Anda di halaman 1dari 23

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“HALUSINASI”
DI RUANG PURI ANGGREK RSJ MENUR SURABAYA

Disusun Oleh:
Mahasiswa Semester I Pendidikan Profesi Ners
Ana Putri Sanjaya P27820820005 Is Naning Tiyas N. P27820820027
Arikhah Nafsiyah P27820820006 Nadya Fitri P. P27820820033
Bella Rara W. P27820820009 Nobia Esa Paramita P27820820038
Cindy Aprilia P P27820820011 Nur Harirotus S. P27820820041
Dhian Tiara Sari P27820820013 Nur Ilma Amalia P27820820042
Diana Shindy P27820820014 Putri Alvianita P27820820043
Elita Rezi Safira P27820820016 Rahma Amalia S. P27820820044
Hasrining Tri S. P27820820022 Vika Fatimah Sani P27820820049

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PFORESI NERS
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Satuan Acara Penyuluhan (SAP) dengan “Halusinasi” yang


dilaksanakan pada tanggal 05 April 2021 di Ruang Puri Anggrek RSJ Menur
Surabaya telah disetujui oleh pembimbing ruangan dan pembimbing akademik
yang dilakukan oleh mahasiswa Pendidikan Profesi Ners.
Disusun oleh : Kelompok Puri Anggrek
Judul : Satuan Acara Penyuluhan (SAP) “Halusinasi” di Ruang Puri
Anggrek RSJ Menur Surabaya

Surabaya, 01 April 2021

Menyetujui

Pembimbing Akademik Pembimbing Ruangan

Kastubi, S.Kep, Ns, M.Kes Titin Suprihatin.,S.Kep.Ns


NIP. 19630607 199003 1 002 NIP. 19680125 198903 2 005

Mengetahui,
Kepala Ruangan

Isti Wahyuningsih.,S.Kep.,Ns
NIP. 19660705 198703 2 004
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
“Halusinasi”

Pokok Bahasan : Halusinasi


Sub Pokok Bahasan : Cara Merawat Pasien dengan Halusinasi
Hari/Tanggal : Senin, 05 April 2021
Tempat : Ruang Puri Anggrek RSJ Menur
Alokasi Waktu : 30 menit
Pelaksana : Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Ners

A. Latar Belakang
Promosi kesehatan di Rumah Sakit ( PKRS ) merupakan upaya
mengembangkan pengertian pasien, keluarga dan pengunjung Rumah Sakit
untuk berperan dalam usaha penyembuhan dan pencegahan penyakit.
Promosi kesehatan merupakan suatu strategi rumah sakit kearah lebih baik
dari segi penataan struktur, proses dan output yang berdampak pada
peningkatan kontribusi rumah sakit terhadap peningkatan derajat kesehatan
masyarakat (Kemenkes RI, 2012).
Efektifnya suatu pengobatan dan perawatan di rumah sakit juga dipengaruhi
oleh pola pelayanan yang ada pada rumah sakit tersebut. Sikap dan
keterampilan para pelaksananya, factor lingkungan sekitar, serta sikap dan
pola hidup pasien dan keluarganya juga sangat mendukung efektivitas
pengobatan dan perawatan di rumah sakit. Standar operasional prosedur
untuk pelaksanaan promosi kesehatan di rumah sakit diatur dalam
permenkes No 4 Tahun 2012 tentang petunjuk teknis promosi kesehatan
rumah sakit. Dari permenkes tersebut diuraikan secara jelas tentang
pentingnya pelaksanaan promosi kesehatan pada seluruh unit pelayanan
rumah sakit serta petugas kesehatan berperan sebagai penyuluh atau
pemberi edukasi.
Salah satu gangguan yang sering terjadi pada pasien gangguan jiwa adalah
gangguan persepsi sensori : Halusinasi. Halusinasi adalah salah satu gejala
gangguan jiwa dimana klien mengalami perubahan sensori persepsi,
merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan
atau penghiduan,. Klien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada
(Damaiyanti & Iskandar,2012).
Dampak dari halusinasi yang diderita pasien diantaranya dapat
menyebabkan pasien tidak memiliki teman dan asyik dengan dengan
fikirannya sendiri. Dengan demikian sangat penting bagi pasien dan
keluarga untuk mendapatkan edukasi kesehatan dari petugas kesehatan.
Oleh karena itu, mahasiswa kesehatan Profesi Ners Poltekkes Surabaya
yang sedang praktik klinik di unit Rumah Sakit Jiwa Menur tertarik untuk
melakukan kegiatan PKRS tentang “Gangguan Persepsi Sensori :
Halusinasi” untuk menunjang kesembuhan pada pasien dan memberikan
wawasan kepada pasien dan keluarga.

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan ini, diharapkan peserta penyuluhan yang
hadir dapat memahami materi tentang halusinasi.

C. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan ini, peserta penyuluhan dapat:
1. Peserta mampu mengerti pengertian halusinasi
2. Peserta mampu mengerti penyebab halusinasi
3. Peserta mampu mengerti tanda gejala halusinasi
4. Peserta mampu mengeti tahap halusinasi
5. Peserta mampu memahami upaya mengontrol halusinasi (SP)

D. Sasaran
Klien

E. Materi
Materi yang akan disampaikan dalam penyuluhan kesehatan terdiri dari
beberapa sub pokok, diantaranya:
1. Pengertian Halusinasi
2. Penyebab Halusinasi
3. Tanda Gejala Halusinasi
4. Tahap Halusinasi
5. Cara Mengontrol Halusinasi

F. Metode
Metode dalam penyuluhan ini adalah metode ceramah dan tanya jawab.

G. Media
Media yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan ini adalah:
1. Flip chart
2. Leaflet

H. Setting Tempat
Keterangan :

Pemateri =
Moderator =

Observer =

Notulen =
Peserta =

I. Pengorganisasian Kegiatan
Pembimbing Akademik : Kastubi, S.Kep, Ns., M.Kes
Pembimbing Klinik : Titin Suprihatin, S.Kep, Ns.
Moderator : Nobia Esa Paramita
Pemateri : Vika Fatimah Sani & Bella Rara W.
Fasilitator : Nur Ilma Amalia & Is Naning Tiyas
Observer : Dhian Tiara Sari
Notulensi : Nadya Fitri Pratiningtyas
Dokumentasi : Arikhah Nafsiyah
Peserta : Klien
I. Job Description
No. Pengorganisasian Uraian
1. Moderator 1) Membuka acara penyuluhan
2) Memperkenalkan diri dan tim penyuluhan
3) Mengatur jalannya acara dari awal hingga akhir
penyuluhan
4) Menjelaskan kontrak waktu penyuluhan
5) Memimpin jalannya diskusi dan evaluasi
6) Memotivasi peserta untuk bertanya
7) Menutup acara penyuluhan
2. Pemateri 1) Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas
dan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta
2) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan
memperhatikan proses penyuluhan
3) Menjawab pertanyaan peserta
3. Fasilitator 1) Ikut bergabung dan duduk bersama di antara
peserta
2) Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang
belum jelas
3) Membantu penyuluh menjawab pertanyaan dari
peserta
4) Membagikan leaflet kepada peserta
4. Notulensi dan 1) Mengamati jalannya acara penyuluhan
Observer 2) Mencatat pertanyaan peserta
3) Membantu peserta untuk mengisi daftar hadir
4) Mengevaluasi serangkaian acara penyuluhan
mulai dari awal hingga akhir
5. Dokumentator 1) Mendokumentasikan kegiatan penyuluhan

J. Pelaksanaan

Respon Peserta
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Pelaksanan
Penyuluhan
1. 5 menit Pembukaan: 1. Menjawab salam Moderator
1. Mengucapkan salam 2. Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri 3. Memperhatikan
3. Kontrak waktu
4. Menjelaskan tujuan
dari penyuluhan
5. Menyebutkan materi
penyuluhan yang akan
diberikan
2. 15 Pelaksanaan penyampaian 1. Mendengarkan Pemateri
Menit materi. 2. Memperhatikan
Menjelaskan tentang: penjelasan materi
1. Pengertian halusinasi 3. Ikut
2. Penyebab halusinasi mendemonstra-
3. Tanda gejala halusinasi sikan
4. Tahap halusinasi 4. Mencermati
5. Cara mengontrol materi
halusinasi (SP)
3. 8 menit Diskusi dan Evaluasi: 1. Mengajukan Moderator,
1. Memberikan pertanyaan pemateri
kesempatan pada 2. Menjawab
peserta untuk pertanyaan dan
mengajukan pertanyaan menjelaskannya
kemudian didiskusikan
bersama dan menjawab
pertanyaan
2. Menanyakan kepada
peserta penyuluh
tentang materi yang
diberikan
4. 2 menit Terminasi: 1. Memperhatikan Moderator
1. Menyimpulkan hasil 2. Mendengarkan
penyuluhan 3. Menjawab salam
2. Mengucapkan
terimakasih kepada
peserta
3. Mengakhiri dengan
salam

K. Evaluasi
a. Kriteria Struktur
1. Kontrak waktu dan tempat diberikan satu hari sebelum acara
dilaksanakan.
2. Pengumpulan SAP dilakukan satu hari sebelum pelaksaan
penyuluhan
3. Kesiapan media: Flip chart
4. Peserta hadir di tempat penyuluhan minimal 4 orang
5. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa yang
bekerja sama dengan Ruang Puri Anggrek RSJ Menur Surabaya
6. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum
dan saat penyuluhan dilaksanakan
b. Kriteria Proses
1. Fase dimulai sesuai waktu yang direncanakan
2. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
3. Peserta mengajukan pertanyaan
4. Penyuluh dan fasilitator dapat menjawab pertanyaan dari peserta
5. Suasana penyuluhan tertib dan tenang
6. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
7. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description
c. Kriteria Hasil
1. Peserta yang mengikuti penyuluhan ini minimal 4 orang
2. Peserta dapat mengikuti acara penyuluhan dari awal sampai akhir
3. Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah
dijelaskan
4. Peserta terbukti memahami materi yang telah disampaikan penyuluh
dilihat dari kemampuan menjawab pertanyaan penyuluh dengan
benar
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Halusinasi
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi yang dialami
oleh pasien gangguan jiwa. Pasien merasakan sensasi berupa suara,
penglihatan, pengecapan, perabaan atau penghiduan tanpa stimulus nyata
(Keliat, 2011).
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana klien mengalami
perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara,
penglihatan, pengecapan, perabaan atau penghiduan,. Klien merasakan
stimulus yang sebetulnya tidak ada (Damaiyanti & Iskandar,2012)

2. Penyebab Halusinasi
Menurut Yosep (2014) terdapat dua faktor penyebab halusinasi, yaitu:
A. Faktor Presdisposisi
a) Faktor Perkembangan
Tugas perkembangan klien yang terganggu misalnya rendahnya
kontrol dan kehangatan keluarga menyebabkan klien tidak mampu
mandiri sejak kecil, mudah frustasi, hilang percaya diri, dan lebih
rentan terhadap stress.
b) Faktor Sosiokultural
Seseorang yang merasa tidak diterima lingkungan sejak bayi sehingga
akan merasa disingkirkan, kesepian, dan tidak percaya pada
lingkungannya.
c) Faktor Biokimia
Hal ini berpengaruh terhadap terjadinya gangguan jiwa. Adanya stress
yang berlebihan dialami seseorang maka di dalam tubuh akan
dihasilkan suatu zat yang bersifat halusiogenik neurokimia. Akibat
stress berkepanjangan menyebabkan teraktivasinya neurotransmitter
otak,misalnya terjadi ketidakseimbangan acetylchoin dan dopamine.
d) Faktor Psikologis
Tipe kepribadian lemah dan tidak bertanggung jawab mudah
terjerumus pada penyalahgunaan zat adiktif. Hal ini berpengaruh pada
ketidakmampuan klien mengambil keputusan tegas, klien lebih suka
memilih kesenangan sesaat dan lari dari alam nyata menuju alam
hayal.
e) Faktor Genetik dan Pola Asuh
Penelitian Menunjukan bahwa anak sehat yang diasuh oleh orangtua
skizofrenia cenderung mengalami skizofrenia . Hasil studi
menunjukkan bahwa faktor keluarga menunjukkan hubungan yang
sangat berpengaruh pada penyakit ini.
B. Faktor Presipitasi
Menurut Rawlins dan Heacock dalam Yosep (2014) dalam hakekatnya
seorang individu sebagai mahluk yang dibangun atas dasar unsur bio-
psiko-sosio-spiritual sehingga halusinasi dapat dilihat dari lima dimensi,
yaitu:
a) Dimensi Fisik
Halusinasi dapat ditimbulkan oleh beberapa kondisi fisik seperti
kelelahan luar biasa, penggunaan obat-obatan, demam hingga delirium
dan kesulitan tidur dalam waktu yang lama.
b) Dimensi Emosional
Perasaan cemas yang berlebihan atas dasar problem yang tidak dapat
diatasi. Halusinasi dapat berupa perintah memasa dan menakutkan.
Klien tida sanggup menentang sehingga klien berbuat sesuatu terhadap
ketakutan tersebut.
c) Dimensi Intelektual
Dalam hal ini klien dengan halusinasi mengalami penurunan fungsi
ego. Awalnya halusinasi merupakan usaha dari ego sendiri untuk
melawan impuls yang menekan,namun menimbulkan kewaspadaan
yang dapat mengambil seluruh perhatian klien dan tak jarang akan
mengontrol semua perilaku klien.
d) Dimensi Sosial
Klien mengalami gangguan interaksi sosialdi dalam fase awal dan
comforting menganggap bahwa bersosialisasi nyata sangat
membahayakan. Klien halusinasi lebih asyik dengan halusinasinya
seolah-olah itu tempat untuk bersosialisasi.
e) Dimensi Spiritual
Klien halusinasi dalam spiritual mulai dengan kehampaan hidup,
rutinitas tidak bermakna, dan hilangnya aktivitas beribadah. Klien
halusinasi dalam setiap bangun merasa hampa dan tidak jelas tujuan
hidupnya.

3. Tanda Gejala Halusinasi


Menurut Kusumawati (2010) tanda dan gejala halusinasi yang mungkin
muncul, yaitu: menarik diri, tersenyum sendiri, duduk terpaku, bicara sendiri,
memandang satu arah, menyerang, tiba-tiba marah, gelisah.
Berikut ini merupakan beberapa jenis halusinasi dan karakteristiknya menurut
Stuart (2007), meliputi:
a) Halusinasi pendengaran
Karakteristik: Mendengar suara atau bunyi, biasanya suara orang. Suara
dapat berkisar dari suara yang sederhana sampai suara orang bicara
mengenai klien. Jenis lain termasuk pikiran yang dapat didengar yaitu
pasien mendengar suara orang yang sedang membicarakan apa yang
sedang dipikirkan oleh klien dan memerintahkan untuk melakukan sesuatu
yang kadang-kadang berbahaya.
b) Halusinasi penglihatan
Karakteristik: Stimulus penglihatan dalam kilatan cahaya, gambar
geometris, gambar karton atau panorama yang luas dan kompleks.
Penglihatan dapat berupa sesuatu yang menyenangkan atau sesuatu yang
menakutkan seperti monster.
c) Halusinasi penciuman
Karakteristik: Membau bau-bau seperti darah, urine, feses umumnya bau-
bau yang tidak menyenangkan. Halusinasi penciuman biasanya
berhubungan dengan stroke, tumor, kejang dan demensia.
d) Halusinasi pengecapan
Karakteristik: Merasakan sesuatu yang busuk, amis dan menjijikan seperti
darah, urine, atau feses.
e) Halusinasi perabaan
Karakteristik: Mengalami nyeri atau ketidaknyamanan tanpa stimulus
yang jelas, rasa tersetrum listrik yang datang dari tanah, benda mati atau
orang lain.
f) Halusinasi senestetik
Karakteristik: Merasakan fungsi tubuh seperti darah mengalir melalui
vena dan arteri, makanan dicerna, atau pembentukan urine.
g) Halusinasi kinestetik
Karakteristik: Merasa pergerakan sementara bergerak tanpa berdiri

4. Tahap Halusinasi
Menurut Stuart (2007), tahapan halusinasi ada empat tahap. Semakin berat
tahap yang diderita klien, maka akan semakin berat klien mengalami ansietas.
Berikut ini merupakan tingkat intensitas halusinasi yang dibagi dalam empat
fase.
A. Fase I
Comforting: Ansietas tingkat sedang. Secara umum halusinasi bersifat
menyenangkan.
a) Karakteristik
Orang yang berhalusinasi mengalami keadaan emosi seperti ansietas,
kesepian, merasa bersalah, dan takut serta mencoba untuk memusatkan
pada penenangan pikiran untuk mengurani ansietas, individu
mengetahui bahwa pikiran dan sensori yang dialaminya tersebut dapat
dikendalikan jika ansietasnya bisa diatasi (Nonpsikotik).
b) Perilaku klien
1) Menyeringai atau tertawa yang tidak sesuai.
2) Menggerakkan bibirnya tanpa menimbulkan suara.
3) Gerakan mata yang cepat.
4) Respons verbal yang lamban.
5) Diam dan dipenuhi sesuatu yang mengasyikkan.
B. Fase II
Complementing: Ansietas tingkat berat. Secara umum halusinasi bersifat
menjijikan.
a) Karakteristik
Pengalaman sensori yang bersifat menjijikan dan menakutkan. Orang
yang berhalusinasi mulai merasa kehilangan kendali dan mungkin
berusaha untuk menjauhkan dirinya dari sumber yang dipersepsikan,
individu mungkin merasa malu karena pengalaman sensorinya dan
menarik diri dari orang lain (Nonpsikotik).
b) Perilaku klien
1) Peningkatan syaraf otonom yang menunjukkan ansietas misalnya,
peningkatan nadi, pernafasan dan tekanan darah.
2) Penyempitan kemampuan konsentrasi.
3) Dipenuhi dengan pengalaman sensori dan mungkin kehilangan
kemampuan untuk membedakan antara halusinasi dengan realitas.
C. Fase III
Controlling: Ansietas tingkat berat. Pengalaman sensori menjadi
penguasa.
a) Karakteristik
Orang yang berhalusinasi menyerah untuk melawan pengalaman
halusinasi dan membiarkan halusinasi menguasai dirinya. Isi
halusinasi dapat berupa permohonan, individu mungkin mengalami
kesepian jika pengalaman sensori tersebut berakhir (Psikotik).
b) Perilaku klien
1) Lebih cenderung mengikuti petunjuk yang diberikan oleh
halusinasinya daripada menolaknya.
2) Kesulitan berhubungan dengan orang lain.
3) Rentang perhatian hanya beberapa menit atau detik.
4) Gejala fisik dari ansietas berat, seperti berkeringat, tremor,
ketidakmampuan untuk mengikuti petunjuk.
D. Fase IV
Conquering panic: Ansietas tingkat panic. Secara umum halusinasi
menjadi lebih rumit dan saling terkait dengan delusi.
a) Karakteristik
Pengalaman sensori mungkin menakutkan jika individu tidak
mengikuti perintah. Halusinasi bisa berlangsung dalam beberapa jam
atau hari apabila tidak ada intervensi terapeutik (Psikotik).
b) Perilaku klien
1) Perilaku menyerang seperti panik.
2) Sangat potensial melakukan bunuh diri atau membunuh orang lain.
3) Kegiatan fisik yang merefleksikan isi halusinasi seperti amuk,
agitasi, menarik diri, atau katatonik.
4) Tidak mampu berespons terhadap petunjuk yang kompleks.
5) Tidak mampu berespons terhadap lebih dari satu orang

5. Cara Mengontrol Halusinasi (SP)

Klien Keluarga
SP 1 SP 1
1. Mengidentifikasi jenis halusinasi 1. Mendiskusikan maslah yang
klien dirasakan keluarga dalam merawat
2. Mengidentifikasi isi halusinasi klien
klien 2. Menjelaskan pengertian, tand
3. Mengidentifikasi waktu halusinasi gejala dan jenis halusinasi yang
klien dialami klien beserta proses
4. Mengidentifikasi frekuensi terjadinya
halusinasi klien 3. Menjelaskan cara-cara merawat
5. Mengidentifikasi situasi yang klien halusinasi
menimbulkan halusinasi
6. Mengidentifikasi respon klien
terhadap halusinasi
7. Mengajarkan klien menghardik
halusinasi
8. Menganjurkan klien memasukkan
cara menghardik halusinasi dalam
jadwal kegiatan harian
SP 2 SP 2
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan 1. Melatih keluarga mempraktikkan
harian klien cara merawat klien dengan
2. Melatih klien mengendalikan halusinasi
halusinasi dengan cara bercakap- 2. Melatih keluarga melakukan cara
cakap dengan oang lain merawat langsung kepada klien
3. Menganjurkan klien memasukkan halusinasi
dalam jadwal kegiatan harian
SP 3 SP 3
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan 1. Membantu keluarga membuat
harian klien jadwal aktivitas dirumah termasuk
2. Melatih klien mengendalikan minum obat
halusinasi dengan melakukan 2. Menjelaskan follow up klien
kegiatan yang biasa dilakukan setelah pulang
klien
3. Menganjurkan klien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian
SP 4
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian klien
2. Memberikan pendidikan kesehatan
tentang penggunaan obat secara
teratut
3. Menganjurkan klien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian.
DAFTAR PUSTAKA

Damaiyanti, Mukhripah dan Iskandar. 2012. Asuhan Keperawatan Jiwa.


Bandung: Refika Aditama.

Keliat, B.A, Akemat, Helena Novy, dan Nurhaeni Heni. 2011. Keperawatan


Kesehatan Jiwa Komunitas CMHN (Basic Course). Jakarta: EGC

Kusumawati, Farida dan Yudi Hartono. 2010. Buku Ajaran Keperawatan Jiwa.
Jakarta: Salemba Medika.

Stuart, G.W. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa,Edisi 5. Jakarta: EGC.

Yosep,I., & Sutini, T. 2014. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika


Aditama.
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN

Hari, Tanggal : Senin, 05 April 2021


Ruang : Ruang Puri Anggrek RSJ Menur Surabaya
Waktu : 30 menit

No. Nama Peserta Tanda Tangan

1. 1.

2. 2.

3. 3.

4. 4.

5. 5.

6. 6.

7. 7.

8. 8.

9. 9.

10. 10.

11. 11.

12. 12.

13. 13.

14. 14.

15. 15.
DAFTAR HADIR MAHASISWA PENYULUHAN

Hari, Tanggal : Senin, 05 April 2021


Ruang : Ruang Puri Anggrek RSJ Menur Surabaya
Waktu : 30 menit

No. Nama Mahasiswa Tanda Tangan

1. Ana Putri Sanjaya 1.

2. Arikhah Nafsiyah 2.

3. Bella Rara Wahyudi 3.

4. Cindy Aprilia Pamuji 4.

5. Dhian Tiara Sari 5.

6. Diana Shindy Vantika 6.

7. Elita Rezi Safira 7.

8. Hasrining Tri Suprapti 8.

9. Is Naning Tiyas Novita Sari 9.

10. Nadya Fitri Pratiningtyas 10.

11. Nobia Esa Paramita 11.

12. Nur Harirotus Sa’diyah 12.

13. Nur Ilma Amalia 13.

14. Putri Alvianita 14.

15. Rahma Amalia Syafitri 15.

16. Vika Fatimah Sani 16.


DAFTAR HADIR PEMBIMBING PENYULUHAN

Hari, Tanggal : Senin, 05 April 2021


Ruang : Ruang Puri Anggrek RSJ Menur Surabaya
Waktu : 30 menit

No. Nama Pembimbing Tanda Tangan

1. Kastubi, S.Kep, Ns, M.Kes 1.

2. Titin Suprihatin.,S.Kep.Ns 2.

3. Isti Wahyuningsih.,S.Kep,Ns 3.

4. 4.

5. 5.
LEMBAR OBSERVASI

Hari, Tanggal : Senin, 05 April 2021


Ruang : Ruang Puri Anggrek RSJ Menur Surabaya
Waktu : 30 menit

Kriteria Struktur √ Kriteria Proses √ Kriteria Hasil √


a. Kontrak Pembukaan: a. Pesert
waktu dan tempat 1. Salam a yang mengikuti
diberikan satu hari 2. Memperkenalkan diri penyuluhan ini
sebelum acara 3. Menyebutkan tujuan minimal 4 orang
dilaksanakan penyuluhan b. Pesert
b. Pengum Pelaksanaan a dapat mengikuti
pulan SAP 1. Pengertian halusinasi acara penyuluhan
dilakukan 1 hari 2. Penyebab halusinasi dari awal sampai
sebelum 3. Tanda gejala akhir
pelaksanaan halusinasi c. Pesert
penyuluhan 4. Tahap halusinasi a mengikuti
c. Kesiapan 5. Cara mengontrol kegiatan sesuai
media : Flip chart halusinasi (SP) dengan aturan
dan leaflet Penutup yang telah
d. Peserta 1. Tanya Jawab dijelaskan
hadir di tempat 2. Mengevaluasi d. Pesert
penyuluhan, 3. Menarik kesimpulan a terbukti
minimal 4 orang 4. Salam penutup memahami
e. Penyelen materi yang telah
ggaraan penyuluhan disampaikan
dilakukan oleh penyuluh dilihat
mahasiswa yang dari kemampuan
bekerjasama dengan menjawab
Ruang Puri pertanyaan
Anggrek, RSJ penyuluh dengan
Menur Surabaya benar
f. Pengorg
anisasian
penyelenggaraan
penyuluhan
dilakukan sebelum
dan saat penyuluhan
dilakukan
LEMBAR NOTULEN

Kegiatan : Penyuluhan
Topik : Halusinasi
Hari, Tanggal : Senin, 05 April 2021
Ruang : Ruang Puri Anggrek RSJ Menur Surabaya
Waktu : 30 menit

Kegiatan
1. Pendahuluan
2. Penyajian Materi
3. Diskusi
1) Nama Peserta
................................................................................................................
Pertanyaan
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
Jawaban
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
2) Nama Peserta
................................................................................................................
Pertanyaan
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
Jawaban
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
3) Nama Peserta
................................................................................................................
Pertanyaan
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
Jawaban
................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai