STATUS ASMATIKUS
Oleh :
Fildza Lovelia Pribadi
BAB 1
LAPORAN KASUS STATUS ASMATIKUS
I. Identitas Pasien
Umur : 59 tahun
Agama : Islam
Alamat : Mojosari
Suku : Jawa
II. Anamnesa
a. Keluhan Utama
Sesak
Sesak disertai batuk, ada dahak tapi sulit keluar, mual (-), muntah (-),
Hipertensi (-), Diabetes Melitus (-), Asma (+) sejak 16 tahun yang lalu.
A. Status Generalize
Keadaan umum : lemah
GCS : 456
A/I/C/D :-/-/-/-
Vital Sign
Suhu :36,50C
B. Status Regional
Kepala
Thoraks
- Pulmo: Bising napas dasar vesikuler +/+, Ronki -/-, Wheezing +/+
Abdomen
Ekstremitas
- Hematokrit : 26,3%
- PPOK
VII. Penatalaksanaan :
- Infus RL 14 tpm
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Asmatika
asma, mengi, ampek, sasak angok, dan berbagai istilah lokal lainnya. Asma
jalan nafas). (Polaski, 1996). Asmatika adalah gangguan pada jalan nafas
nafas. Dari definisi di atas, maka dapat diambil poin penting mengenai asma,
yaitu :
asma yang berat atau bertambah berat yang bersifat refrakter sementara
perbaikan atau perbaikan yang sifatnya hanya singkat, dengan pengamatan 1-2
jam. (Medlinux,2008)
2. Klasifikasi Asma
Asma dibagi atas dua kategori, yaitu ekstrinsik atau alergi yang
disebabkan oleh alergi seperti debu, binatang, makanan, asap (rokok) dan obat-
dengan alergi dan riwayat alergi rhinitis, sedangkan non alergi tidak
fisik, emosi dan lingkungan dengan polusi dapat menyebabkan atau sebagai
pencetus terjadinya serangan asma. Jika serangan non alergi asma menjadi
lebih berat dan sering dapat menjadi bronkhitis kronik dan emfisema, selain
alergi juga dapat terjadi asma campuran yaitu alergi dan non alergi.
lambat laun dapat memburuk yang diawali dengan rasa cemas, gelisah
3. Etiologi
disebabkan oleh :
Faktor Ekstrinsik
adanya IgE yang bereaksi terhadap antigen yang terdapat di udara (antigen-
Faktor Intrinsik
Infeksi :
virus (RSV)
Cuaca :
- Perubahan tekanan udara, suhu udara, angin dan kelembaban dihubungkan
dengan percepatan iritan bahan kimia, minyak wangi, asap rokok, polutan
udara
Emosional :
4. Patofisiologi
Proses perjalanan penyakit asma dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu alergi dan
otot polos, meningkatnya sekret abnormal mukus pada bronkiolus dan adanya
kontraksi pada trakea serta meningkatnya produksi mukus jalan nafas, sehingga
terjadi penyempitan pada jalan nafas dan penumpukan udara di terminal oleh
Tiga kategori asma alergi (asma ekstrinsik) ditemukan pada klien dewasa
yaitu yang disebabkan alergi tertentu, selain itu terdapat pula adanya riwayat
penyakit atopik seperti eksim, dermatitis, demam tinggi dan klien dengan
riwayat asma. Sebaliknya pada klien dengan asma intrinsik (idiopatik) sering
seperti flu, latihan fisik,dan emosi (stress) dapat memacu serangan asma.
5. Manifestasi Klinik
Manifestasi klinik pada pasien asma adalah batuk, dyspnoe, dan wheezing.
Pada sebagian penderita disertai dengan rasa nyeri dada, pada penderita yang
dengan keras.
1) Tingkat I :
a. Secara klinis normal tanpa kelainan pemeriksaan fisik dan fungsi paru.
b. Timbul bila ada faktor pencetus baik didapat alamiah maupun dengan
2) Tingkat II :
3) Tingkat III :
a. Tanpa keluhan.
nafas.
c. Penderita sudah sembuh dan bila obat tidak diteruskan mudah diserang
kembali.
4) Tingkat IV :
a. Klien mengeluh batuk, sesak nafas dan nafas berbunyi wheezing.
nafas.
5) Tingkat V :
reversibel. Pada asma yang berat dapat timbul gejala seperti : Kontraksi
letih, takikardi.
6. Pemeriksaan Penunjang :
a. Spirometri :
b. Tes provokasi :
dalam tubuh.
g. Pemeriksaan sputum.
7. Komplikasi
8. Terapi/Pengobatan
1. Pengobatan Simptomatik
injeksi subcutan. Dosis bayi dan anak : 0,01 cc/kg BB, dosis maksimal
0,25 cc. Bila belum ada perbaikan, bisa diulangi sampai 3 X tiap15-30
menit.
Efedrin. Obat ini tersedia di Puskesmas berupa tablet 25 mg. Aktif dan
mg/kg BB (Medlinux,2008)
pelan. Dapat diulang 6-8 jam kemudian , bila tidak ada perbaikan.
- Kortikosteroid.
dalam dosis besar baik oral maupun parenteral, tanpa perlu tapering off.
- Ekspektoran.
di Puskesmas adalah Obat Batuk Hitam (OBH), Obat Batuk Putih (OBP),
- Antibiotik
meninggi. (Medlinux,2008)
2. Pengobatan Profilaksis
b. Disodium Cromolyn.
c. Ketotifen.
d. Tranilast. (Medlinux,2008)
diagnosa yang tepat dengan tindakan yang benar, cepat dan akurat akan
Dexametason 5 mg IV.
PENUTUP
asmatikus adalah keadaan darurat medik paru berupa serangan asma yang berat
atau bertambah berat yang bersifat refrakter sementara terhadap pengobatan yang
lazim diberikan. Refrakter adalah tidak adanya perbaikan atau perbaikan yang
penyakit jalan nafas obstruktif intermiten, reversibel dimana trakea dan bronkhi
Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa asma adalah suatu penyakit