Anda di halaman 1dari 7

Nama : Julia Salsabila

NIM: L021201077

Prodi: Manajemen Sumberdaya Perairan

1. Neutralisme

 Interaksi antara Kupu-kupu dengan Kerbau


Hewan ini merupakan hewan yang sama-sama hidup di alam yang bebas. Meski begitu, hubungan antara
kupu-kupu dan kerbau tidak saling memberikan pengaruh baik dari segi keuntungan maupun kerugian.
Apabisa ada kerbau yang sedang berkumpul, dan juga terdapat kupu- kupu maka kupu-kupu dan kerbau
tersebut tidak akan saling mengganggu aktivitas masing-masing. Hal ini disebabkan oleh kerbau yang
memakan rumput di wilayah itu tidak mengganggu kupu-kupu, sementara kupu-kupu mencari makanan
berupa nektar yang biasanya terjadi pada siang hari.

 Kumbang dengan Lebah


Kumbang mencari makanan dengan cara menumpang di daun tumbuhan, sedangkan lebah yang akan
mencari makanan berupa nektar dari bunga pada tumbuhan yang sama. Meskipun mereka berada dalam satu
tanaman, namun mereka tidak saling mengganggu satu sama lain. Kedua hewan ini sibuk memenuhi
kebutuhannya sendiri-sendiri.

 Lebah dengan Capung


Lebah dan capung sama-sama makhluk hidup kecil yang sering terbang bebas dalam satu wilayah atau
pada wilayah yang lebih luas. Namun, ketika kedua makhluk ini bertemu, mereka tidak akan saling
mengganggu. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan mereka yang sangat bertolak belakang. Lebah akan mencari
makanan berupa nektar tanpa berkompetisi dengan capung dan apabila lebah membuat rumah pada suatu
tempat, ia juga tidak akan mengganggu capung. Sedangkan capung juga tidak akan mengganggu ataupun
terganggu dengan aktivitas lebah tersebut.

2. Kompetisi: tipe gangguan langsung

 Kompetisi antar singa jantan


Kompetisi tersebut terjadi antara singa jantan dimana mereka bersaing dalam memperebutkan daerah
kekuasaan dan juga singa betina. Singan dikenal dengan hewan yang sangat melindungi daerah kekuasaan
dan tidak ingin diganggu. Persaingan ini terjadi karena untuk menjadi penguasa dalam daerah kekuasaan dan
menjadi singa jantan utama dalam daerah tersebut.

 Kompetisi antara harimau dan singa


Harimau dan singa saling bersaing untuk mendapatkan makanan atau mangsanya, yaitu hewan seperti
rusa, zebra, kerbau, dan mangsa harimau dan singa lainnya. Mereka memiliki hubungan dan saling bersaing
untuk mendapatkan makanan atau mangsanya secara berkelompok. Apabila ada seekor zebra yang masuk
ke dalam daerah perburuan harimau dan singa, mereka akan beradu cepat untuk mendapatkan zebra tersebut
dengan kelompok mereka.Hal tersebut terjadi karena dalam daerah tersebut biasanya jarang dilewati oleh
mangsa mereka, sehingga akan timbul persaingan antara harimau dengan singa. Selain berkompetisi untuk
memperebutkan makanan, mereka juga berkompetisi untuk memperebutkan daerah kekuasaannya.

 Kompetisi kambing dengan kerbau


Ketika kambing dan kerbau berada dalam satu kandang kecil yang tempat makanannya saling
berhadapan. Saat terjadi kondisi seperti itu, kerbau yang membutuhkan lebih banyak tenaga daripada
kambing, tentunya akan memakan lebih banyak makanan juga.Namun disisi lain, kambing juga masih
membutuhkan makanan untuk memenuhi kebutuhan dan demi kelangsungan hidupnya.Keadaan kedua terjadi
ketika kambing dan kerbau berada dalam satu kawasan yang luas, seperti di ladang.Ketika terjadi kondisi
seperti itu, awalnya mereka akan bebas memakan rumput yang terdapat di daerah sekitar mereka
saja.Namun, jika rumput tersebut sudah mulai sulit tumbuh dan hanya menyisakan sedkit saja, maka mereka
akan saling bersaing untuk mendapatkannya.

3. Kompetisi: tipe penggunaan sumber daya

 Kompetisi tanaman dalam satu bidang


Contoh simbiosis kompetisi pada tumbuhan dalam satu bidang dimana persaingan tersebut disebabkan
karena lahan yang harusnya ditanami satu sampai tiga jenis tanaman justru ditanami dua kali lipat. Hal
tersebut mengakibatkan kompetisi antar tanaman dalam satu bidang tersebut dalam mendapatkan air,
mineral, cahaya matahari, unsur hara serta komponen lainnya yang dibutuhkan oleh tanaman untuk
berfotosintesis. Sehingga ketika terdapat berbagai jenis tanaman dalam satu bidang, maka akan ada
beberapa jenis tanaman yang tidak tumbuh dengan pesat bahkan sampai layu dan pada akhirnya akan mati.

 Kompetisi antar ikan dalam kolam


Ikan-ikan yang berada di kolam ini biasanya memiliki makanan yang sama, seperti pelet ikan dan
sebagainya. Sehingga, mereka akan saling berkompetisi untuk mendapatkan makanan tersebut. Apalagi
ketika pemiliknya hanya memberikan sedikit makanan pada ikan-ikan tersebut, hal ini akan membuat
perasingan antar ikan di kolam menjadi semakin ketat.

 Kompetisi antar ikan kecil dengan udang


Salah satu contohnya adalah hubungan antara ikan kecil dengan udang ini, mereka saling berkompetisi
untuk mendapatkan makanannya, yaitu plankton. Plankton adalah organisme yang sering menjadi mangsa
dan makanan bagi kedua makhluk hidup ini. Namun pada kondisi seperti itu, plankton tidak selalu berada
dalam satu kawasan yang sama atau mereka hanya tersisa sedikit di kawasan tersebut. Keadaan tersebut
akan membuat kompetisi antara ikan kecil dengan udang semakin ketat, mereka akan berusaha mencari
makanan tersebut dengan saling bersaing.

4. Amensalisme

 Dinoflagellata dengan fitoplankton


Dinoflagellata adalah mikroorganisme yang termasuk golongan alga. Hubungan antara mikroorganisme ini
dengan fitoplankton termasuk dalam simbiosis amansalisme lantaran Dinoflagellata menghasilkan senyawa
alelokimia yang bisa menyebabkan kematian pada fitoplankton dan binatang laut lainnya. Dinoflagellata juga
menyebabkan air laur menjadi kemerah-merahan. Bagi Fitoplankton dan binatang laut lainnya ini jelas
merugikan. Dinoflagellata sendiri tidak mengalami kerugian ataupun keuntungan dari kejadian ini.

 Brokoli dengan kembang kol


Hubungan lainnya yang hanya merugikan satu pihak namun tidak menguntungkan pihak lainnya bisa
dilihat pada hubungan antara brokoli dan kembang kol. Disini residu brokoli dapat mencegah fungi Verticillium
penyebab penyakit layu pada beberapa tanaman sayur, contohnya kembang kol dan brokoli sendiri. Dalam hal
ini pihak yang dirugikan adalah kembang kol, sementara brokoli tidak mendapat pengaruh apapun.

 Gulma dengan tanaman padi


Gulma merupakan tumbuhan pengganggu yang dapat menurunkan hasil tanaman yang dibudidayakan
bila tidak dikendalikan secara efektif. Gulma menyaingi tanaman dalam pengambilan unsur hara, air, ruang
dan cahaya. Pada tanaman padi, gulma sering kali menjadi masalah yang cukup serius karena dapat
mengganggu dan berpengaruh terhadap produktuvitas hasil panen. Pada simbiosis ini tanaman padi
mengalami kerugian, sedangkan gulma tidak dirugikan dan tidak diuntungkan.

5. Parasitisme
 Lalat dengan buah
Lalat buah merupakan jenis lalat yang sering menghinggapi buah-buahan. Hubungan antara lalat dan
buah-buahan termasuk simbiosis parasitisme. Hal ini karena adanya lalat di buah bisa membuat buah-buahan
menjadi busuk. Bagi lalat, ini menguntungkan karena mereka bisa bertelur dan berkembang biak di dalam
buah.

 Nyamuk dengan manusia


Hubungan nyamuk dan manusia juga bisa dikatakan sebagai simbiosis parasitisme. Hal ini karena nyamuk
yang biasa menggigit dan menghisap darah manusia. Bahkan, jenis nyamuk tertentu bahkan bisa
menyebabkan penyakit mematikan, misalnya malaria dan demam berdarah. Bagi nyamuk, hubungan ini
menguntungkan karena tidak hanya mendapat darah sebagai makanan, tapi mereka juga bisa berkembang
biak. Namun bagi manusia, hubungan ini merugikan karena bisa menyebabkan penyakit berbahaya hingga
kematian.

 Tikus dengan manusia


Tikus berperan sebagai hama dalam lingkungan sawah. Sehingga tikus dapat merugikan petani karena
dapat menyerang padi. Sementara tikus itu sendiri untung karena dapat makanan.

6. Predasi (pemangsaan)

 Harimau dan Rusa Sambar


Ada banyak hewan yang dapat menjadi mangsa harimau, atau bahkan semua. Salah satunya adalah rusa
sambar atau sambar india, jenis rusa besar yang pada umumnya hidup di kawasan Asia. Harimau menjadi
predator dan memangsa rusa sambar sebagai makanannya, sementara rusa sambar menjadi mangsa dari
harimau yang kelaparan.

 Singa dengan zebra


Setiap kelompok singa biasanya terdiri dari seekor singa jantan dan banyak singa betina. Kelompok ini
bertugas untuk menjaga daerah kekuasaannya. Mangsanya beragam, sebab singa memakan daging.
Biasanya ia memangsa hewan mamalia besar seperti zebra, rusa, kerbau, dan lainnya. Misalnya ketika
bertemu zebra, maka mereka akan mengejar dan menerkamnya dengan cakar atau giginya yang tajam. Lalu
para singa ini akan menyantap zebra bersama-sama hingga kenyang, sehingga hubungan predasi kedua
hewan ini.
 Beruang kutub dengan ikan salmon
Beruang kutub termasuk beruang paling karnivora di antara keluarga beruang lainnya, ia juga
diklasifikasikan sebagai mamalia laut. Makanan utama beruang kutub adalah ikan dan anjing laut, salah
satunya yaitu ikan salmon. Ikan salmon adalah jenis ikan yang bermigrasi ketika hendak bertelur, ikan ini akan
melawan arus sungai untuk bertelur ke daerah hulu. ketika masa migrasi inilah beruang kutub akan
memanfaatkannya untuk menangkap ikan salmon sebagai mangsanya. Ketika ikan salmon sudah terlihat dan
berenang mendekatinya, maka beruang kutub akan langsung menerkamnya dengan cakar atau giginya yang
tajam.

7. Komensalisme

 Anggrek dengan pohon mangga


Dalam interaksi antara Anggrek dan pohon mangga, anggrek mendapat keuntungan karena memiliki
tempat untuk tumbuh, mendapatkan sinar matahari, air serta zat-zat untuk melakukan proses
fotosintesis,dengan menempel pada pohon mangga. Sementara pohon mangga tidak dirugikan atau pun
diuntungkan dari keberadaan tumbuhan anggrek ini.
 Udang dengan timun laut
Hubungan antara udang dan mentimun laut juga merupakan salah satu contoh simbiosis komensalisme.
Ini lantaran udang memiliki kebiasaan untuk menunggangi mentimun laut, dengan tujuan memperoleh sisa-
sisa makanan dari mahkluk laut tersebut. Bagi udang, ini menguntungkan karena memungkinkannya
mendapatkan sisa-sisa makanan, sementara mentimun laut interaksi ini tidak berpengaruh. Tidak
menguntungkan, tidak juga merugikan
 Remora dengan ikan hiu
Ikan remora mempunyai semacam alat pengisap yang memungkinkannya dapat menempel pada ikan hiu
atau ikan Iainnya yang lebih besar. Dengan menempel seperti itu, sisa makanan hiu yang berupa remah-
remah dimanfaatkan oleh ikan remora. lkan remora juga diuntungkan karena terhindar dari predator-nya.
Sementara itu, kehadiran ikan remora tidak mengganggu ikan hiu. Ikan Hiu tidak diuntungkan, tidak juga
dirugikan

8. Protokoperasi

 Hubungan burung plover dan buaya


Burung plover merupakan burung yang memakan daging sisa predator seperti buaya. Sehingga burung ini
mencari makanan di sela- sela mulut dan gigi buaya. Hal ini mengutungkan bagi buaya karena bisa
membersihkan mulut dan giginya. Namun hal ini juga tidak menjadi keharusan bagi burung plover untuk
mencari makan di mulut buaya.

 Bunga dengan serangga


Memang benar bahwa dalam proses penyerbukannya, bunga dibantu oleh serangga. Namun selain
serangga, bunga juga dibantu oleh beberapa faktor lain seperti jenis- jenis angin, jenis- jenis air atau burung.
Sehingga hal ini menyatakan bahwa interaksi antara serangga dan bunga bukanlah interaksi yang mutlak.

 Gajah dan burung bangau


Burung bangau seringkali ditemukan hinggap di tubuh gajah untuk membantu menghilangkan kutu dan
sela kulit mati yang ada di tubuh gajah. Namun hal ini tidak menjadi keharusan karena bangau bisa mencari di
tempat lain.

9. Mutualisme

 Kupu-kupu dan lebah dengan bunga


Dalam hubungan ini, kupu-kupu atau lebah tidak menjadi satu-satunya pihak yang diuntungkan, karena
mendapatkan sari makanan dari bunga. Bunga juga mendapatkan manfaat atau keuntungan serupa berkat
simbiosis ini. Dalam hal ini keberadaan kupu-kupu dan lebah membantu bunga dalam proses penyerbukan.
 Manusia dengan bakteri
Dalam hal ini bakteri yang dimaksud adalah bakteri E. Coli yang ada di usus Besar. Dengan adanya
bakteri ini di dalam tubuh, manusia dapat mengurangi pertumbuhan bakteri jahat dan mempercepat proses
pembusukan di dalam usus besar. Sedangkan bagi bakteri E. Coli sendiri mendapat keuntungan karena bisa
mendapat makanan dari sisa-sisa makanan pada usus besar.
 Lalat dengan bunga raflesia
Bunga raflesia atau bunga bangkai mungkin identik dengan bau yang tidak sedap, paling tidak bagi kita
manusia. Namun bagi lalat, ini adalah tempat yang paling “indah” lantaran bisa dihinggapi untuk mencari
makanan. Bagi bunga raflsia sendiri, keberadaan lalat ini memberi keuntungan lantaran dapat membantunya
dalam proses penyerbukan. Tidak jauh berbeda lah dengan hubungan antara kupu-kupu dan bunga.
Daftar Pustaka

Wisnu Adi. (2021). Simbiosis Neutralisme. https://wisnuadi.com/simbiosis-netralisme/. Diakses pada 25 April 2021

Wisnu Adi. (2021). Simbiosis Kompetisi. https://wisnuadi.com/simbiosis-netralisme/. Diakses pada 25 April 2021

Kelas Pintar. (2019). 5 Contoh Simbiosis Mutualisme, Komensalisme, Parasitisme dan lain-lain
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/kelas-5/5-contoh-simbiosis-mutualisme-komensalisme-dan-lain-lain-1254/
. diakses pada 25 April 2021

Sarah Nafisah (2020). Contoh Simbiosis Parasitisme, Materi Belajar dari Rumah TVRI untuk SMP, Jumat 12 Juni
2020. https://bobo.grid.id/read/082191904/contoh-simbiosis-parasitisme-materi-belajar-dari-rumah-tvri-untuk-smp-
jumat-12-juni-2020?page=all . diakses pada 25 April 2021.

Anda mungkin juga menyukai