Anda di halaman 1dari 5

A.

PERSIAPAN DAN MITIGASI BENCANA

Persiapan bencana merupakan satu set doktrin untuk menyiapkan masyarakat untuk menghadapi
bencana alam atau buatan-manusia. Pertolongan bencana adalah sub-himpunan dari doktrin ini yang
berpusat pada usaha pertolongan. Hal ini biasanya adalah kebijakan pemerintah diambil dari
pertahanan sipil untuk menyiapkan masyarakat sipil persiapan sebelum bencana terjadi.

Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui
pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana
(Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana). Mitigasi
didefinisikan sebagai upaya yang ditujukan untuk mengurangi dampak dari bencana, Mitigasi adalah
serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun
penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana

Mitigasi bencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf c dilakukan untuk mengurangi risiko dan
dampak yang diakibatkan oleh bencana terhadap masyarakat yang berada pada kawasan rawan
bencana (PP No 21 Tahun 2008 Pasal 20 ayat (1)) baik bencana alam, bencana ulah manusia maupun
gabungan dari keduanya dalam suatu negara atau masyarakat. Dalam konteks bencana, dekenal dua
macam yaitu (1) bencana alam yang merupakan serangkaian peristiwa bencana yang disebabkan oleh
faktor alam, yaitu berupa gempa, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan tanah
longsor, dll. (2) bencana sosial merupakan suatu bencana yang diakibatkan oleh manusia, seperti konflik
social, penyakit masyarakat dan teror. Mitigasi bencana merupakan langkah yang sangat perlu dilakukan
sebagai suatu titik tolak utama dari manajemen bencana. Ada empat hal penting dalam mitigasi
bencana, yaitu:

a) Tersedia informasi dan peta kawasan rawan bencana untuk tiap jenis bencana.

b) Sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana,
karena bermukim di daerah rawan bencana.

c) Mengetahui apa yang perlu dilakukan dan dihindari, serta mengetahui cara penyelamatan diri jika
bencana timbul, dan
d) Pengaturan dan penataan kawasan rawan bencana untuk mengurangi ancaman bencana.

Tujuan utama (ultimate goal) dari Mitigasi Bencana adalah sebagai berikut:

a) Mengurangi risiko/dampak yang ditimbulkan oleh bencana khususnya bagi penduduk, seperti korban
jiwa (kematian), kerugian ekonomi (economy costs) dan kerusakan sumber daya alam.

b) Sebagai landasan (pedoman) untuk perencanaan pembangunan.

c) Meningkatkan pengetahuan masyarakat (public awareness) dalam menghadapi serta mengurangi


dampak/risiko bencana, sehingga masyarakat dapat hidup dan bekerja dengan aman.

B. APLIKASI PENKES MITIGASI BENCANA

Pendididikan kesehatan tentang kesiapsiagaan, mampu mempersiapkan masyarakat untuk


mengantisipasi masalah kesehatan yang mungkin terjadi.

Situasi bencana membuat kelompok rentan seperti ibu hamil, bayi, anak-anak dan lanjut usia mudah
terserang penyakit dan malnutrisi. Akses terhadap pelayanan kesehatan dan pangan menjadi semakin
berkurang. Air bersih sangat langka akibat terbatasnya persediaan dan banyaknya jumlah orang yang
membutuhkan. Sanitasi menjadi sangat buruk, anak-anak tidak terurus karena ketiadaan sarana
pendidikan. Dalam keadaan yang seperti ini risiko dan penularan penyakit meningkat.

Sehubungan dengan kondisi tersebut maka perlu dilakukan promosi kesehatan agar:

Kesehatan dapat terjaga


mengupayakan agar lingkungan tetap sehat

memanfaatkan pelayanan kesehatan yangada

Anak dapat terlindungi dari kekerasan

Mengurangi stres

Kegiatan promosi kesehtan yang dilakukan:

1. Kajian dan analisis data

2. Perencanaan

3. Implementasi kegiatan

C. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Untuk mencegah dan mengatasi bencana, tidak

mungkin dilakukan sendiri oleh pemerintah.

Diperlukan partispasi masyarakat, tidak saja fikiran,

tetapi tenaga dan dana. Dapat dikatakan kunci

sukses dalam mencegah dan menangani bencana

sangat ditentukan besar kecilnya partisipasi

masyarakat. Semakin besar partisipasi masyarakat,

akan semakin besar tingkat kesuksesan dalam

mencegah dan mengangani bencana yang dialami

masyarakat.

D. PENDIDIKAN DAN KESIAPSIAGAAN


Pendidikan siaga bencana ialah sarana mendidik masyarakat siap, tanggap, dan cekatan saat bencana
datang. Masyarakat tidak lagi kaget atau sekadar histeris saat melihat gempa merobohkan seluruh
bangunan hingga rata dengan tanah. Masyarakat pun tidak sekadar menganggap wilayahnya aman dari
bencana. Kesiapsiagaan menghadapi bencana melalui rekayasa sosial, terutama dalam sistem
pendidikan menjadi hal utama dalam pendidikan siaga bencana.

Pendidikan kesiapsiagaan bencana adalah salah satu pendekatan untuk meningkatkan kesiapan tenaga
kesehatan dan sektor public. Studi berikut bertujuan untuk menggambarkan satu pendekatan
meningkatkan kesiapsiagaan bencana bagi perawat dan tenaga kesehatan lainnya melalui studi
akademik di luar negeri.

E. Clinical Based Evidence atau Evidence Based Practice (EBP) Keperawatan Bencana

Clinical Based Evidence atau Evidence Based Practice (EBP)

adalah tindakan yang teliti dan bertanggung jawab dengan menggunakan

bukti (berbasis bukti) yang berhubungan dengan keahlian klinis dan nilai-

nilai pasien untuk menuntun pengambilan keputusan dalam proses

perawatan.

pengelolaan bencana sebagai suatu ilmu pengetahuan terapan

(aplikatif) yang mencari, dengan observasi sistematis dan analisis bencana

untuk meningkatkan tindakan-tindakan (measures) terkait dengan

preventif (pencegahan), mitigasi (pengurangan), persiapan, respon darurat

dan pemulihan. Sehingga menurutnya, tujuan dari Manajemen Bencana

tersebut diantaranya, yaitu mengurangi atau menghindari kerugian secara

fisik, ekonomi maupun jiwa yang dialami oleh perorangan, masyarakat

negara, mengurangi penderitaan korban bencana, mempercepat pemulihan,


dan memberikan perlindungan kepada pengungsi atau masyarakat yang

kehilangan tempat ketika kehidupannya terancana.

Setelah kami membahas tentang evidence based practice dalam

keperawatan bencana, ada baiknya kita sebagai pembaca untuk lebih

banyak lagi mecari referensi tentang penanggulangan bencana agar

meningkat nya pelayanan dan keahlian dalam manajemen bencana

Anda mungkin juga menyukai