Anda di halaman 1dari 19

ANODIC PROTECTION

 Berbeda dengan cathodic protection yang menekan reaksi


anodik serendah mungkin, maka pada anodic protection,
logam dipaksa untuk meningkatkan laju reaksinya dan di sisi
lain, laju reaksi cathodic-nya ditahan
 Untuk itu, potensial DC dialirkan ke struktur yang akan
dilindungi
 Anodic protection dapat digunakan pada logam yang
mempunyai kondisi aktif pasif, contohnya nikel, chromium, besi,
titanium dan paduannya
3

 Aplikasi anodic protection didasarkan pada pembentukan


protective film di permukaan logam dengan memberikan
“externally applied anodic currents”.
 Berbeda dengan ICCP, maka pada anodic protection, logam
yang dilindungi dihubungkan dengan kutub positif agar proses
korosi terjadi secara masif
4

 Untuk perlindungan korosi, logam dipaksa untuk berada pada


daerah passive
5

 Anodic protection banyak digunakan pada baja tahan karat


sebagai storage liquid yang berupa asam klorida (HCl)
maupun asam sulfat (H2SO4)
 Untuk melindungi logam dengan metode ini, diperlukan
peralatan yang disebut potensiostat.
 Potensiostat di sini cara kerjanya mirip dengan alat uji korosi,
hanya saja range potensial diset untuk mempertahankan
potensial logam di daerah pasif
6

 Potensiostat mempunyai tiga terminal


 Satu terhubung ke logam

 Satu terhubung ke reference electrode

 Satu terhubung ke auxiliary electrode


7

 Parameter untuk anodic protection bisa didapat dari anodic


polarization measurement
 Sebuah logam yang akan diproteksi dimasukkan ke dalam
beaker reaksi polarisasi
 Beaker dilengkapi dengan reference electrode, auxiliary
electrode dan alat potensiostat
 Selanjutnya diagram polariasi di-generate dengan anodic
range yang lebar sample ditemukan daerah pasivasinya
8
Teori Elektrokimia
9

 Sesuai dengan diagram Tafel di atas, arus yang diperlukan


untuk terjadinya korosi disebut dengan icorr yang bisa
diperoleh dengan beberapa pendekatan.
 Ketika potensial diperbesar (naik), maka arus akan merespon
dengan nilai yang bervariasi.
 Keadaan yang paling mudah adalah semakin besarnya harga
icorr (current density bergeser ke kanan), atau dalam hal ini laju
korosi menjadi dipercepat
10

 Semakin besarnya laju ionisasi logam mengakibatkan


permukaan logam penuh dengan ion (M+)
 Ion logam bereaksi dengan elektrolit membentuk produk
korosi.
 Nilai arus untuk terjadinya korosi akan maksimum pada harga
icc (critical current) pada potensial Epp (passivation potential)
11

 Pada kondisi ini, lapisan film semakin tebal, potensial tetap


naik.
 Akibatnya ion logam terhalang untuk bereaksi dengan
elektrolit  laju reaksi turun
 Laju reaksi turun diikuti dengan turunnya arus menuju anoda
(jumlah arus setara jumlah ion yang mengalir keluar dari
anoda)
 Nilai arus akan minimum pada harga ip (passive current)
12

 Untuk mempertahankan nilai ip ini, potensial harus


dipertahankan pada range harga tertentu sehingga laju
reaksi tetap konstan.
 Range potensial inilah yang digunakan sebagai parameter
operasi di lapangan agar logam dalam kondisi pasif
 Kemampuan logam untuk dipassivasi sangat tergantung pada
lingkungan (composition, concentration, purity, temperature,
agitation of the environment)
13
14
Contoh aplikasi anodic protection
15
16
17
Perbandingan anodic dan cathodic protection :

Anodic protection Cathodic protection

Applicability Active-passive metals All metals


only

Corrosives Weak to aggressive Weak to moderate

Relative investment High Low


cost

Relative operation cost Very low Mediums to high

Equipment Potentiostat + cathode/s Sacrificial anodes or


DC power supply +
ICCP anode/s18
Throwing power Very high Low to high

Significant of applied Often a direct measure Complex


current of protected corrosion Does not indicate
rate corrosion rate
Operating conditions Can be accurately and Must usually be
rapidly determined by determined by
electrochemical empirical testing
measurement

19

Anda mungkin juga menyukai