IMLTD 1
D3 Teknologi Bank Darah
Definisi
2 Salah satu Infeksi Menular Seksual (IMS) yang menimbulkan kondisi cukup
parah seperti infeksi otak (neurosifilis) dan kecacatan tubuh
4 Penyakit kronis dan bersifat sistemik yang menyerang seluruh organ tubuh
Treponema pallidum
1. Kelas Spirochaetes
2. Bakteri gram negatif
3. Bentuk tubuh spiral yang mampu
bergerak ke segala arah dengan
sangat motil.
4. Bakteri ini aktif bergerak
Cara Penularan
03 Sifilis Kongenital
Ibu yang menderita sifilis yang menularkan
infeksi ke janinnya melalui plasenta pada s
tadium akhir pada kehamilannya
Manifestasi Klinis
Tanda klinis dari suatu kondisi penyakit atau kelainan medis
Sifilis Acquired
Sifilis Kongenital ditularkan melalui
ditularkan dari ibu hubungan seks, j
ke janin di dalam arum suntik dan p
rahim roduk darah yang
terinfeksi
Catatan:
Seorang wanita yang hamil dengan sifilis aktif yang tidak diobati maka ak
an menularkan infeksi ke janin antara 40 sampai 70 %. Sekitar 25% dari
kehamilan ini mengakibatkan bayi lahir mati atau kematian. Beberapa ba
yi dengan sifilis kongenital tidak menunjukkan gejala pada saat lahir, teta
pi kebanyakan gejala akan nampak antara dua minggu dan tiga bulan ke
mudian. Gejala tersebut meliputi luka kulit, ruam, demam, lemah atau me
nangis suara serak, bengkak hati dan limpa, anemia infeksi hidung dan b
erbagai cacat
Stadium Sifilis Kongenital
Sifilis yang didapat (acquired)
Sifilis yang didapat (acquired) menginfeksi manusia melalui 4 stadium yaitu stadium
primer, stadium sekunder, sifilis laten, dan sifilis tersier.
a. Stadium primer
Infeksi diawali dari munculnya daerah penonjolan kecil yang dengan segera akan
berubah menjadi suatu ulkus (luka terbuka), tanpa disertai nyeri (disebut chancre at
au cangker). Luka tersebut tidak mengeluarkan darah, tetapi jika digaruk akan men
geluarkan cairan jernih yang sangat menular. Luka atau ulkus terjadi yang tersering
adalah pada penis, vulva atau vagina, anus, rektum, bibir, lidah, tenggorokan, leher
rahim, jari-jari tangan, atau bagian tubuh lainnya. Luka inilah yang merupakan temp
at infeksi Treponema pallidum pertama kali.
• b. Stadium sekunder
Apabila sifilis stadium primer tidak diobati, biasanya para penderita akan mengalami ru
am, khususnya di telapak kaki dan tangan. Penderita sifilis juga dapat menemukan ada
nya luka-luka di bibir, mulut, tenggorokan, vagina dan dubur.
Neurosifilis
Sifilis pada sistem saraf dan terjadi pada sekitar 5% penderita yang tidak diobati.
Neurosifilis terdapat tiga jenis utama yaitu neurosifilis meningovaskuler, neurosifilis par
etik dan neurosifilis tabetik.
Neurosifilis meningovaskuler
1. Neurosifilis meningovaskuler merupakan suatu bentuk meningitis kronis.
2. Gejala yang terjadi tergantung kepada bagian yang terkena, apakah otak saja atau otak dengan medulla spi
nalis.
3. Jika hanya otak yang terkena maka akan timbul sakit kepala, pusing, konsentrasi yang buruk, kelelahan dan
kurang tenaga, sulit tidur, kaku duduk, pandangan kabur, kelainan mental, kejang, pembengkakan saraf mata
(papiledema), kelainan pupil, gangguan berbicara (afasia) dan kelumpuhan anggota gerak pada separuh bad
an.
4. Jika menyerang otak dan medulla spinalis gejala berupa kesulitan dalam mengunyah, menelan dan berbic
ara, lemah dan penciutan otot bahu dan lengan, dan peradangan sebagian dari medulla spinalis yang menye
babkan hilangnya pengendalian terhadap kandung kemih serta kelumpuhan mendadak yang terjadi ketika ot
ot dalam keadaan kendur (paralisa flasid).
Neurosifilis paretik
1. Neurosifilis paretik juga disebut kelumpuhan menyeluruh pada orang gila.
2. Berawal secara bertahap sebagai perubahan perilaku pada usia 40 sampai 50 tahun. Secara perlahan
3. mereka mulai mengalami demensia.
4. Gejalanya berupa kejang, kesulitan dalam berbicara, kelumpuhan separuh badan yang bersifat sementara, m
udah tersinggung, kesulitan dalam berkonsentrasi, kehilangan ingatan, sakit kepala, sulit tidur, lelah, kemund
uran dalam kebersihan diri dan kebiasaan berpakaian, perubahan suasana hati, lemah, dan kurang tenaga,d
epresi, khayalan akan kebesaran dan penurunan persepsi.
Neurosifilis tabetik
1. Neurosifilis tabetik sering disebut juga tabes dorsalis.
2. Neurosifilis tabetik merupakan suatu penyakit medulla spinalis yang progresif, yang timbul secara bertahap.
3. Penderita mengalami kejang disertai nyeri di berbagai bagian tubuh, terutama lambung. Kejang lambung dap
at menyebabkan muntah.
4. Kejang yang sama juga terjadi pada rektum, kandung kemih, dan pita suara.
Thank you
Insert the title of your subtitle Here