Anda di halaman 1dari 2

Garuda BerharapKinerja 2018

Membaik
Oleh: SatrioWidianto
27 Februari, 2018 - 17:20
EKONOMI

Ilustrasi/REUTERS

JAKARTA, (PR).-Industri penerbangan pada 2018 akan tetap semarak ditandai


persaingan ketat. Meski demikian, DirekturUtama PT Garuda Indonesia (Persero)
Tbk. Pahala N. Mansury berharap kinerja pada tahun 2018 akan membaik dan bias
menekan kerugian, bahkan mencetak laba kembali.
MenurutPahala, pada awal tahun seperti biasa masih mengalami perlambatan
karena masih low season. "Kami berharap pada tahun 2018 kinerja membaik.
Memang triwulan pertama mungkin masih ada kerugian karena masuk dalam low
season, kami berharap full year pada tahun ini kami sudah bias buku kan laba,"
katanya saat memaparkan kinerja keuangan dan operasional Garuda periode 2017,
di Jakarta, Senin 26 Februari 2018. 
Untuk memperbaiki kinerja keuangan perusahaan, Pahala menjelaskan bahwa
pihaknya akan melakukan sejumlah upaya, salah satunya adalah hedging atau
lindung nilai terhadap avtur guna memitigasi fluktuasi harga.
Ia menuturkan bahwa biaya avtur meraup kontribusi yang cukup signifikan.
Diharapkan hedging dapat membantu perseroan mengelola produksi yang efisien
sehingga dapat mengendalikan biaya pengeluaran untuk bahan bakar.
Terkait dengan avtur, pihaknya akan melakukan yang namanya hedging pada tahun
ini. "Hedging kami kisarannya masih di bawah 50 persen. Akan tetapi, sudah
meningkat dua kali lipatdari `hedging` tahun 2017," kata Pahala seperti dikutip
Antara.
Sementara itu, Direktur Produksi Garuda Indonesia Puji Nur Handayani
mengatakan, Garuda Indonesia Tbk menargetkan laba bersih perusahaan mencapai
8,7 juta dolar AS (setara Rp117,45 miliar, kurs Rp13.500) pada 2018. "Pada tahun
2018, kami menargetkan laba bersih 8,7 juta dolar AS, pendapatan 4,9 miliar dolar
AS dana set mencapai 5,3 miliardolar AS pada tahun ini," katanya.
Saat ini maskapai pelat merah itu mencatatkan total kerugian sebesar 213,4 juta
dolar AS (setara Rp2,88 triliun, kursRp 13.500) padatahunkinerja 2017, turun 2.378
persen dibandingkan laba pada tahun 2016 sebesar 9,36 jutadolar AS (setaraRp
126,36 miliar).
Kerugian disebabkan oleh biaya khusus dari pembayaran amnesty pajak sebesar 137
juta dolar AS juga denda atas kasus persaingan bisnis kargo dengan Australia sebesar
7,5jutadolar AS padakuartalkedua 2017. Kendati merugi, capaian pendapatan
operasional perusahaan mencapai 4,2 miliar dolar AS, meningkat 8,1 persen
dibandingkan 2016 sebesar 3,9 miliardolar AS.***

Anda mungkin juga menyukai