Anda di halaman 1dari 12

Kerajinan Budaya Lokal

(Artefak)

A. Definisi Artefak
Artefak merupakan karya atau benda masalalu atau peninggalan budaya yang bersifat
histori. Artefak juga bisa diartikan sebagai sebuah benda arkeologi atau juga peninggalan
benda-benda bersejarah, yakni segala macam benda yang dbuat atau juga dimodifikasi
oleh manusia yang bsa untuk dipindahkan. Contoh: Rumah adat, peralatan, pakaian adat,
dll.

B. Peluang Usaha Produksi Kerajinan


Manajemen:
 Man (Sumber Daya Manusia)

 Money (Uang)

 Materials (Materi)

 Machines (Mesin)

 Method (Metode)

 Market (Pasar)

C. Teknik Pembuatan Kerajinan


I. Teknik Butsir
Teknik membuat kerajnan keramik dengan cara memjit, menambah, dan
mengurangi bahan yang dibentuk, biasanya dbantu dengan alat butsir. Teknik
ini disebut juga dengan teknik modeling.

II. Teknik Pilin


Pembentukan dengan teknik pilin ini dapat memberikan keleluasaan untuk
membuat benda keramik dengan ukuran yang lebih besar dan kompleks
dengan bentuk yang sangat sederhana hinga bentuk yang bervariasi.

III. Teknik Cetak


Ketika bahan yang digunakannya berbahan keras. Teknik cetak ini terbagi
menjadi dua, yaitu teknik tuang berulang dan teknik tuang sekali pakai.

IV. Teknik Patri


Merupakan metode penyambungan bahan logam di bawah pengaruh panas
dengan pertolongan bahan tambah logam atau campuran logam.

V. Teknik Grafir
Teknik ini merupakan teknik mengikis sebagian permukaan material dengan
pola tertentu. Teknik grafir ini basa digunakan untuk berbaga produk. Mulai
dari trofi, aksesoris, perhiasan, hingga alat tulis.
VI. Teknik Etsa
Teknik ini merupakan sebuah cara untuk membuang atau mengikis bagian
yang harus direndahkan dengan bahan kimia tertentu.

VII. Teknik Bubut


Merupakan suatu proses pembuatan benda kerja yang sayatnya dilakukan
dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang
digerakkan secara transisi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja.

VIII. Teknik Las


Teknik ini merupakan teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan
sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan
dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang
bersambung

IX. Teknik Ukir


Teknik ini merupakan kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada
permukaan benda yang diukir. Seni ukr sering digunakan untuk membuat
perkakas rumah tangga dan benda-benda drabah atau kayu.

X. Teknik Anyaman
Teknik ini merupakan salah satu teknik kerajinan dengan
menyilang-nyilangkan bagian lusi (arah vertikal) dengan pakan (arah
horizontal) hinggga membentuk suatu pula tertentu.
Wirausaha Produk Pengelolaan Makanan
Awetan Nabati
A. Perencanaan Usaha Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya
Lokal

Wirausaha kerajinan dengan inspirasi obyek budaya lokal dapat dimulai dengan
melihat potensi bahan baku (Materials), keterampilan parosuksi (Man & Machines)
dan budaya lokal yang ada di daerah setempat.

Wirausaha kerajinan dengan inspirasi budaya akan menawarkan karya-karya


kerajinan inovatif kepada pasaran. Pasar sasaran (Market) dari produk kerajinan ini
adalah orang-orang yang menghargai dan mencintai kebudayaan sendiri.

Kemampuan mengatur keuangan (Money) dalam kegiatan usaha akan menjamin


keberlangsungan dan pengembangan usaha.

Ragam objek budaya lokal yang terdapat di daerah akan menjadi inspirasi untuk
perancangan kerajinan yang akan dibuat. Perancangan kerajinan juga harus
mempertimbangkan ketersediaan material/ bahan baku dan keterampilan produksi
yang terdapat di daerah sekitar.
B. Perencanaan dan Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Objek
Budaya Lokal

Proses perencangan kerajinan diawali dengan pemilhan sumber inspirasi dan


pencarian ide produk kerajnan, pembuatan sketsa ide, pembuatan studi model
kerajinan, dilanjutkan dengan pembuatan petunjuk produksi.

Ide kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal akan dikembangkan menjadi
produk kerjainan yang akan diproduksi dan siap dijual. Dengan demikian, produk
yang dihasilkan harus memiliki nilai estetik dan inovasi agar diminati pasar.

Objek budaya lokal dapat berupa objek dua dimensi (Relief & Motif) atau tiga
dimensi (Bangunan, Alat Musik & Senjata). Beberapa objek budaya seperti pakaian
tradisional dan perhiasan dkenakan oleh manusia. Kerajinan dengan inspirasi objek
budaya tradisional juga dapat berupa miniatur objek budaya, benda hiasan, atau
produk kerajinan dengan fungsi baru.

Berikut langkah-langkah perancangan kerajnan dengan inspirasi budaya lokal:

1. Pencarian Ide Produk


Untuk memudahkan pencarian de atau gagasan untuk rancangan kerajinan objek
budaya lokal, mulailah dengan memikrkan hal-hal di bawah ini :
1) Objek budaya lokal apa yang akan menjadi inspirasi ?
2) Produk kerajinan apa yang akan dibuat ?
3) Siapa yang akan menggunakan produk kerajinan tersebut ?
4) Bahan/ material apa saja yang akan dipakai ?
5) Warna dan/atau motif apa yang akan digunakan ?
6) Adakah teknik warna tertentu yang akan digunakan ?
7) Bagaimana proses pembuatan produk tersebut ?
8) Alat apa yang dibutuhkan ?

2. Membuat Gambar/ Sketsa


Ide-ide produk, rencana atau rencana dari produk kerajinan digambarkan atau
dibuatkan sketsanya agar ide yang abstrak menjadi berwujud. Gambar bisa berupa
variasi produk dengan satu fungsi yang sama, tetapi dengan bentuk yang berbeda
atau produk dengan bentuk yang sama dengan warna yang berbeda.

3. Pilih Ide Terbaik


Setelah menghasilkan banyak ide yang dituangkan pada sketsa, mulailah
mempertimbangkan ide mana yang terbaik, menyenangkan dan memungknkan
untuk dijual.

4. Prototyping (Membuat Studi Model)


Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format dua dimensi.
Yang artinya, hanya digambarkan pada bidang datar. Sementara, kerajinan yang
akan dibuat adalah dalam bentuk tiga dimensi. Oleh karena itu, studi bentuk
selanjutnya harus dilakukan dalam format tiga dimens, yaitu dengan studi model.
Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan material
sebenarnya.
5. Perencanaan Produksi
Tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan untuk proses produksi atau
proses pembuatan kerajinan tersebut. Prosedur dan langkah-langkah kerja
dituliskan secara jelas dan detail agar pelaksanaan produksi dapat dilakukan
dengan mudah dan terencana.
C. Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal

1. Proses Produksi
Proses produksi kerajnan dengan inspirasi objek budaya lokal berdasarkan daya
dukung yang dimiliki oleh daerah setempat. (Bahan Baku, Teknik Produksi dan
SDM). Tahapan produks secara umum terbagi atas :

 Pembahanan
Mempersiapkan bahan atau material agar siap dibentuk.

 Pembentukan
Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material (Bentuk dasar
material dan bentuk yang akan dibuat). Material kertas dibentuk dengan cara
dilipat. Kayu, bambu dan rotan lainnya dapat dibentuk dengan cara dipotong
atau dipahat.

 Perakitan
Pemotongan dan pemahatan juga biasanya diigunakan untuk membuat
sambungan bahan, seperti menyambungkan bilah-blah papan atau dua batang
bambu. Pembentukan besi dan rotan dapat menggunakan teknik
pembengkokan dan teknik las. Logam lempengan dapat dibentuk dengan cara
pengetokan.

 Finishing
Finishing dilakukan sebagai tahap terakhir sebelum produk dimasukkan ke
dalam kemasan. Finishing dapat berupa penghalusan dan/atau pelapisan
permukaan. Penghalusan yang dilakukan diantaranya penghalusan permukaan
kayu dengan amplas / menghilangkan lem yang tersisa pada permukaan
produk. Finishing dapat juga berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan
agar produk yang dibuat lebih awet & lebih menarik.

2. K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)


Kelancaran produksi juga ditentukan oleh cara kerja yang memperhatikan K3
(Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Upaya menjaga kesehatan dan keselamatan
kerja bergantung pada bahan, alat dan proses produksi yang digunakan pada
proses produksi.

Proses pembahanan dan pembentukan material solid seringkal menghasilkan sisa


potongan atau debu yang dapat melukai bagiann tubuh pekerjanya. Maka,
dibutuhkan alat keselamatan kerja berupa kaca mata pelndung dan masker
anti-debu. Proses pembahanan dan finishing, apabila menggunakan bahan kimia
yang dapat berbahaya bagi kulit dan pernafasan, pekerja harus menggunakan
sarung tangan dan masker dengan filter untuk bahan kimia.

Selain alat keselamatan kerja. Hal yang tak kalah penting adalah sikap kerja yang
rapi, hati-hati, teliti dan penuh konsentrasi, sikap tersebut akan mendukung
kesehatan dan keselamatan kerja.
3. Evaluasi
Pembuatan kerajinan diakhiri dengan evaluasi terhadap produk kerajnan yang
telah dibuat. Apabla masih ada yang belum sesuai/ tidak berfungsi dengan baik,
maka kita harus segera memperbakinya agar produk kerajnan yang dihasilkan
lebih berkualitas.

4. Pengemasan
Kemasan untuk kerajinan berfungsi untuk melndungi produk dari kerusakan serta
memberikan kemudahan dalam pemindahan dari tempat produksi hingga ke
tangan konsumen. Kemasa juga berfungsi untuk menambah daya tarik, dan
sebaga identitas brand dari produk tersebut.

Fungsi kemasan didukung oleh pemilhan material, bentuk, warna, teks dan grafis
yang tepat. Material yang digunakan untuk membuat kemasan bergantung pada
produk yang akan dikemas. Pengemasan dapat dilengkapi dengan label yang
memberkan informasi tekns maupun memperkuat identitas/ brand.

Produk yang mudah rusak harus menggunakan kemasan yang memilki material
berstruktur. Pemilihan material juga harus disesuaikan dengan identitas atau
brand dari produk tersebut.

Selain ditampilkan oleh materal kemasan, daya tarik dan identitas juga dapat
ditampilkan melalui bentuk, warna, teks & grafis.

Kemasan dapat terbagi menjadi tiga:

i. Kemasan Primer
Kemasan yang melekat pada produk. Selain untuk melindungi produk dar
debu dan kotoran, kemasan prmer juga berfungsi untuk menamplkan daya
tarik dari produk.

ii. Kemasan Sekunder


Kemasan yang berisi beberapa kemasan priner yang berisi produk.

iii. Kemasan Tersier


Kemasan untuk distribusi.

Kemasan produk sebaiknya memberikan identitas atau brand dari produk tersebut/
dari produsennya. Material kemasan untuk melindungi dari kotoran & debu, dapat
berupa lembaran kertas/ plastik.

Tidak semua produk memerlukan kemasan primer, tetapi setiap produk membutuhkan
identitas. Identitas dapat berupa stiker atau selubung karton yang berisi nama &
keterangan.

Pada kemasan kerajinan dengan inspirasi budaya, dapat ditambahkan label/ lembaran
keterangan yang berisi tentang budaya lokal yang menjadi inspirasi produk.
D. Penghitungan Biaya Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Obyek
Budaya Lokal.

1. Definisi Biaya Produksi


Biaya-biaya uyang harus dikeluarkan untuk terjadinya produksi barang.

2. Unsur Biaya Produksi


Unsur biaya produksi adalah :

 Biaya bahan baku


 Biaya tenaga kerja
 Biaya overhead

Biaya yang termasuk ke dalam overhead adalah biaya listrik, dan biaya-biaya lain
yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi. Biaya pembelian bahan
bakar minyak, sabun pembersih untuk membersihkan bahan baku, benang, jarum,
lem dan bahan-bahan lainnya dapat dimasukkan ke dalam biaya overhead.

3. Pemasaran Langsung

Pemasaran langsung ada;ah promosi dan penjualan yang dilakukan langsung


kepada konsumen tanpa melalui toko. Penjualan langsung merupakan hasil dari
promosi langsung yang dilakukan oleh penjual terhadap pembeli.

Sistem penjualan langsung dapat berupa penjualan satu tingkat (singlelevel


marketing) atau multitingkat (mult-level marketing). Penjualan satu tingkat
merupakan cara yang paling sederhana untuk menjual produk secara langsung.

Wirausahawan langsung memasarkan dan menjual kepada konsumen tanpa


toko/ pramuniaga. Pemasaran produk kerajinan dapaat dilakukan dengan cara
pemesanan. Konsumen dapat melihat langsung produk/ melalui gambar dari
produk kerajinan lalu memesannya.

Selain menjual produk kerajinannya sendiri, produsen kerajinan dapat membentuk


kelompok penjual yang akan memasarkan dan menjual produknya secara langsung
kepada konsumen. Kelompok penjual dapat terdiri atas beberapa tingkatan, sistem ini
disebut sebagai multi-level marketing.

Perusahaan yang memiliki usaha di bidang penjualan langsung (direct selling) baik
yang menggunakan single level maupun multi-level marketting, wajib memiliki surat
izin penjualan langsung. Izin tersebut dikerluarkan oleh BKPM sesuai dengan
Peraturan Menteri Perdagangan No. 32 Tahun 2008.
Usaha Kerajinan dengan Inspirasi Artefak
 Produksi Kerajinan Artefak
A. Ide dan Peluang
1) Ide pembuatan produk kerajinan yang diminati konsumen
2) Ide pembuatan produk kerajinan yang dapat memenangkan persangan
3) Ide dalam pembuatan dan pendayagunaan sumber-sumber produk
kerajinan
4) Ide mencegah kebosanan para konsumen
5) Ide dalam pembuatan desain, model, corak & warna produk yang
disenangi konsumen

B. Faktor Pendukung
1) Faktor Keuntungan
2) Faktor Penguasaan Teknis
3) Faktor Pemasaran
4) Faktor Bahan Baku
5) Faktor Tenaga Kerja
6) Faktor Modal
7) Faktor Risiko
8) Faktor Persaingan
9) Faktor Fasilitas dan Kemudahan
10) Faktor Manajemen

C. Analisis Peluang
Aspek dalam merancang produk kerajinan :
1) Bentuk
2) Fungsi
3) Bahan

D. Macam Kerajinan
1) Celengan
2) Vas Bunga
3) Guci
4) Piring & Gelas
5) Patung

 Produksi Kerajinan Gerabah


A. Definisi
Gerabah merupakan salah satu dari seni terapan, karena hasilnya memiliki fungsu
dalam kehidupan sehari-hari. Gerabah mulai dikenal sejak zaman neolitikum
(Prasejarah/ zaman batu baru) sekitar 3000-1100 SM. Gerabah awalnya dibuat
dengan pembakaran suhu rendah dengan teknik sederhana.
B. Jenis dan Karakteristik
1) Berasal dari tanah lokal/ tanah pekarangan/ tanah tegalan.
2) Merupakan Tanah liat sekunder yang mengandung banyak oksida besi
3) Di bakar dengan suhu 600-700 derajat Celcius
4) Warna mentah tanah sekunder ini kemerah-merahan, coklat dan abu-abu
5) Sifat tanah ada yang plastis dan ada juga yang rapuh

C. Proses Pembuatan Tanah Liat


1. Bersihkan tanah liat yang akan digunakan
2. Masukkan ke dalam bak pengolahan dan dicapur dengan pasir halus dan
air untuk drendam
3. Setelah direndam, kemudian disaring
4. Jika masih terlalu lembek, angin-anginkan agar kadar air berkurang
5. Tanah liat siap digunakan

D. Peralatan Kerajinan Gerabah


1. Kayu bulat untuk menggiling
2. Meja putar
3. Tali pemotong
4. Cetakan
5. Pisau pahat
6. Sudip
7. Tungku pembutsir
8. Butsir

E. Teknik Pembuatan
1. Teknik Lempeng (slabing)
2. Teknik Pijat (Pinching)
3. Teknik Pilin (Coiling)
4. TEknik Putar (Throwing)
5. Teknik Cetak Tekan (Press)
6. Teknik Cor/ Tuang

F. Persyaratan Tanah Liat


1. Homogen
Bercampur rata antara tanah liat, pasir dan air.

2. Bebas Gelembung Udara


Agar pada saat dibentuk lebh mudah dan tidak cepat retak dan timbul
bekas gelembung.

3. Memiliki Kemampuan Bentuk


Tanah liat yang dgunakan mudah dibentuk dan tidak terlalu keras atau
lembek.

G. Pengulian
Sebuah teknik/ proses mencampur bahan tanah liat dengan cara tertentu agar
mendapatkan tanah liat dengan tingkat keplastisan dan homogenitas yang
merata dan bebas gelembung udara.
 Perhitungan Biaya Produksi Administrasi dan Pemasaran
A. Definisi Biaya Produksi
Biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang dkorbankan
untuk memproduksi suatu barang.

B. Yang Termasuk Biaya Produksi


1. Biaya Bahan Baku
2. Biaya Bahan Tambahan
3. Biaya Upah Tenaga Kerja
4. Biaya Penyusutan Barang Produksi
5. Biaya Uang Modal dan Sewa
6. Biaya Penunjang Produksi
7. Biaya Pemasaran
8. Pajak

C. 3 Komponen Biaya
1. Komponen Biaya Bahan
2. Komponen Biaya Gaji
3. Komponen Biaya Umum

D. Biaya Menurut Keterlibatannya


1. Biaya Bahan Langsung
2. Biaya Buruh Langsung
3. Biaya Tak Langsung Pabrik
4. Biaya Komersil

E. Biaya Menurut Perubahan Terhadap Volume Produksi Suatu


Barang/ Jasa
1. Biaya Tetap
2. Biaya Variabel

F. Cara Menentukan Biaya Sebuah Produk


1. Biaya Historis, yaitu sebuah baya yang timbul dari pengumpulan data
semua biaya yang sudah dikeluarkan.
2. Biaya Sebelum Pembuatan:
a) Biaya Anggaran
b) Biaya Standar

G. Tujuan Penentuan Harga Pokok Standar


1. Pengendalian biaya dan pengurangan biaya (jika memungkinkan)
2. Pengukuran Efisiensi
3. Penyederhanaan Prosedur Pembiayaan
4. Penilaian Persediaan
5. Penentuan Harga Jual
H. Cara Menentukan Biaya Standar
1. Berdasarkan Biaya rata-rata masa lalu
2. Berdasarkan Biaya terendah tahun lalu
3. Berdasarkan Biaya yang berasal dari anggaran pada suatu kondisi normal
4. Berdasarkan Biaya ideal pada efesiensi maksimum

I. Administrasi dan Pemasaran


Administrasi adalah kegiatan dari suatu kelompok orang yang mengadakan
kerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

J. Maksud dan Tujuan Administras


1. Dapat memonitor kegiatan dan pengendalian usaha
2. Mengamankan jalannya pelaksanaan usaha
3. Mengevaluasi kegiatan-kegiatan usaha
4. Menyusun program pengembangan usaha
5. Menunjukkan bukti-nukti kegiatan usaha
6. Mengambil keputusan dalam penegmbangan dan pengendalian usaha

K. Strategi Pemasaran
1. Kenali Produk
2. Promosi
3. Unik
4. Fokus

Anda mungkin juga menyukai