Anda di halaman 1dari 2

PCC (patient center care) ahli gizi juga berperan penting dalam kesembuhan pasien, seorang gizi

memberikan asuhan gizi untuk pasien agar cepet sembuh, begitu juga dengan dokter bagaimana
memberikan diagnose agar pasien cepet sembuh, begitu juga dengan farmasi sebagai pemberian asuhan
melalui terapi dan obat-obatan cara pemberian, cara makannnya sebagai bentuk agar pasien cepet
sembuh. Jadi kita sebagai professional yang kuat agar pasien cepet sembuh dan pulang ke rumah
dengan baik, agar mengerti bagaimana agar pasien dapat selamat sembuh dan sehat agar tidak terjadi
insiden yang tidak diinginkan.

Patient safety

Hal ini perlu diperhatikan sebagai kolaborasi yang baik sebagai tenaga medis agar semua tenaga medis
berperan penting agar pasien cepat sembuh dan pulang ke rumah dengan keadaan sehat, dengan
adanya akreditas rumah sakit kita menjadi satu kesetaraan tidak membeda bedakan antar tenaga medis
lainnya dengan ppa lainnya.

Pasien safety ini dibuat karena who membuat komitmen agar semua pasien bisa diberikan keselamatan
bukan hanya pasien tetapi petugas juga harus diberikan keselamatan dan 17 september menjadi hari
world patient safety day dimana harus diperhatikan semua kesehatan antara pasien dan juga tenaga
kesehatan kita.

Setiap rumah sakit ada komite keselamatan pasien, untuk mengurus keselamatan pasien sehingga tidak
terjadi medical errors atau kesalahan medis. Di Indonesia sebenernya sudah ada kepmen tentang
pedoman audit medis, dimana insiden keselamatan pasien yang membuat pasien menjadi sakit, atau
kecacatan itu semua dicatat oleh rumah sakit, dimana medical errors yang dibuat itu harus diaudit oleh
rumah sakit, untuk mempertahankan keselamatan pasien di rumah sakit.

Keselamatan pasien diatur dalam uu no 29 tahun 2004 tentang praktik.

WHO sendiri dari berbagai Negara menyatakan kejadian yang tidak diingankan itu sangat tinggi 3-16%
dan dari 1.292 RS di Indonesia hanya 60% yang terakreditasi sehingga masih kurang bagaimana patient
safetynya dan belum semua menerapkan standar perlindungan pasien serta kurangnya pelaporan KTD di
Indonesia, dan rumah sakit yang tidak terakreditasi tidak dapat menerima pasien yang BPJS.

Keselamatan pasien adalah suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman dan
diharapkan dapat mencegah terjadinya cifera termasuk di dalamnya mengukur risiko yang terjadi

Kejadian yang di rumah sakit selain HAIS dan PPI ini juga banyak insiden seperti KTD (kejadian yang tidak
diharapkan) seperti pasien jatuh, pasien salah mengonsumsi obat, atau salah obat sehingga pasien alergi
atau hingga pasien meninggal. Ada juga KNC (kejadian nyaris cidera) terjadinya insiden yang belum
sampai terpapar ke pasien. KTC (kejadian tidak cidera) insiden yang sudah terpapar tapi tidak cideran,
KPC (kondisi potensial cidera) kondisi pasien berpotensi cidera tapi belum terjadi insiden, kejadian
sentinel adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius. Dan ini semua harus
di audit oleh rumah sakit untuk melaporkan semua hal yang terjadi oleh pasien.
Standar keselamatan pasien terdiri dari: hak pasien, mendidik pasien dengan keluarga, keselamatan
pasien dan kesinambungan pelayanan, pengggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien, peran kepemimppinan dalam
meningkatan keselamatan pasien, mendidik staf tentang keselamatan pasien, dan komunikasi
merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien.

Pelaporan Insiden: misalnya kesalahan dalam pemberian diet contohnya diabetes kesalahan pemberian
makanan itu semua harus dilaporkan kepada komite keselamatan pasien agar memberikan rasa aman
sehingga rs bermutu, implementasi (measure), pelatihan dan seminar, perbaikan review SOP dan
kebijakan, lallu analisis, dan mengembangkan SDM kita agr menjadi sdm yang baik

System pencatatan dan pelaporan pada patient safety: ada tim keselamatan pasien rumah sakit, mau itu
di dalamnya komite mutu atau keselamatan pasien agar ada perhatian terhadap keselamatan pasien.
Tim melaporkan setiap insidennya atau memonitoring setiap ruangan terhadapa insiden yang terjadi,
terkadang ada tenaga medis yang salah menjadi malu dan hal inilah bagaimana kita harus berkoordinasi
agar semua tenaga medis melaporkan semua kejadiannya dan diperlukan kejujuran. Setelah itu tim akan
menganalisis penyebab masalahnya, bagaimana hal ini dapat terjadi bisa jadi dari manajemen atau
dokter agar masalah tersebut dapat selesai dan tidak terulang lagi.

Jika kita tepat mengidentifikasi pasien, komunikasi, peningkatan keamanan obat yang perlu, kepastian
tepat lokasi tepat prosedur, tepat pasien operasi, pengurangan risiko infeksi terkait, dan pengurangan
risiko pasien.

7 langkah menuju keselamatan pasien: membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien,
memimpin dan mendukung staf, mengintegritasikan aktivitas pengelolaan juga.

WHO juga terus menerbitkan untuk bagaimana membuat solusi dan panduan mengenai keselamatan
pasien/

Langkah-langkah pelaksanaan: bagaimana membuat pelaporan keselamatan, membuat tim semua


tenaga medis, rs mengembangkan system informasi dan pencatata, rs melakukan pelaporan insiden ke
komite, rs memenuhi semua

Jika berbicara patient safety kita berbicara juga tentang hukum kita dapat dituntut da nada undang-
undangnya dan bisa diadili.

Anda mungkin juga menyukai