Anda di halaman 1dari 2

Tanggung jawab,pengabdian dan pengorbanan terhadap ibu hamil pada pandemic covid 19

A. Tanggung jawab
Menjalani masa kehamilan ditengah pandemi bukanlah hal yang mudah. Kepala Bidang
Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia
Handayani mengungkapkan bahwa Ibu hamil dengan atau tanpa penyakit risiko yang
menyertai, menjadi salah satu kelompok masyarakat yang berisiko tinggi terdampak Covid
19. Menurut dokter Tina Yarrington, sistem kekebalan tubuh orang hamil memang jadi lebih
rentan. Ada perubahan sistem imunitas yang berguna untuk mencegah tubuh menyerang janin
yang dapat dianggap sebagai organisme luar tubuh. Perubahan sistem itu juga membuat
seseorang lebih rentan terinfeksi virus lain Peran suami sangat dibutuhkan untuk mendukung
psikilogis dan kesehatan ibu selama masa kehamilannya sampai hari melahirkan nanti. Hal
hal yang dapat dilakukan yakni Memberikan Dukungan kepada Pasangan. Dukungan moril
dan materil akan sangat membantu istri dalam masa kehamilan. Semakin dekat hubungan
antara suami dan istri, maka keduanya semakin mampu berbagi perasaan yang dirasakan.
Dengan demikian, keduanya bisa saling memberikan perhatian, terutama suami kepada istri.
Selalu ingatkan istri untuk menjaga asupan nutrisi dan berolahraga agar mempunyai system
kekebelan tubuh yang kuat.

B. Pengabdian

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, data COVID-19 tidak


menunjukkan seorang ibu yang hamil memiliki risiko yang lebih tinggi terkena virus.

Meski begitu, seperti yang telah kita ketahui dari penyakit flu, mereka berisiko dalam bahaya
yang lebih besar ketika terjangkit infeksi saluran pernapasan. Kehamilan menyebabkan
berbagai perubahan dalam tubuh dan menghasilkan sedikit gangguan kekebalan tubuh yang
dapat menyebabkan infeksi hingga menimbulkan lebih banyak rasa sakit, cedera, dan
kerusakan.
Memiliki infeksi virus pernapasan selama kehamilan, seperti flu, telah dikaitkan dengan
masalah seperti berat badan bayi yang lahir rendah dan kelahiran prematur. Selain itu,
memiliki demam tinggi pada awal kehamilan dapat meningkatkan risiko cacat lahir tertentu,
meski jumlah keseluruhan kejadian cacat tersebut masih rendah.

Perawatan sebelum kelahiran mungkin terlihat berbeda untuk sementara waktu karena
pengendalian penyebaran COVID-19 di antara pasien, perawat, dan staf medis.

Biasanya, seorang perempuan hamil memiliki sekitar 14 kunjungan periksa sebelum


melahirkan. Jumlah tersebut mungkin akan berkurang setengahnya dan membuat perawatan
jarak jauh atau telemedicine akan berperan penting.

Telemedicine sudah disetujui oleh American College of Obstricians and Gynecologist


(ACOG) untuk pasien di daerah pedesaan. Sekarang, pandemi membuat solusi perawatan
virtual menjadi alat yang sangat diperlukan. Perempuan hamil dapat melakukan beberapa
pengecekan di rumah, seperti untuk tekanan darah tinggi, diabetes, dan konstraksi, bahkan
pengobatan jarak jauh dapat digunakan oleh konsultan kehamilan, seperti ahli
endokrinologi dan konselor genetik.
Frekuensi pertemuan untuk sonogram (gambar yang dihasilkan dari pemeriksaan ultrasonik)
juga dapat berubah. Perhimpunan Kedokteran Janin atau The Society of Maternal Fetal
Medicine mengatakan bahwa mengurangi pemeriksaan ultrasound (USG) rutin aman
dilakukan pada waktu seperi ini tanpa membahayakan kesehatan dan keselamatan kehamilan.
Tentu saja, beberapa pasien dengan kondisi khusus seperti kembar atau bayi yang diduga
memiliki kecacatan mungkin memerlukan tindak lanjut yang lebih tradisional.

C. Pengorbanan

Ketika pandemi coronavirus menyebar melalui Wuhan, Cina pada awal 2020, perempuan
hamil menghadapi risiko baru karena rumah sakit mulai kekurangan pasokan. Di AS,
beberapa rumah sakit mulai membatasi pengunjung selama persalinan untuk mengurangi
kemungkinan penyebaran penyakit.

Sudah Seharusnya Rumah sakit melakukan apa yang mereka bisa untuk meminimalkan
penularan antar manusia dan mungkin proses lahiran akan terlihat berbeda juga. Beberapa
rumah sakit menyaring semua staf medis mereka, termasuk dengan cara pemeriksaan suhu
tubuh pada awal shift kerja.

Pengunjung juga dibatasi. Baru-baru ini, sebuah rumah sakit di New York
memberlakukan kebijakan tidak ada pengunjung, termasuk bagi mereka yang merupakan
sanak keluarga dari pasangan suami-istri yang akan melahirkan dengan alasan risiko
penyebaran virus corona. Ini jelas bukan suasana yang diharapkan oleh perempuan untuk
persalinan mereka, tapi dengan keadaan penyakit menular yang terus meluas, ini merupakan
kenyataan yang harus diterima.

Anda mungkin juga menyukai