Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

KEPROFESIAN, ETIKA, DAN


UNDANG-UNDANG

DI SUSUN OLEH :

ESTERLINA
JACINTHA WATUNG
2043700041

KELAS B
PROFESI APOTEKER
Hak Konsumen Terkait Kefarmasian dan Kewajiban Pelaku Praktik Kefarmasian

No Hak Konsumen Hak Konsumen Farmasi Kewajiban Pelaku


sesuai Perundang- dan Contohnya Praktik dan
undangan Contohnya
1 UU 8 Tahun 2009 Pasal UU 36 Tahun 2009: UU 36 Tahun 2014:
4: Mendapatkan Setiap orang mempunyai hak Memberikan pelayanan
kenyamanan, keamanan, dalam memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan
dan keselamatan dalam kesehatan yang aman, bermutu,
Standar Profesi, Standar
mengonsumsi barang dan terjangkau
dan/atau jasa Pelayanan Profesi,
UU 44 Tahun 2009: Standar Prosedur
Memperoleh layanan kesehatan Operasional, dan etika
yang bermutu sesuai dengan profesi serta kebutuhan
standar profesi dan standar kesehatan Penerima
prosedur operasional Pelayanan Kesehatan;
CONTOH:
Konsumen berhak menerima PP 51 Tahun 2009:
sediaan farmasi yang terjamin Tenaga Kefarmasian
mutu dan keamanannya sesuai dalam melakukan
dengan persyaratan yang Pekerjaan Kefarmasian
berlaku, tidak menimbulkan pada Fasilitas Pelayanan
dampak buruk pada konsumen Kefarmasian wajib
dan/atau pelayanan kesehatan mengikuti paradigma
yang sesuai standar yang telah pelayanan kefarmasian
ditetapkan dan perkembangan ilmu
pengetahuan serta
teknologi

Contoh:
Tenaga kefarmasian harus
selalu memperbaharui
pengetahuanya
mengenai perkembangan
sediaan farmasi dan/atau
pelayanan kefarmasian
agar dapat melakukan
pengembangan yang
menuju kepada
peningkatan efektivitas
dan mutu barang
dan/atau jasa yang
dihasilkan

Contoh :
Apoteker dalam melayani
resep harus melakukan
skrining terhadap faktor
administratif, farmasetis,
dan klinis untuk
memastikan resep yang
diberikan dapat dilayani,
dan sesuai serta rasional
untuk kondisi pasien yang
menerima resep.

2 Memilih barang dan/atau UU 44 Tahun 2009: UU 36 Tahun 2014:


jasa serta mendapatkannya Memilih dokter dan kelas Memperoleh persetujuan
sesuai dengan nilai tukar perawatan sesuai dengan dari Penerima Pelayanan
dan kondisi serta jaminan keinginannya dan peraturan
Kesehatan atau
yang dijanjikan yang berlaku di Rumah
Sakit keluarganya atas tindakan
yang akan diberikan
Memberikan persetujuan atau
menolak atas tindakan yang Tiap tindakan tenaga
akan dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
kesehatan terhadap penyakit mengandung resiko tinggi
yang dideritanya
harus diberikan dengan
persetujuan tertulis yang
Contoh : ditandatangani oleh pihak
Apabila konsumen dan/atau yang berhak mendapatkan
pasien tidak mampu membeli persetujuan
obat dengan merek dagang yang
diresepkan oleh dokter di Contoh :
apotek, pasien memiliki hak Dalam melayani resep di
untuk bertanya dan meminta apotek, apabila seorang
penggantian obat dengan harga pasien tidak mampu
yang lebih murah tetapi tetap untuk menebus obat
terjamin kualitasnya kepada merek dagang yang
apoteker yang bertugas. diresepkan oleh dokter,
apoteker diberi
wewenang untuk
menawarkan dan
mengganti obat merek
dagang dengan obat
generik dengan indikasi
yang sama dan mutu serta
keamanan yang terjamin
atas dasar keinginan dan
persetujuan pasien.

3 Mendapatkan informasi UU 36 Tahun 2009: UU 44 Tahun 2009:


yang benar, jelas, dan Setiap orang berhak untuk Memberikan infromasi
jujur mengenai kondisi mendapatkan informasi dan yang benar, jelas dan jujur
dan jaminan barang edukasi tentang kesehatan yang mengenai hak dan
dan/atau jasa seimbang dan kewajiban pasien
bertanggungjawab serta
mengenai tindakan dan
pengobatan yang telah maupun
yang akan diterimanya dari UU 36 Tahun 2014:
tenaga kesehatan Setiap Tenaga Kesehatan
yang melaksanakan
UU 44 Tahun 2009: pelayanan kesehatan
Mendapat informasi yang perseorangan wajib
meliputi diagnosis dan tata cara membuat rekam medis
tindakan medis, tujuan tindakan Penerima Pelayanan
medis, alternatif tindakan, risiko Kesehatan.
dan komplikasi yang mungkin
terjadi, dan prognosis terhadap
tindakan yang dilakuakan PP 32 Tahun 1996:
Memberi Informasi yang
PMK No. 9 Tahun 2017: berkaitan dengan kondisi
Pasien berhak meminta salinan dan tindakan yang akan
Resep. dilakukan

Contoh : PMK No 922 Tahun


Seorang pasien berhak 1993:
mendapatkan informasi dan Apoteker wajib
edukasi mengenai obat yang memberikan informasi:
diberikan, meliputi indikasi, a. Yang berkaitan dengan
cara pemakaian, lama penggunaan obat yang
pemakaian, penyimpanan, efek diserahkan kepada pasien.
samping, interaksi obat dan b. Penggunaan obat
makanan, dan informasi lainnya secara tepat, aman,
yang terkait dengan terapi yang rasional atas permintaan
didapatkan. masyarakat.
Contoh :
Seorang Apoteker wajib
melakukan PIO sebagai
salah satu bentuk
pelayanan kefarmasian,
dimana dilakukan
pemberian informasi obat
meliputi: indikasi, cara
pemakaian, lama
pemakaian, penyimpanan,
efek samping, interaksi
obat dan makanan, dan
informasi lainnya yang
terkait dengan terapi yang
didapatkan.

4 Untuk didengar UU 44 Tahun 2009: UU 44 Tahun 2009:


pendapatnya dan Mengajukan usul, saran, Menghormati dan
keluhannya atas barang perbaikan atas perlakuan rumah melindungi hak-hak
dan/atau jasa yang sakit terhadap dirinya pasien
digunakan
Mengajukan pengaduan atas Contoh :
kualitas pelayanan yang Apoteker wajib
didapatkan mendengar ,
mengevaluasi serta
Contoh : merespon keluhan pasien
Seorang pasien berhak terkait terapi obat yang
menyampaikan keluhannya jika diberikan seperti kurang
terapi obat yang diberikan atau tidak berefeknya
kurang atau tidak menimbulkan obat atau munculnya efek
efek sesuai dengan yang yang tidak diinginkan.
diinginkan atau jika terjadi efek Respon dapat berupa
yang tidak diinginkan karena penyesuaian dosis terapi
pemakaian obat agar dilakukan yang diberikan atau
evaluasi ulang terhadap terapi menggunakan alternatif
yang diberikan  dapat terapi lain yang lebih
mengarah ke penyesuaian dosis aman. efektif dan sesuai
atau penggantian obat untuk kondisi pasien

5 Mendapatkan advokasi, UU 44 Tahun 2009: UU 36 Tahun 2014:


perlindungan, dan upaya Meminta konsultasi tentang Merujuk Penerima
penyelesaian sengketa penyakit yang dideritanya Pelayanan Kesehatan ke
perlindungan konsumen kepada dokter lain yang tenaga kesehatan lain
secara patut. mempunyai Surat Izin Praktik yang mempunyai
(SIP) baik di dalam maupun kompetensi dan
luar rumah sakit kewenangan yang sesuai

PP 59 Tahun 2001:
Dalam membantu
konsumen untuk
memperjuangkan haknya,
LPKSM dapat melakukan
advokasi atau
pemberdayaan konsumen
agar mampu
memperjuangkan haknya
secara mandiri, baik
secara perorangan
maupun kelompok.

Contoh :
Tenaga kesehatan
memiliki kewajiban
melindungi konsumen
dari terjadinya
penyimpangan atau
penyalahgunaan
wewenang yamg dapat
terjadi, seperti kasus
vaksin palsu, obat
palsu,dan tablet pcc.

6 Mendapat pembinaan dan UU 36 Tahun 2009: UU 36 Tahun 2009:


pendidikan konsumen Setiap orang berhak untuk Tenaga kesehatan dalam
mendapatkan informasi dan melaksanakan tugasnya
edukasi tentang kesehatan yang berkewajiban
seimbang dan bertanggung mengembangkan dan
jawab. meningkatkan
pengetahuan dan
Contoh : keterampilan yang
Konsmen memiliki hak untuk dimiliki.
mendapatkan informasi
kesehatan dan pembinaan PP 59 Tahun 2001:
mengenai isu-isu kesehatan Memberikan nasihat
yang ada contohnya vaksin dan kepada konsumen yang
obat palsu dari pemerintah memerlukan secara lisan
atau tertulis agar
konsumen dapat
melaksanakan hak dan
kewajibannya.

Contoh:
Tenaga kesehatan harus
memperkaya diri dengan
pengetahuan mengenai
isu-isu kesehatan yang
sedang beredar
contohnya vaksin palsu
dan dapat memberikan
pembinaan dan
pemahaman terhadap
konsumen untuk
menghindarkan
konsumen dari isu
tersebut

7 Diperlakukan atau dilayani UU 36 Tahun 2009: UU 8 Tahun 1999:


secara benar dan jujur Setiap orang mempunyai hak Memperlakukan atau
serta tidak diskriminatif yang sama dalam memperoleh melayani konsumen
akses atas sumber daya di secara benar dan jujur
bidang kesehatan serta tidak diskriminatif.

UU 44 Tahun 2009:
Memperoleh layanan yang UU 44 Tahun 2009:
manusiawi, adil, jujur, dan tanpa Memberi pelayanan
diskriminasi kesehatan yang aman,
bermutu, antidiskriminasi,
Contoh : dan efektif dengan
Konsumen berhak mendapatkan mengutamakan
pelayanan kesehatan yang sama kepentingan pasien sesuai
kualitasnya tanpa melihat dengan standar pelayanan
apakah dia pemilik BPJS Rumah Sakit;
kesehatan ataupun bukan .
UU 36 Tahun 2014:
Tenaga Kesehatan yang
menjalankan praktik pada
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan wajib
memberikan pertolongan
pertama kepada Penerima
Pelayanan Kesehatan
dalam keadaan gawat
darurat dan/atau pada
bencana untuk
penyelamatan nyawa dan
pencegahan kecacatan.

Contoh :
Apoteker berkewajiban
memberikan obat dengan
kualitas yang sama tanpa
mengurangi
khasiat/manfaat obat
tanpa melihat status
apakah pasien tersebut
pemilik BPJS
kesehatan atau bukan.

8 Mendapatkan kompensasi, UU 36 Tahun 2009: UU 8 Tahun 1999:


ganti rugi dan/atau Setiap orang berhak menuntut Memberi kompensasi,
penggantian jika barang ganti rugi terhadap seseorang, ganti rugi dan/atau
dan/atau jasa yang tenaga kesehatan, dan/atau penggantian atas kerugian
diterima tidak penyelenggara kesehatan yang akibat penggunaan,
sebagaimana mestinya. menimbulkan kerugian akibat pemakaian dan
kesalahan atau kelalaian dalam pemanfaatan barang
pelayanan kesehatan yang dan/atau jasa yang
diterimanya. diterima atau
dimanfaatkan tidak sesuai
UU 44 Tahun 2009: dengan perjanjian.
Menggugat dan/atau menuntut
Rumah Sakit apabila rumah CONTOH :
sakit diduga memberikan Instalasi farmasi rumah
pelayanan yang tidak sesuai sakit memberikan ganti
dengan standar baik secara rugi terhadap obat yang
perdata maupun pidana. salah diberikan atau obat
yang tidak dalam kondisi
CONTOH : baik atau semestinya.
Konsumen berhak meminta
ganti rugi apabila obat yang
diberikan oleh tenaga kesehatan
berada dalam kondisi yang tidak
baik atau salah agar diganti
dengan obat yang baru. Apabila
terjadi efek yang tidak

Anda mungkin juga menyukai