Anda di halaman 1dari 13

DASAR-DASAR KULTUR JARINGAN TANAMAN

DAN BEBERAPA ASPEK PEMANFAATANNYA

Dr. Mayta Novaliza Isda, MSi


TEKNIK KULTUR JARINGAN

Kultur jaringan adalah pengisolasian suatu potongan tanaman dari lingkungan


alaminya ke lingkungan buatan (artifical) secara steril (aseptik) dengan kondisi
terkontrol, dimana potongan jaringan itu mampu untuk mengalami perbesaran,
pertambahan plasma dan pembelahan sel.

Kultur jaringan membudidayakan tanaman, biji, embrio, meristem,


jaringan, sel, protoplas pada media tumbuh yg steril utk menghasilkan
individu tanaman atau produk tertentu.

Jaringan : Potongan jaringan yang bersifat meristematis (aktif tumbuh)


Ujung batang Kemampuan tumbuh dan berkembang
Tunas batang menjadi organ/tanaman utuh yang
Daun memiliki sifat/karakter identik dengan
induknya
TEKNIK KULTUR JARINGAN

Steril : Bebas hama dan penyakit

Kutu-kutu kecil Bakteri


Kecoak Fungi
Semut kecil
Lalat
Nyamuk ● Terbawa bersamaan dgn jaringan yang
dikulturkan
● Dari udara
● Pekerja – Lalu lintas orang pekerja
● Sanitasi tempat bekerja/toilet
STERILISASI

Kimiawi
Fisis Senyawa desinfektan teknis
Suhu tinggi Chloroks –Bayclean
☻ Keadaan kering Mis oven Alkohol 70-80%
☻ Digunakan untuk setrilisasi alat Digunakan untuk setrilisasi
(Alat tanam, Petri dish dll) jaringan yang digunakan
Sterilisasi ruang kerja
Cahaya Sterilisasi basah
► Ultra Violet Suhu tinggi bertekanan – 120oC 1 lbs Mis autoklaf
● Laminar Air Flow Medium agar tidak rusak
● Sterilisasi ruang Alat-alat gelas (Petri Dish, tabung reaksi dll)
kerja Akuades

Filter
► Laminar Air Flow
► Bahan kimia thermostabil Mis
zat pengatur tumbuh
Table 1. Beberapa elemen yang penting untuk nutrisi tanaman dan fungsi
fisiologisnya. Elemen ini disuplai dalam kultur medium untuk
mensuport pertumbuhan yang baik dalam kultur in vitro.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Element Fungsinya
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nitrogen Komponen protein, asam nukleat dan beberapa koenzim
Element yang dibutuhkan dalam jumlah banyak
Potassium Pengatur potensial osmotik, prinsipal kation inorganik
Calcium Sintesis dinding sel, berfungsi dalam membrane dan sinyal sel
Magnesium kofaktor enzim, komponen klorofil
Phosphorus komponen asam nukleat, transfer energi, komponen
intermediate untuk pernafasan dan fotosintesis
Sulphur komponen dari beberapa asam amino (metionin, sistein)
dan untuk beberapa kofaktor
Chlorine Dibutuhkan untuk fotosintesis
Iron Elektron transfer sebagai komponen sitokrom
Manganese Enzim Kofaktor
Cobalt Komponen dari beberapa vitamin
Copper Enzim kofaktor, reaksi transfer-elektron
Zinc Ezim kofaktor, biosintesis klorofil
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Beberapa peubah lingkungan mikro
dan makro yang berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan
perkembangan dalam kondisi in vitro
(Kozai et al., 1992).
Kultur in vitro mempunyai ciri-ciri antara lain
1. Skala mikro (tempat)
2. Lingkungan optimal : media, suhu,
cahaya,kelembaban
3. Bebas hama dan penyakit
4. Tidak selalu mengikuti pola pertumbuhan tanaman
yang umum
5. Dengan kemampuan menumbuhkan protoplas atau
sel menyebabkan banyak hal dapat dilakukan yg
tadinya tdk mungkin
6. Rekayasa genetika sangat tergantung dari kultur
jaringan
Manfaat Kultur Jaringan
1.Bibit (hasil) yang didapat berjumlah banyak, seragam
dan dalam waktu yang singkat.
(dari satu mata tunas yang sudah respon dalam 1
tahun dapat dihasilkan minimal 10.000 plantet/bibit).
Teknik kultur jaringan tanaman ini diharapkan juga
memperoleh tanaman baru yang bersifat unggul.
Lanjutan...................
2. Kultur jaringan juga dapat mengatasi
permasalahan yang sulit diperbanyak secara
generatif dan pengadaan bibit tidak tergantung
musim
Lanjutan...................
3.Sifat identik dengan induk dan dapat diperoleh
sifat-sifat yang dikehendaki
4.Metabolit sekunder tanaman segera didapat
tanpa perlu menunggu tanaman dewasa
Lanjutan...................
5. Tidak membutuhkan ruang yang luas
6. Bibit yang dihasilkan bebas penyakit (menggunakan organ
tertentu)
7. Biaya pengangkutan bibit relatif lebih murah dan mudah
8. Dalam proses pembibitan bebas dari gangguan hama, penyakit
dan lingkungan lainnya
9. Dapat diperoleh sifat-sifat yang dikehendaki
Lanjutan...................
10. Usaha yang paling tepat untuk melestarikan tanaman yang terancam
punah. Dengan usaha kultur jaringan ini, populasi dari tanaman tersebut
akan terselamatkan, bahkan dapat bertambah, sekaligus sifat-sifat yang
dimiliki oleh tanaman tersebut tetap terjamin.

11. Pelestarian plasma nutfah tanaman juga dapat dilakukan dengan teknik kultur
jaringan dengan penyimpanan untuk jangka panjang dengan penggunaan nitrogen
cair pada temperatur –196oC. Ada juga penyimpanan sementara, yaitu pada
temperatur antara 0oC sampai –9oC.
12. Melalui perbanyakan vegetatif dengan kultur jaringan ternyata juga berpengaruh
terhadap devisa negara. Misalnya, dengan terlaksananya ekspor tanaman anggrek
ke negara lain, maka akan menaikkan devisan negara dibidang pertanian
Kerugian
1. Bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap
hama penyakit dan udara luar
2. Bagi orang tertentu, cara kultur jaringan dinilai
mahal dan sulit.
3. Membutuhkan modal investasi awal yang tinggi
untuk bangunan (laboratorium khusus),
peralatan dan perlengkapan.
4. Diperlukan persiapan SDM yang handal untuk
mengerjakan perbanyakan kultur jaringan agar
dapat memperoleh hasil yg memuaskan
5. Produk kultur jaringan pd akarnya kurang kokoh

Anda mungkin juga menyukai