Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR DAFTAR IS

Kewajiban kepada setiap Perguruan Tinggi sebagaimana


dijelaskan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah Pendidikan,
Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat. Salah satu bentuk kewajiban
tersebut adalah melaksanakan Pengabdian Masyarakat. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan adanya Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pendidikan
dengan cara memberikan pengalaman empiris kepada mahasiswa untuk
hidup ditengah-tengah masyarakat di luar kampus, dan secara langsung
megajarkan kepada mahasiswa cara identifikasi masalah-masalah sosial
kerakyatan serta menunjukan keterkaitan langsung antara dunia
pendidikan dan upaya perwujudan kesejahteraan masyarakat.
Buku pedoman program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas
Muhammadiyah Gresik ini disusun oleh prodi akuntansi sebagai panduan
dalam pembukuan keuangan sederhana bagi para pelaku UMKM serta
menentukan harga jual sebuah produk. Secara umum, buku pedoman ini
menjelaskan tentang bagaimana pencatatan laporan kas yang baik dan
benar serta memudahkan dalam proses pembukuan serta tata cara
menentukan harga jual sebuah produk.
Dengan adanya buku pedoman ini, diharapkan para pelaku UMKM
dan seseorang yang baru ingin merintis bisnis dapat memahami maksud
dan tujuan, sehingga diharapkan tujuan dan target yang direncanakan
dapat tercapai dengan optimal.
Gresik, 12 Maret 2021

Kelompok 6
KATA PENGANTAR.............................................................. BAB 1
PENDAHULUAN
DAFTAR ISI.............................................................................

BAB I PENDAHULUAN......................................................... 1.1. Latar Belakang


Pembukuan merupakan salah satu hal terpenting ketika
1.1 Latar Belakang..............................................................
menjalankan sebuah usaha. Tak terkecuali bagi para pelaku
1.2 Tujuan Program............................................................ UMKM yang masih dalam perjalanan awal merintis bisnisnya. Hal
ini dikarenakan, pembukuan memiliki peranan yang cukup penting
1.3 Sasaran Program............................................................
dalam perjalanan bisnis tersebut.
BAB II PEMBAHASAN......................................................... Tujuan diberlakukannya sistem pencatatan atau
pembukuan tersebut untuk mempermudah menjalankan usaha
2.1 Pengertian Pembukuan..............................................
yang mereka geluti agar tidak sampai usaha yang mereka bangun
2.2 Sistem Pembukuan........................................................ selama ini tib-tiba mati atau mengalami kerugian. Pembukuan
keuangan usaha kecil maupun besar penting bagi UMKM sebagai
2.3 Tata Cara Pembukuan.................................................
kelancaran usaha.
2.4 Tata Cara Menentukan Harga Jual............................. Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) identik
dengan masih kurangnya kesadaran untuk menjalankan
BAB III LATIHAN PEMBUKUAN DAN PENENTUAN HARGA
pembukuan dengan baik dalam dunia bisnis. Dengan kurangnya
JUAL.......................................................................
pengetahuan dalam pembukuan, otomatis menghambat mereka
3.1 Contoh Pencatatan Buku Kas Umum.......................... menjalankan kegiatan pembukuan keuangan. Sementara

3.2 Contoh Pembuatan Laporan Laba Rugi..................... minimnya pengetahuan pebisnis UMKM dalam pembukuan juga
seringkali tidak disertai dengan pemenuhan sumber daya untuk
3.3 Contoh Penentuan Harga Jual Produk....................... menjalankan kegiatan akuntansi bisnis (Lisa, 2010).

BAB IV PENUTUP.................................................................. Mengatur keuangan melalui pencatatan penting dilakukan


terutama bagi yang melakukan usaha meski masih skala kecil. Tak
DAFTAR PUSTAKA...............................................................
sedikit pelaku UMKM yang baru merintis usaha terkadang debit/kredit agar memudahkan mereka dalam proses
mengabaikan pembukuan yang mencatat detail aliran keluar- pembukuan.
masuk uang. Alasannya, usaha yang dirintis masih kecil sehingga 1.2.3. Memberikan pengetahuan mengenai penentuan harga jual
pencatatan keuangan dirasa belum perlu dilakukan. yang tepat sehingga terhindar dari kerugian.
Alasan tersebut memang menjadi “penyakit” dari pola pikir 1.3. Sasaran Program
yang harus dihilangkan jika ingin usaha yang dirintis dapat berhasil Sasaran program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Prodi
dan berkembang hingga “naik kelas” menjadi bisnis yang besar Akuntansi di Desa Betoyoguci adalah pebisnis UMKM.
nantinya. Selain pembukuan, pelaku UMKM di indonesia juga
sering mengabaikan harga jual produk sehingga harga yang
ditawarkan relatif tinggi. Dengan ingin untung besar para pelaku
UMKM sering meninggikan harga jual terutama orang yang dari
luar kota ataupun luar desa.
Oleh karena itu perlu adanya pembinaan bagi pebisnis
UMKM dalam hal pembukuan agar usaha yang dijalankan lebih
berkembang sehingga dapat diketahui laba bersih serta perlunya
adanya sosialisasi cara menentukan harga jual produk agar harga
jual tidak ketinggian atau terlalu rendah .

1.2. Tujuan Program


Tujuan pembuatan buku pedoman tentang pembukuan
sederhana pada UMKM yaitu:
1.2.1. Memberikan pengetahuan tentang pentingnya pembukuan
keuangan bagi usaha yang mereka jalankan.
1.2.2. Memberikan pelatihan kepada para pelaku usaha guna
meningkatkan pemahaman mereka terhadap pembukuan
keuangan sederhana dengan disertai pemberian buku kas
untuk mencapat tujuan tertentu. Sistem juga dapat diartikan
sebagai serangkaian prosedur untuk mengubah input menjadi
BAB II output. Suatu sistem merupakan kesatuan yang terdiri dari input,
PEMBAHASAN proses, dan output. Dalam sistem pembukuan, inputnya adalah
dokumen sumber yang sah. Prosesnya adalah dokumen sumber
2.1. Pengertian Pembukuan diinput dalam Buku Kas Umum. Outputnya berupa pembukuan
Pembukuan dalam perusahaan bisnis adalah dasar dari dalam BKU (Mulyadi, 2016:4).
sistem akuntansi. Semua jenis bisnis dari skala kecil hingga skala Proses pembukuan adalah aktivitas pencatatan dokumen
besar perlu untuk membuat pencatatan keuangan. Pencatatan sumber ke dalam BKU. BKU adalah buku induk yang mencatat
sederhana terkait dengan keuangan bisnis sangat berpengaruh keluar masuknya uang. Prinsip pembukuan BKU hanya
pada perkembangan suatu bisnis. Melalui pembukuan, kita dapat membukukan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. Fungsi
melihat kondisi keuangan bisnis, keuntungan, kerugian, dan lain BKU adalah untuk membukukan uang yang dikelola bendahara
sebagainya dalam suatu usaha. pengeluaran. Saldo BKU mencerminkan saldo uang yang berada
Menurut UU Nomor 28 Tahun 2007, pembukuan sederhana dalam pengelolaan bendahara pengeluaran.
diartikan sebagai suatu proses pencatatan yang dilakukan secara
teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan, dan biaya, serta (1) (2) (3) (4) (5)

jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang


ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca, dan
laporan laba rugi pada periode tersebut.
Petunjuk Pengisian Buku Kas Umum :

2.2. Sistem Pembukuan (1) Diisi tanggal pembukuan (tanggal-bulan-tahun).

Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut (2) Diisi keterangan transaksi pemasukan atau

pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok suatu pengeluaran.

organisasi. Setiap sistem dibuat untuk menangani sesuatu yang (3) Diisi jumlah penerimaan yang tercantum dalam

bersifat rutin atau terjadi berulang kali dalam suatu organisasi. dokumen sumber.

Suatu sistem terdiri dari unsur-unsur yang saling bekerja sama


(4) Diisi jumlah pengeluaran yang tercantum dalam 1. Pembukuan Penarikan Uang
dokumen sumber. a. Dokumen Sumber : Cek/bukti penarikan bank
(5) Diisi jumlah saldo setelah ditambah atau dikurangi b. Analisis Transaksi :
jumlah penerimaan atau pengeluaran yang tercantum - Karena tidak mempengaruhi saldo kas
dalam dokumen sumber. bendahara, BKU debet-kredit.
- Karena menambah saldo kas tunai, BP Kas
2.3. Tata Cara Pembukuan Tunai debet.
Tata cara pembukuan adalah prosedur manual bagaimana - Karena mengurangi saldo bank, BP Bank kredit.
suatu transaksi harus dibukukan. Tata cara pembukuan dimulai c. Pembukuan : BKU (D/K), BP Kas Tunai (D), BP
dengan identifikasi dokumen sumber. Kegiatan ini dimaksudkan Bank (K).
untuk memastikan bahwa dokumen sumber tersebut memang 2. Pembukuan Pembayaran UP Secara Tunai
harus dibukukan. Langkah selanjutnya adalah menganalisis a. Dokumen Sumber : Kuitansi/bukti pembayaran yang
transaksi, yaitu menentukan harus dibukukan di buku mana saja sudah SPBy
dokumen sumber tersebut dan di sisi apa. Analisis dilakukan b. Analisis Transaksi :
berdasarkan prinsip pembukuan. Analisis dimulai dari BKU. - Karena mengurangi saldo kas bendahara, BKU
Berdasarkan prinsip pembukuan, maka pembukuan di BKU dapat kredit.
dianalisis sebagai berikut: - Karena mengurangi saldo kas tunai, BP Kas
1. Di Debet jika menambah saldo BKU. Tunai kredit.
2. Di Kredit jika mengurangi saldo BKU. - Karena mengurangi saldo UP, BP UP kredit.
3. Di Debet dan Kredit jika tidak menambah maupun - Karena mengurangi saldo pagu anggaran,
mengurangi saldo BKU, tetapi terdapat mutasi kas BPAB kredit.
melalui bendahara pengeluaran. c. Pembukuan : BKU (K), BP Kas Tunai (K), BP UP
Contoh transaksi yang menambah saldo BKU misalnya (K), dan BPAB (K).
penerimaan kas, maka pembukuannya Debet di BKU. Transaksi 3. Pembukuan Pembayaran UP Melalui Transfer Bank
yang mengurangi saldo BKU misalnya pembayaran tunai, maka a. Dokumen Sumber : Cek dan Kuitansi/bukti
pembukuannya Kredit di BKU. Sedangkan transaksi yang tidak
pembayaran yang sudah SPBy
mempengaruhi saldo BKU misalnya penarikan uang di bank.
b. Analisis Transaksi :
- Karena mengurangi saldo kas bendahara, BKU
kredit.
- Karena mengurangi saldo bank, BP Bank kredit.
- Karena mengurangi saldo UP, BP UP kredit.
- Karena mengurangi saldo pagu anggaran,
BPAB kredit.
c. Pembukuan : BKU (K), BP Bank (K), BP UP (K),
dan BPAB (K).

2.4. Tata Cara Menentukan Harga Jual


Salah satu metode yang biasa dipakai untuk menentukan
harga produk adalah Cost Plus Pricing Method. Cost Plus
Pricing Method berarti harga jual per produk dihitung dengan
cara menjumlahkan seluruh biaya modal terlebih dahulu. Setelah
itu baru ditambahkan lagi untuk memperoleh keuntungan.
Modal yang perlu diperhitungkan bukan hanya harga beli
bahan baku. Perlu adanya penambahan biaya operasional seperti
listrik dan juga tenaga. Cost Plus Pricing Method jika di
sederhanakan dalam sebuah rumus akan menjadi seperti ini:

Harga Jual = Modal + Persentase Laba


BAB III
LATIHAN PEMBUKUAN DAN PENENTUAN HARGA JUAL Laporan Laba Rugi
Untuk Periode yang Berakhir 31 Mei 2020
3.1. Contoh Pencatatan Buku Kas Umum
Penerimaan
Tanggal Keterangan Masuk Keluar Saldo Hasil penjualan Rp 400.000
3/5/202 Modal awal Rp 500.000 Rp 500.000 Hasil penjualan Rp 600.000
0 Hasil penjualan Rp 150.000
Beli perlengkapan Rp 300.000 Rp 200.000
Hasil penjualan Rp 800.000
dagang
Beli peralatan Rp 150.000 Rp 50.000 Penerimaan piutan Rp 300.000
dagang Penerimaan piutang Rp 400.000 (+)
Biaya transportasi Rp 30.000 Rp 20.000 Rp 2.650.000
4/5/202 Hasil penjualan Rp 400.000 Rp 420.000
0
Hasil penjualan Rp 600.000 Rp 1.020.000 Pengeluaran
Biaya transportasi Rp 20.000 Rp 1.000.000 Beli perlengkapan dagang Rp 300.000
5/5/202 Beli perlengkapan Rp 200.000 Rp 800.000
Beli perlengkapan dagang Rp 200.000
0 dagang
Penerimaan Rp 300.000 Rp 1.100.000 Beli peralatan dagang Rp 150.000

piutang Biaya transportasi Rp 30.000


Hasil penjualan Rp 150.000 Rp 1.250.000 Biaya transportasi Rp 20.000
6/5/202 Tambahan modal Rp 300.000 Rp 1.530.000
Bayar gaji 1 orang Rp 200.000
0 (utang)
Bayar utang Rp 200.000 (+)
Hasil penjualan Rp 800.000 Rp 2.350.000
Penerimaan Rp 400.000 Rp 2.750.000 Rp 1.100.000
piutang
Rp 200.000 Rp 2.550.000 Laba (Keuntungan) Bersih Rp 1.550.000
Rp 200.000 Rp 2.350.000

3.2. Contoh Pembuatan Laporan Laba Rugi


3.3. Contoh Penentuan Harga Jual Produk Jika anda ingin memperoleh keuntungan sebesar 20% maka
Anda diasumsikan memiliki usaha jamu rimpang dan perhitungannya sebagai berikut:
menerima pesanan jamu rimpang sebanyak 50 porsi untuk sebuah Modal = Rp. 116.500
acara pembukaan seminar. Untuk membuat pesanan tersebut, Laba = 20% x Rp. 116.500
anda membutuhkan modal Rp. 116.500 dengan rincian sebagai = Rp. 23.300
berikut: Harga Jual = Rp. 116.500 + Rp. 23.300
 Kunyit Rp. 5.500 = Rp. 139.800  50
 Jahe Rp. 15.000 = Rp. 2.796 per botol
 Asam jawa Rp. 5.000
 Sere Rp. 2.000 Atau bisa juga dibulatkan menjadi Rp. 3000 per botol jamu rimpang

 Gula Merah Rp. 9.000


 Kemasan Rp. 45.000
 Gas LPG Rp. 18.500
 Air Rp. 4.000
 Gula pasir Rp. 12.500

Jika anda ingin memperoleh keuntungan sebesar 10%


maka perhitungannya sebagai berikut:
Modal = Rp. 116.500
Laba = 10% x Rp. 116.500
= Rp. 11.650
BAB IV
Harga Jual = Rp. 116.500 + Rp. 11.650
PENUTUP
= Rp. 128.150  50
= Rp. 2.563 per botol
Demikian buku pedoman pembukuan sederhana bagi pelaku
UMKM dan penentuan harga jual yang tepat ini kami buat, semoga
kegiatan yang direncanakan dapat kami realisasikan dengan baik dan
sesuai dengan keinginan serta dapat memberikan manfaat bagi kami Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat
mahasiswa prodi Akuntansi selaku pembuat buku pedoman dan
khususnya bagi pebisnis UMKM Desa Betoyoguci. Sungkawati, Ratnawati, dan Hendrawaty. 2018. “PENCATATAN
Atas bantuan dan kerja samanya maka kami mengucapkan terima PEMBUKUAN SEDERHANA UNTUK PELAKU UKM.” PEDULI -
kasih yang sebesar- besarnya dan mohon do’anya semoga kegiatan yang Jurnal Ilmiah Pengabdian Pada Masyarakat, Vol. 2 No. 1.
kita jalankan dapat terlaksana dengan baik dan benar.
https://www.akun.biz/tips-bisnis/pembukuan-sederhana-umkm/ (diakses
pada 22 Maret 2021)

https://bukuwarung.com/cara-menentukan-harga-jual-produk/ (diakses
pada 23 Maret 2021)

https://klikpajak.id/blog/perencanaan-pajak/cara-membuat-pembukuan-
keuangan-usaha-kecil-umkm-wajib-tahu/ (diakses pada 23 Maret
2021)

DAFTAR PUSTAKA

Mukhtaromin, dan Amrullah, M. 2018. “Pembukuan dan


Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran.”

Anda mungkin juga menyukai