OLEH
SARTIKA
NIM : 1503111258
KELOMPOK : 4
NAMA ASISTEN : GUSTIA ANGGRAINI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU 2018
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kultur jaringan ini adalah :
1. Mengetahui cara sterilisasi alat menggunakan autoclave.
2. Mengetahui cara pembuatan media MS yang baik dan benar.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah memberikan informasi kepada
khalayak umum mengenai cara sterilisasi alat menggunakan autoclave dan cara
pembuatan media MS yang baik dan benar.
III. METODE
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
3.1.1.1 Sterilisasi Alat
Alat yang digunakan untuk sterilisasi adalah botol, plastik bening, autoklaf,
kompor gas.
3.1.1.2 Pembuatan media
Alat yang digunakan untuk pembuatan media adalah botol kultur, gelas beker,
autoklaf, spatula, timbangan analitik, aluminium foil, pipet, botol semprot, kertas
lakmus, hot plate, stirer, pipet volume, kertas label, panci dan gelas ukur.
3.1.2 Bahan
3.1.1 Sterilisasi Alat
Bahan yang digunakan untuk sterilisasi alat adalah air.
3.1.2 Pembuatan Media
Bahan yang digunakan untuk pembuatan media adalah gula 30 gr, MS 4,43
gr, agar 7 gr, air 500 ml, ZPT(BAP dan GA dengan konsentrasi 1 BAP + 1 mg/L
GA, 3 BAP + 3 mg/L GA, 4,5 BAP + 3 mg/L GA).
3.2 Cara Kerja
3.2.1 Sterilisasi Alat
1. Botol kultur di autoklaf pada suhu 121˚C tekanan 15 psi kurang lebih selama 1
jam.
2. Botol kultur direndam dengan menggunakan detergen dan bayclean selama satu
malam.
3. Botol selanjutnya dicuci bersih menggunakan sunlight.
4. Botol kultur yang telah bersih dimasukkan kedalam plastik bening dan diikat
dengan karet.
5. Botol kultur diautoklaf kembali pada suhu 121˚C tekanan 15 psi kurang lebih
selama 1 jam.
6. Botol kultur disusun rapi diruang penyimpanan dan apabila ingin digunakan
diautoklaf kembali.
3.2.2 Pembuatan Media
1. Alat yang digunakan untuk pembuatan media dibersihkan dan disterilisasi
menggunakan alkohol sebelum digunakan.
2. Tempat pembuatan media disemprot alkohol dan dilap bersih menggunakan
kain.
3. Gula, bubuk MS, dan agar ditimbang dengan timbangan analitik dengan berat
masing-masing gula sebanyak 30 gr, MS sebanyak 4,43 gr dan agar sebanyak 7
gr.
4. Setelah ditimbang, masing – masing bahan ditutup dengan aluminium foil.
5. Air diukur sebanyak 500 ml.
6. Gula dilarutkan kedalam gelas beker yang berisi air.
7. Selanjutnya dimasukkan MS dan dilarutkan.
8. Setelah itu ditambahkan agar yang telah ditimbang sebanyak 7 gr.
9. Setelah semua bahan larut, dilakukan pengecekkan pH apabila pHnya asam
diberi NaOH dan apabila basa diberi HCL. Kemudian larutan tersebut
dimasukkan kedalam panci yang sebelumnya panci tersebut disterilisasi terlebih
dahulu dan dipanaskan menggunakan hot plate sampai mendidih.
10. Setelah mendidih larutan media tersebut dibagi kedalam 4 botol media,
dengan masing – masing botol diberi perlakuan yang berbeda – beda yaitu, botol
1 sebagai control, botol 2 diberi perlakuan dengan konsentrasi 1 BAP + 1 mg/L
GA, botol 3 diberi perlakuan dengan konsentrasi 3 BAP + 3 mg/L GA, dan botol
4 diberi perlakuan dengan konsentrasi 5 BAP + 3 mg/L GA.
11. Selanjutnya masing – masing media di dalam botol dipanaskan sampai
mendidih dan setiap botol media yang telah diberi perlakuan yang berbeda dan
telah dipanaskan dibagi kedalam 6 botol media lagi dengan volume yang sama.
12. Masing – masing botol yang telah diisi rata ditutup dengan menggunakan
aluminium foil dan selanjutnya dilapisi dengan plastik bening dan diikat
menggunakan karet dengan kuat.
13. Semua botol yang telah berisi media disterilisasi dengan autoklaf dan setelah
selesai disterilisasi botol yang berisi media disimpan diruangan inkubasi yang
ruangannya dingin dan steril.
14. Media diamati setiap hari.
4.1 Hasil
4.1.1 Sterilisasi Alat
NO Hasil Keterangan
.
Botol kultur yang
1. sudah di sterilisasi
diletakkan di ruang
penyimpanan.
2.
Botol kultur yang
telah di sterilisasi
3. Bayclin untuk
sterilisasi
4. Ember untuk tempat
perendaman botol
kultur sebelum
dicuci.
5. Detergen untuk
merendam botol
kultur ketika
pencucian botol.
6. Cairan pencuci
piring yang
digunakan untuk
mencuci botol
setelah direndam
dengan detergen dan
bayclin
7. Spons untuk
mencuci botol
8. Plastik bening
sebagai tempat botol
kultur saat sterilisasi
V. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam praktikum kultur jaringan ini adalah :
1. Sterilisasi alat dilakukan menggunakan autoklaf pada suhu 121˚C dan tekanan
uap 15 psi ± selama 1 jam.
2. Media yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah media Murashige dan
Skoog (MS).
3. Sterilisasi media dilakukan menggunakan autoklaf pada suhu 121˚C dan
tekanan uap 15 psi ± selama 30 menit.
4. Pembuatan media harus memerhatikan pH yang terkandung dalam media,
karena pH berpengaruh kepada sifat media.
DAFTAR PUSTAKA