Anda di halaman 1dari 4

Cara Menghitung Volume Galian dan

Timbunan Jalan Untuk Opname Pekerjaan


Saturday, April 13, 2019  Add Comment

Cara Menghitung Volume Galian dan Timbunan Jalan Dengan Excel- Proyek jalan
merupakan pekerjaan yang mengandung beberapa item pekerjaan mayor dan minor.
Semua item pekerjaan tersebut tercantum dalam kontrak dan BOQ. Beberapa contoh
item pekerjaan mayor pada proyek jalan nasional adalah pekerjaan aspal, pekerjaan
agregat, pekerjaan galian dan timbunan. Pada artikel ini akan dibahas mengenai
perhitungan volume galian dan timbunan untuk opname pekerjaan. Opname adalah
perhitungan volume dan biaya yang sudah dikerjakan di lapangan. Tujuan dari opname
lapangan adalah mengetahui realisasi volume terpasang untuk dijadikan tagihan ke
owner proyek. 

Cara menghitung volume galian dan timbunan pada setiap proyek memiliki metode
yang berbeda- beda. Metode perhitungan sangat tergantung dari kontrak terhadap
owner. Apabila owner menghendaki menggunakan sistem point cloud dan surface
maka bisa digunakan beberapa alat yang canggih seperti Laser Scanner. Apabila
owner menghendaki metode perhitungan yang konvensional bisa menggunakan alat
ukur Total Station, Theodolit, dan Waterpass. Khusus untuk proyek jalan dengan owner
Bina Marga masih menggunakan metode konvensional. Oleh karena itu kita akan
membahas metode pengukuran dan back up perhitungan volume galian dan timbunan
tanah. 

Langkah- langkah pengukuran galian dan timbunan tanah sebagai berikut. 


1. Sebelum mulai pekerjaan galian atau timbunan pada tanah eksisting perlu di
clearing terlebih dahulu. 
2. Setelah diclearing, dilakukan pengukuran MC-0 (Mutual Check 0%). Pengukuran
dilakukan dengan cara cross tiap 25 m atau sesuai kesepakatan. 
3. Dilakukan pekerjaan galian atau timbunan tanah sesuai dengan design 
4. Ketika waktu opname pekerjaan, dilakukan pengukuran cross kembali di tempat
yang sama. Maka didapat hasil pengukuran yang akan dijadikan acuan untuk
menghitung volume galian dan timbunan tanah. 
Hasil pengukuran cross ini berupa nilai x dan y di tiap titik pengambilan data. Dalam 1
Cross terdiri dari beberapa titik pengukuran tergantung dari design galian. Berikut
contoh hasil rencana galian tebing pada proyek jalan. 

Daerah yang diarsir merupakan rencana galian tanah. Sehingga data yang kita
butuhkan untuk menghitung volume adalah data x,y pada sisi kanan dan kiri badan
jalan. X merupakan jarak dari center line jalan ke titik galian. Sedangkan Y adalah beda
tinggi dari centerline jalan ke titik galian.  Berikut contoh hasil pengukuran cross dari
gambar di atas

Galian Sisi Kiri       


          at point  X=  -3.1116  Y= 102.7074  Z=   0.0000
          at point  X=  -3.3162  Y= 102.5028  Z=   0.0000
          at point  X=  -5.7749  Y= 102.3799  Z=   0.0000
          at point  X=  -8.1289  Y= 102.3799  Z=   0.0000
          at point  X=  -8.5900  Y= 102.4300  Z=   0.0000
          at point  X= -10.2000  Y= 104.9600  Z=   0.0000
          at point  X= -11.0000  Y= 105.0910  Z=   0.0000
          at point  X= -11.8000  Y= 106.7910  Z=   0.0000
          at point  X= -11.1319  Y= 106.7954  Z=   0.0000
          at point  X=  -8.6359  Y= 105.9948  Z=   0.0000
          at point  X=  -7.6021  Y= 104.4644  Z=   0.0000
          at point  X=  -6.1000  Y= 102.5590  Z=   0.0000
          at point  X=  -3.1116  Y= 102.7074  Z=   0.0000
          at point  X=  -3.3162  Y= 102.5028  Z=   0.0000
      
Galian Sisi Kanan
          at point  X=   5.7175  Y= 102.4373  Z=   0.0000
          at point  X=   6.1000  Y= 103.1060  Z=   0.0000
          at point  X=   7.6000  Y= 103.0860  Z=   0.0000
          at point  X=   8.9799  Y= 103.0676  Z=   0.0000
          at point  X=  10.0000  Y= 103.0420  Z=   0.0000
          at point  X=   9.3000  Y= 102.3490  Z=   0.0000
          at point  X=   7.7938  Y= 102.4176  Z=   0.0000

Tiap proyek mempunyai format data xy yang berbeda-beda. Ada yang


menggunakan koordinat global, koordinat lokal ataupun Jarak dan Beda tinggi. Pada Data
pengukuran di atas untuk X menggunakan jarak dari centerline, sedangkan y
menggunakan elevasi lokal. 

Untuk mengecek kebenaran data koordinat di atas apakah sesuai dengan bentuk galian
tanahnya, bisa diplotkan ke grafik di Excel seperti gambar berikut. 

Jika data x,y setelah diplot sudah sama berarti koordinat itu benar. Selanjutnya
sekarang kita harus menghitung volume galian tanah terlebih dahulu. Untuk menghitung
volume diperlukanLuas Area Galian dan Panjang Galian. Untuk menghitung luas kita harus
menggunakan rumus koordinat. Rumusnya adalah sebagai berikut. 
Saya akan memberikan contoh perhitungan untuk luas galian sebelah kana jalan
dengan koordinat di atas. 

Luas  = (5.72 x 103.11 - 6.10 x 102.44) + (6.10 x 103.09 - 7.60 x 103.11) +


(7.60x103.07-8.98 x 103.09) + (8.98x103.04 - 10.00 x103.07) + (10.00 x 102.35 -9.30 x
103.04) + (9.30 x 102.42-7.79 x 102.35) + (7.79 x 102.44 - 5.72 x 102.42) = - 5,099 

Luas = -5,099/2 = 2,55 

Maka luas galian tanah di sta 22+275 adalah 2,55 m2


Misal luas di sta 22+300 adalah 3,56 m2 maka volume galian tanah dari Sta 22+275 s/d
22+300 adalah 
Volume = (2,55 + 3,56)/2 x 25 m = 76,38 m3

Mudah bukan cara menghitung volumenya? Anda tidak perlu khawatir akan menghitung
dengan kalkulator karena kita sudah menyediakan format perhitungan excel gratis
tinggal download link di bawah. 
Untuk menghitung volume timbunan tanah juga metodenya sama. Intinya harus
diketahui terlebih dahulu berapa koordinat sebelum digali dan setelah digali. 

Demikian artikel tentang Cara Menghitung Volume Galian dan Timbunan Jalan Untuk
Opname Pekerjaan. Semoga bermanfaat 

Anda mungkin juga menyukai