Hati berada di dalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma yang
dilindungi oleh selaput tipis bernama kapsula hepatis. Hati berfungsi untuk
mengeksresikan getah empedu zat sisa dari perombakan sel darah
merah yang telah rusak dan dihancurkan di dalam limpa.Selain berfungsi
sebagai organ ekskreksi, hati juga berperan sebagai penawar racun,
menyimpan glikogen (gula otot), pembentukan sel darah merah pada janin
dan sebagai kelenjar pencernaan.
Komponen Utama
Air kencing manusia terutama terdiri dari air (91% sampai 96%), dengan zat terlarut
organik termasuk urea, kreatinin, asam urat, dan beberapa sisa enzim, karbohidrat,
hormon, asam lemak, pigmen, dan mucin, dan ion anorganik seperti Natrium (Na +),
Kalium (K+), Klorida (Cl–), magnesium (Mg2+), Kalsium (Ca2+), ammonium (NH4+), sulfat
(SO42-), and fosfat (PO43-).
Komposis Kimia yang mewakili
Sejumlah kecil ion dan senyawa lain juga ada , termasuk asam hippuric, phosphor,
asam sitrat, asam glukuronat, amonia, asam urat, dan banyak lainnya. Jumlah padatan
dalam air seni bertambah hingga sekitar 59 gram per orang. Tercatat senyawa yang
biasanya tidak kita temukan dalam urin manusia dalam jumlah yang cukup, setidaknya
dibandingkan dengan plasma darah, termasuk protein dan glukosa (kisaran normal 0,03
g / l sampai 0,20 g / l) ditemukan di urin. Adanya kadar protein atau gula dalam urin
yang signifikan menunjukkan potensi masalah kesehatan.
PH urin manusia berkisar antara 5,5 sampai 7, rata-rata sekitar 6,2. Berat jenisnya
berkisar antara 1,003 sampai 1,035.
Penyimpangan signifikan pada pH atau berat jenis mungkin disebabkan oleh diet, obat-
obatan, atau gangguan kemih.
Tabel Komposisi Kimia Urin
Tabel komposisi urin lain pada manusia laki-laki mencantumkan nilai yang sedikit
berbeda, dan juga beberapa senyawa tambahan:
Air 95
Urea 2
Natrium 0.6
Klorida 0.6
Sulfat 0.18
Kalium 0.15
Fosfat 0.12
Kreatinin 0.1
Ammonia 0.05
Kalsium 0.015
Magnesium 0.01
protein —
Glucosa —
Elemen Kimia dalam Urin Manusia
Kelimpahan unsur tergantung pada tingkat diet, kesehatan, dan hidrasi, namun urin
manusia terdiri dari kira-kira terdiri dari:
oksigen (O): 8,25 g / l
nitrogen (N): 8/12 g / l
karbon (C): 6,87 g / l
Hidrogen (H): 1,51 g / l
Bahan Kimia Yang Mempengaruhi Warna Urin
Urin manusia berkisar dari warna jernih ke kuning gelap, tergantung pada jumlah air
yang ada. Beragam obat-obatan, bahan kimia alami dari makanan, dan penyakit bisa
mengubah warnanya. Misalnya, makan bit bisa mengubah urine merah atau pink (tanpa
membahayakan). Darah dalam urin juga bisa mengubahnya menjadi merah. Urin hijau
bisa jadi berasal dari minum minuman berwarna tinggi atau dari infeksi saluran
kemih. Warna urine jelas menunjukkan perbedaan kimia relatif terhadap urine normal
namun tidak selalu merupakan indikasi penyakit.
.Faktor internal
a.Hormon Antidiuretik (ADH)
Hormon ADH menjadi faktor internal utama yang berperan dalam menentukan jumlah
pengeluaran urine yang dikeluarkan tubuh. Jika darah yang akan disaring banyak
mengandung air, maka hormon ADH yang disekresekikan ke dalam ginjal semakin
sedikit, penyerapan air akan sedikit pula. Akibatnya produksi urine yang terbentuk
menjadi banyak dan cepat memenuhi kantong kemih.
b.Hormon insulin
Penyakit kencing manis (diabetes) disebabkan oleh kekurangan hormon insulin dalam
darah. Kadar hormon insulin yang rendah menyebabkan produksi urine meningkat
sehingga penderita sering mengeluarkan urine.
e.Konsumsi garam
Orang yang banyak mengkonsumsi garam lebih banyak mengeluarkan urine dari tubuh.
Kadar garam yang tinggi dalam darah menyebabkan ginjal memproduksi garam mineral
yang lebih banyak sehingga produksi urine meningkat.