Anda di halaman 1dari 15

OVERVIEW CASE

Skenario Keterangan
Laki laki 36 tahun Identitias
KU: nyeri pinggang sebelah kiri sejak setengah jam yll dan DD/:
kencing berdarah - Trauma
Trauma ginjal sinistra
Trauma ureter sinistra
- Non trauma
Pielonefritis akut
Glomerulonefritis akut
Pasien mengalami kecelakaan ditabrak sepeda motor dari Kemungkinan trauma tumpul (etiologi)
arah belakang Pasien merasakan pinggang kiri bengkak
dan memar
Pasien sadar saat kejadian, tidak mengeluh mual muntah Menyangkal syok
dan masih bisa berjalan sendiri
Status generalis:
Keaadan umum sakit sedang compos mentis Pasien dalam keadaan stabil
TD: 120/70 mmHg (normal) Menyangkal GNA
N: 108 x/menit regular, equal, isi cukup (takikardi) Kemungkinan meningkat karena rasa sakit
R: 24 x/menit (normal) d.b.n
S: 37,6oC (febris) menyangkal PNA
Kepala : konjungtiva tak anemis, sklera tak ikterik menyangkal anemia karena perdarahan
Leher : KGB tak teraba d.b.n
Thoraks : Cor: Bj murni reguler, batas normal d.b.n
Pulmo: vbs kiri=kanan normal
Abdomen : Datar lembut; Hepar tidak teraba; d.b.n
Lien tidak teraba,
Defans muskuler (guarding reflex) (-), menyangkal perdarahan intraabdomen
ascites (-), bising usus (+) normal
Palpasi bimanual : flank mass (-)/(+) kemungkinan karena perdarahan pada ginjal kiri
Ballotement -/+ Nyeri tekan pada flank kiri (+), jejas (+) tanda trauma
Ekstremitas: Look: deformitas (-)/(-), Edema (-)/(-) menyangkal trauma pada muskuloskeletal
Feel: perabaan hangat, krepitasi (-)/(-)
ROM: tidak terbatas karena nyeri
Hasil lab:
Darah rutin: Hb 12,5 g/dL (N: 13 – 18 g/ dL) Menyangkal anemia karena perdarahan
Lekosit: 8200/mm3 (3.200 – 10.000/ mm3) Menyangkal infeksi sistemik
Thrombosit : 239.000/mm3 (N: 170 – 380.103/ mm3) d.b.n
Urine : Warna : Merah keruh hematuria makroskopik
Protein (++) (kekeruhan mudah dilihat dan tampak proteinuria kemungkinan terdapat kerusakan
butir butir) filtasi ginjal
Sedimen: Epitel renalis 5-8/lpk,
Eritrosit penuh; Hematuria
Lekosit 8 - 12/lpb, Silinder eritrosit (-), Kristal (-) Leukosituria
DD/
1. Trauma tumpul ginjal sinistra
2. Trauma tumpul ureter sinistra

DK/ Trauma tumpul ginjal sinistra

DEFINISI
Trauma ginjal adalah cedera pada ginjal yang disebabkan oleh berbagai macam trauma bai
k tumpul maupun tajam.

DASAR DIAGNOSIS

Anamnesis :
• Riwayat trauma pada pinggang belakang kuadran kiri atas
• Nyeri pinggang
• Hematuria mikroskopis dan makroskopis

• Flank mass +/-, ballotement +/-, nyeri tekan +/-


Laboratorium :
• Epitel renal 5-8/lpk
• Hematuria
• proteinuria
Flank area (daerah pinggang) adalah area/daerah yang terletak diantara tulang ileum da
n tulang rusuk paling bawah. Batas-batas dareah flank adalah:
o Anterior : linea axillaris media
o Superior : linea costa L1 – L2
o Posterior : linea vertebralis
o Inferior : sias dan simfisis

ETIOLOGI
• Menurut mekanisme terjadinya trauma, dibagi :
a. Langsung :
- akibat benturan yang langsung mengenai
daerah pinggang
- ginjal tergencet benda tumpul,
- luka tusuk dan luka tembak.
b. Tidak langsung :
- cedera deselerasi akibat pergerakan ginjal
secara tiba-tiba di dalam rongga
retroperitonium

• Menurut penyebab terjadinya trauma, dibagi :


a. Trauma tumpul :
- Kecelakaan lalu lintas
- Jatuh dari ketinggian
- Berkelahi
b. Trauma tajam :
- Trauma tusuk atau tikam
- Trauma tembak
c. Iatrogenik :
- Biopsi ginjal
- ESWL
- PCNL

KLASIFIKASI
Trauma ginjal dibagi dalam 3 kelas:
a. Laserasi ginjal
b. Konstusio ginjal
c. Trauma pembuluh darah ginjal

• grade 1 dan grade 5 bisa langsung dibedakan walaupun belum dilakukan pemeriksaan pe
nunjang CT SCAN. yaitu dilihat dari TV yang masih normal pada grade 1, sedangkan pa
da grade 5 pasien mengalami syok yang berisiko pada kematian
• untuk grade 2 3 4 satu satunya cara untuk membedakan nya yaitu dengan CT Scan
IKD
• Anatomi ginjal
- Letak : retroperitoneal
- Batas
o Atas→ dextra : Costa XII, Sinistra Cosa XI
o Bawah→ dextra : L3, Sinistra : L2-L3
o Kranial : Diafragma
o Kaudal : M. Quadratus lumborum
o Ventral
▪ Dextra : hepar, duodenum, colon ascendens
▪ Sinistra : gaster, lien, pancreas, jejunum, colon descenden
o Jaringan pembungkus
▪ capsula fibrosa/renalis
▪ lemak perirenal (corpus adiposum perirenal)
▪ fascia renalis
▪ lemak pararenal (corpus adiposum pararenal)
- Vaskularisasi
Arteri :
System arteri ginjal adalah end arteries yang artinya arteri tidak beranastomosis d
engan arteri lain sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu cabang maka
akan timbul iskhemik/nekrosis pada daerah yg dilayani.
Vena :
• Sisi kanan: vena terletak di anterior arteri renalis dan bermuara langsung ke ven
a cafa inferior
• Sisi kiri: vena lebih panjang dari arteri, vena yg merawat gonad (v. spermatica/v.
ovarica) langsung bermuara pada vena renalis kiri
• Histologi Ginjal

Ginjal terdiri dari cortex, medulla, pelvi


s renalis
(a) Cortex
(i) Pars konvulata
1. Corpusculum renalis
2. Capsula bowman
a. Lamina parietalis : epitel selapis
gepeng
b. Lamina viseralis : podosit
c. Spatium capsularis : berisi filtrat
3.Glomerulus
a. Kapiler berfenesta
b. Podosit
c. Sel mesangium
4. Tubulus contortus proximal :
epitel kuboid/silindris selapis mikrovili

5. Tubulus contortus distal :


epitel selapis kuboid
(ii) Pars radiata
-Tubulus colligentes

(b) Medulla
-Ansa henle : epitel gepeng selapis
-Ductus colligentes
(c) Pelvis renalis
-Calix mayor -Calix
minor
1. Corpusculum renalis malpigi
oCapsula bowman
Lamina parietal : epitel gepeng selapis
Lamina visceral : podosit
Spatium capsularis : berisi filtrate
o Isi : Glomerolus kapiler berfenestra yang diperkuat oleh mesangium
• Fisiologi Ginjal
- -Filtrasi sisa hasil metabolism dari darah dan diekskresikan melalui urin
- -Mempertahankan haemostasis cairan dan elektrolit tubuh
- -Menghasilkan hormone eritropoietin, renin, prostaglandin
- -Mengontrol sekresi hormone aldosterone dan ADH (vasopressin)
- -Mengatur metabolism vit D
PATOGENESIS & PATOFISIOLOGI

Ditabrak sepeda motor dari belakang


(trauma tumpul)

Goncangan ginjal di dalam rongga retroperitoneum secara Trauma tidak


tiba-tiba (deselerasi) langsung

Rusaknya pembuluh Regangan pedikel ginjal


darah di kapsul ginjal

Kapiler glomerulus robek


Perdarahan

Hb ↓ Darah Respon - Hematuria Agregasi trombosit


berkumpul di Inflamasi - Leukosituria
subkapsuler
ginjal ada shading/ Oklusi
cidera di ginjal
Regangan Flank mass Mediator karena trauma
kapsul (+) (prostaglan Iskemia
din,
bradykinin)
Epitel tubuler Nekrosis
Reffered Ballotement renal lepas

pain T10- (+) Nyeri


T11
pinggang Epitel lepas

Flank Pain
(+) Epitel renalis
(+)
KOMPLIKASI
a. Komplikasi awal :
- Delayed bleeding : biasanya jika trauma mayor dan pedikel tidak diatasi secara ce
pat dan berujung pd kematian
- Ekstravasasi urine akibat kebocoran sistem kalik sehingga dapat menimbulkan uri
nomia, abses perianal, urosepsis, dan kadang menimbulkan fistula renp-cutan
b. Komplikasi lanjut (dikemudian hari pasca trauma ginjal) :
- Hipertensi
- Arteri-vena fistel
- Hidroneprosis
- Urolithiasis
- Pyelonephritis kronis
- Pseudoaneurisma

PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Laboratorium
- Sedimen urine : didapatkan hematuri
- Hemoglobin darah
- Faal ginjal
b. Pemeriksaan radiologis : indikasinya berupa trauma tumpul dgn gross hematuria, t
rauma deselerasi yang berat, gross hematuria pd trauma tusukan pada abdomen, a
bdomen belakang atau flank, atau luka tembak di area flank, trauma pd anak2, ass
ociated injuries yg memberi kesan renal injuries
- USG abdomen : pilihan setalah CT-Scan
- BNO-IVP : untuk mengetahui derajat keruskan yg terjadi pd ginjal yg terkena
trauma, mengetahui anatomi dan fungsi ginjal kontralateral, dan mengetahui a
da tidaknya kelainan ginjal sebelumnya
- CT-Scan : pilihan paling baik pertama, KI : bagi pasien syok krn dapat menye
babkan kematian
- Renal scan
- Arteriografi ginjal : pemeriksaan sistem pembuluh darah
Pada Kasus : Karena pasien masih suspect grade 1 dilakukan CT scan dan USG. Dianjurkan US
G saja karena CT scan mahal

PENATALAKSANAAN
Pada kasus Trauma Ginjal ini kompetensinya ada 3B dan ini merupakan keadaan gawat d
arurat urogenital. Adapun algoritma penatalaksanaannya adalah sebagai berikut : Prinsip :
a. Menyelamatkan/mempertahankan fungsi ginjal
b. Mengurangi morbiditas ginjal
1. Terapi Konservatif
a. Melakukan observasi TV, Hb, Ht, Urin
b. Tirah baring total sampai hematuria pulih
c. Cek penambahan massa (flank mass) dan lingkar perut
Observasi suhu meningkat, flank mass meningkat tanda kebocoran urin
lakukan drainase urin.
Observasi Tanda vital menurun, flank mass meningkat, Hb menurun, Urin Pekat
tanda perdarahan hebat eksplorasi bedah untuk menghentikan perdarahan
2. Terapi Operatif I
ndikasi absolut :
a. Ginjal hancur
b. ada perlukaan pada pedikulus ren/vaskular
c. Hematoma yang berdenyut/meluas
d. Multitrauma dengan syok

a. Ekstravasasi persisten
b. Grading inkompli
Farmakologi :
Antibiotik Golongan Sefalosforin Generasi ke 3 (ceftriaxone)
Mekanisme Kerjanya : kelompok antibiotik yang bekerja untuk membunuh bakteri dengan cara
menghambat pembentukan dinding sel bakteri.
Dosis :
- Ketorolac (NSAID)
Mekanime kerjanya : Menghambak enzim siklooksigenase-1 dan -2 (COX-1dan-
2) menyebabkan menurunan pembentukan precursor protalandin. Ini memiliki sif
at antipiretik, antiinflamasi, dan analgesik.
Dosis :

Resep :
Dr. FGH

SIP : 4123456789

FHG Clinic

R/ Infus set no i

Abocath No 18 no i

Ringer laktat 500 ml no iii

R/ Keterolac inj 30 mg no iv

2 dd 1 i.v

R/ Ceftriaxone tab 1 no 3

2 dd 1 i.v
Karena kompetensi 3B pasien dirujuk ke Spesialis Bedah Urolog
i Evaluasi sebelum dirujuk:
1. Monitor kesadaran
2. Observasi tanda-tanda vital
3.Observasi hasil-hasil laboratorium (darah dan urin)
PROGNOSIS
QAV : ad bonam
QAF : dubia ad bonam
EPIDEMIOLOGI
Trauma ginjal terjadi 1-5% dari semua kasus trauma
Lebih banyak laki laki
Sekitar 85-90% trauma ginjal disebabkan trauma tumpul yang biasanya disebabkan kecelakan lal
u lintas

7) Jelaskan bagaimana Anda dapat mengaplikasikan konsep dasar komunikasi efektif, etik
a profesi serta aspek kesehatan masyarakat pada kasus ini !
Jawab :

a) Medical indication: Beneficence -> Golden rule principle


Dokter mampu menegakkan diagnosis pasien melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pe
meriksaan Penunjang dengan dk/ Trauma tumpul ginjal sinistra grade I
b) Patient preference: Autonomi -> informed consent
Setiap melakukan tindakan harus diinformasikan secara lengkap dan jelas kepada pasien apabila
pasien kompeten
c) Quality of life: Nonmaleficence: mencegah komplikasi, mencegah perburukan
Pada kasus ini kompetensi 3B dan merupakan kasus yg akut dan gawat darurat jadi harus segera
melakukan tindakan dengan tepat
d) Contextual features : dokter dapat memahami adanya faktor kepercayaan, sosial, dan
budaya yg memengaruhi keputusan pasien

Primafacie: Nonmaleficence -> kasus akut dan gawat darurat, menolong pasien emergensi
Aspek medikolegal :
1. Pasal 108 KUHAP
Setiap orang yang mengalami, melihat, menyaksikan dan atau menjadi korban
peristiwa yang merupakan tindak pidana berhak untuk mengajukan laporan atau peng
aduan kepada penyelidik dan atau penyidik baik lisan maupun tertulis.
Dengan dasar pasal ini dokter dapat melaporkan kepada penyidik ataupun
pasien sendiri sebagai korban yang melaporkan kejadian KLL yang dialami
2. Pasal 360 ayat 1 KUHP
Barang siapa yang menyebabkan orang lain mendapatkan luka berat, dianc
am paling lama pidana 5 tahun atau kurungan paling lama 1 tahun.

Anda mungkin juga menyukai