Anda di halaman 1dari 32

KULTUR KALUS

Dr. Mayta Novaliza Isda, MSi


Tipe kultur berdasarkan eksplan
Embryo culture Seed culture Meristem culture

Cell culture Plant tissue culture Protoplast culture

Organ culture
Bud culture
Callus culture
Callus formation
1. Meristems

2. Leaf sections

3. Bulb sections
De-differentiation Re-differentiation
Explants Callus
4. Embryos

5. Anthers

6. Nucellus Protoplasts

Development
Suspension cells

Organs

(leaves, roots, shoots, flowers,...)


Pengertian :
• Salah satu KJT yang sering digunakan adalah kutur kalus.
• Kalus adalah suatu kumpulan sel amorphous yang terjadi
dari sel-sel jaringan yang membelah diri secara terus
menerus.
• Pertumbuhan aktif massa sel yg belum & terdiferensiasi
dan tidak terorganisir yg berkembang dari jaringan luka
atau kultur jaringan yg ditanam pada media dengan
tambahan zat pengatur tumbuh
Pengertian :
• Kalus dapat diperoleh dari bagian tanaman
berupa akar, batang dan daun.
• Dalam kultur in-vitro, kalus dapat dihasilkan dari
potongan organ steril di dalam medium yang
mengandung ZPT auxin dan (+ sitokinin).
Syarat kultur Kalus :
 Tujuan kultur kalus adalah untuk memperoleh
kalus dari eksplan yang diisolasi dan
ditumbuhkan dalam lingkungan yang terkendali.
 Media yang digunakan dapat menggunakan
media padat atau cair.
 Kultur kalus mensyaratkan eksplan yang
ditanam harus diberi pelukaan
 Lingkungan diatur dengan ketersediaan
oksigen tinggi, ketersediaan hara dan cahaya
yang cukup
Tujuan
• Memperoleh kalus dari eksplan yang diisolasi dan
ditumbuh’ dlm lingkungan terkendali  diharapkan
mampu memperbanyak diri secara terus-menerus
• Menjamin kesinambungan kerja kultur
• Meningkatkan jumlah kalus  untuk produksi/
perbanyakan
• Sarana bank plasma nutfah yang efisien
• Dapat digunakan utk tujuan produksi metabolit
sekunder
Manfaat kultur kalus
• Kultur kalus dapat dilakukan pada media padat maupun cair.
Pada media cair embrio berkembang sebagai individu terpisah,
sehingga penanganan kultur relatif mudah, jadi keuntungannya
dapat untuk produksi massal.

• Potensi terbesar penggunaan kultur kalus adalah dimana sel-


sel kalus dapat dipisahkan dan diinduksi untuk berdiferensiasi
menjadi embrio somatik.

• 1 milimeter kalus berisi ribuan sel, masing-masing memiliki


kemampuan untuk membentuk embrio, sehingga kecepatan
multiplikasi sangat tinggi.
Pembentukan kalus dari jaringan
tanaman tergantung dari :
 Umur fisiologi dari jaringan waktu diisolasi
 Musim pada waktu bahan tanaman diisolasi
 Jenis tanaman
 Bagian tanaman yang dipakai untuk eksplan
 Jenis tanaman yang menghasilkan kalus : dikotil
berdaun lebar, monokotil gymnospermae,
pakis, dan moss
INDUKSI KALUS
• Kalus dapat diinduksi dengan pemberiat ZPT
auksin dan sitokinin, namun kebutuhannya
berbeda-beda tergantung jaringan tanaman

• Kalus dapat diinisiasi dari hampir semua bagian


tanaman, tetapi dari organ yang berbeda
kecepatan pembelahan selnya berbeda pula

• Bagian tanaman yang mudah dediferensiasi dan


menghasilkan kalus : embrio muda, hipokotil,
kotiledon, dan batang muda
Contoh
Proses Kultur Kalus
Callus formation
Stimuli :

In vivo : wound, microorganisms, insect feeding

In vitro : Phytohormones
1. Auxin
2. Cytokinin
3. Auxin and cytokinin
4. Complex natural extracts
Callus formation

Stimuli : In vitro : Phytohormones


1. Auxin
2. Cytokinin
3. Auxin and cytokinin
4. Complex natural extracts
# Auxins : 0.01 - 10 mg / L # Cytokinins : 0.01 - 10 mg / L
Activity
IAA Thiadiazuron (TDZ)
IBA BA (BAP)
NAA Kinetin
2,4 - D 2 - ip
2,4,6 - T Zeatin
Dicamba
Picloram
Callus formation

Stimuli : In vitro : Phytohormones


1. Auxin
Callus formation

Stimuli : In vitro : Phytohormones


1. Auxin
2. Cytokinin
3. Auxin and cytokinin
4. Complex natural extracts
Callus formation

Stimuli : In vitro : Phytohormones


1. Auxin
2. Cytokinin
3. Auxin and cytokinin
4. Complex natural extracts

Coconut endosperm ( milk / water )


Yeast extract
Berdasarkan kebutuhan ZPT untuk membentuk
kalus, jaringan tanaman digolongkan dlm 4 grup :

a. Jaringan tan. yg membutuhkan hanya auksin selain


gula & garam mineral utk dpt membentuk kalus.
Cth: umbi artichoke
b. Jaringan yg memerlukan auksin & sitokinin selain
gula dan garam mineral spt: empulur tembakau.
c. Jaringan yg tidak perlu auksin dan sitokinin, hanya
gula dan garam mineral spt: jaringan kambium.
d. Jaringan yg membutuhkan hanya sitokinin, gula,
dan garam-garam mineral seperti parenkhima
xylem dari akar turnip.
Tekstur kalus

1. Keras dan kompak  kalus mengalami pembentukan


lignifikasi
2. Remah (friable)  kalus yang tumbuh terpisah-pisah
mjd fragmen-fragmen yg kecil

Remah Kompak
Callus Type:
Compact callus
Friable callus
Warna kalus

Warna kalus dapat bermacam-macam  warna coklat,


kekuning-kuningan, putih, hijau, kuning kejingga-
jingaan (karena adanya pigmen antosianin ini terdapat
pada kalus kortek umbi wortel).
Kalus
•Kelihatan uniform
•Tidak stabil secara genetik

variasi
organogenesis
kalus embriogenesis
Eksplan

Sel suspensi

Protoplast regenerasi
Organogenesis
Produksi tunas atau akar dari kalus
Diinduksi melalui perubahan komposisi medium kultur

Perubahan auxin dan atau sitokinin


Sitokinin tinggi Induksi tunas

Kadang2 diperlukan transfer


ke medium baru tanpa ZPT
Utk mengurangi konsentrasi auxin dlm kalus
Somatik embriogenesis
Pembentukan embrio dari non gametic cells

Tidak ada segregasi seksual


Membentuk struktur dengan primordia tunas dan akar

Somatik embrio mengalami perkembangan


membentuk plantlet biasanya tanpa memerlukan zat
pengatur tumbuh

Multiplikasi melalui somatik embriogenesis

Kecepatan produksi yang tinggi


Embriogenesis somatik
Contoh Kultur Kalus
Kalus dari tanaman tomat ..........menghasilkan Variasi
somaklonal
Variasi somaklonal seleksi
Tolerance
Misal: able to grow in the
presence of the herbicide
Lolium temulentum

Anda mungkin juga menyukai