Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN

“EVALUASI DAN PENGENDALIAN USAHA YANG EFEKTIF DAN


EFISIEN”

KELOMPOK 4 :

UMI SAKINAH SAILAN TOKAN


SEPTI GEMBIRANI BABIS
WINDA KIUK
THERESIA MBENA PAREIRA
CLAUDIA DESNIA RITI
SALENSTINA K. MOI
YUNITA NUBATONIS
JOAKIM J.UN ABON
FEREN MELINDA AMALO

ROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULPTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang masih memberikan
kesehatan dan kesempatan kepada kami, sehingga kami masih dapat menyelesaikan
tugas penyusunan makalah yang berjudul “Evaluasi dan Pengendalian Usaha Yang
Efektif dan Efisien”.
Kami sadar dalam penyusunan ini masih banyak terdapat kekurangan dan
kesalahan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan
dari segenap pembaca demi kesempurnaan dimasa yang akan datang. Kami sangat
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Kupang, Maret 2021

Tim Penulis
DAFTAR ISI

KOVER................................................................................................................

KATA PENGANTAR.....................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................

1.1 Latar Belakang.....................................................................................

1.2 Tujuan..............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN............................................................................

2.1 Pengertian Pengendalian..............................................................

2.2 Asas – asas pengendalian...............................................................

2.3 Tujuan dan Fungsi pengendalian.................................................

2.4 Jenis Pengendalian.....................................................................

2.5 Proses dan cara pengendalian.......................................................

2.6 Pengendalian Efektif.................................................................

2.7 Pengertian Evaluasi....................................................................

2.8 Tujuan dan Fungsi Evaluasi.........................................................

2.9 Tahap – tahap evaluasi................................................................

2.10 Manfaat Evaluasi...................................................................

2.11 Contoh Pengendalian dan evaluasi uasaha yang efektif.........

BAB III PENUTUP.........................................................................................

3.1 Kesimpulan...................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengendalian adalah susatu tataan yang sistemasis untuk mencapai tujuan yang telah
di tentukan dengan membandingkan prestasi kerja dan hasil lapangan yang ada dimana
kegiatan tersebut harus senang tiasa di awasi terus menerus agar tetap berada dalam batasan-
batasan yang telah ditentukan, Apabila menemukan permasalah atau telah melebihi batasan-
batasan yang di tentukan maka dapat di ambil tidakan perbaikan.
Pengendalian sangatlah perlu dalam suatu proses kegiatan agar dapat menentukan
tujuan yang telah di tentukan sebelumnya apa bila terjadi kesalahan atau pelencengan
rencana yang telah diperbuat maka proses pengendalian ini harus hardir demi membuat
batasan-batasan atau tambahan rencana dalam suatu proses kegiatan agar menemukan tujuan
rencana yang telah di tentukan sebelumnya.
Evaluasi adalah proses pengumpulan informasi untuk mementukan sebuah
alternatif untuk mengambil sebuah keputusan dan menyediakan informasi- informasi yang
akan menentukan kebijakan-kebijakan yang di dapatkan dari proses evaluasi yang telah di
lakukan.
Pengendalian dan Evaluasi sangatlah penting untuk mencapai keberhasilan suatu
tujuan perusahaan/organisasi dengan pengendalian dan evaluasi seorang manajer bisa
meminimalisir kegagalan dan meningkatkan tingkat keberhasilan tersebut, tahapannya
dengan melakukan pengendalian menetukan batasan-batasan yang ada setelah itu dengan
melakukan evaluasi dalam lingkupan tersebut dengan menganalisa informasi-informasi yang
di dapatkan setelah itu informasi tersebut di perlajari hingga mendapatkan kebijakan yang
akan mentukan proses tersebutt, Oleh sebab itu pengendalian dan evalusi di lakukan dengan
pengawasan terus menerus.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan pengendalian?
2. Apa saja asas – asas pengendalian ?
3. Apa fungsi dan tujuan pengendalian ?
4. Apa jenis pengendalian ?
5. Apa proses dan cara pengendalian ?
6. Apa yang dimaksud dengan pengendalian efektif ?
7. Apa yang dimaksud dengan evaluasi ?
8. Apa fungsi dan tujuan evaluasi ?
9. Apa model dan pendekatan evaluasi ?
10. Apa manfaat evaluasi ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pengendalian.
2. Untuk mengetahui asas – asas pengendalian.
3. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan pengendalian.
4. Untuk mengetahui jenis pengendalian.
5. Untuk mengetahui proses dan cara pengendalian.
6. Untuk mengetahui pengertian pengendalian efektif.
7. Untuk mengetahui pengertian evaluasi.
8. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan evaluasi.
9. Untuk mengetahui model dan pendekatan evaluasi.
10. Untuk mengetahui manfaat evaluasi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pengendalian

Pengendalian merupakan usaha sistematik perusahaan untuk mencapai tujuan


dengan cara membandingkan prestasi kerja dengan rencana dan membuat tindakan yang
tepat untuk mengkoreksi perbedaan yang penting. (1994:5)Pengendalian menurut Glenn a.
Welsch, Hilton, dan Gordon yang diterjemahan oleh Purwatiningsih dan Maudy Warouw
adalah :”Pengendalian adalah suatu proses untuk menjamin terciptanya kinerja yang
efisien yang memungkinkan tercapainya tujuan perusahaan”.(200:3)
Menurut M. Manullang dalam buku Dasar-Dasar Manajemen.Controling atau
pengawasan dan sering juga disebut pengandalian adalah “salah satu fungsi manajemen
yang berupa mengadakan penilaian bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang
dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan
yang sudah digariskan semula”. (1990:173).

2.2 Asas-asas Pengendalian

1. Asas terciptanya tujuan (Principle of assurance of objective), pengawasan harus


ditujukan kearah tercapainya tujuan yaitu dengan mengadakan perbaikan (koreks)
untuk menghidari penyimpangan-penyimpangan/deviasi dari perencanaan.
2. Asas efisiensi pengawasan (Principle of efficiency of control). Pengawasan itu
efisien bila dapat menghindari deviasi-deviasi dari perencanaan, sehingga tidak
menimbulkan hal-hal lain yang diluar
3. Asas tanggung jawab pengawasan (Principle of control responsibility). Pengawasan
hanya dapat dilaksanakan apabila manager bertanggung jawab penuh terhadap
pelaksanaan rencana.
4. Asas pengawasan terhadap masa depan (Principle of future control). Pengawasan
yang efektif harus ditunjukan kearah pencegahan penyimpangan perencanaan yang
akan terjadi baik pada waktu sekarang maupun masa yang akan dating.
5. Asas pengwasan langsung (Principle of direct control). Teknik control yang paling
efektif ialah mengusahakan adanya manager bawahan yang berkualitas baik.
Pengawasan itu dilakukan oleh manager atas dasar bahwa manusia itu sering berbuat
salah. Cara yang paling tepat untuk menjamin adanya pelaksanaan yang sesuai
dengan perencanaan ialah mengusahakan sedapat mungkin para petugas memiliki
kualitas yang baik.
6. Asas reflex perencanaan (Principle of replection of plane). Pengawasan harus di
susun dengan baik, sehingga dapat mencerminkan karakter dan susunan
perencanaan.
7. Asas penyesuaian dengan organisasi ( principle of organizational suitability).
Pengawasan Harus dilakaukan sesuai dengan struktur organisasi. Manager dan
bawahannya merupakan sarana untuk melaksanakan rencana.
8. Asas pengawasan individual (Principle of individuality of controlling). Pengawasan harus
sesuai dengan kebutuhan manager. Teknik kontrol harus ditunjukan terhadap kebutuhan-
kebutuhan akan informasi setiap manager. Ruang lingkup informasi yang dibutuhkan itu
berbeda satu sama lain tergantung pada tingkat dan tugas manager.
9. Asas standar (Principle Of Standar). Control yang efektif dan efesien memerlukan
standar yang tepat yang akan dipergunakan sebagai tolak ukur pelaksanaan dan
tujuan yang tercapai.
10. Efektif dan Efesien Asas pengawasan terhadap strategis (principle of strategic point
control). Pengawasan yang memerlukan adanya perhatian yang ditujukan terhadap
faktor-faktor yang strategis dalam perusahaan.

2.3 Tujuan dan Fungsi Pengendalian


a. Tujuan Pengendalian

1. Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari rencana

2. Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan-penyimpangan.

3. Supaya tujuan yang dihasilkan sesuai dengan rencananya

Pengendalian bukan hanya untuk mencari kesalahan-kesalahan, tetapi berusaha untuk


menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan serta memperbaikinya jika terdapat kesalahan Jadi
pengendalian dilakukan sebelum proses, saat proses, dan setelah proses, yakni hingga hasil akhir
diketahui. Dengan pengendalian diharapkan pemanfaatan unsure-unsur manajemen efektif dan efisien.
b. Fungsi Pengendalian

Fungsi pengendalian berperan untuk mendeteksi deviasi atau kelemahan yang perbaikan terhadapnya
menjadi umpan balik dari suatu kegiatan yang dimulai dari tahap perencanaan hingga tahap
pelaksanaan. Hal-hal yang dicakup dalam fungsi pengawasan adalah menciptakan standar atau
kriteria, membandingkan hasil monitoring dengan standar, melakukan perbaikan atas deviasi atau
penyimpangan, merevisi dan menyesuaikan metode pengendalian sebagai respon atas hasil
pengendalian dan perubahan kondisi, serta mengkomunikasikan dan penyesuaian tersebut ke seluruh
proses manajemen.

2.4 Jenis Pengendalian

1. Pengendalian Karyawan (Personnel Control), Pengendalian ini ditujukan kepada hal-


hal yang ada hubungannya dengan kegiatan karyawan.
2. Pengendalian Keuangan (Financial Control), Pengendalian ini ditujukan kepada
hal-hal yang menyangkut keuangan, tentang pemasukan dan pengeluaran, biaya-
biaya perusahaan termasuk pengendalian anggaran.
3. Pengendalian Produksi (Production Control), Pengendalian ini ditujukan untuk
mengetahui kualitas dan kuantitas produksi yang dihasilkan, apakah sesuai dengan
standar atau rencananya.
4. Pengendalian Waktu (Time Control), Pengendalian ini ditujukan kepada
penggunaan waktu, artinya apakah waktu untuk mengerjakan suatu pekerjaan
sesuai atau tidak dengan rencana.
5. Pengendalian Teknis (Technical Control), Pengendalian ini ditujukan kepada hal-hal
yang bersifat fisik yang berhubungan dengan tindakan dan teknis pelaksanaan.
6. Pengendalian Kebijaksanaan (Policy Control), Pengandalian ini ditujukan untuk
mengetahui dan menilai, apakah kebijaksanaan-kebijaksanaan organisasi telah
dilaksanakan sesuai yang telah digariskan.
7. Pengendalian Penjualan (Sales Control), Pengendalian ini ditujukan untuk
mengetahui,apakah produksi atau jasa yang dihasilkan terjual sesuai dengan target
yang ditetapkan.

2.5 Proses dan cara Pengendalian


Tahap pertama dalam pengendalian adalah penetapan standar pelaksanaan.
Standar mengandung arti sebagai suatu satuan pengukuran yang dapat digunakan sebagai
“patokan” untuk penilaian hasil-hasil.Standar pelaksanaan pekerjaan bagi suatu aktifitas
menyangkut kriteria: ongkos, waktu, kuantitas, dan kualitas. Tipe bentuk standar yang umum
adalah:
1. Standar-standar fisik, meliputi kuantitas barang atau jasa, jumlah langganan, atau
kualitas produk.
2. Standar-standar moneter, yang ditunjukkan dalam rupiah dan mencakup biaya tenaga
kerja, biaya penjualan, laba kotor, pendapatan penjualan, dan lain-lain.
3. Standar-standar waktu, meliputi kecepatan produksi atau batas waktu suatu pekerjaan
harus diselesaikan.
Tahap kritis dari proses pengawasan adalah pembandingan pelaksanaan nyata
dengan pelaksanaan yang direncanakan atau standar yang telah ditetapkan. Bila hasil analisa
menunjukkan perlunya tindakan koreksi, tindakan ini harus diambil. Tindakan koreksi
mungkin berupa: Mengubah standar mulu-mulu (barangkali terlalu tinggi atau terlalu
rendah); mengubah pengukuran pelaksanaan; dan mengubah cara dalam menganalisa dan
menginterpretasikan penyimpangan-penyimpangan.
Bagan proses pengendalian dapat digambarkan sebagai berikut: Penetapan standar
pelaksanaan; penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan; pengukuran pelaksanaan
kegiatan nyata; pembandingan dengan standar pelaksanaan; dan pengambilan tindakan
koreksi bila perlu
2.6 Pengendalian efektif

Proses untuk memastikan bahwa aktivitas sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang
direncanakan.Langkah-langkah dasar dalam proses pengendalian :
1. Menetapkan standar dan metode mengukur kinerja
2. Pengukuran kinerja
3. Menetapkan apakah kinerja sesuai dengan standar
4. Mengambil tindakan perbaikan
5. Mengapa Pengendalian Diperlukan, yaitu untuk menciptakan mutu yang
lebih baik, menciptakan siklus yang lebih cepat, menambah nilai, serta untuk
mempermudah delegasi dan kerja tim
Jenis-jenis metode pengendalian, terdiri dari: Pengendalian pra tindakan ( Pre action
Control ), pengendalian kemudi ( Steering Control ), dan pengendalian Penyaringan dan
pengendalian Purna Tindakan ( Post Action Control ).

2.7 Pengertian Evaluasi

Evaluasi usaha adalah suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha bisnis.
Prinsip dasar utama evaluasi usaha yaitu membandingkan rencana usaha yang sudah dibuat sebelum
kegiatan dimulai dengan apa yang sudah dicapai pada akhir masa produksi. Sebuah usaha dapat
dikatakan berhasil jika usaha tersebut bisa memenuhi kewajiban membayar bunga modal, upah tenaga
kerja luar, alat-alat luar yang digunakan, serta sarana produksi yang lainnya dan juga termasuk
kewajibannya pada pihak ketiga.

2.8 Tujuan Dan Fungsi Evaluasi

a. Tujuan evaluasi
1.Pengembangan Karir
Penilaian Kinerja memberikan arahan yang jelas bagi individu dalam merancang
potensi karir, dengan cara diskusi atau counseling. Individu akanmudah
menemukan jenis pelatihan yang terkait dengan pengembangan karir berikutnya.
2.Umpan Balik
Evaluasi Kinerja adalah komunikasi dua arah sehingga masing-masing dapat
saling memberikan penilaian, baik Bawahan atau Atasan.  Umpan Balik akan
memperkuat Struktur atau Format bagaimana individu dilihat kinerja mereka dan
menyediakan kesempatan untuk membahas resolusi kelemahan kinerja.
3.Administrasi Penilaian Kerja
Kenaikan Gaji, Pangkat dan Jabatan, Retensi Karyawan dan lainnya adalah
bagian administrasi hasil dari Evaluasi Kinerja Karyawan.  Selain berfungsi
dalam Penghargaan Karyawan juga berguna dalam Identifikasi Kinerja yang
Buruk bahkan sampai Pemutusan Hubungan Kerja.
4.Sejarah Kinerja
Ingatan manusia yang terbatas tidak dapat dijadikan dasar-dasar Punish and
Reward dalam pekerjaan. Identifikasi kinerja masa lalu dan saat ini perlu
ditinjau dengan jelas dan terbuka.
5.Sasaran Organisasi
Evaluasi kinerja akan memberikan arahan tegas dalam sasaran oganisasi terkait
Ekspekasi individu, kinerja karyawan yang terkait proses pengembangan
organisasi, dan prospek atau potensi masa depan.
6.Standar Pekerjaan
Evaluasi kinerja menjadi faktor yang memperlihatkan standar kerja telah
dilakukan sesuai prosedur dan kerangka yang ada. Artikulasi dan definisi kerja akan
makin jelas dengan adanya evaluasi kinerja.
b. fungsi evaluasi
1. Memberi informasi yang valid mengenai kinerja kebijakan, program dan kegiatan,
yaitu mengenai seberapa jauh kebutuhan, nilai dan kesempatan telah dicapai.
2. Memberi sumbangan pada klarifiaksi dan kritik. Evaluasi memberi sumbangan pada
klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang mendasari tujuan dan target.
3. Memberi sumbangan pada aplikasi metode analisis kebijakan, termasuk perumusan
masalah dan rekomendasinya.

2.9 Tahap- Tahap Evaluasi Usaha

Analisa Aspek Pasar yaitu untuk mengetahui berapa besar luas pasar,
pertumbuhan permintaan dan pangsa pasar dri produk yang bersangkutan.
Analisa Aspek Teknis yaitu untuk menentukan jenis teknologi yang paling sesuai
dengan kebutuhan usaha yang sedang dikaji.

Analisis Aspek finansial yaitu untuk mengetahui karakteristik finansial dari suatu
perusahaan melalui data-data akuntansinya.

2.10 Manfaat Evaluasi

1. Untuk memperbaiki keputusan – keputusan personalia.


2. Untuk umpan balik kepada karyawan
3. Melakukan identifikasi masalah dan penilaian program serta pencapaian sasaran.
4. Memperkuat budaya evaluasi kelembagaan.
5. Memperkecil kesenjangan antara tujuan pribadi dan lembaga dan mendorong keterbukaan.

2.11 Contoh Pengendalian dan evaluasi usaha yang efektif


 Kisah sukses sukaroti Kupang
 Https://youtu.be/uHbot0xxuNw

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarakan makalah yang telah dibuat di atas maka dapat disimpulkan :

o Pengendalian merupakan usaha sistematis dalam suatu perusahaan untuk mencapai


tujuan dengan membandingkan prestasi kerja dengan rencana kerja dimana kegiatan
harus terus menerus di awasi, jika manajemen ingin tetap berada dalam batas-batas
ketentuan yang telah ditetapkan lalu di bandingkan dengan rencana dan apabila
terdapat perbedaan besar dapat diambil tindakan atau langkah perbaikan.
o Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya
sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif
yang tepat dalam mengambil keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah
menyediakan informasi-informasi yang berguna bagi pihak decision maker untuk
menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan.
o Pengendalian dan Evaluasi dalam suatu Organisasi/Perusahaan yaitu upaya untuk
membatu kinerja suatu perusahaan dalam menjalankan tugasnya agar sesuai dengan
tujuan yang telah di tentukan sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Malayu S.P. Hasibuan. 2009. Pengerttian dan Masalah ManajemenDasar.Bumi Aksara:


2009.
Siagian, Sondang P. 2005. Fungsi-fungsi Manajerial, Edisi Revisi. PT. Bumi Aksara: Jakarta.

Simbolon, Maringan Masry. 2004. Dasar-dasar Administrasi dan Manajemen. Penerbit


Ghalia Indonesia: Jakarta.
Silalahi, Ulbert. 2005. Studi Tentang Ilmu Administrasi: Konsep, Teori dan Dimensi.
Cetakan Keenam. Sinar Baru Algensindo: Bandung.
Sule, Trisnawati Ernie dan Saefullah, Kurniawan.2005. Pengantar Manajemen. Kencana:
Jakarta.
Sudarsono dan Edilius. 2002. Manajemen Koperasi Indonesia. Rineka Cipta: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai