Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS JURNAL

STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


DI RUANG BOUGENVILE DI RSUD MARGONO SOEKARJO

Disusun Oleh :
TRIA AMANAH
2011040114

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2020/2021
Range Of Motion (Rom) Ankle Untuk Mempercepat Penyembuhan Luka Ulkus Kaki
Diabetik Berdasarkan Karakteristik Warna Luka Ankle Range of Motion (ROM) to
Accelerate the Healing Process of Diabetic Foot Ulcers Wound Based on the Characteristic
of Wound Color

A. Latar Belakang
American Diabetes Association (ADA) menyatakan bahwa penyakit diabetes
melitus (DM) merupakan salah satu penyakit yang kompilkasinya sangat tinggi yang
disebabkan oleh defisiensi insulin sehingga muncul tanda hiperglikemia (ADA, 2014).
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), menyatakan masalah yang sering
dialami pasien diabetes melitus merupakan efek lanjut dari hiperglikemia yang
menyebabkan terjadinya neuropati perifer yang dapat menyebabkan terjadinya ulkus kaki
maupun amputasi pada ekstermitas bawah (PERKENI, 2015). Data beberapa tahun
terakhir menyebutkan bahwa angka kejadian diabetes melitus terus mengalami
peningkatan. Di seluruh dunia prevalensi diabetes melitus pada rentang usia 20-79 tahun
juga terus meningkat, diperkirakan sebanyak 15-25% penderita DM muncul komplikasi
ulkus kaki diabetik (Singh et al, 2006).
Berdasarkan data dari International Diabetes Federation (IDF), penderita ulkus
kaki diabetik pada pasien diabetes melitus di Indonesia mencapai prosentase 62%.
Ditemukan pula prosentase kejadian amputasi sebesar 30%, dan prosentase mortalitas
sebesar 32%. Data pasien di rumah sakit dengan perawatan ulkus kaki diabetik akibat
DM juga sangat banyak yaitu mencapai angka 80% dari keseluruhan pasien diabetes
melitus. Angka kematian akibat DM juga terus meningkat, 176 ribu orang pada tahun
2014, dan pada tahun 2015 meningkat menjadi 185 ribu orang (IDF, 2015).
Berdasarkan data diatas diperlukan upaya untuk mempercepat penyembuhan luka
ulkus kaki diabetik, salah satunya melalui ROM Ankle. Peneliti oleh Taufiq (2011)
menyatakan ROM Ankle dapat memperlancar peredaran darah untuk mencegah dan
memperbaiki jaringan pada ulkus kaki diabetik. Penelitian lainnya oleh Widyawati
(2010) melakukan active lower ROM pada pasien diabetes melitus menunjukkan
peningkatan bermakna rerata nilai Ankle Brakhial Indeks (ABI) setelah diberikan.
Penelitian juga dilakukan oleh Wulandari et al (2011) menunjukkan ada pengaruh elevasi
(gerak kaki) terhadap perkembangan penyembuhan ulkus kaki diabetik. Dengan
melakukan latihan ROM Ankle, peredaran darah akan lancar sehingga dapat
memperbaiki jaringan pada ulkus kaki diabetik sehingga timbul perubahan pada warna
luka ulkus kaki akan menjadi tahap pertama dalam peroses penyembuhan luka ulkus kaki
DM. Terdapat pengaruh ROM Ankle terhadap karakteristik warna penyembuhan luka
ulkus kaki diabetik (p=0.000, p<0.05).
B. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya pengaruh ROM Ankle
terhadap karakteristik warna penyembuhan luka ulkus kaki diabetik
C. Jurnal Rujukan
Range Of Motion (Rom) Ankle Untuk Mempercepat Penyembuhan Luka Ulkus Kaki
Diabetik Berdasarkan Karakteristik Warna Luka.
“ Ankle Range of Motion (ROM) to Accelerate the Healing Process of Diabetic Foot
Ulcers Wound Based on the Characteristic of Wound Color”.
Population :
Desain penelitian ini menggunakan Quasi eksperiment dengan pendekatan Pretest and
Posttest Nonequlvalent Control Group Design. Sampel sebanyak 30 responden dengan
teknik consecutive sampling. Kelompok intervensi dilakukan perlakuan ROM Ankle
sehari 3 kali sehari dengan gerakan dorsofleksi dan plantarfleksi, yang dilakukan 10 kali
setiap dan dilaksanakan selama 7 hari. Data penyembuhan luka diobservasi hari ke-7,
diukur menggunakan lembar observasi. Analisis data penelitian menggunakan uji Mann
Whitney.
Intervention :
Sampel sebanyak 30 responden dengan teknik consecutive sampling. Kelompok
intervensi dilakukan perlakuan ROM Ankle sehari 3 kali sehari dengan gerakan
dorsofleksi dan plantarfleksi, yang dilakukan 10 kali setiap dan dilaksanakan selama 7
hari. 30 responden yang mengalami ulkus kaki dengan warna luka kuning berjumlah 26
responden (87%) dari total jumlah kelompok intervensi dan kelompok kontrol, dan
hampir sebagian kecil mengalami ulkus kaki dengan warna luka hitam berjumlah 4
responden (13%) dari total kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Sebelum
dilakukan ROM Ankle sebagian besar karakteristik luka berwarna kuning disebabkan
oleh faktor pendidikan, umur, jenis kelamin.
Compresion/Jurnal Pembanding
1. Judul : “pengaruh latihan Range Of Motion ( ROM) Ekstermitas Bawah terhadap
Perbaikan Ulkus Kaki Diabetik pada pasien Diabetes Melitus Type 2 di ruang rawat
Inap Bedah Dewasa Rumah Sakit Umum Kabupaten Ciamis”.
2. Population : Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi
eksperimen dengan pre test-post testdesign tanpa kelompok kontrol. Dengan populasi
terjangkaunya semua pasien diabetes melitus tipe 2 yang mengalami ulkus diabetik
pada ekstrimitas bawah yang saat penelitian ini dilakukan dapat ditemui di Ruang
Rawat Inap Bedah Dewasa di Rumah Sakit Umum Daerah Ciamis. Teknik sampling
yang digunakan pada penelitian ini adalah consecutive sampling. didapatkan sampel
sebanyak 22 orang. Dari semua pasien yeng terpilih 17 orang yang memenuhi kriteria
inklusi. Pasien yang dijadikan sampel melakukan latihan ROM ekstremitas bawah 3
kali sehari selama 12 hari dengan bimbingan peneliti dan dilakukan penilaian ABI
dan LUMT pada hari ke-1 dan hari ke-12. Selama penelitian, perawatan luka yang
diberikan yaitu dengan perawatan lembab garamicyn, diet DM, terapi insulin sub
kutan, dan terapi antibiotik sesuai hasil kultur bakteri..
3. Latar belakang : Ulkus kaki diabetik pada pasien diabetes melitus tipe 2 merupakan
akibat lanjut dari neuropati perifer. Proses perbaikan ulkus dipengaruhi oleh sirkulasi
ke area ulkus. Keadekuatan sirkulasi perifer dapat dilihat dari nilai ankle barchial
index (ABI). Gangguan sirkulasi menyebabkan suplai oksigen dan nutrisi ke area
ulkus terganggu, sehingga menghambat proses perbaikan ulkus. Sirkulasi pada pasien
ulkus diabetik dipengaruhi oleh mobilisasi atau latihan, serta faktor lainnya seperti
usia, riwayat merokok, lamanya sakit diabetes melitus, kadar gula darah,
haemoglobin dan albumin. Berdasarkan hal tersebut, maka salah satu tindakan
keperawatan untuk meningkatkan sirkulasi ke area ulkus adalah dengan latihan ROM.
Salah satu komplikasi kronik diabetes melitus tipe 2 adalah hiperglikemia yang
cenderung berlanjut menjadi ulkus diabetik akibat gangguan perfusi dan neuropati
perifer. Latihan ROM (Range of Motion) merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan perfusi perifer dengan tujuan memfasilitasi adekuatnya difusi okigen
dan suplai nutrisi ke daerah ulkus yang adekuat diukur dengan ankle brachial
index/ABI dan untuk proses perbaikan jaringan luka yang dengan Leg Ulcer
Measurement Tool/LUMT. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh latihan
ROM ekstremitas bawah terhadap perbaikan ulkus kaki diabetik
4. Hasil penelitian :
Latihan ROM ekstremitas bawah mempengaruhi perfusi perifer yang menyebabkan
difusi oksigen dan nutrisi ke area ulkus adekuat sehingga mempengaruhi perbaikan
ulkus kaki diabetik. Faktorfaktor yang berhubungan dengan perfusi perifer adalah
riwayat merokok dan lamanya sakit diabetes melitus, sedangkan faktor yang
berhubungan dengan perbaikan ulkus adalah usia dan kadar haemoglobin. Simpulan
penelitian terdapat pengaruh latihan ROM ekstremitas bawah terhadap perbaikan
ulkus kaki diabetik pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Ruang Rawat Inap Bedah
Dewasa Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Ciamis. Penelitian ini dapat
dijadikan data dasar untuk penelitian lebih lanjut dengan desain yang berbeda (quasi
eksperimen pre-post dengan kelompok kontrol)
5. Outcome :
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan dari penelitian
ini adalah terdapat pengaruh latihan Range Of Motion (ROM) ekstremitas bawah
terhadap penyembuhan ulkus kaki diabetik pada pasien diabetes melitus tipe 2 di
Ruang Rawat Inap Bedah Dewasa Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Ciamis
(Hasil penelitian terdapat pengaruh ROM ekstremitas bawah terhadap perbaikan
ulkus kaki diabetik (p=0,000;r= 0,562) dan nilai ABI (p=0,000;r=0,837).
D. Hasil Aplikasi Dan Pembahasan
Aplikasi latihan Range Of Motion (ROM) ekstremitas bawah terhadap penyembuhan
ulkus kaki diabetik pada pasien diabetes melitus pada Ny. W di ruang Dahlia cukup
membantu dalam proses perbaikan luka ulkus diabetes melitus. Tindakan keperawatan
yang saya lakukan pada Ny. W ini berhasil dengan melakukan latihan secara teratur
sehingga Ny.. W bisa mempraktikan sendiri latihan ROM Ankle.

Anda mungkin juga menyukai