DISUSUN
OLEH:
KELOMPOK 2
NAMA NIM
Quita Amelia Budiana 2007611005
Ni Putu Laksmi Narayanti 2007611010
P. Iwan Kurniawan 2007611012
Sang Ayu Nyoman Nirmala Sri Jayanti 2007611020
1
Daftar Isi
DAFTAR ISI
Cover.……………………………………………..…………………………………………. 1
Daftar Isi…………………………………………...………………………………………… 2
Pendahuluan………………………………………………………………………...……….. 3
1. Komponen Lingkungan Makro Perusahaan yang secara Stratejik
Relevan……………………………………………………………………...…………3
Pendahuluan
2
Pengambilan suatu keputusan dalam tingkatan manajer maupun top manajeman
sangat di pengaruhi oleh berbagai faktor. Baik faktor internal maupun eksternal.
Lingkungan eksternal dan lingkungan internal mempunyai peran yang cukup penting
dalam usaha pengambilan keputusan guna mewujudkan visi perusahaan ataupun
organisasi. Interaksi antar lingkungan internal maupun eksterrnal akan sangat
mempengaruhi kemampuan serta strategi-strategi penting bagi para pengambil keputusan.
Oleh Karena itulah perlu adanya pemahaman serta pengetahuan tentang kondisi serta hal-
al apa saja yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan khususnya tentang
lingkungan eksternal yang nantinya akan dibahas pada makalah kami ini.
Pengaruh lingkungan eksternal merupakan hal yang sangat penting dalam suatu
pengambilan keputusan. Pengaruh/tekanan eksternal dapat dibagi menjadi lima kategori:
a. pengaruh ekonomi
b. pengaruh sosial, budaya,demografi, dan lingkungan alam
c. pengaruh politik, pemerintahan, dan hukum
d. pengaruh teknologi
e. pengaruh kompetitif
Kelima kategori tersebut dinilai sebagai komponen yang relevan secara stratejik karena
sangat berpengaruh terhadap setiap perumusan keputusan yang segera akan diambil oleh
perusahaan terkait dengan ke empat hal lainnya, yakni: arah, tujuan, strategi serta model
bisnis perusahaan tersebut. Pengaruh-pengaruh yang secara stratejik relevan datang dari
lingkaran terluar lingkungan eksternal bisa secara kuat dan langsung berpengaruh pada situasi
perusahaan, dan bisa merubah arah serta strategi perusahaan tersebut.
Faktor ekonomi memiliki dampak langsung terhadap potensi daya tarik dari berbagai
strategi. Variabel ekonomi yang sangat berpengaruh dalam perencanaan adalah Gross
Domestic Product/Produk Domestik Bruto, tren nilai mata uang dollar dan tingkat
pengangguran. Tren nilai dolar memiliki efek yang signifikan dan tidak merata pada
perusahaan di industri yang berbeda dan di lokasi yang berbeda.
Sebagai contoh, industri farmasi, pariwisata, hiburan, kendaraan bermotor, dan hasil
hutan mendapatkan keuntungan yang besar ketika dolar jatuh terhadap yen dan euro. Ketika
nilai dolar jatuh, perusahaan pariwisata mendapatkan keuntungan lebih karena warga
Amerika tidak banyak yang bepergian ke luar negeri, sebaliknya, keadaan tersebut akan
menambah jumlah kunjungan dan liburan warga negara asing ke Amerika Serikat. Kerugian
atas lemahnya nilai mata uang dolar bagi perusahaan domestik dan Negara Amerika, antara
lain:
4
8. Meningkatkan pendapatan dan keuntungan perusahaan yang melakukan bisnis di luar
negeri
9. Mendorong ekspansi ekonomi di seluruh dunia
10. Memaksa perusahaan asing untuk menaikkan harga
11. Mengurangi defisit perdagangan
12. Mendorong perusahaan untuk mendunia
13. Mendorong warga negara asing berkunjung ke Amerika
Kenaikan tingkat pengangguran di Amerika telah memicu perlombaan antar negara bagian
untuk menarik bisnis dengan keringanan pajak dan insentif keuangan. Sebagai contoh, New
Jersey telah berjanji mengirim cek $3,000 untuk usaha kecil yang mempekerjakan karyawan
baru. Contoh lain adalah Colorado telah membentuk dana lima juta dolar untuk bank-bank
yang membuka jalur kredit usaha kecil.
Perubahan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan memiliki dampak yang besar
pada hampir semua produk, jasa, pasar, dan pelanggan. Organisasi kecil, besar, pencari laba,
dan nirlaba dalam semua industri sedang terhuyung dan ditantang oleh peluang dan ancaman
yang timbul dari perubahan variabel sosial, budaya, demografi, dan lingkungan.
Tren sosial, budaya, demografi, dan lingkungan hidup membentuk cara orang
Amerika hidup, bekerja, memproduksi dan mengkonsumsi. Hal tersebut menyebabkan
kebutuhan untuk berbagai produk, layanan dan strategi yang berbeda. Sekarang lebih banyak
rumah tangga Amerika yang hidup sendiri atau tinggal bersama orang lain yang tidak
memiliki hubungan daripada rumah tangga yang terdiri dari pasangan yang telah menikah
dan memiliki anak. Rumah tangga Amerika tersebut semakin banyak yang melakukan
pembelian online.
5
2. Jumlah kelompok minat khusus
3. Jumlah pernikahan
4. Jumlah perceraian
5. Jumlah kelahiran
6. Jumlah kematian
7. Tingkat imigrasi dan emigrasi
8. Program Jaminan Sosial
9. Tingkat harapan hidup
10. Pendapatan per kapita
Di hadapan resesi global yang mendalam, banyak negara melakukan usaha untuk
melindungi industri mereka masingmasing. Sebagai contoh Uni Eropa telah memperketat
peraturan dagang dan melanjutkan subsidi untuk berbagai macam industri mereka sedangkan
mereka membatasi impor tertentu dari negara lain. Uni Eropa baru-baru ini membatasi impor
daging ayam dan sapi dari Amerika. India meningkatkan tarif impor/bea masuk untuk baja
impor. Banyak pemerintah yang mengambil alih banyak perusahaan sebagai akibat dari resesi
global yang melumpuhkan perusahaan-perusahaan yang dianggap vital bagi stabilitas
keuangan nasional.
6
Perubahan teknologi secara revolusioner dan penemuan, memiliki pengaruh dramatis
dalam sebuah organisasi. Internet telah merubah sifat yang sangat mendasar dari peluang
(opportunities) dan ancaman dengan merubah siklus dari suatu produk, meningkatkan
kecepatan distribusi, menciptakan barang dan jasa baru, menghapus batasan dari traditional
geographic markets, dan perubahan dari historical trade-off antara standarisasi produk dan
fleksibilitas. Untuk mengkapitalisasi secara efektif dalam e-commerce, banyak perusahaan
membuat dua posisi baru yaitu
CIO dan CTO bekerja bersama untuk memastikan bahwa informasi yang dibutuhkan
untuk merumuskan, mengimplementasi dan mengevaluasi strategi-strategi bisnis tersedia
setiap saat dibutuhkan. Keduanya bertanggung jawab dalam pengembangan, pengelolaan, dan
pembaruan database perusahaan.
7
karena banyak perusahaan memiliki divisi-divisi yang bersaing dalam industri-industri yang
berbeda-beda. Tujuh karakteristik yang menggambarkan perusahaan yang kompetitif:
Hal yang perlu dipertimbangkan dalam pengidentifikasian sebuah fitur ekonomi yang
dominan pada suatu industri :
Daya saing adalah konsep perbandingan kemampuan dan kinerja perusahaan, sub
sektor atau negara untuk menjual dan memasok barang atau jasa yang diberikan pasar. Daya
saing sebuah negara dapat dicapai dari akumulasi daya saing strategis setiap perusahaan.
Perusahaan dalam industri ini saling bersaing dan saling mempengaruhi, biasanya
melakukan berbagai macam strategi dalam mengejar persaingan dan profitabilitas yang
tinggi. Salah satu cara bermanfaat untuk memahami pesaing dengan analisis industri. Dalam
industri apapun, persaingan menekan tingkat pengembalian modal (Capital Gain) yang
diinvestasikan ke arah tingkat yang akan dinikmati. The Five Forces Model Of industry
Competition dari Michael Porter Michael Porter, seorang Profesor manajemen strategik dari
Harvard University menyatakan terdapat lima kekuatan yang mempengaruhi persaingan
dalam industri yaitu :
9
perusahaan yang ada dalam industri tersebut. Seringkali pendatang baru memiliki sumber
daya dalam jumlah besar dan memiliki kemauan yang kuat untuk memperoleh pangsa pasar.
Perubahan strategi oleh satu perusahaan bisa jadi ditanggapi dengan langkah balasan :
Menurunkan harga, meningkatkan kualitas, menambah fitur, meyediakan jasa,
memperpanjang garansi, dan meningkatkan iklan .
Apabila harga yang ditawarkan produk pengganti tersebut akan lebih murah/rendah dan
mutu serta kemampuan kinerja produk pengganti tersebut sama atau melebihi dari produk
sebelumnya. Kekuatan tawar-menawar dari pemasok ( bargaining power of suppliers ).
Pemasok merupakan ancaman serius bagi perusahaan-perusahaan, jika berintegrasi ke depan
ke arah industri pembeli. Misalnya, produsen pakaian yang memilih untuk membuka toko
pakaian sendiri, sehingga menjadi ancaman bagi toko pakaian yang lain, terutama bagi toko
yang dulu membeli pakaian dari produsen tersebut.
Dimana pembeli lebih suka membeli produk dengan harga serendah mungkin. Hal ini
mengakibatkan industri dapat memperoleh pengembalian (laba) serendah mungkin. Pembeli
akan menuntut kualitas yang lebih tinggi, pelayanan yang lebih baik serta harga yang murah,
dimana hal ini mendorong persaingan antar perusahaan dalam suatu industri. Persaingan
kompetitif di antara anggota industri ( rivalry among competitive firms ), Dimana perusahaan
bersaing secara aktif satu dengan lainnya untuk mencapai daya saing strategis dan laba yang
tinggi.
Pencapaian hal-hal tersebut, menuntut keberhasilan yang relatif terhadap para pesaing,
dengan demikian persaingan yang terjadi antara perusahaan-perusahaan tersebut distimulasi
pada saat satu atau lebih perusahaan merasakan tekanan persaingan atau apabila mereka
mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan posisi pasar mereka. Karena perusahaan-
perusahaan dalam industri bergantung satu sama lain, tindakan satu perusahaan seringkali
mengundang reaksi dari pesaingnya.
High Smith (1963) menggolongkan syarat dan faktor-faktor yang mempengaruhi usaha dan
kegiatan industri, yaitu sebagai berikut:
10
a. Faktor Sumber Daya.
Faktor sumber daya, khususnya sumber daya alam sebagai pendukung industri yang penting
adalah : bahan mentah, sumber energy, persediaan air, faktor iklim dan bentuk lahan
(landform). Faktor sumber daya, khususnya sumberdaya alam sebagai pendukung industri
yang penting diantaranya adalah:
Bahan Mentah.
Bahan mentah untuk industri merupakan yang terpenting di antara factor sumber
daya. Demikian pentingnya bahan mentah bagi perindustrian. Sehingga banyak usaha
industri yang didirikan atau ditempatkan di daerah sumber bahan mentah atau
pendekatan dengan pabrik lain yang produknya dijadikan sebagai bahan baku.
Sumber Energi.
Sumber energi yang digunakan dalam kegiatan industri adalah minyak bumi, batu
bara, gas alam, tenaga listrik, kayu dan sebagainya.
Penyediaan Air.
Air berguna untuk bahan pendingin pencampur dan pencuci, sehingga dalam
menempatkan dan menentukan lokasi industri harus memperhatikan air.
b. Faktor Sosial.
Faktor sosial yang berpengaruh terhadap usaha dan perkembangan industri antara lain:
penyediaan tenaga kerja, kemampuan-kemampuan teknologi, dan kemampuan-
kemampuan mengorganisasi.
Faktor-faktor sosial yang berpengaruh terhadap usaha dan perkembangan industri antara
lain:
11
Penyediaan Tenaga Kerja.
Kualitas dan kuantitas tenaga kerja sangat berpengaruh dalam proses produksi.
Penyediaan tenaga kerja bergantung pada jumlah tenaga kerja yang tersedia dan
tingkat upah yang berlaku. Pada industri kecil tenaga kerja yang terserap pada
umumnya berasal dari daerah setempat.
c. Faktor-faktor Ekonomi.
Faktor ekonomi yang paling penting adalah : pasaran, transportasi, modal, masalah harga
tanah dan pajak.
Pemasaran.
Pemasaran sama pentingnya dengan bahan mentah dan sumber energi dalam hal
pengaruh terhadap perkembangan industri. Potensi pasaran kadang-kadang sangat
dipengaruhi oleh jumlah penduduk dan daya belinya.
Transportasi.
Biaya transportasi sangat penting bagi industri, karena bahan mentah harus diangkut
dan dipastikan.
Modal
12
Modal sangat diperlukan untuk kegiatan industri. Beberapa macam industri
memerlukan modal yang cukup besar. Pada umumnya modal lebih dinamis, bisa
bergerak dari suatu daerah lain dan bisa diperoleh dimana saja, namun sumber
modal yang penting adalah yang berasal dari penduduk daerah atau negara berupa
penghasilan negara dari pajak dan retribusi, tabungan penduduk, dan sebagainya.
Harga tanah yang tinggi di pusat kota mendorong usaha industri ditempatkan di daerah
pinggiran karena pajak yang berbeda mempengaruhi usaha penyebaran daerah industri.
e. Kebijakan Pemerintah
Driving force di dalam sebuah industri adalah dasar utama dari perubahan industri dan
kondisi kompetitif serta memiiliki pengaruh yang besar pada bagaimana gambaran
perusahaan akan diubah. Analisis Driving Force memiliki tiga langkah sebagai berikut:
Langkah ketiga dalam analisis Driving Force adalah manajer harus menarik
beberapa kesimpulan tentang penyesuaian strategi apa yang akan diperlukan untuk
menangani dampak dari Driving Force. Tujuan melakukan analisis Driving Force
adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang penyesuaian strategi
apa yang akan diperlukan untuk mengatasi pemicu perubahan industri dan dampaknya
terhadap permintaan pasar, intensitas kompetitif, dan profitabilitas industri.
2.4 Bagaimana para pesaing dalam industry diposisikan-siapa yang berpengaruh kuat
dan siapa yang tidak terlalu berpengaruh
Menggunakan Strategic Group Mapping untuk menilai Posisi Pasar dari Pesaing.
Strategic Group Mapping adalah teknik untuk menampilkan pasar atau posisi kompetitif
14
yang dikuasai oleh pesaing di dalam industri. Prosedur untuk membangun Strategic Group
Mapping adalah sebagai berikut: Mengidentifikasi karakteristik kompetitif yang
membedakan perusahaan dalam industri, variabel khusus adalah rentang harga / kualitas
(tinggi, sedang, rendah); cakupan geografis (lokal, regional, nasional, global); tingkat
integritas vertikal (tidak ada, parsial, penuh); luas lini produk (lebar, sempit); penggunaan
saluran distribusi (satu, beberapa, semua) dan tingkat layanan yang ditawarkan (tanpa embel-
embel, terbatas, penuh)
Plot perusahaan pada peta dua variabel menggunakan sepasang karakteristik yang
membedakan. Menetapkan perusahaan yang memiliki ruang strategi yang sama dengan
kelompok strategis yang sama Menggambar lingkaran di sekitar masing-masing kelompok
strategis, membuat lingkaran sebanding/proporsional dengan ukuran dari total pendapatn
penjualan industri kelompok. Untuk bisa bertahan dalam persaingan, perusahaan harus
mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage dibandingkan dengan
kompetitornya. Keunggulan bersaing akan menjadi senjata untuk menguasi pasar dan
kompetisi. Untuk membangun keunggulan bersaing, perusahaan bisa melakukan beberapa
langkah:
Perusahaan perlu memberikan perhatian pada tindakan-tindakan serta strategi apa saja
yang mungkin dilakukan oleh para pesaing. Cara yang paling lazim digunakan adalah melalui
aktivitas “competitive intelligence” terhadap strategi pesaing serta tindakan yang mereka
lakukan beberapa waktu terakhir, pengumuman serta laporan kinerja keuangan mereka,
kekuatan serta kelemahan mereka, gaya kepemimpinan para top management-nya.
15
Melalui pendekatan tadi, untuk lebih teliti terhadap sinyal-sinyal para pesaing dalam
menentukan langkah-langkah berikutnya. Sebagai contoh, pesaing dengan kinerja keuangan
yang baik akan memiliki lebih banyak opsi untuk memperkuat posisi mereka di pasar. Contoh
lain adalah pernyataan para petinggi perusahaan dalam sebuah press release yang bisa
meniratkan suatu langkah atau tindakan yang sebentar lagi akan mereka lakukan. Jadi yang
perlu dilakukan adalah:
2.6 Apa Sajakah Faktor Utama Bagi Keberhasilan Kompetitif Masa Depan?
Kunci keberhasilan Industri (Key Success Factor Industry (KSFs)) merupakan faktor-
faktor yang mempengaruhi perusahan-perusahaan di dalam industri tertentu untuk
berkembang di dalam industri tersebut. KSFs meliputi elemen strategi tertentu, produk
atribut, sumber daya, kompetensi, kemampuan kompetitif, dan prestasi pasar yang
menjabarkan perbedaan antara menjadi pesaing kuat dan lemah, dan terkadang antara
keuntungan dan kerugian.
Menurut Thompson et.al (2010), KSFs by their very nature are so important to future
competitive success that all firm in the industry must pay close attention to them or risk
becoming an industry also-ran. Thompson et. al (2010) mengindetifikasi beberapa key
success factors industri, antara lain:
• Technology related KSFs: keahlian riset, kemampuan teknis, kemampuan inovasi dan
produk
• Marketing-related KSFs: advertising, lini produk yang luas dan pelayanan purna jual
• Skill-related KSFs: Kualitas dan keunikan produk, keahlian dalam penguasaan teknologi
tertentu dan quality control know-how.
16
Thompson et. al (2010) juga menjabarkan faktor-faktor yang perlu diperhatikan manager
dalam key success factor antara lain:
2. Apakah kompetisi yang ada sekarang mampu meningkatkan profitabilitas yang memadai
dan apakah kekuatan-kekuatan kompetitif akan membuat perusahaan menjadi lebih kuat
atau lebih lemah
3. Apakah profitabilitas industri akan menguntungkan atau tidak yang akan dipengaruhi
oleh kekuatan pendorong yang berlaku.
6. Posisi kompetitif perusahaan di dalam industri dan apakah posisinya tersebut akan
membuat perusahaan tumbuh menjadi lebih kuat atau lebih lemah
8. Apakah perusahaan memiliki kekuatan kompetitif yang cukup untuk melawan atau
bertahan dari faktor-faktor yang membuat industri menjadi tidak menarik.
Key success factors antara industri yang satu dengan industri yang lain berbeda.
Kegunaan key success factors adalah memberikan penilaian faktor apa yang menjadi kunci
penting untuk dapat sukses di dalam suatu industri dan dengan mengidentifikasi key Success
factors diharapkan dapat membantu perusahaan untuk merancang strategy dengan
menggunakan key success factors sebagai acuan dapat membantu perusahaan untuk
mendapatkan keuntungan dan membangun atau mempertahankan keunggulan kompetitif.
2.7 Apakah Industri Menawarkan Prospek yang Baik Untuk Mencapai Keuntungan
yang Menarik?
3.1 Peluang
Nestle dan PT. Indofood Sukses Makmur membuat perusahaan patungan bernama PT.
Nestle Indofood Citarasa Indonesia. Hal ini akan menciptakan peluang baru untuk
memperluas jangkauan bisnis mereka. Terutama untuk Nestlé untuk mendistribusikan
produk-produk mereka, adapun peluang dari perluasan jangkuan bisnis ini adalah :
Nestlé SA dan The Coca Cola Company membuat perusahaan patungan 50:50 di
Indonesia bernama PT AdeS Waters Indonesia Tbk untuk Hidup NestléMurni.
Meningkatkan tingkat pendidikan dan pendapatan masyarakat Indonesia dan
kenyataan bahwa sebagian besar keluarga di Indonesia adalah orang tua muda
dengan dua anak. Dengan bekerja orang tua yang sibuk, alokasi dana untuk anak-
anak mereka semakin besar.
18
Di Indonesia, ada kebiasaan untuk mengkonsumsi produk yang lebih cepat atau
ready-to-eat/drink. Dengan teknologi saat ini untuk menghasilkan produk instan
dengan paket aman, Nestlé mampu memenuhi kebutuhan ini.
Masih ada orang yang memiliki tingkat pendidikan rendah. Orang-orang ini telah
menjadi buruh murah bagi pabrik-pabrik Nestle di Indonesia.
3.2 Ancaman
Ada persepsi dalam masyarakat bahwa merek asing lebih baik daripada yanglokal.
Nestlé adalah dianggap sebagai merek lokal.
Ada merek lebih asing daripada yang lokal yang menghasilkan jenis produk yang
sama. Sehingga sulit untuk Nestlé untuk bersaing.
Mead Johnson, salah satu pesaing Nestlé dalam menjual susu, telah membukapabrik
di Indonesia. Beberapa produk Mead Johnson:Sustagen anak, SMP, Enfagrow
Jadi sebagai perusahaan susu lainnya internasional seperti Abbott (gain ditambah
muka), Wyeth (Procal) dan Nutricia (Bebelac, Nutrilon). Perusahaan-perusahaan ini
pesaing utama Nestlé untuk super premium dansusu premium kelas.
Untuk kelas rendah susu, Nestle juga memiliki beberapa pesaing, sepertiFrisian
Flag, Indomilk, dan Sari Husada (SGM).
Untuk makanan bayi, pesaing adalah Indofood (promina, matahari)
Ada banyak tuntutan dari konsumen untuk nutrisi tambahan dalam produk susu. Itu
membuat Nestlé telah melakukan banyak penelitian danmenambahkan nutrisi khusus
untuk produk mereka.
Kesadaran untuk minum susu sejak usia dini masih rendah di Indonesia.
Memang tantangan dari produk lain merupakan penghambat untuk produknestle tapi
menurut nestle bisa menghadapinya, nestle sudah berdiri sekitar 41 tahun, produk nestle
sudah mempunyai tempat di indonesia khususnya untuk para konsumennya (pelanggannya),
sudah banyak yang menngunakanproduk nestle dari dahulu dan percaya akan peroduk
tersebut, jadi bila adaproduk lain itu tidak begitu mempengaruhi karena Nestlé memiliki
jaringandistribusi yang besar. Produk tersedia di mana-mana, dari supermarket besar dikota-
kota besar untuk kios-kios kecil di desa-desa dan Memiliki posisi yang baikdi mata
konsumen.
19
Kesimpulan
Lingkungan eksternal dan lingkungan internal mempunyai peran yang cukup penting
dalam usaha pengambilan keputusan guna mewujudkan visi perusahaan ataupun organisasi.
Pengaruh lingkungan eksternal merupakan hal yang sangat penting dalam suatu pengambilan
keputusan. Pengaruh/tekanan eksternal dapat dibagi menjadi lima kategori: pengaruh
ekonomi, pengaruh sosial, budaya,demografi, dan lingkungan alam, pengaruh politik,
pemerintahan, dan hukum, pengaruh teknologi, pengaruh kompetitif.
Untuk dapat bersaing dan mempertahankan eksistensi bisnis, perusahaan harus
berupaya dalam memikirkan dan mengimplementasikan strategi-strategi yang tepat baik
dalam mencapai tujuan perusahaan maupun menghadapi pesaing. Perusahaan yang mampu
bersaiang adalah perusahaan yang mampu menawarkan peluang yang menarik bagi
pertumbuhan perusahaan, memiliki kekuatan dalam berkompetisi dengan pesaiang,
memahami faktor-faktor yang dapat mendorong perubahan pada perusahaan menuju arah
yang lebih maju. Selain itu penting pula bagi perusahaan untuk mempelajari strategi yang
20
digunakan oleh kompetitor, sehingga hal tersebut dapat digunakan sebagai bahan evaluasi
dan komparasi serta menciptakan inovasi-inovasi yang memiliki prospek ke depan untuk
keberhasilan suatu bisnis.
Memahami peluang dan ancaman dari luar perusahaan merupakan salah satu upaya untuk
melakukan evaluasi dan menciptakan strategi serta inovasi baru bagi perusahaan, sepeti yang
dibahas pada kasus diatas yaitu pada perusahaan PT Nestle Indonesia, dimana melalui
ekspansi atau perluasan lingkup perusahaan yang dilakukan oleh PT Nestle Indonesia, akan
muncul banyak ancaman baru bagi perusahaan m namun ancaman tersebut diiringi pula
dengan peluang-peluang yang ditimbulkan akibat ekspansi tersebut, dengan kuatnya personal
branding atau luas nya produk yang telah dikenal oleh masyarakat Indonesia yang telah
dikenal selama 41 tahun, menjadi keunggulan tersendiri bagi perusahaan ini dalam
menghadapi ancaman-ancaman yang timbul.
Daftar Pustaka
David, Fred R (2020).Strategic Management Concept and Cases. Francis Marion University:
South California, 17th ed.
https://www.academia.edu/28488714/MANAJEMEN_STRATEJIK_DAN_KEPEMIMPINA
N_tugas_bab_3
https://www.psychologymania.com/2013/04/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-industri.html
https://www.slideshare.net/septianraha/makalah-analisis-industri-dan-persaingan
http://digilib.uinsby.ac.id/2597/5/Bab%202.pdf
21