NIM : 10519084
Hari : Selasa
I. TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan konsentrasi sampel kafein menggunakan regresi linear konsentrasi
standar terhadap tinggi puncak kromatogram dan konsentrasi standar terhadap luas daerah
puncak kromatogram menggunakan metode HPLC (High Performance Liquid
Chromatography).
V. CARA KERJA
5.1. Pembuatan Fasa Gerak
Dibuat fasa gerak dengan komposisi 140 mL aqua bidestilasi, 1,4 mL H3PO4 5%
dan 60 mL metanol. Gas yang terlarut di dalam campuran dihilangkan menggunakan
penangas ultrasonik.
5.4. Analisis
Kromatografi direkam pada masing-masing larutan standar dan sampel yang
telah disiapkan.
600
500
400
300
200
100
0
0 20 40 60 80 100 120
C (ppm)
Konsentrasi vs Luas Daerah
7000
y = 63,669x - 104,96
6000
R² = 0,9999
Luas Daerah (mAU*s)
5000
4000
3000
2000
1000
0
0 20 40 60 80 100 120
C (ppm)
VIII. PEMBAHASAN
Kromatografi merupakan salah satu teknik pemisahan yang didasarkan pada
interaksi zat analit dengan fasa diam dan fasa gerak. Fasa diam merupakan pelarut atau
komponen yang statis dan umumnya berada atau menempel pada dinding kolom. Fasa
gerak merupakan pelarut yang digunakan untuk membawa zat analit melewati kolom
kromatografi hingga mencapai detektor. Sifat kepolaran fasa diam dan fasa gerak dibuat
berlawanan, di mana jika fasa diam merupakan zat polar maka fasa gerak menggunakan
zat non-polar, begitupun sebaliknya.
Salah satu jenis kromatografi adalah HPLC atau kromatografi cair performa tinggi.
Dalam HPLC, sampel cair atau padat dilarutkan pada pelarut tertentu dan dilewatkan
kolom hingga mencapai detektor dan diukur kromatogramnya. Pemisahan ditentukan oleh
interaksi fasa terlarut dan diam, termasuk adsorpsi padat-cair, partisi cair-cair, pertukaran
ion, eksklusi ukuran, dan interaksi fasa terlarut dan bergerak. Berikut contoh skema
diagram HPLC:
Pada praktikum ini, sampel yang digunakan adalah sampel teh dan sampel cola, di
mana sampel teh merupakan sampel 1 dan sampel cola merupakan sampel 2. Metode yang
digunakan pada modul ini adalah HPLC. Secara singkat, cara kerja modul ini yaitu
pertama, dibuat larutan standar kafein dengan variasi konsentrasi dan diukur
kromatogramnya. Kemudian, dari setiap konsentrasi, dikumpulkan masing-masing nilai
tinggi puncak dan luas daerah puncak dan kemudian ditabulasikan bersesuaian dengan
konsentrasi larutan standar. Berdasarkan tabel data tersebut, dibuat regresi linear antara
konsentrasi dengan tinggi puncak dan konsentrasi dengan luas daerah puncak. Selanjutnya,
diukur sampel 1 dan 2 menggunakan HPLC dan didapatkan kromatogram beserta nilai
tinggi puncak dan luas daerah puncak. Masing-masing data tersebut disubtitusikan pada
persamaan yang sesuai (data tinggi puncak disubtitusi ke dalam persamaan regresi tinggi
puncak) dan didapatkan empat data, yaitu konsentrasi sampel 1 dan 2 berdasarkan tinggi
puncak dan luas daerah puncak. Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan:
x1 = 73,241 ppm
x2 = 54,190 ppm
x3 = 74,795 ppm
x4 = 52,389 ppm
Subskrip 1 merujuk pada sampel 1 menggunakan tinggi puncak, subskrip 2 merujuk pada
sampel 2 menggunakan tinggi puncak, subskrip 3 merujuk pada sampel 2 menggunakan
luas daerah puncak, dan subskrip 4 merujuk pada sampel 2 menggunakan luas daerah
puncak.
IX. KESIMPULAN
Pada praktikum ini dilakukan analisis terhadap sampel teh dan cola menggunakan
metode HPLC. Output yang dihasilkan pada modul ini adalah konsentrasi sampel teh dan
cola menggunakan parameter tinggi puncak dan luas daerah puncak kromatogram HPLC.
Didapatkan nilai konsentrasi sampel teh dan cola sesuai yang telah dicantumkan pada akhir
bagian perhitungan dan pengolahan data.
X. DAFTAR PUSTAKA
Harvey, D. 2000. Modern Analytical Chemistry 1st Ed. Indiana: Depauw University.
Kusuma, A. S. W. Penggunaan Instrumen High Performance Liquid Chromatography
Sebagai Metode Penentuan Kadar Kapsaisin Pada Bumbu Masak Kemasan “Bumbu
Marinade Ayam Special” Merek Sasa.
pubchem.ncbi.nlm.nih.gov, diakses pada Selasa, 13 April 2021.