(Artefak)
A. Definisi Artefak
Artefak merupakan karya atau benda masalalu atau peninggalan budaya yang bersifat
histori. Artefak juga bisa diartikan sebagai sebuah benda arkeologi atau juga peninggalan
benda-benda bersejarah, yakni segala macam benda yang dbuat atau juga dimodifikasi
oleh manusia yang bsa untuk dipindahkan. Contoh: Rumah adat, peralatan, pakaian adat,
dll.
Money (Uang)
Materials (Materi)
Machines (Mesin)
Method (Metode)
Market (Pasar)
V. Teknik Grafir
Teknik ini merupakan teknik mengikis sebagian permukaan material dengan
pola tertentu. Teknik grafir ini basa digunakan untuk berbaga produk. Mulai
dari trofi, aksesoris, perhiasan, hingga alat tulis.
VI. Teknik Etsa
Teknik ini merupakan sebuah cara untuk membuang atau mengikis bagian
yang harus direndahkan dengan bahan kimia tertentu.
X. Teknik Anyaman
Teknik ini merupakan salah satu teknik kerajinan dengan
menyilang-nyilangkan bagian lusi (arah vertikal) dengan pakan (arah
horizontal) hinggga membentuk suatu pula tertentu.
Wirausaha Produk Pengelolaan Makanan
Awetan Nabati
A. Perencanaan Usaha Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya
Lokal
Wirausaha kerajinan dengan inspirasi obyek budaya lokal dapat dimulai dengan
melihat potensi bahan baku (Materials), keterampilan parosuksi (Man & Machines)
dan budaya lokal yang ada di daerah setempat.
Ragam objek budaya lokal yang terdapat di daerah akan menjadi inspirasi untuk
perancangan kerajinan yang akan dibuat. Perancangan kerajinan juga harus
mempertimbangkan ketersediaan material/ bahan baku dan keterampilan produksi
yang terdapat di daerah sekitar.
B. Perencanaan dan Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Objek
Budaya Lokal
Ide kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal akan dikembangkan menjadi
produk kerjainan yang akan diproduksi dan siap dijual. Dengan demikian, produk
yang dihasilkan harus memiliki nilai estetik dan inovasi agar diminati pasar.
Objek budaya lokal dapat berupa objek dua dimensi (Relief & Motif) atau tiga
dimensi (Bangunan, Alat Musik & Senjata). Beberapa objek budaya seperti pakaian
tradisional dan perhiasan dkenakan oleh manusia. Kerajinan dengan inspirasi objek
budaya tradisional juga dapat berupa miniatur objek budaya, benda hiasan, atau
produk kerajinan dengan fungsi baru.
1. Proses Produksi
Proses produksi kerajnan dengan inspirasi objek budaya lokal berdasarkan daya
dukung yang dimiliki oleh daerah setempat. (Bahan Baku, Teknik Produksi dan
SDM). Tahapan produks secara umum terbagi atas :
Pembahanan
Mempersiapkan bahan atau material agar siap dibentuk.
Pembentukan
Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material (Bentuk dasar
material dan bentuk yang akan dibuat). Material kertas dibentuk dengan cara
dilipat. Kayu, bambu dan rotan lainnya dapat dibentuk dengan cara dipotong
atau dipahat.
Perakitan
Pemotongan dan pemahatan juga biasanya diigunakan untuk membuat
sambungan bahan, seperti menyambungkan bilah-blah papan atau dua batang
bambu. Pembentukan besi dan rotan dapat menggunakan teknik
pembengkokan dan teknik las. Logam lempengan dapat dibentuk dengan cara
pengetokan.
Finishing
Finishing dilakukan sebagai tahap terakhir sebelum produk dimasukkan ke
dalam kemasan. Finishing dapat berupa penghalusan dan/atau pelapisan
permukaan. Penghalusan yang dilakukan diantaranya penghalusan permukaan
kayu dengan amplas / menghilangkan lem yang tersisa pada permukaan
produk. Finishing dapat juga berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan
agar produk yang dibuat lebih awet & lebih menarik.
Selain alat keselamatan kerja. Hal yang tak kalah penting adalah sikap kerja yang
rapi, hati-hati, teliti dan penuh konsentrasi, sikap tersebut akan mendukung
kesehatan dan keselamatan kerja.
3. Evaluasi
Pembuatan kerajinan diakhiri dengan evaluasi terhadap produk kerajnan yang
telah dibuat. Apabla masih ada yang belum sesuai/ tidak berfungsi dengan baik,
maka kita harus segera memperbakinya agar produk kerajnan yang dihasilkan
lebih berkualitas.
4. Pengemasan
Kemasan untuk kerajinan berfungsi untuk melndungi produk dari kerusakan serta
memberikan kemudahan dalam pemindahan dari tempat produksi hingga ke
tangan konsumen. Kemasa juga berfungsi untuk menambah daya tarik, dan
sebaga identitas brand dari produk tersebut.
Fungsi kemasan didukung oleh pemilhan material, bentuk, warna, teks dan grafis
yang tepat. Material yang digunakan untuk membuat kemasan bergantung pada
produk yang akan dikemas. Pengemasan dapat dilengkapi dengan label yang
memberkan informasi tekns maupun memperkuat identitas/ brand.
Produk yang mudah rusak harus menggunakan kemasan yang memilki material
berstruktur. Pemilihan material juga harus disesuaikan dengan identitas atau
brand dari produk tersebut.
Selain ditampilkan oleh materal kemasan, daya tarik dan identitas juga dapat
ditampilkan melalui bentuk, warna, teks & grafis.
i. Kemasan Primer
Kemasan yang melekat pada produk. Selain untuk melindungi produk dar
debu dan kotoran, kemasan prmer juga berfungsi untuk menamplkan daya
tarik dari produk.
Kemasan produk sebaiknya memberikan identitas atau brand dari produk tersebut/
dari produsennya. Material kemasan untuk melindungi dari kotoran & debu, dapat
berupa lembaran kertas/ plastik.
Tidak semua produk memerlukan kemasan primer, tetapi setiap produk membutuhkan
identitas. Identitas dapat berupa stiker atau selubung karton yang berisi nama &
keterangan.
Pada kemasan kerajinan dengan inspirasi budaya, dapat ditambahkan label/ lembaran
keterangan yang berisi tentang budaya lokal yang menjadi inspirasi produk.
D. Penghitungan Biaya Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Obyek
Budaya Lokal.
Biaya yang termasuk ke dalam overhead adalah biaya listrik, dan biaya-biaya lain
yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi. Biaya pembelian bahan
bakar minyak, sabun pembersih untuk membersihkan bahan baku, benang, jarum,
lem dan bahan-bahan lainnya dapat dimasukkan ke dalam biaya overhead.
3. Pemasaran Langsung
Perusahaan yang memiliki usaha di bidang penjualan langsung (direct selling) baik
yang menggunakan single level maupun multi-level marketting, wajib memiliki surat
izin penjualan langsung. Izin tersebut dikerluarkan oleh BKPM sesuai dengan
Peraturan Menteri Perdagangan No. 32 Tahun 2008.
Usaha Kerajinan dengan Inspirasi Artefak
Produksi Kerajinan Artefak
A. Ide dan Peluang
1) Ide pembuatan produk kerajinan yang diminati konsumen
2) Ide pembuatan produk kerajinan yang dapat memenangkan persangan
3) Ide dalam pembuatan dan pendayagunaan sumber-sumber produk
kerajinan
4) Ide mencegah kebosanan para konsumen
5) Ide dalam pembuatan desain, model, corak & warna produk yang
disenangi konsumen
B. Faktor Pendukung
1) Faktor Keuntungan
2) Faktor Penguasaan Teknis
3) Faktor Pemasaran
4) Faktor Bahan Baku
5) Faktor Tenaga Kerja
6) Faktor Modal
7) Faktor Risiko
8) Faktor Persaingan
9) Faktor Fasilitas dan Kemudahan
10) Faktor Manajemen
C. Analisis Peluang
Aspek dalam merancang produk kerajinan :
1) Bentuk
2) Fungsi
3) Bahan
D. Macam Kerajinan
1) Celengan
2) Vas Bunga
3) Guci
4) Piring & Gelas
5) Patung
E. Teknik Pembuatan
1. Teknik Lempeng (slabing)
2. Teknik Pijat (Pinching)
3. Teknik Pilin (Coiling)
4. TEknik Putar (Throwing)
5. Teknik Cetak Tekan (Press)
6. Teknik Cor/ Tuang
G. Pengulian
Sebuah teknik/ proses mencampur bahan tanah liat dengan cara tertentu agar
mendapatkan tanah liat dengan tingkat keplastisan dan homogenitas yang
merata dan bebas gelembung udara.
Perhitungan Biaya Produksi Administrasi dan Pemasaran
A. Definisi Biaya Produksi
Biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang dkorbankan
untuk memproduksi suatu barang.
C. 3 Komponen Biaya
1. Komponen Biaya Bahan
2. Komponen Biaya Gaji
3. Komponen Biaya Umum
K. Strategi Pemasaran
1. Kenali Produk
2. Promosi
3. Unik
4. Fokus