha penyayang. Dimanifestasikan dalam bentuk pemujaan atau sembahyang.

a. Cara Pemujaan

Terdapat berbagai cara pemujaansesuai dengan agama, kepercayaan, kondisi, dan situasi, di
rumah, di mesjid, di gereja, di pura, di candi. Pemujaan-pemujaan itu sebenarnya karena
berkomunikasi dengan tuhannya. Hal itu berarti mohon ampun atas segala dosanya. Tuhan selalu
engabulkan permintaan umat-Nya. Manusia kepada tuhan adalah cinta mutlak, cinta yang tidak
dapat ditawar-tawar lagi.

b. Tempat Pemujaan

Mesjid, Gereja, Candi, Pura. Di tempat-tempat itu dianggap tuhan berada, maka tidaklah pantas
dan tidak wajar bila tempat-tempat segala keperluan, kecualai keperluan untuk memebesarkan
nama Tuhan. Bangsa Indonesia memiliki Borobudur sebagai tempat pemujaan agama Budha
yang tidak ada duanya di dunia pada jamanya. Yang tinggal di sekitar Candi Borobudur tidak
lagi memeluk agama Budha. Bukti akan kemaksimalan bangsa Indonesia pada waktu akan
cintanya kepada tuhannya. Pemujaan terhadap tuhan pada hakikatnya merupakan manifestasi
cinta kepada tuhan.cinta membangkitkan kreatifitas.

6. Belas Kasihan

Surat Yohanes dijelaskan ada 3 macam cinta. Cinta agape, cinta philia, cinta eros/amor ialah
cinta antara pria dan wanita. Ada lagi cinta terhadap sesama. Cinta sesame ini diberikan istilah
belas kasihan. Karena cinta disini bukan karena cakapnya, melainkan karena penderitaan. Belas
kasihan adalah perbuatan orang yang berbudi, orang yang berbudi sangat dipujikan oleh Allah
SWT. Dalam rasa belas kasihan tidak mengandung unsure pamrih, keluar dari lubuk hati yang
iklas. Belas kasihan dan yang ditumpahi belas kasihan ada kebersamaan yang mendasar, berbalas
kasihan dapat merasakan penderitaan orang yang dibelaskasihan

Yang perlu kita kasihani antara lain: yatim piatu, orang jompo yang tidak mempunyai ahli waris,
pengemis yang benar-benar tidak mampu bekerja, orang sakit di rumah sakit, orang cacat,
masyarakat kita yang menderita dan sebagainya. Berbagai macam cara orang memberikan belas
kasihan bergantung kepada situasi dan kondisi. Ada yang memberikan uang, ada barang, dan lain
sebgainya. Bahkan pangeran Siddharta meninggalkan istana untuk menjadi biksu. Akhirnya
pangeran Siddharta menjadi Budha Gautama penyebar agama budha.

7. Manusia Dan Cinta Kasih

Hidup tanpa cinta itu kosong. Cinta amat penting dalam kehidupan manusia. Jadi perasaan cinta
dapat dipengaruhi oleh dua sumber. Yaitu perasaan cinta oleh akal budi dan cinta yang
digerakkan oleh nafsu. Jangan samapai cinta yang seharusnya tanpa pamrih jatuh ke lembah
cinta nafsu, apalagi sampai tak bermoral, nafsu samapai kelewat batas jelas harus kita hindarai.
Dalam cinta kasih atau cinta sejati tidak ada kehendak untuk memiliki, rasa senasib dan
sepenanggungan dengan yang kita cintai dan tumbuh secara wajar serta bersifat sukarela.

Cinta kasih atau cinta sejati adalah rasa cinta yang tulus dan tidak memerlukan atau menuntut
balas. Ia lebih banyak memberi daripada menerima. Seperti yang dikatakan oleh penyair Khalil
Gibran :

Cinta tak memberikan apa-apa, kecuali


Keseluruhan dirinya, utuh penuh

Pun tak mengambil apa-apa kecualai

Dari dirinya sendiri

Cinta tak memiliki ataupun dimiliki

Karena cinta telah cukup untuk cinta.

Cinta kasih atau cinta sejatai adalah cinta kemanusiaan. Tumbuh dan berkembang dalam lubuk
sanubari setiap manusia bukan karena dorongan sesuatu kepentingan melainkan atas dasar
kesadaran bahwa pada hakikatnya kemanusian itu satu. Tanpa melihat suku bangsa, warna kulit,
agama dan sebagainya. Cinta kasih bersifat abadi bersemayam dan berkembang di dalam diri kita
masing-masing. Cinta kasih tidak mengenal iri, yang ada adalah perasaan yang sama dengan
dengan perasaan yanag ada pada orang yang dicintai, karena dirinya adalah diri kita. Dukanya
adalah duka kita dan begitu juga sebaliknya kebahgian mereka juga kebahagian kita.

Anda mungkin juga menyukai