Skizofrenia Paranoid
Oleh
Nikita Andini Putri
Pembimbing
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Segala Rahmat dan
Berkah yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan kasus
dengan judul “Skizofrenia Paranoid”. Tugas ini merupakan salah satu prasyarat
dalam rangka mengikuti kepaniteraan klinik madya di bagian Ilmu Kedokteran
Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Mataram Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma
Provinsi NTB.
Tugas ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik
dari dalam institusi maupun dari luar institusi Fakultas Kedokteran Universitas
Mataram dan jajaran RSJ Mutiara Sukma. Melalui kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada dr.
Lusiana Ratna Wahyu, Sp.KJ selaku pembimbing dan juga seluruh pihak yang
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis
1
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. T
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 30 tahun
Agama : Islam
Suku : Sasak
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Marbot masjid
Status Pernikahan : Menikah
2.1 ANAMNESIS
A. Keluhan Utama
Pasien mengamuk dan merusak dinding sekolah
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Autoanamnesis
Seorang pasien laki-laki berusia 30 tahun yang sedang menjalani
rawat inap di bangsal Melati RSJ Mutiara Sukma. Pasien diwawancarai
dalam posisi duduk, tampak bersih dan rapi. Wajah pasien tampak sesuai
usia. Pasien cukup kooperatif dalam menjawab pertanyaan yang diajukan
pemeriksa. Pasien tampak tenang, bicara lancar dengan volume yang cukup,
intonasi yang cukup, dan artikulasi yang cukup jelas. Pasien dapat
menjawab sesuai dengan pertanyaan yang diberikan oleh pemeriksa.
2
Pasien datang ke RSJ Mutiara Sukma dibawa oleh saudara dan
keponakannya tanggal 9 Oktober 2020. Saat ditanya mengenai alasan
pasien dibawa ke RSJ Mutiara Sukma, pasien menceritakan bahwa pasien
dibawa ke RSJ Mutiara Sukma karena mengamuk dengan merusak dinding
sekolah. Hal itu dilakukan karena merasa tanah tersebut adalah miliknya
pemberian dari almarhum ayahnya, namun malah ditempati oleh orang
lain, sehingga akhirnya pasien menjadi emosi dan berkelahi dengan warga
sekitar. Pasien berkata setelah berkelahi, pasen dibawa ke kantor polisi lalu
setelah itu pada hari yang sama dibawa ke RSJ Mutiara Sukma untuk
diobati. Keluhan mudah marah dan mengamuk dirasakan pasien sejak
akhir tahun 2015. Semenjak saat itu pasien juga mengatakan bahwa
dirinya pernah membaca kitab, didalam kitab tersebut dijelaskan cara-cara
bercocok tanam, norma-norma dalam masyarakat dan bagaimana
sebaiknya wanita itu menutup aurat. Ia juga mengatakan pernah membaca
kitab taurat, zabur, injil dan sama-sama mengajarkan kebaikan. Ajaran-
ajaran tersebut ia terapkan dalam kehidupan sehari-hari dan masyarakat
sekitarnya, namun kadang masyarakat tidak mengindahkan apa yang
dikatakannya sehingga membuat pasien mengamuk. Pasien mengaku
kadang melihat dan berbicara dengan sosok ayahnya pada malam hari
yang menyerupai bayangan-bayangan hitam dan bayangan tersebut akan
hilang ketika pasien berusaha menyentuhnya, sehingga pasien kesulitan
untuk tidur. Pasien berkata kesulitan untuk memulai tidur atau terbangun
ditengah tidur karena didatangi oleh bayangan ayahnya tersebut. Ia
mendengar ayahnya berkata bahwa tanah sekolahan itu adalah miliknya.
Hampir setiap malam pasien mengaku dibisikan oleh ayahnya tersebut
tentang kepemilikan tanah sehingga membuat ia gelisah dan susah tidur.
Semua keluhan yang disampaikan pasien tersebut diakui mulai tahun 2015
semenjak pasien kembali dari Malaysia. Sejak saat itu juga, jika melihat
ada orang berkumpul, pasien merasa orang-orang tersebut sedang
membicarakan dirinya, menjelek-jelekan dirinya dan ingin merebut tanah
tersebut darinya, sehingga ia bertekad untuk mengambil kembali haknya.
Perasaan ingin menyakiti diri sendiri atau bunuh diri disangkah oleh
pasien. Ini merupakan ke-4 kalinya pasien dirawat di RSJ Mutiara Sukma,
3
sebelum dibawa pasien mengaku rutin kontrol dan minum obat, namun
akan berhenti ketika merasa dirinya sudah sembuh dan tidak butuh obat
lagi. Terakhir kali pasien minum obat sebelum MRS adalah sejak bulan
Juli 2020 karena merasa sudah sembuh.
4
C. Riwayat Penyakit Dahulu
1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Ini adalah kali keempat pertama pasien dibawa dan dirawat inap di RSJ
Mutiara Sukma dengan keluhan yang sama. Pertama kali pada tahun
2015 setelah pasien kembali dari Malaysia. Untuk pengobatan,
dikatakan bahwa pasien rutin mengkonsumsi obat, namun jika dirasa
sudah sembuh pasien menghentikan obatnya.
2. Riwayat Gangguan Medis
Riwayat memiliki penyakit kronis seperti kencing manis, darah tinggi,
asam urat, penyakit jantung, penyakit ginjal, asma disangkal oleh
pasien. Riwayat trauma kepala, kehilangan kesadaran, dan kejang juga
disangkal oleh pasien. Pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap
makanan dan obat-obatan.
3. Riwayat Penggunaan Alkohol dan Zat Adiktif Lain
Pasien menyangkal pernah mengkonsumsi alkohol dan menggunakan
NAPZA. Pasien merupakan seorang perokok, biasanya menghabiskan
3 batang rokok perhari.
5
disekolahnya.
4. Masa kanak-kanak akhir
Saat SMP dan SMA, pasien mengaku memiliki banyak teman-teman di
sekitar rumah dan sekolah. Pasien belajar dengan cukup baik di
sekolahnya. Hubungan pasien dengan ibu dan orang sekitar dirasa
cukup baik
5. Dewasa
a. Riwayat pendidikan
Pasien menyelesaikan pendidikan hingga SMA, tidak melanjutkan
ke jenjang perkulihan karena pasien mengaku tidak adanya biaya.
b. Riwayat pekerjaan
Setelah lulus SMA, pasien merantau ke Palu (tahun 2009) diajak
oleh saudaranya untuk bekerja sebagai pedagang. Setelah menikah
(tahun 2015) pasien merantau ke Malaysia untuk bekerja sebagai
buruh. Namun pasien tidak lama berada disana karena ditipu oleh
keluarganya sendiri dengan paspor pelancong, sehingga pasien
diputihkan di Malaysia dan dikembalikan ke Indonesia. Setelah
saat itu gejala yang dirasa pasien mulai muncul. Pasien juga
memiliki surau sendiri dan merupakan seorang marbot serta guru
ngaji di desanya.
c. Riwayat agama
Pasien beragama islam dan rajin beribada.
d. Riwayat sosial
Sebelum sakit, pasien masih sering bergaul dan berinteraksi baik
dengan keluarag dan tetangga sekitar rumahnya. Namun sejak
sakit, pasien memiliki hubungan yang kurang baik dengan
tetangga.
F. Riwayat Pengobatan
Ini adalah kali keempat pasien dibawa dan dirawat inap di RSJ Mutiara
Sukma. Dikatakan bahwa pasien rutin mengkonsumsi obat dan kontrol ke
RS, namun jika dirasa sudah sembuh dan keluhan membaik, pasien akan
menghentikan obatnya.
7
GENOGRAM KELUARGA PASIEN
Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
: Tinggal serumah
8
2.2 PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis (E4V5M6)
Tanda Vital
Tekanan Darah : 126/73 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Pernapasan : 24 x/menit
Suhu : 37,0 C
B. Status Lokalis
Kepala : Bentuk dan ukuran normal, konjungtiva anemis (-/-),
sklera ikterik (-/-), sianosis (-)
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-), pembesaran
kelenjar tiroid (-)
Toraks
- Inspeksi : bentuk dan ukuran DBN, gerakan dinding dada
simetris
- Palpasi : nyeri tekan (-), massa (-), krepitasi
- Perkusi
Paru-paru : sonor di seluruh lapang paru
Jantung : batas jantung dalam batas normal
- Auskultasi
Paru-paru : Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung : S1S2 tunggal dan reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
- Inspeksi : bentuk normal, jejas (-), scar (-), distensi (-)
- Auskultasi : bising usus dalam batas normal
- Perkusi : timpani pada seluruh lapang abdomen
- Palpasi : nyeri tekan (-), massa (-), hepatosplenomegali (-)
Ekstremitas : Akral hangat (+/+), edema (-/-), deformitas (-/-)
9
C. Status Neurologis
Tidak dievaluasi
10
E. Fungsi Intelektual
Taraf pendidikan pengetahuan dan kecerdasan
Orientasi
- Waktu : baik, pasien mengetahui waktu wawancara yaitu
pada siang hari
- Tempat : baik, pasien mengetahui saat ini dirawat di RSJ
Mutiara Sukma
- Orang : baik, pasien mengetahui siapa yang melakukan
wawancara
Daya Ingat
- Jangka Segera : baik, pasien dapat menyebutkan 3 nama
benda yang disebutkan oleh pemeriksa
- Jangka Pendek : baik, pasien dapat mengingat sarapannya
dipagi hari sebelum melakukan wawancara
- Jangka Menengah : baik, pasien dapat mengingat siapa yang
mengantar pasien ke RSJ Mutiara Sukma
- Jangka Panjang : baik, pasien dapat mengingat dengan baik
dimana tempat pasien bersekolah.
Konsentrasi dan Perhatian
Selama proses wawancara dan pemeriksaan, pasien dapat
mempertahankan perhatian dan konsentrasi terhadap pemeriksa dan
pasien tidak mudah teralihkan ke objek lain seperti orang atau benda-
benda disekitarnya.
Kemampuan Berhitung
Pasien mampu berhitung dengan baik
Kemampuan Membaca dan Menulis
Pasien mampu membaca dan menulis dengan baik
Kemampuan Visuopasial
2.4 DIAGNOSIS
Evaluasi Diagnosis Multiaksial
Aksis I : F 20.0.x0 Skizofrenia Paranoid Berkelanjutan
III. TATALAKSANA
Farmakologi
- Risperidone 2x2 mg/hari
- Lorazepam 1x2 mg/hari sebelum tidur
Non Farmakologi
a. Konseling dan edukasi pada pasien dan keluarga
Memberikan edukasi terkait penyakit yang diderita pasien, pentingnya
dukungan aktif keluarga dalam pengobatan pasien. Efek samping obat
dan jenis-jenis obat yang dikonsumsi pasien juga sebaiknya diketahui
keluarga, agar dapat membantu kontrol minum obat dan memperhatikan
efek samping yang muncul pada pasien.
Gengguan jiwa memerlukan pengobatan yang cukup lama,
12
diperlukan dukungan keluarga untuk memantau agar pasien
melaksanakan pengobatan dengan benar, termasuk minum obat
setiap hari.
b. Intervensi psikososial
Lakukan penentraman (reassurance) dalam komunikasi terapeutik,
dorong pasien untuk mengekspresikan pikiran perasaan tentang
gejala dan riwayat gejala
Bicarakan dan sepakati rencana pengobatan dan follow-up,
bagaimana menghadapi gejala, dan dorong untuk kembali
keaktivitas normal
Latihan keterampilan sosial, rehabilitasi kognitif serta terapi perilaku,
misalnya dengan CBT (Cognitive Behavior Therapy)
IV. PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
14
X. KENDALA DAN HAMBATAN YANG DIHADAPI KELUARGA
TERKAIT PENANGANAN ANGGOTA KELUARGA YANG
DISANGKA MENDERITA GANGGUAN JIWA
Keluarga mengatakan bahwa kendala yang dialami selama ini terkait
kondisi pasien adalah pasien suka mengamuk secara tiba-tiba tanpa sebab
yang jelas, membakar pakaian, merusak rumah sendiri, dan itu selalu
dilakukan pada malam hari ketika orang lain tertidur. Selain itu ketika
ditanya pandangan pasien menjadi kosong, pasien juga sering terbangun
malam hari dan berbicara sendiri.
15
DAFTAR PUSTAKA
Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P. Kaplan & Sadock’s Synopsis Of Psychiatry
Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry Eleventh Edition. 11th ed. New York;
2015.
Maslim R. 2013. Diagnosis Gangguan Jiwa : Rujukan Ringkasan dari
PPDGJIII dan DSM-5. Jakarta: PT Nuh Jaya.
Maslim, R. Panduan Praktik Penggunaan Klinis Obat Psikotropik, edisi ketiga.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2007.
16