Anda di halaman 1dari 2

[17/2 10:49] +62 878-5007-2738: Izin bertanya, Pak.

Bagaimana cara kita membedakan produk yang benar-benar organik?

Kemarin sempat disinggung di kelas sebelah, kalo kita gunakan pupuk organik belum tentu
produknya organik.

Mengapa bisa demikian dan bagaimana agar kita bisa mendapat kepastian organiknya?

[17/2 10:56] Pak Herman Suheri: Secara fisik SANGAT SULIT, kalau tidak dapat dikatakan MUSTAHIL,
membedakan antara produk organik dengan yang konvensional. Karena sifat organik suatu produk
ditentukan oleh proses produksinya. Bukan oleh kenampakannya. Jadi sebenarnya kita hanya
menganggap kalau itu produk organik dari kepercayaan kita pada proses produksinya. Itulah
sebabnya mengapa produk organik tersebut harus diberi dilabel *Organik* yang perolehannya harus
melalui standarisasi yang sangat ketat. Kita akan bahas tentang ini di periode jelang akhir kuliah
(setelah UTS) > Lihat agihan materi : Standarisasi pertanian Organik

[17/2 10:58] +62 878-5007-2738: Baik, Pak.

Lalu untuk masalah yang kita gunakan pupuk organik tapi produknya belum tentu organik
bagaimana, Pak?

[17/2 11:02] Pak Herman Suheri: Penggunaan pupuk organik adalah *salah satu* persyaratan dalam
proses produksi dalam Sistem Pertanian Organik. Jika persyaratan lain seperti penggunaan pestisida,
lingkungan tanam yang bebas cemaran, penggunaan benih yang tidak memenuhi standar organik,
maka produknya TIDAK DAPAN disebut sebagai produk organik. Jadi untuk disebut sebagai produk
organik, produk tersebut harus memenuhi standar prosedur produksi organik, yang diatur dalam
SNI6729-2016 seperti yang diuraikan secara singkat dalam materi Pendahuluan

[17/2 11:03] ~Halimatussakdiah: Izin bertanya Pak

Dampak dari revolusi hijau menyebabkan terjadinya erosi genetik, erosi genetik itu seperti apa
contohnya Pak?

[17/2 11:09] Pak Herman Suheri: Erosi genetik berarti berkurang atau hilangnya sumberdaya
genetik. Pengurangan atau kehilangan ini terjadi karena dilakukannya proses pemuliaan tanaman
yang menghasilkan pilihan pada hasil akhir (berupa varietas tanaman, hewan atau komponen
pertanian lain) yang dianggap memuhi harapan pemulia (breeder)nya. Pilihan ini pada hasil (varietas
baru hasil pemuliaan inji) sangat sedikit jumlahnya, dibandingkan dengan jumlah varietas yang
dilibatkan untuk menghasilkannya. Silahkan kalian rujuk kembali materi pemuliaan tanaman
mengenai bagaimana program pemuliaan tanaman itu dilakukan.

[17/2 11:09] Pak Herman Suheri: memuhi > memenuhi

[17/2 11:22] +62 823-3930-3761: Izin bertanya pak, mengapa pupuk kimia buatan dikatakan lebih
efisien dibandingkan pupuk organik dalam memenuhi kebutuhan hara luar varietas unggul modern
utk mendapatkan hasil yg optimum?

Pupuk kimia buatan biasanya hanya mengandung satu atau beberapa jenis hara yang diramu
sedemikian rupa sehingga begitu diberikan akan langsung berada dalam keadaan yang tersedia bagi
tanaman dalam jumlah yang cukup banyak (sesuai dengan takaran yang diberikan). Sedangkan
pupuk organik, walaupan mengandung jenis hara yang sangat lengkap (semua jenis hara yang
dibutuhkan oleh tanaman), jumlah hara tersebut tersedia cepat dalam jumlah umumnya sedikit
(bahkan sangat sedikit untuk hara tertentu seperti N). Untuk dapat tersedia lagi bahan pupuk
organik tersebut harus dirombak dulu dengan bantuan mikroorganisme, sehingga perlu waktu.

[17/2 11:24] +62 878-6575-1236: Izin bertanya pak🙏produk pertanian organik itu kan alami, tidak
menggunakan pestisida atau pupuk kimia jadi biaya produksinya berkurangkan sementara kenapa
harga jual produknya lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang non organik.?

[17/2 11:34] Pak Herman Suheri: Biaya produksi tidak hanya ditentukan oleh harga pupuk, tetapi
oleh biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk berproduksi, termasuk tenaga kerja, dan sertifikasi
(untuk mendapatkan label organik) dan tenaga kerja. Sitem pertanian organik adalah sistem yang
memerlukan perhatian dengan intensitas tinggi, sehingga diperlukan tenaga kerja lebih banyak
dibandingkan dengan yang diperlukan pada sistem konvesional.

Selain itu, bisa jadi karena sistem produksi yang secara keseluruhan tidak efisien, (misalnya biaya yg
harus dikeluarkan untuk input organik seperti pupuk dan pestisida) justru lebih tinggi daripada yang
dikeluarkan pada sistem konvensional. Itulah sebabnya untuk mengurangi biaya input (selain tenaga
kerja), sistem pertanian organik harus memanfaatkan sumberdaya lokal yang tersedia dengan
mudah di sekitar lokasi produksi

[17/2 11:27] Hafizah Agro: Izin bertanya pak, seperti yang diketahui pengembangan pertanian
organik membutuhkan biaya yang besar sehingga sedikit dari petani yang memilih nya, disamping
itu juga pemasaran nya yg lumayan sulit dikalangan petani kecil itu sendiri, dari permasalahan
tersebut solusi dan langkah yang tepat apa yang harus dilakukan?

[17/2 11:35] Pak Herman Suheri: Penjelasan di akhir jawaban saya di atas menjawab pertanyaan ini
dik

Anda mungkin juga menyukai