Anda di halaman 1dari 1

NASKAH SOAL UTS

Jurusan/Prodi : Teknik Informatika Hari/Tanggal : Rabu, 21 April 2021


Mata Kuliah : Praktikum Basis Data Waktu :-
Kode Mata Kuliah : IF15501L Jenis Ujian : UTS
Bobot SKS : 2 SKS + 1 SKS Tahun Akademik : 2020/2021
Semester/Kelas : ALL Dosen : Wildan Budiawan Z,S.T.,M.Kom
Gedung/Ruang :-

Soal
Perusahaan ritel sebagaimana kasus pada mata kuliah Praktikum Basis Data, memerlukan pencatatan
data sales (transaksi penjualan). Paling tidak, dalam satu transaksi penjualan dapat diketahui terjadi
pada gerai yang mana, lalu kapan terjadinya transaksi tersebut, siapa kasir/karyawan yang
melayani/menerima pembayarannya, hingga produk-produk yang dibeli beserta kuantitasnya. Tentu
hal yang lazim bahwa dalam satu transaksi terdapat banyak produk yang dibeli.

Pada Praktikum Basis Data Pertemuan 08 (UTS) ini lakukanlah hal-hal di bawah ini:
1. Modifikasi Conceptual Data untuk menyelesaikan kasus di atas!
2. Deskripsikan asumsi/argumen yang perlukan (untuk mendukung conveptual)!
3. Generate Conseptual Data ke dalam bentuk Logical Data dan Physical Data!
4. Berdasarkan Physical Data, representasikan physical data anda dalam bentuk tabel dan isi dengan
data dummy!
5. Screenshot masing-masing display (conseptual, logical, physical, dan representasi tabel)
gabungkan dalam bentuk PDF lalu submit pada LMS!

Catatan:
- UTS dikerjakan secara individu.
- Deadline 2021-04-25 jam 23.00.
- Naskah jawaban berbentuk file PDF dengan format nama file "UTS NIM Nama.pdf" dan
disubmit pada LMS.

Kasus lalu:
Sebuah perusahaan ritel di Indonesia menjual ribuan produk yang berbeda. Setiap produk memiliki barcode yang tentu
berbeda satu dengan yang lainnya. Selain itu, setiap produk diharuskan mencantumkan dimensi dan netto. Price tag
merupakan salah satu komponen produk yang utama.Produk-produk tersebut terbagi menjadi puluhan kategori produk
seperti food, beverage, shoap, perishable, noodles, tobaco, etc.

Perusahaan ritel sebagaimana pada kasus yang lalu menjalin relasi dengan banyak supplier. Setiap supplier memiliki
nama yang lengkap baik supplier yang sudah berbadan hukum (CV/PT) ataupun belum memiliki badan hukum. Setiap
supplier memiliki alamat jelas, nomor kontak, alamat lengkap, dan juga NPWP. Kebanyakan supplier merupakan PKP
(Pengusaha Kena Pajak), hanya sebagian kecil saja yang Non-PKP dan tidak memiliki NPWP. Ada ketentuan yang perlu
dicermati yakni satu supplier dapat memasok satu atau lebih produk. Begitupun dengan produk, satu produk dapat
dipasok oleh satu atau lebih supplier.

Perusahaan ritel sebagaimana pada kasus yang lalu, memiliki lebih dari satu toko/gerai yang tersebar di berbagai daerah
di Indonesia. Setiap toko memiliki kode yang unik. Nama toko biasanya diambil dari nama kelurahan/desa dimana toko
tersebut berada. Setiap toko memiliki alamat yang sangat lengkap dimulai dari nama dan nomor jalan, RT dan RW,
kecamatan, kelurahan atau desa, kota atau kabupaten, hingga provinsi. Pada perusahaan ini, toko-toko dikategorikan
menjadi 3 jenis sesuai dengan jumlah rak display-nya yakni tipe 36, tipe 45, dan tipe 64.

No. Dok. : FST-TU-AKM-FR-B.02 Hal: 1/1


Tgl Terbit :1 September 2014
No. Revisi.: 00

Anda mungkin juga menyukai