Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ELEKTRONIKA DIGITAL

RANGKAIAN PALANG PINTU OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO


MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIC HC-SR04

Makalah ini dibuat sebagai tugas Ulangan Akhir Semester mata kuliah
Elektronika digital

Dosen pengampu : Yesiana Arimukti, S.Si., M.Sc.

Disusun oleh :

Nama : Renaldi Candra Kurnia


NIM : K2318054
Kelas :C
Pendidikan Fisika 2018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada era ini, perkembangan teknologi sangat pesat dan telah
merambah dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Kebutuhan akan
efektivitas suatu alat diperlukan dalam berbagai sektor kehidupan. Hal ini
membuat manusia untuk selalu berinovasi dan berkreasi dalam berbagai
bidang untuk menciptakan dan merancang suatu alat guna membantu tugas
manusia dalam berbagai bidang. Dalam menciptakan dan merancang alat
manusia akan menginginkan alat tersebut efektif dan efisien.
Perkembangan teknologi saat ini dapat dilihat sudah banyak alat
yang telah diciptakan guna memeberi kemudahan pada masyarakat dalam
melaksanakan pekerjaan. Contohnya seperti membuka dan menutup
palang pintu di tempat parkir sepeda motor yang besar jika dilakukan
secara manual akan memakan waktu dan tenaga. Dalam hal ini dibuatlah
suatu alat yang dapat digunakan untuk membuka dan menutup sendiri
secara otomatis.
Penggunaan sebagai sensor gerak dengan mikrokontroler
ARDUINO UNO sebagai pemroses dan motor servo sebagai penggerak
palang dalam aplikasi pintu palang secara otomatis.
Berdasarkan masalah tersebut penulis mengambil sebuah judul
yaitu “RANGKAIAN PALANG PINTU OTOMATIS BERBASIS
ARDUINO UNO MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIC HC-
SR04”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat diperoleh rumusan masalah yaitu
bagaimana cara membuat rangkaian palang pintu otomatis berbasis
Arduino UNO menggunakan sensor Ultrasonic HC-SR04.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan sari penelitian ini adalah dapat membuat rangkaian palang
pintu otomatis berbasis Arduino UNO menggunakan sensor Ultrasonik
HC-SR04.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari tugas pembuatan rangkaian palang pintu otomatis
berbasis Arduino UNO menggunakan sensor Ultrasonik HC-SR04 adalah
sebagai berikut
1. Bagi Penulis
a. Untuk menerapkan ilmu ilmu dan teori yang diperoleh selama
perkuliahan.
b. Agar lebih mengerti tentang sistem rangkaian palang pintu
otomatis berbasis Arduino UNO menggunakan sensor Ultrasonik
HC-SR04.
2. Bagi Masyarakat
Dapat dimanfaatkan untuk dikembangkan menjadi alat yang
sesungguhnya. Sebagai contoh palang pintu pada tempat parkir sepeda
motor.
3. Bagi Mahasiswa dan Pembaca
Dapat menjadi referensi bacaan dan informasi khususnya bagi
mahasiswa Pendidikan Fisika yang sedang menyusun Tugas Akhir
Mata Kuliah Elektronika Digital.
BAB II
DASAR TEORI

A. Mikrokontroler Arduino UNO R3


Mikrokontroler Arduino UNO merupakan adalah sebuah board yang
menggunakan mikrokontroler ATmega328. Arduino Uno memiliki 14 pin
digital (6 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog,
sebuah 16 MHz osilato kristal, sebuah koneksi USB, sebuah konektor
sumber tegangan, sebuah header ICSP, dan sebuah tombol reset. Arduino
Uno memuat segala hal yang dibutuhkan untuk mendukung sebuah
mikrokontroler. Hanya dengan menghubungkannya ke sebuah komputer
melalui USB atau memberikan tegangan DC dari baterai atau adaptor AC
ke DC sudah dapat membuanya bekerja. Arduino Uno menggunakan
ATmega16U2 yang diprogram sebagai USB to serial converter untuk
komunikasi serial ke komputer melalui port USB.
"Uno" berarti satu di Italia dan diberi nama untuk menandai peluncuran
Arduino 1.0. Versi 1.0 menjadi versi referensi Arduino ke depannya.
Arduino Uno R3 adalah revisi terbaru dari serangkaian board Arduino, dan
model referensi untuk platform Arduino. Penampakan arduino dapat
dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Arduino Uno


(http://www.arduino.cc/en/Products/Counterfeit,2020)
Untuk data teknis dan spesifikasi dari Arduino UNO R3 adalah sebagai
berikut :
- Mikrokontroler : Atmega328
- Tegangan Operasi : 5 Volt
- Tegangan Input : 7-12 Volt
- Pin digital I/O : 14 (6 diantaranya pin PWM)
- Pin analog input : 6
- Arus DC per pin I/O : 40 mA
- Arus DC untuk pin 3,3 volt : 50 mA
- Flash memory : 32 KB dengan 0,5 KB digunakan untuk bootloader
- SRAM : 2 KB
- EEPROM : 1 KB
- Kecepatan perwaktu : 16 MHz

(http://buaya-instrument.com/arduino-uno-r3-0601030005.html)

Arduino memiliki 14 pin digital dan 6 pin analog yang dapat digunakan
sebagai inpit datau output menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite()
dan digitalRead(). Setiap pin beroperasi pada tegangan 5 volt. Setiap pin
mampu menerima atau menghasilkan arus maksimum sebasar 40 mA dan
memiliki 10 resistor pull-up internal (diputus secara default) sebesar 20-30
KOhm. Arduino Uno memiliki 6 masukan analog yang diberi label A0
sampai A5, setiap pin menyediakan resolusi sebanyak 10 bit (1024 nilai
yang berbeda). Secara default pin mengukur nilai tegangan dari ground
(0V) hingga 5V, walaupun begitu dimungkinkan untuk mengganti nilai
batas atas dengan menggunakan pin AREF dan fungsi analogReference().
Sebagai tambahan beberapa pin masukan analog memiliki fungsi khusus
yaitu pin A4 (SDA) dan pin A5 (SCL) yang digunakan untuk komunikasi
Two Wire Interface (TWI) atau Inter Integrated Circuit (I2C) dengan
menggunakan Wire library. Selain itu beberapa pin memiliki fungsi
khusus yaitu :
- Serial / UART : pin 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima
(RX) dan mengirimkan (TX) data serial TTL. Pin ini terhubung ke pin
yang sesuai dari chip serial ATmega8U2 USB-to-TTL.

- Interupsi eksternal : pin 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasi untuk


memicu interupsi pada nilai rendah, tepi naik atau turun, atau
perubahan nilai.
- PWM (modulasi lebar-pulsa): pin 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Dapat
memberikan output PWM 8-bit dengan fungsi analogWrite ().
- SPI (Serial Peripheral Interface): pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO),
dan 13 (SCK). Pin ini mendukung komunikasi SPI menggunakan
perpustakaan SPI.
- TWI (antarmuka dua-kawat) / I²C : pin SDA (A4) dan pin SCL
(A5). Mendukung komunikasi TWI menggunakan perpustakaan Wire.
- AREF (referensi analog): Tegangan referensi untuk input analog. 

(https://en.wikipedia.org/wiki/Arduino_Uno)

B. Sensor Ultrasonic HC- SR04


Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah
besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Gelombang
ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi 20.000 Hz.
Bunyi ultrasonik tidak dapat di dengar oleh telinga manusia. Bunyi
ultrasonik bisa merambat melalui zat padat, cair dan gas. HC-SR04
merupakan sensor ultrasonik siap pakai, satu alat yang berfungsi sebagai
pengirim, penerima, dan pengontrol gelombang ultrasonik. Alat ini bisa
digunakan untuk mengukur jarak benda dari 2cm – 4 m dengan akurasi
3mm. Dengan demikian, untuk menghitung jarak yang hanya maksimal 4
m maka rumus di atas harus dimodifikasi atau disesuaikan satuannya.
Adapun gambar dari sensor ultrasonik HC-SR04 sebagai berikut.
Gambar 2.2 Sensor Ultrasonik HC-SR04
Fungsi dari tiap- tiap pin yang ada di sensor ultrasonik HC-SR04 yaitu :

- VCC = 5V Power Supply. Pin sumber tegangan positif sensor.


- Trig = Trigger/Penyulut. Pin ini yang digunakan untuk
membangkitkan sinyal ultrasonik.
- Echo = Receive/Indikator. Pin ini yang digunakan untuk mendeteksi
sinyal pantulan ultrasonik.
- GND = Ground/0V Power Supply. Pin sumber tegangan negatif
sensor.
Prinsip pengukuran jarak menggunakan sensor ultrasonik HC-SR04
adalah, ketika pulsa trigger diberikan pada sensor, transmitter akan mulai
memancarkan gelombang  ultrasonik, pada saat yang sama sensor akan
menghasilkan output TTL transisi naik menandakan sensor mulai
menghitung waktu pengukuran, setelah receiver menerima  pantulan yang
dihasilkan oleh suatu objek maka pengukuran waktu akan dihentikan
dengan menghasilkan output TTL transisi turun. 
Sensor ultrasonik HC-SR04 memiliki kinerja yang stabil, pengukuran
jarak yang akurat dengan ketelitian 0,3 cm, pengukuran dapat mencapai 2
cm sampai 4 meter dan memiliki ukran yang ringkas.
(https://www.andalanelektro.id/2018/09/cara-kerja-dan-karakteristik-sensor-
ultrasonic-hcsr04.html)
C. Motor Servo SG90
Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang
dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo),
sehingga dapat di-set-up atau diatur untuk menentukan dan memastikan
posisi sudut dari poros output motor. Motor servo merupakan perangkat
yang terdiri dari motor DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol dan
potensiometer. Serangkaian gear yang melekat pada poros motor DC akan
memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo,
sedangkan potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor
berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran poros motor servo.
Penggunaan sistem kontrol loop tertutup pada motor servo berguna untuk
mengontrol gerakan dan posisi akhir dari poros motor servo. Penjelasan
sederhananya adalah posisi poros output akan disensor untuk mengetahui
posisi poros sudah tepat seperti yang diinginkan atau belum, dan jika
belum maka kontrol input akan mengirim sinyal kendali untuk membuat
posisi poros tersebut tepat pada posisi yang diinginkan.
Adapun Motor Servo SG90, dengan spesifikasi sebagai berikut :
- Dimensi: 23 x 29 x 12,2 mm
- Berat: 9 g (hanya motor)
- Kecepatan reaksi : 0,1 detik / 60 derajat (4,8 V tanpa beban)
- Stall torque (4,8V) : 1,6 kg/cm
- Suhu kerja : 0-55 C
- Dead band width : 10 µs (mikro detik)
- Tegangan kerja : 4,8 V h. Material gear: nilon
- Mode : Analog
- Panjang kabel: 150 mm

Gambar 2.3 Motor Servo SG90


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Alat dan bahan


Alat dan bahan yang digunakan yaitu :
1. Mikrokontroler Arduino UNO + kabel USB
2. Motor servo SG90
3. Sensor ultrasonik HC-SR04
4. 2 buah led berwarna merah dan hijau
5. Protoboard
6. 2 buah resistor 220
7. Kabel jumper male to male secukupnya
B. Skema Rangkaian

C. Pengambilan Data
Pengambilan data yang dilakukan dengan menggunakan simulasi pada
aplikasi Tinkercard
D. Metode Analisis
Analisis data yang akan disajikan dalam bentukhasil simulasi dengan
kondisi variasi kecerahan lampu. Metode yang digunakan dalam
menganalisis yaitu dengan menganalisis secara kualitatif.
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Data hasil percobaan
2. Analisis hasil
3. Pembahasan proses
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai