Anda di halaman 1dari 31

Dr.-Ing.

Risonarta
Ruang lingkup
Ruang lingkup yang tepat dari Sistem Manajemen K3 bervariasi
tergantung pada perusahaan, negara dan faktor lokal lainnya tetapi secara
umum mensyaratkan :
● Adanya suatu kebijakan K3
● Struktur organisasi untuk menerapkan kebijakan di atas
● Program implementasi
● Metode untuk mengevaluasi keberhasilan penerapan dan adanya umpan
balik
● Rencana tindakan perbaikan untuk peningkatan secara
berkesinambungan.
Dr.-Ing. Risonarta

Komponen utama Sistem Manajemen K3 yang diperlukan:

- Sistem Manajemen Keselamatan


- Kebijakan Keselamatan & Kesehatan Kerja
- Perencanaan dan Organisasi untuk K3
- Penilaian resiko dan implementasinya, kegiatan operasinal dan
pemeliharaan langkah-langkah pengendalian resiko
- Mengukur kinerja K3 dan prosedur untuk tindakan koreksif sebagai
respon atas kejadian yang ada.
- Audit dan Manajemen review dari kinerja yang dihasilkan
Dr.-Ing. Risonarta

Sebagai contoh kebijakan K3 secara umum, terlampir yang


dipergunakan oleh perusahaan

Kebijakan K3 secara berkelompok mensyaratkan semua Manajer setempat


untuk :
- Mematuhi semua peraturan K3
- Menyediakan tempat kerja yang sehat dan aman bagi semua pekerja
( baik pekerja langsung maupun tidak langsung)
- Secara terus menerus meningkatkan praktek K3 industri yang terbaik
Dr.-Ing. Risonarta

Kebijakan K3 group juga mensyaratkan semua pekerja ( baik langsung maupun


tidak langsung) untuk :
- bekerja dengan cara yang aman & sehat sebagaimana disyaratkan oleh hukum
dan diperintahkan oleh Manajemen.
Dr.-Ing. Risonarta
Peran dan tanggung jawab utama

Setiap Manager di semua jenjang, menjamin kesehatan dan keselamatan


untuk orang-orang yang ada di tempat kerja di bawah tanggung jawabnya.
Manager harus menerapkan kebijakan dan sistem dalam area kontrol dan
pengaruhnya.

Chief Executive officer (CEO) memikul tanggung jawab ini pada level
group, ia mendukung dengan tingkat kepedulian yang tinggi untuk
menjamin bahwa dalam tiap divisi dan unit bisnis manajemen memiliki
otoritas, keahlian dan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan
tanggung jawabnya.
Dr.-Ing. Risonarta

Group Executive/Vice President SDM dari Perusahaan bertanggung


jawab untuk mengkoordinasi dan mengevaluasi kembali secara keseluruhan
kebijakan K3, memberikan rekomendasikan mengenai hal tersebut kepada
Komite Eksekutif.

Semua karyawan memiliki tanggung jawab untuk kesehatan & keselamatan


mereka sendiri dan teman lainnya yang berada dalam lingkup/terpengaruh oleh
tindakan mereka.
Dr.-Ing. Risonarta
Dr.-Ing. Risonarta
Dr.-Ing. Risonarta

Analisa Resiko

Proses manajemen dipastikan tersedia untuk menjamin resiko telah


diidentifikasikan secara baik, terkontrol dalam organisasi, dll.

Karyawan, kontraktor dan konsumen berhak dan wajib mendapatkan


informasi mengenai resiko yang ada dan langkah-langkah yang diambil
untuk mengeliminasi atau meminimalkannya.

Suatu sistem monitoring dan kesiagaan/alert dipastikan tersedia, yang akan


memastikan adanya kontrol pada resiko di tingkat Manajemen sesuai tingkat
keseriusannya.
Dr.-Ing. Risonarta
Audit & Inspeksi Keselamatan

Audit dan inspeksi direncanakan dan dilakukan secara reguler. Audit &
Inspeksi dilaporkan dan digunakan untuk tindakan korektif dan preventif,
yang dikelola dengan cara yang sama seperti yang dilakukan saat analisa
suatu cidera.

Inspeksi dan audit ini dilakukan oleh Manajemen tingkat lini yang dilatih
untuk tujuan tersebut, mencakup juga tingkat Management Atas. Personil
dilibatkan sebanyak mungkin dalam audit dan inspeksi ini.

Sebagai tambahan audit internal ini, diperlukan adanya audit silang antara
lokasi kerja yg berbeda, yg menggunakan disebut tehnik “ fresh view”.
Dr.-Ing. Risonarta
Analisa Cidera dan Malfungsi

Cidera, kejadian hampir celaka/near-miss atau gangguan fungsi apapun


merupakan subyek dari suatu penyelidikan yang mendalam dan metodis,
yang dilakukan oleh Manager (di sektor yang menjadi tanggung jawabnya),
dengan bantuan dari staff/unit keselamatan dan personil yang terluka atau
terlibat.

Laporan harus dibuat dan memuat detail apa yang yang terjadi dan
tindakan yang diambil ( atau yang dilakukan dan skala waktunya) untuk
mencegah terulang kembali, usaha investigasi harus proporsional pada
resiko potensial.
Dr.-Ing. Risonarta

Pelaporan dan komunikasi mengenai cidera harus sesuai dengan arahan Group
dan Divisi.

Komite Manajemen K3 wajib secara reguler memeriksa relevansi tindakan yang


diambil dan menjamin bahwa tindakan tersebut dilakukan.
Dr.-Ing. Risonarta

Pencegahan dan Kontrol resiko Peralatan Menetap dan Bergerak

Instalasi baru didesain dan dibangun dengan mempertimbangkan keamanan


operasi dan keamanan personil perawatan.

Instalasi dan peralatan yang bergerak harus diperlihara secara efektif, diuji
dan dilakukan inspeksi, merupakan subyek untuk dikontrol secara rutin.
Dr.-Ing. Risonarta

Alat Pelindung Diri (APD)

APD guna keperluan kerja harus diidentifikasi, kondisi di mana APD harus
dikenakan harus ditentukan dan direncanakan secara sesuai dan dirancang
meliputi training dan pengawasan untuk menjamin APD dikenakan
Dr.-Ing. Risonarta
Instruksi, peraturan dan prosedur

Instruksi, peraturan dan prosedur dibuat sehingga pekerjaan dapat


dilakukan secara aman, tanpa resiko pada kesehatan, dan sesuai dengan
penilaian resiko, akan bersifat :
- Tertulis
- Selalu disesuaikan / diperbaharui
- Sesuai dengan peraturan hokum/regulasi
- Realistik
- Diketahui dan dimengerti oleh semua pihak yang terlibat
- Ditindaklanjuti dan dihargai
Dr.-Ing. Risonarta
Dr.-Ing. Risonarta

Program Tanggap Darurat

Semua lokasi kerja harus memiliki rencana tanggap darurat, yang


berhubungan dengan sifat operasi mereka dan resiko yang telah dinilai.
Rencana ini harus diperbaharui, jika diperlukan dikomunikasikan dan
dipraktekan secara rutin.

Latihan wajib dilakukan dan dilatih secara rutin mencakup skenario yang
direncanakan atas resiko yang berpotensi tinggi.
Dr.-Ing. Risonarta
Kontraktor

Peraturan K3 diterapkan dengan cara sama untuk kontraktor dan karyawan


yang bekerja di lokasi, kontrak kerjasama dengan pihak Kontraktor harus
menentukan hak dan kewajiban tiap pihak dalam hal K3. Kemampuan pihak
yang dikontrak untuk bekerja secara aman menjadi kriteria seleksi yang
utama.
K3 harus secara efektif dikelola di lokasi kerja. Hal ini harus mencakup
audit secara rutin.
Kontraktor secara aktif dibantu dalam masalah keselamatan.
Indikator kinerja keselamatan untuk Perusahaan dicatat dan dilaporkan dan
merupakan alat evaluasi kinerja.
Kinerja keselamatan yang buruk tidak akan ditoleransi dan dapat
menyebabkan kontraktor diberhentikan lebih cepat.
Dr.-Ing. Risonarta

Pelatihan & Komunikasi Pelatihan

Rencana dan program yang sesuai harus dibuat untuk menjamin semua
personil memiliki kompetensi dalam bidang K3, ini mencakup tersedianya
pelatihan & perlunya pengalaman yang sesuai.

Pelatihan Keselamatan meliputi :


- Pelatihan perilaku selamat dan mengapa K3 merupakan hal yang penting
- Pelatihan Manajemen K3
- Pelatihan penilaian resiko
- Pelatihan mengenai prosedur dan metode
- Pelatihan penggunaan peralatan kerja
- Pelatihan guna mendapatkan otorisasi dan lisensi
Dr.-Ing. Risonarta

Pelatihan & Komunikasi Pelatihan (cont.)

Ini menyangkut semua personil seperti :


- karyawan baru dan karyawan tidak tetap
- staff yang telah ada (penempatan kembali, promosi, transfer, mutasi)
- Manajemen ( audit, investigasi, tindakan pencegahan, rapat untuk
memfasilitasi, dll)
- kontraktor sesuai keperluan

Semua pelatihan keselamatan terdata, khususnya pada file pribadi secara rutin
harus dikaji ulang.
Dr.-Ing. Risonarta

Komunikasi

Komunikasi merupakan suatu faktor penting dari program keselamatan,


harus mencakup informasi mengenai program keselamatan khusus setiap
lokasi, umpan balik dalam hal kinerja dan tindakan yang diambil,
mempelajari hal penting guna mencegah kecelakaan.
Hal ini akan mendukung arus informasi yang bebas (dari atas ke bawah
dan sebaliknya)
Dr.-Ing. Risonarta

Kontraktor
Dr.-Ing. Risonarta

Sistem Tanda masuk untuk Kontraktor

Analisa memperlihatkan bahwa kontraktor (pekerja tidak langsung)


mempunyai resiko lebih besar dalam hal tingkat fatalitas dan kemungkinan
cidera, sementara kontraktor tentu saja bertanggung jawab penuh untuk
keselamatan mereka sendiri, diperlukan adanya tanggung jawab
Manajemen yang lebih jelas untuk menjamin bahwa kontraktor
tersebut benar-benar sadar akan resiko kerja di lapangan dan secara
bersama menjamin bahwa kontraktor tersebut melakukan pekerjaan dengan
cara yang aman dan bertanggung jawab.
Dr.-Ing. Risonarta

Beberapa negara ( misalnya : Irlandia, Inggris) telah mengembangkan


suatu sistem tanda masuk (paspor) untuk pembelajaran awal (pre-edukasi)
dan kualifikasi awal (prekualifikasi) kontraktor sesuai dengan persyaratan
keselamatan sebelum memasuki lokasi kerja. Skema yang digariskan di
bawah ini merupakan prinsip-prinsip umum yang harus
diterapkan pada semua keadaan .
Dr.-Ing. Risonarta

Paspor Keselamatan

Sistem paspor keselamatan untuk Kontraktor telah dipergunakan secara


luas baik untuk operasi di off-shore maupun on-shore pada industri minyak
dan gas. Mereka menyediakan suatu alat sederhana dan praktis untuk
menjamin bahwa semua kontraktor yang bekerja di setiap lapangan
perusahaan telah mempunyai kompetensi, mendapat induksi dan dilatih
dalam hal sistem keselamatan dan persyaratan keselamatan yang minimum.
Dr.-Ing. Risonarta

Paspor Keselamatan (cont.)

Sistem paspor keselamatan bervariasi dalam format dan


ruang lingkupnya, tapi secara tipikal mencakup hal-hal berikut ini :
ο Untuk setiap kontraktor diterbitkan paspor yang ditandatangani dan diberi
tanggal setelah menyelesaikan program training induksi keselamatan yang
hasilnya memuaskan dan evaluasi pelatihan kompetensi atau keahlian
apapun.
ο Paspor secara umum memiliki validitas yang terbatas baik dalam jenis
pekerjaan yang dilakukan kontraktor (mis. hot work) maupun waktu
validitas paspor tsb.
ο Sistem paspor mensyaratkan pelatihan penyegaran dengan interval waktu
tertentu yang diperlukan untuk menjaga agar paspor tetap valid.
Dr.-Ing. Risonarta

Paspor Keselamatan (cont.)

ο Skema pengadaan mungkin mencakup paspor dan persyaratan


yang berbeda-beda untuk setiap pekerja dan supervisor.

ο Paspor dapat berfungsi sebagai alat sederhana baik untuk kontraktor


maupun personil perusahaan untuk mengecek apakah seseorang telah dilatih
dan cocok melaksanakan tugas yang diberikan, dan kapan pelatihan ulang
diperlukan. Jika paspor tidak berlaku, kontraktor tidak dapat melakukan
pekerjaan. Ini memberikan insentif pada kontraktor untuk menjamin bahwa
mereka memiliki hak pelatihan dan akreditasi, dan juga menjaga agar paspor
mereka selalu diperbaharui.
Dr.-Ing. Risonarta

Paspor Keselamatan (cont.)


ο Elemen pelatihan untuk mendapatkan paspor dapat meliputi :
- Pengenalan hukum K3
- Ijin kerja yang berlaku
- Praktek kerja yang aman
- Prosedur lock-out untuk elektrikal
- Akses dan jalan masuk
- Prosedur pelaporan kecelakaan & cara mendapatkan pertolongan pertama
- Prosedur hot work (pengelasan dan pemotongan)
- Pencegahan kebakaran dan prosedurnya
- Penanganan bahan berbahaya dan resikonya serta alat pelindung diri
(APD)
Dr.-Ing. Risonarta

Paspor Keselamatan (cont.)

- Manual handling
- Bekerja dengan keran (crane) dan alat-alat berat
- Penggalian/ekskavasi
- Tool box talks
- Penilaian/analisa resiko
- Dalam beberapa kasus sejumlah perusahaan yang melaksanakan kegiatan
secara bersama-sama untuk memperoleh dan mengembangkan sistem paspor
keselamatan untuk kontraktor, hal ini untuk menghindari kebutuhan pelatihan
yang tidak perlu dan berulang dimana kontraktor memerlukan paspor yang
berbeda untuk setiap lokasi.
Dr.-Ing. Risonarta

Slogan-slogan safety

Sebagai bagian dari sistem Manajemen K3, banyak perusahaan CSI yang
telah mengembangkan slogan-slogan dan tanda-tanda keselamatan, hal ini
digunakan untuk menggarisbawahi pentingnya keselamatan setiap hari
dan untuk menjamin bahwa karyawan sadar akan tanggungjawab mereka
untuk bekerja secara aman.
Dr.-Ing. Risonarta

Anda mungkin juga menyukai