Anda di halaman 1dari 17

PENENTUAN TEGANGAN PERMUKAAN DENGAN

METODE KAPILER

I. A. Tujuan Percobaan

Tujuan percobaan dalam prkatikum ini adalah untuk menentukan

permukaan tegangan cairan dengan Metode Kapiler.

B. Prinsip Percobaan

Prinsip percobaan dalam praktikum ini adalah berdasarkan pada gaya

tarik molekul permukaan cairan dengan metode rambat kapiler.

II. Teori

Di dalam cairan, sebuah molekul mengalami gaya tarik dari molekul

tetangganya, tetapi pada permukaannya, sebuah molekul hanya dikelilingi

sebagian saja dan akibatnya molekul pada permukaan ini hanya mengalami

gaya tarik ke arah benda cairannya (dapat dikatakan seolah-olah benda cairan

dibungkus oleh suatu membrane/lapisan yang tidak tampak). Perilaku cairan

pada permukaan cairan inilah yang disebut tegangan permukaan dan sifat ini

pula yang menyebabkan cairan dapat jatuh membentuk tetesan dapat merambat

pada pembuluh/pipa kapiler atau dapat mengembangkan selembar kertas logam

(Anonim. 2011).

Bila suatu pipa kapiler dimasukkan ke dalam suatu cairan yang membasahi

dinding, maka cairan akan naik ke dalam kapiler karena adanya tegangan
permukaan. Kenaikan cairan sampai ketinggian tertentu, sehingga terjadi

keseimbangan antara gaya ke atas dan gaya ke bawah menyebabkan tinggi

permukaan cairan akan stabil.

Gaya ke atas : 2πrγ cos θ

Gaya ke bawah : πr2 h d g

Gaya ke atas sama dengan gaya ke bawah sehingga didapat persamaan untuk

tegangan permukaan yaitu:

γ = ½ r h d g (untuk θ = 0)

dimana:

h = Tinggi permukaan cairan pada kapiler

d = Massa jenis cairan

g = Gaya gravitasi

r = Jari-jari pipa kapiler


γ = Tegangan permukaan

θ = Sudut kontak

(Anonim. 2003).

Tegangan pennukaan merupakan sifat pennukaan suatu zat cair yang

berperilaku layaknya selapis kulit tipis yang kenyal atau lentur akibat pengaruh

tegangan. Pengaruh tegangan tersebut disebabkan oleh adanya gaya tarik-

menarik antarmolekul di pennukaan zat cair tersebut. Untuk mengetahui

seberapa besar nilai tegangan permukaan suatu zat, maka cara sederhana yang

dilakukan adalah dengan melakukan praktikum terhadap beberapa zat cair

dengan menggunakan susunan alat seperti Gambar 1.

Newtonmeter difungsikan untuk mengukur nilai gaya tarik maksimum pada

cincin saat pengambilan data, tanpa menunjukkan peristiwa fisis yang terjadi

selama proses pengukuran tegangan permukaan berlangsung. Oleh karena itu

peneliti berinisiatif untuk juga mengedepankan proses fisika yang terjadi


selama pengukuran tegangan permukaan berlangsung. Inisiatif tersebut

direalisasikan dengan memanfaatkan sensor induksi, yang beketja berdasarkan

prinsip induksi elektromagnetik, sebagai pengganti Newtometer pada Gambar 1

karena proses perubahan gaya tarik yang mengenai cincin terjadi selama

pengukuran dapat direkam dan ditampilkan dalam bentuk grafik pada layar

computer (Indarniati, et al. 2008).

Tegangan permukaan merupakan fenomena menarik yang terjadi pada

zat cair (fluida) yang berada dalam keadaan diam (statis). Contoh yang menarik

tetes air cenderung berbentuk seperti balon (yang merupakan gambaran luas

minimum sebuah volum) dengan zat cair berada di tengahnya. Hal yang sama

terjadi pada jarum baja yang memiliki rapat massa lebih besar dari air tapi dapat

mengambang di permukaan zat cair. Fenomena ini terjadi karena selaput zat

cair dalam kondisi tegang, tegangan fluida ini bekerja paralel terhadap

permukaan dan timbul dari adanya gaya tarik menarik antara molekulnya

(Mohtar.staff.uns.ac.id/)

Banyak Fenomena-fenomena alam yang kurang kita perhatikan akan

tetapi fenomena-fenomena tersebut mempunyai hubungan dengan adanya

tegangan permukaan. Sering terlihat peristiwa-peristiwa alam yang tidak

diperhatikan dengan teliti misalnya tetes-tetes zat cair pada pipa kran yang

bukan sebagai suatu aliran, laba-laba air yang berada di atas permukaan air,
mainan gelembung-gelembung sabun, pisau silet yang diletakkan perlahan-

lahan diatas permukaan zat cair yang terapung, dan naiknya air pada pipa

kapiler. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya gaya-gaya yang bekerja pada

permukaan zat cair atau pada batas antara zat cair dengan bahan lain

(http://www.scribd.com/)

Metode Praktikum

A. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah sebagai berikut:

- Viskosimeter 1 buah

- Corong biasa 1 buah

- Picnometer 1 buah

- Gelas kimia 1 buah

- Botol semprot 1 buah

- Mistar 1 buah

- Pipet tetes 1 buah

- Timbangan 1 buah

Sedangkan bahan-bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :

- Aquades

- Alkohol

- Aseton

- Larutan garam dapur 5 %


B. Prosedur Kerja

Viskosimeter

- Dicuci dengan aquades, alkohol dan


aseton
- Dikeringkan
- Dibilas dengan larutan yang akan
diperiksa.
- Diisi tabung T dengan cairan

Aquades Alkohol Aseton NaCl 5 % Deterjen 5%


dan 10 % dan 10 %

- Dibiarkan viskosimeter tercelup


- Ditiup
- Dibiarkan cairan merambat naik
- Dibaca skla h1 dan h2
- Dilakukan pengukuran nilai h setiap
sampel 3 kali
- Dihitung  dan γ setiap sampel
dengan cara piknometer

 dan γ = …..?
I. Hasil Pengamatan

A. Data Pengamatan

1. Penentuan Massa Jenis

Berat picnometer kosong (50,144 mL) kosong = 30,5 gram

No
Larutan Picnometer + Larutan (gram) Larutan (gram)
.
1. Air 80,4 49,9
2. Aseton 74,6 44,1
3. Alkohol 69,7 39,2
4. Garam Dapur 81,8 51,3

2. Penentuan Nilai h

Ketinggian h (cm)
No. Sampel
h1 h2 h
1. Aquades 3,2 7,5 4,3
2. Alkohol 3,2 4 0,8
3. Aseton 3 4,2 1,2
4. Garam Dapur 5% 3,2 5,5 2,3

B. Perhitungan

1. Penentuan Massa Jenis Sampel

Berat picnometer kosong = 30,5 gram

Volume picnometer = 50,144 ml

- berat aquades = 80,4 – 30,5

= 49,9 gram
- berat alkohol = 74,6 – 30,5

= 44,1 gram

- berat aseton = 69,7 – 30,5

= 39,2 gram

- berat larutan garam = 81,8 – 30,5

= 51,3 gram

Menentukan massa jenis aquades, aseton dan alkohol

massa sampel
ρ aquades=
volume sampel

49,9
¿
50,144

¿ 0,99513 g/mL

Menentukan massa jenis larutan garam dapur


massa garam
ρ garam= x massa jenis air
volume garam

51,3
¿ x 0,99513
50,144
¿ 1,01808
Dengan perhitungan yang sama, nilai massa jenis untuk sampel yang

lain disajikan dalam tabel berikut:

Sampel Berat volume massa


no
. jenis
1 Aquades 49.9 50.144 0.99513
2 Aseton 44.1 50.144 0.87947
3 Alkohol 39.2 50.144 0.78175
Garam
4 dapur 51.3 50.144 1.01808

2. Penentuan Tegangan Permukaan Sampel

Diketahui: g = gaya gravitasi = 9,8 m/s2= 980 cm/s2

r = jari-jari viskosimeter = 5 x 10-4 m= 0,05 cm

ρaquades x g x h sampel x r
γ aquades=
2

0,99513 x 980 x 4,3 x 0,05


¿
2

¿ 104,8369 N /cm

- Menentukan tegangan permukaan larutan garam dapur


ρ garam x h garam
γ garam= × γ aquades
ρ air x h air
1,01808 x 2,3
¿ ×104,8369
0,99513 x 4,3
2,341584
¿ x 104,8369
4,279059
¿ 57,369 N /cm
Dengan perhitungan yang sama, diperoleh data tegangan permukaan

untuk sampel yang lain sebagai berikut:

No massa tegangan
. Sampel h(cm) r jenis permukaan
1 Aquades 4.3 0.05 0.99513 104.8369455
2 Aseton 1.2 0.05 0.87947 25.856418
3 Alkohol 0.8 0.05 0.78175 15.3223
Garam
4 dapur 2.3 0.05 1.01808 57.368808
A.
Pembahasan

Tegangan permukaan cairan dapat diukur dengan beberapa cara seperti

dengan:

- Tensiometer

- Cara drob weight

- Cara bubble pressure

- Cara capillary rise

Cara ini berdasarkan bahwa kebanyakan cairan dalam pipa kapiler

mempunyai permukaan lebih tinggi dari pada permukaan diluar pipa. Ini terjadi

bila cairan membasahi bajana, dalam hal ini cairan membentuk permukaan yang

cembung.

Cekung bila : gaya adhesi > kohesi

Cembung bila : gaya adhesi < kohesi

Pada pengamatan ini kami menentukan tegangan permukaan cairan dengan

metode kapiler. Metode Rambat kapiler merupakan cara sederhana dengan hasil

yang cukup teliti.


Pada percobaan ini, untuk menentukan tegangan permukaan cairan

dengan menggunakan metode kapiler digunakan tiga jenis larutan yaitu alkohol,

aseton, dan garam dapur .

Larutan pertama yang dimasukan adalah aquadest. Setelah

dimasukan, selang yang menghubungkan viskosimeter yang menuju permukaan

cairan/larutan ditiup. Peniupan tersebut merupakan salah satu untuk memberikan

tekanan atau tegangan pada aquadest, sehingga aquadest dapat naik ke atas dan

mengalami efek kapiler. Begitu juga yang terjadi dengan ketiga larutan yang

lain.

Gaya antar molekul masing-masing larutan saling mempengaruhi,

sehingga larutan mengalami kenaikan yang berbanding lurus dengan gaya antara
molekulnya yang tinggi. Artinya, semakin besar gaya yang bekerja maka

semakin tinggi pula larutan tersebut kenaikan. Dan sebaliknya, semakin gaya

yang bekerja pada larutan tersebut maka semakin kecil pula larutan tersebut

mengalami perubahan kenaikan.

Pada percobaan ini, larutan yang mengalami perubahan kenaikan

ketinggian paling besar adalah garam dapur .Hal ini disebabkan karena gaya

antara molekul-molekul dalam larutan garam dapur jauh lebih besar

dibandingkan larutan yang lainnya sehingga terjadi perubahan kenaikan tinggi

yang lebih besar.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan , ada beberapa hal yang

mempengaruhi tegangan permukaan suatu zat cair yang pertama yaitu kekuatan

gaya yang melawan tegangan permukaan itu, yaitu konsentrasi, dimana semakin
tinggi konsnetrasinya maka tegangan permukaan akan semakin besar juga.

Selain itu yang dapat mempengaruhi besarnya tegangan permukaan suatu

cairan yaitu panjang bidang sentuh zat cair pada pipa kapiler. Semakin jauh

bidang sentuh yang dilewati cairan pada pipa kapiler saat mengalir, semakin

kecil nilai tegangan permukaan yang dihasilkan. Panjang bidang sentuh akan

memberikan nilai yang berbanding teralik terhadap tegangan permukaan yang

dihasilkan. Hal ini dapat dilihat melalui data tegangan permukaan air yaitu

104.8369455 dan aseton yaitu 25.856418

III.
Simpulan

Dari hasil pengamatan, pembahasan dan tujuan percobaan maka dapat


ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1.
Tegangan permukaan pada larutan alkohol yaitu sebesar 0,00389 N/m dan

untuk aseton yaitu sebesar 0,00412 N/m.

2.
Tegangan permukaan pada larutan NaCl 5 % sebesar 6,99 N/m, NaCl 10 %

yaitu 6,78 N/m, detergen 5 % yaitu 6,536 N/m, dan detergen 10 % yaitu 7,22

N/m
DAFTAR PUSTAKA

\Anonim. 2003. Buku Penuntun Kimia Fisika. Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Depok.
Anonim. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Fisik II. Universitas Haluoleo. Kendari.

Indarniati,et all., 2008. Perancangan Alat Ukur Tegangan Permukaan dengan


Induksi Elektromagnetik. Universitas Negeri Surabaya. Surabaya.

Mohtar.staff.uns.ac.id/files/2008/08/tegangan –permukaan.doc 29/10/2008/08:1


[Akses 07 Mei 2011].

Anonim.http://www.scribd.com/doc/21281442/tegangan-permukaan[Akses 07 Mei
2011].
LAPORAN

PRAKTIKUM KIMIA FISIK II

PERCOBAAN I

PENENTUAN TEGANGAN PERMUKAAN DENGAN

METODE KAPILER

OLEH :

NAMA : INDRA PURNAMA IQBAH


STAMBUK : A1C4 09024
PRODI : PENDIDIKAN KIMIA
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN :MUH. HANDOYO SHUMENA S.Pd

LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI
2009

Anda mungkin juga menyukai