𝐹 = 6𝜋𝑅ηV∞ 1
B= 1/6𝜋𝑅η 2
Persamaan Nerst-Einstein:
𝐷𝐴 = 𝐵𝐴 𝐾𝐵 𝑇 3
Subtitusi pers. 2 :
𝐾𝐵 𝑇
𝐷= 4
6𝜋𝑅η
Persamaan diatas dikenal dengan persamaan Stokes-Einstein dan dimodifikasi oleh Shuterland
menjadi :
𝐾𝐵 𝑇
𝐷= 5
4𝜋𝑅η
Persamaan Shuterland cukup sukses untuk memprediksi nilai self difusi untuk varietas yang lebih
luas pada substansi yang lain termasuk lelehan semikonduktor, liquid polar, dan lelehan sulfur.
Jika kita mengasumsikan bahwa atom dalam liquid adalah kubus kemudian semua material
secara umum menggunakan teori prediksi sederhana :
𝑽 𝑲𝑩 𝑻 𝑽 𝟏/𝟑
𝟐𝑹 = ( )𝟏/𝟑 𝑫= ( )
𝑵𝟎 𝟐𝝅 𝑵𝟎
V= molar volume
2. Hole Theory : Gambar struktural dari liquid/cairan terdahulu adalah hole teori yang
mengasumsikan kehadiran dari hole or vacancies secara acak terdistribusi melalui liquid dan
menyediakan jalur difusi untuk atom atau ion. Konsentrasi dari hole ini dapat menjadi sangat besar
jika volume meningkat selama peleburan sehingga hasil laju difusi lebih tinggi dalam liquid daripada
solid hanya jika dibawah melting point.
3. Eyring Theory : Eyring et al menerapkan teori “activated state” dari difusi, yang bekerja baik
dalam solid sampai difusi liquid, asumsi bahwa migrasi atom bergerak dari hole ke hole dalam liquid
dengan discrete jumps.
𝐾𝐵 𝑇
𝐷∗ = 6
2𝑅η
4. Fluctuation Theory : Karena ide “activated state” sulit diterima, Cohen and Turnbull, Swalyn,
Reynik, mengembangkan teori baru yaitu teori fluktuasi :ektra volume dalam liquid didistribusikan
ke dalam liquid membuat rata-rata tetangga peningkatan jarak terdekat. Kita dapat
membayangkan atom menyebar terkandung dalam cage/kurungan yang dimensinya terus
berfluktuasi. Fluktuasi lokal di kepadatan lalu sesekali membuka lubang atau bukaan di
cage cukup besar untuk memungkinkan atom untuk berdifusi keluar cage.
Reynik mengajukan model fluktuasi kecil yang mana juga memprediksi
dengan adanya pengaruh temperature.
𝒄𝒎𝟐
𝑫 = 𝒂 + 𝒃𝑻 ,
𝒔
a = 1,72x1024 Z𝑋0 4 𝐾, 𝑏 = 2.08𝑥109𝑍𝑋0
Z = number of nearest neighbors
𝑋0 =maximum diffusive displacement due to normal vibrations,(Angstrom)
K=Force Constant
𝑋0 =d−2R
d = average interatomic distance in the liquid (A)
R = ion radius (jari-jari ion)
Liquid Diffusion Data
1. Diffusion in Liquid Metals
2. Diffusion in Molten Salts and Slag
DIFUSI DALAM GAS
Beberapa tahun terakhir pelajaran difusi terfokus pada prediksi koefisin difusi
dalam campuran gas. Chemist dan Chemical engineers meluangkan waktu untuk
mengembangkan persamaan prediksi koefisien difusi dalam gas. Contoh
berdasarkan teori kinetic dari gas, prediksi self difusivitas dari spherical atom A
berdifusi ke dalam pure A.
𝟑
𝟐 𝑲𝟑𝑩 𝟏 𝑻𝟐
𝑫∗𝑨𝑨 = ( 𝟑 )𝟐 7
𝟑 𝝅 𝒎𝑨 𝑷𝒅𝟐
Contoh 13.2 : Calculate the diffusion coefficient for iron vapor diffusing through argon at 1600oC, assuming
that pure iron is the source of the vapor.
Solution: Using the Chapman-Enskog equation, we obtain
0.0018583(1873)3/2 1 1
𝐷𝐹𝑒−𝐴𝑟 = +
(1)(𝜎𝐹𝑒−𝐴𝑟 )2 Ω𝐷,𝐹𝑒−𝐴𝑟 55.85 39.54
0.0018583(1873)3/2 1 1
𝐷𝐹𝑒−𝐴𝑟 = 2
+ = 4.00 𝑐𝑚2 /𝑠𝑒𝑐
(1) 2.92 (0.92) 55.85 39.54
Banyak korelasi yang lain dikembangkan untuk nonmetallic gas. Korelasi yang paling sukses memprediksi DAB
system gas biner dan kemungkinan adanya pengaruh temperature menurut Fuller et al. Mereka
mengkorelasikan 340 data dalam bentuk teoritis memprediksi DAB sampai 10% dari pengukuran 92,6% dan
eror 4,3% dan standar deviasi 6.17%, equationnya yaitu :
(1𝑥10−3 )𝑇1.75 1 1
𝐷𝐴𝐵 = + , 𝑐𝑚2/𝑠
𝑃(𝑣𝐵 1/3 + 𝑣𝐴1/3 )2 𝑀𝐴 𝑀𝐵
Nilai D pada fase gas antara 0.1 – 10.0 cm2/s ditunjukkan pada gambar 13.19
Difusi Melalui Media Berpori
Difusi gas dalam media berpori paling penting pada bidang ore reduction or roasting,
vapor penetration into foundry sands, outgassing of powder metallurgy compact, gas
phase alloying of powders and catalyst.
Pada umumnya, difusi fase gas melalui media berpori terjadi satu dari 2 mekanisme yaitu
ordinary diffusion or Knudsen diffusion.Ukuran dari pori yang dilalui dimana difusi terjadi
menentukan apakah ordinary atau Knudsen yang mendominasi.
Ordinary diffusion terjadi pada pori yang besar sedangkan Knudsen pada pori yang kecil
Effective Interdiffusivity :
𝐷𝐴𝐵 𝜔
𝐷𝐴𝐵,𝑒𝑓𝑓 = , 𝜔=void fraction, 𝜏=tortuosity yang nilainya 1,5-2.0
𝜏
Ketika densitas gas rendah atau ukuran pori kecil kemudian molekul memiliki kemungkinan collision lebih
tinggi dengan dinding pori dari pada dengan yang lain atau sama dengan aliran molekul dalam system
vakum. Sebuah analisis aliran molekul melalui pori berbentuk tabung dengan radius r dibawah medan
gradient konsentrasi
𝟐 𝒅𝑪𝑨
𝒋𝑨 = 𝒓𝑽( ),
𝟑 𝒅𝒙
Check: we calculate the mean free path of Mn vapor where n=4.48x10-4 atoms/A3, d= 2.4 A,
λ=1/ 2𝜋(4.48𝑥10−4 )(5.76)=8.7 A
Base on the fact that the pore size is one the order of 105 A and λMn is much less
than that, we can quite safely conclude that Knudsen diffusion is unimportant. So
we must analyze the problem in term of Ordinary diffusion.
𝜏 for metal vapor diffusion at high temperature through porous compacts has a
range 3-6 with 4 considered to be a good average value. Therefore for sand mold
with a void fraction of 0.45.
𝐷𝑀𝑛−𝐴𝑟 𝜔 (3.4)(0.45) 𝑐𝑚2
𝐷𝑀𝑛−𝐴𝑟,𝑒𝑓𝑓 = = = 0.383
𝜏 (4.0) 𝑠
Latihan Soal
1. Calculate the diffusion coefficient for Alumunium vapor diffusing
through Helium at 1200oC, assuming that pure alumunium is the
source of the vapor.
2. Consider of diffusion of metal vapor into molding sand when steel
is cast. Calculate the diffusion coefficient for zink vapor through
silica sand at 1500 C, assuming that the only other gas present is
argon?(r = 0.005 cm)