NIM : 10519084
Hari : Selasa
I. TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan konsentrasi sampel HCl dengan titran NaOH standar, sampel HOAc
dengan titran NaOH standar, dan sampel NaOH dengan titran HOAc standar
menggunakan metode titrasi konduktometri.
V. CARA KERJA
Pada praktikum modul ini dilakukan serangkaian prosedur untuk menentukan
konsentrasi sampel menggunakan metode titrasi konduktometri. Pertama, disiapkan set
alat dan bahan yang diperlukan. Sebelum memulai proses pengukuran, konduktometer
dinyalakan dan dikalibrasi terlebih dahulu menggunakan KCl 0,1 M. Pada sistem
dimasukkan nilai 12,88 ms.cm-1 sebagai nilai hantaran jenis KCl 0,1 M. Selanjutnya,
larutan diencerkan hingga tanda batas dan dikocok dengan baik. sebanyak 25 mL larutan
sampel HCL yang telah diencerkan dipipet ke dalam gelas kimia 250 mL dan tambahkan
aqua dm sebanyak 150 mL.
V L (µS)
(mL) HCl vs NaOH (baku) HOAc vs NaOH (baku) NaOH vs HOAc (baku)
0 2740 336 1744
1 2390 414 1553
2 2020 499 1342
3 1767 589 1106
4 1425 686 981
5 1103 777 847
6 1129 866 766
7 1227 978 748
8 1371 1140 742
9 1557 1350 744
10 1768 1560 752
11 - 1822 -
2500
y = -317,47x + 2723
2000 R² = 0,9983
1500
L'
1000
500
0
0 1 2 3 4 5 6
Volume
𝑛 𝐻𝐶𝑙 = 0,1972 × 5,381 × 10−3 × 100⁄25 = 4,245 × 10−3 𝑚𝑜𝑙 = 4,245 𝑚𝑚𝑜𝑙
2000
1500
L'
1000
500
0
0 2 4 6 8 10 12
Volume
1000
800
R² = 0,9977
400
200
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Volume
HOAc vs NaOH baku setelah TE
2500,00
1000,00
500,00
0,00
0 2 4 6 8 10 12
Volume
1500
1000
L'
500
0
0 2 4 6 8 10 12
Volume
1000
L'
500
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Volume
780,00
775,00
770,00
0 2 4 6 8 10 12
Axis Title
VIII. PEMBAHASAN
Metode titrasi pada dasarnya dibagi menjadi empat kelompok besar berdasarkan
tipe reaksi yang dilibatkan di dalamnya. Di antara metode titrasi tersebut adalah titrasi
asam-basa, titrasi senyawa kompleks, titrasi redoks, dan titrasi pengendapan. Untuk
mendapatkan hasil titrasi dengan tingkat akurasi yang tinggi, jumlah titran yang akan
diteteskan pada larutan mengandung analit harus diperhitungkan secara stoikiometris.
Tidak seperti gravimetri, di mana endapan akan muncul saat reaktan yang ditambahkan
terus-menerus hingga melebihi batas kelarutan, penentuan volume ekivalen (Veq)
memerlukan volume titran tertentu agar tercapai Veq (Harvey, 2000).
Pada metode titrasi, perhitungan dan pengolahan data didasarkan pada kurva titrasi
yang dibuat dari parameter volume titran dan pH pada umumnya. Kurva ini sangat
esensial karena dibutuhkan untuk menentukan Veq. Sebagai contoh sederhana,
pentitrasian 1 M HCl menggunakan 1 M NaOH akan terjadi saat pH larutan mencapai 7.
Untuk menentukan Veq, kita dapat menggunakan elektrode pH atau indikator pH yang
berubah warna ketika pH larutan mencapai 7.
Kurva titrasi menyediakan sebuah gambaran bagaimana sebuah parameter, seperti pH,
berubah seiring penambahan titran. Kita dapat mengukur kurva titrasi secara eksperimen
yaitu dengan menaruh elektrode pH dalam larutan analit selama proses titrasi. Pada
gambar 8.1., kurva titrasi tersebut menggambarkan bahwa asam yang digunakan adalah
asam monoprotik, di mana hanya ada satu titik ekivalen. Berbeda dengan asam
monoprotik, asam diprotik memiliki dua titik ekivalen, dan asam poliprotik memiliki
lebih dari dua titik ekivalen. Dalam hal ini, jumlah titik ekivalen dapat kita analogikan
sebagai jumlah pKa.
Metode titrasi memiliki banyak variasi, umumnya hal yang divariasikan adalah
elektrodenya, seperti titrasi potensiometri dan konduktometri. Pada modul ini metode
titrasi yang digunakan adalah metode titrasi konduktometri. Menurut Munisah (2020),
Konduktansi merupakan ukuran kemampuan suatu materi dalam menghantarkan listrik.
Alat yang digunakan untuk mengukur konduktansi disebut konduktometer.
Konduktometer merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur daya hantar
listrik yang merupakan konsekuensi dari gerakan partikel di dalam sebuah larutan dan
derajat ionisasi suatu larutan elektrolit dalam air. Secara keseluruhan, konduktometri
adalah sebuah metode yang digunakan untuk menganalisis properti tertentu dari suatu
larutan berdasarkan kemampuan ion-ionnya dalam menghantarkan listrik di antara dua
elektrode.
Pada bagian perhitungan dan pengolahan data, dilakukan analisis terhadap tabel
data volume titran (v) dan nilai hantaran jenis (L) pada sampel HCl, HOAc, dan NaOH.
Pada titrasi, ketika analit yang dianalisis bersifat asam maka titran yang digunakan harus
bersifat basa, begitupun sebaliknya. Pada sampel HCl dan HOAc titran yang digunakan
adalah larutan standar NaOH, sedangkan pada sampel NaOH menggunakan HOAc
standa sebagai titrannya.
Pada kurva titrasi, parameter yang digunakan adalah volume titran dan nilai
hantaran jenis terkoreksi. Pada sampel HCl, didapatkan Veq sebesar 5,381 mL dan setelah
diolah didapatkan konsentrasi HCl sebesar 0,1698 M. Pada sampel HOAc didapatkan
Veq sebesar 7,434 mL dan konsentrasi HOAc sebesar 0,2346 M. Pada sampel NaOH
didapatkan Veq sebesar 0,2094 M.
X. DAFTAR PUSTAKA
Harvey, D. 2000. Modern Analytical Chemistry 1st Ed. Indiana. DePauw University.
Munisah, L. 2020. Titrasi Konduktometri.