Anda di halaman 1dari 11

FRUSTASI DAN STRESS

DOSEN PEMBIMBING
Fajriani, S.Pd, M.Ed
Dra. Nurhasanah, M.Pd

DISUSUN OLEH:
1. RIZKA AYU BERLIANA (1806104030013)
2. KHAIRIL MAHFIZ (1806104030055)
3. SARAH SUHAILLA (1806104030038)
4. SHERLIN FILZAH RIANI (1806104030041)
5. RESI MEILIZA (1906104030041)
6. SAFA SALSABILA (1906104030084)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SYIAH KUALA
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah menciptakan segalanya, mulai dari

Al-Quran sebagai petunjuk sampai akal sebagai alat untuk berfikir sehingga makalah ini dapat

terselesaikan. Shalawat dan salam kami panjatkan keharibaan Nabi Muhammad SAW yang telah

memotifasi manusia untuk berfikir maju dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

berkembang.

Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Fajriani, S.Pd, M.Ed dan

Dra.Nurhasanah, M.Pd yang telah membimbing dan mengarahkan kami sehingga tugas ini dapat

diselesaikan dengan baik. Makalah ini berisi materi yang berkaitan dengan “Frustasi dan Stress”

walaupun masih banyak kesalahan dalam tata penulisannya, kami harap memakluminya.

Kami berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi perkembangan ilmu pada masa yang

akan datang. Akhirnya kepada Allah jualah kami serahkan segalanya, semoga usaha kecil ini

bernilai ibadah.

Banda Aceh, 15 Oktober 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
BAB 1..........................................................................................................................................................iii
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................iii
1.1. LATAR BELAKANG........................................................................................................................iii
1.2. RUMUSAN MASALAH..................................................................................................................iii
1.3. TUJUAN.......................................................................................................................................iii
BAB II...........................................................................................................................................................1
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................1
1.1. FRUSTASI DAN STRESS.................................................................................................................1
1. Frustasi........................................................................................................................................1
2. Pengertian Stress.........................................................................................................................1
3. Gejala Dan Akibat Stress..............................................................................................................2
4. Terjadinya Stress..........................................................................................................................2
5. Sindrom Adaptasi Umum/General Adaptation Syndrome (gas)..................................................3
6. Stress Pada Wanita......................................................................................................................4
7. Mengatasi Stress..........................................................................................................................4
BAB III..........................................................................................................................................................6
PENUTUP.....................................................................................................................................................6
A. Kesimmpulan.......................................................................................................................................6
B. Saran....................................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................7

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Frustasi terjadi bila antara harapan yang diinginkan dan kenyataan yang terjadi
tidak sesuai. Frustasi juga memiliki dua sisi, pertama adalah fakta tidak tercapainya
harapan yang diinginkan. Sisi kedua adalah perasaan dan emosi yang menyertai fakta
tersebut.
Kedokteran menyatakan bahwa 50-70% penyakit fisik sebenarnya disebabkan
oleh stress. Paling tidak stress menjadi faktor yang membuat seseorang lebih mudah atau
sebaliknya lebih sulit diserang penyakit. Frustasi dan Stres merupakan dua pemahaman
yang berbeda. Frustasi terjadi bila antara harapan dan keinginan tidak terpenuhi. Stress
sendiri terjadi bila individu mengalami frustasi yang berkepanjangan. Stress sering
mendapatkan pemahaman yang negatif, padahal tidak selalu stress tersebut berdampak
negatif pada individu. Stress dibutuhkan dalam jumlah yang cukup untuk memungkinkan
individu bias menjadi produktif.
Gejala maupun akibat stress bias bervariasi antara individu, umumnya
mencangkup akibat sebjektif, perilaku, kognitif, fisiologis, dan keorganisasian. Wanita
memiliki gejala yang berbeda dengan pria ketika mengalami stress karena memiliki
struktur biologi yang berbeda. Selain itu faktor budaya juga membawa dampak pada
perbedaan akibat stress pada wanita dan pria.
Mengatasi stress bias dilakukan dengan cara mengelola istirahat dan olah raga secara
teratur, relaksasi, meditas, dan mengubah sikap hidup yang negatif mebjadi lebih positif.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang menyebab kan terjadinya stress ?
2. Bagaimana gejala dan akibat stress ?
3. Apa yang dimaksut dengan sindrom adaptasi umum ?
4. Bagaimana stress pada wanita ?

1.3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagaimana frustasi dan stress
2. Untuk mengetahui apa yang menyebabkan seseorang bisa stress
3. Untuk mengetahui bagaimana tanda-tanda stress
4. Untuk mengetahui bagaimana stress pada wanita

iii
BAB II

PEMBAHASAN
1.1. FRUSTASI DAN STRESS
1. Frustasi
Frustasi dan stress merupakan dua pemahaman yang berbeda. Frustasi terjadi
bbila antara harapan dan keinginan tidak terpenuhi. Frustasi juga terjadi bila tujuan yang
ingin dicapai mendapatkan rintanngan (Atkinson,dkk., 1991).
Frustasi memilki dua sisi, yng pertama adalah fakta tidak tercapainya harapan
yang diinginkan. Sisi kedua adalah perasaan dan emosi yang menyertai fakta tersebut.
Anda ingin cepat tidur karena badan teerasa sangat capek setelah seharian
kenderaan anda mogok sehigga anda harus membawanya kebengkel dan rencana yang
sudah disusun menjadi berantakan. Setiba dirumah ternyata kondisi rumah tidak seperti
yang anda bayangkan anak-anak yng masih kecil mengajak anda untuk bermain. Ketika
melihat istri sudah bosan bermain dengan anak karena sepanjang hari sudah menjagai
mereka. Anda menyatakan ingin beristirahat tapi anak-anak yang masih kecil tidak
peduli, mereka tidak mengerti kelelahan anda, mereka berlari-lari, berteriak-teriak sambil
berkejar-kejaran. Anda yang tadinya ingin suasana senang menjadi cepat naik pitam.
Tiba-tiba anda membentak anak supaya bermain dengan tenag rupanya anak tidak mau
mengerti dan malah balas membentak dengan semakin keras berteriak-teriak, anda
menjadi semakin marah da sekarang anda menghampiri anak anda da kemudian
memukul pantatnya anda mengalami frustasi . pada contoh frustasi yg anda alami ini
melahirkan kemarahan anda akhirnya berbuntut tindakan agresi (memukul anak )
tindakan agresi diambil ketika individu merasa lebih kuat dari lawanya. Sebaliknya bila
individu merasa lebh lemah maka biasanya tindakan yang diambil ketika terjadi frustasi
adalah menghindar atau melarikan diri.
Putus pacar, perceraian , masalah yang tidak kujung selesai adalah contoh
peristiwa yang bisa memunculkan frustasi.
2. Pengertian Stress
Stress terjadi bila individu mengalami frustasi yang berkepanjangan. Stress sering
mendapatkan pemahaman yang negatif, padahal tidak selalu stress tersebut berdampak
negatif pada individu. Stress dibutuhkan dalam jumlah yang cukup untuk memungkinkan
individu bisa menjadi produktif. Pada tingkat tertentu sebenarnya kita memerlukan
stress, stress yang optimal akan membuat motivasi menjadi tinggi, orang menjadi lebih
bergairah, daya tangkap dan persepsi menjadi tajam, menjadi tenang dan lain-lain.
Adapun stress yang terlalu rendah akan mengakibatkan kebosanan, motivasi menjadi
turun, sering bolos, dan mengalami kelesuan. Sebaliknya stress yang terlalu tinggi

1
mengakibatkan insomnia, lekas marah, meningkatnya kesalahan, kebimbangan dan lain-
lain.
Stress juga harus di bedakan dengan stresor. Stresor adalah ssesuatu yang
menyebabkan stress. Stres itu sendiri akibat dari interaksi ( timbal balik ) antara
rangsangan lingkungan da respons individu.
3. Gejala Dan Akibat Stress
Gejala maupun akibat stress bisa bervariasi antar individu, umuumnya mencakup
akibat subjektif, perilaku, kognitif, fisiolofis, dn keorganisasian. Wanita memiliki gejala
yang berbeda dengan pria ketika mengalmi stress karena struktur biologi yang bebeda.
Selain itu faktor budaya juga membawa dampak pada perbedaan akibat stresspda wanita
dan pria.
Tingkat stress yang tingii dan berlangsung dalam waktu yang lama tana ada
jalan keluar bisa mengkibatkan berbagai macam penyakit seperti : gangguan
pencernaan, serangan jantung, tekanan darah tinggi ,asma, radangsendi, rheumatiod,
alergi, gangguan kulit, pusing/ sakit kepala, sulit menelan, panas ulu hati, mual, berbagai
macam keluhan perut, keringat dingin, sakit leher, sering buang air seni, kejang otot ,
mudah lupa, terserang panik, sembelit, diare, insomnia dan lain-lain.
4. Terjadinya Stress

Telah di ungkapkan di atas, terjadinya stres tergantung pada stresor dan tanggapan
seseorang terhadap stresor tersebut. stresor meliputi berbagai hal. lingkungan fisik bisa
jadi sumber stresor, seperti suhu yang terlalu panas atau dingin, perubahancuaca, cahaya
yang terlalu terang/gelap, suara yang terlalu bising dan polusi merupakan sumber-sumber
potensial yang bisa menjadi stresor. kepadatan juga bisa mengakibatka stres. penduduk
yang tinggal di kampung-kampung yang kumuhyang biasanya harus membagi ruang
geraknya dengan banyak orang lain cenderung lebih mudah meledak di banding
penduduk yang tinggal di area yang kurang padat stresor bisa berasal dari individu
sendiri, konflik yang berhubungan dengan peran dan tuntutan tanggung jawab yang di
rasakan berat bisa membuat seseorang menjadi tegang

Selain itu tanggapan individu turut mempengaruhi apakah sumber stresor itu
menjadi stres atau tidak. stresor yang sama berakibat berbeda pada individu yang berbeda
karenaadanya perbedaan tanggapan antar individu, perbedaan individu meliputi tingkat
usia,jenis kelamin,pendidikan kesehatan, fisik serta kepribadian.

usia berhubungan dengan toleransi seseorang terhadap stres dan jenis stresor yang
paling mengangu.usia dewasa biasanya lebih mampu mengontrol stres di banding dengan
usia anak-anak dan usia lanjut.

wanita biasanya mempunyai daya tahan yang lebih baik terhadap stresor yang

2
paling mengangu di banding dengan pria, secara biologis tubuh wanita lebih lentur di
banding dengan pria sehingga toleransinya terhadap stres lebih baik. terlebih lagi wanita
tersebut masih pada usia produktif di mana hormon masih berjalan normal

Pendidikan juga mempengaruhi seseorang mudah terkena stres atau tidak.


semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang , toleransi dan pengontrolan terhadap stresor
biasanya lebih baik. Tingkat kesehatan seseorang juga mempengaruhi mudah
tidaknyaterkena stres. orang yang sakit lebih mudah menderita akibat stres di banding
orang yang sehat. Faktor kepribadian menentukan mudah tidaknya seseorang terkena
stres,orang tipe A cenderung akan lebih mudah terkena penyakit jantung daripada
kepribadia tipe B

5. Sindrom Adaptasi Umum/General Adaptation Syndrome (gas)

Teori sindrom adaptasi umum ini dikenalkan oleh selye. meskipun teorinya
bersifat umum, tapi teori ini cukup membantu untuk memahami reaksi individu terhadap
stres. jadi dengan kata lain reaksi pertahanan fisiologis yang di lakukan oleh tubuh ketika
menghadapi stresor meruoakan pola reaksi yang universal pada setiap orang. reakdi
pertahanan fisiologis ini bertujuan untuk melindungi organisme dan menjaga intergritas
supaya organisme tersebut tetap survive.asusmsi yang kedua yang dikemukakan , bila
stres berlangsung dalam jangka waktu yang lama sehingga reaksi pertahana fisiologisnya
juga berlangsung dalam waktuyang lama dan bahkan mengalami peningkatan maka ini
akan mengakibatkan terjadinya penyakit adaptasi yaitu penyakit yang terjadi sebagai
akibat harga dan adaptasi yang di lakukan terhadap stres yang berkepanjangan tersebut.

Selanjutnya di jelaskan bahwa tubuh memiliki tingkat resistensi normal, yaitu


tingkat resistensi ketika tubuh dalam kondisi biasa (tidak stres). pada saat menghadapi
stres, tingkat resistensi menglamai perubahan dengan tujuan agar mampu beradaptasi
dengan stres yang dialami. reaksi tubuh terhadap stres bisa di bagi menjadi tiga fase, fase
pertama adalah fase ketika tubuh memberikan reaksi mula mula ketika stres. pada tahap
mawal terjadinya stres ini tubuh mengalami perubahan-perubahan fisiologis sehingga
tingkat resistensinya menurun di bawah tingkat normal.

Bila stres berlangsung terus menerus karena stresornya tetap eksis maka tingkat
resistensi tubuh akan mengalami peningkatan di atas tingkat yang normal dangan tujuan
untuk melakukan adaptasi terhadap stres tersebut sehingga individunya bisa berfungsi
dengan optimal. pada tahap ini tanda-tanda pada tubuh menghilang karena individunya
berhasil melakukan adaptasi terhadap stresor.

Bila stres masih berlanjut sehingga tubuh masih terus diminta untuk
menyesuaikan diri denga stresornya, maka pada suatu titik tertentu energi yang
digunakan tubuh untuk penyesuaian tersebut akan mudah habis. pada saat ini tingkat

3
resistensi tbuh akhirnya mau tidak mau akan menurun sampai di bawah kembali . fase ini
di sebut fase kelelahan. menurut teori ini pada dasarnya karena individu yang mengalami
sudah sampai pada fase ketiga. bila stresnya masih terus berlanjut maka ganguan akan
semakin parah dan pada akhirnya individu yang bersangkutan akan mengalami kematian.

Sindrom adaptasi umum terjad apabila individu menglami stess berkepanjangan


tapi tidak mampu mengelolanya dengan baik sehingga tubuh akhirnya kehabisan energi.
akibatnya individu tersebut bisa menjaddi sakit bahkan berakhir padda kematian.

Mengalami stress bisa dilakukan dengan cara mengelola istirahat da olah raga
yang teratur, relaksasi , meditas, dan mengubah sikap hidup yang negatif menjadi lebih
postif.
6. Stress Pada Wanita

Wanita mempunyai stres tertentu yang di sebabkan oleh faktor-fattor biologis


yang berbeda dengan pria. selain itu budaya juga membedakan peranan pria dan wanita
sehingga faktor budaya membuat wanita mengalami nstres yang tidak dialami pria.
wanita juga memiliki akibat stres yang khusu, yaitu amenorhe(berhenti haid) ketegangan
sakit kepala pra haid, depresi pasca persalinan, kemurungan waktu menopause, frigiditas,
vaginismus, dan krtidak suburan. selain itu ada akibat stres yang lebih sering di alami
oleh wanita daripada pria seperti , aneroksia, bulimia, neorosis, kekuatiran dan psikosis
depresi. sekalipun wanita mempunyai penyakit-penyakit tertentu yang di akibatkan oleh
stres tetaoi wanita secara umum lebih tahan terhadap stres dan penyakitnya yang di derita
kurang berbahaya di banding dengan pria

7. Mengatasi Stress
Ada berbagai cara mengatasi stress. Kalau akibat stress telah memengaruhi fisik
bahkan menimbulkan penyakit tertentu peranan obat/ medikasi biasanya diperlukan,
namun obat itu kurang efektif dalam mengatasi stress dalam jangka panjag. Ada efek
negatif jika obat terus menerus di gunakan. Di samping obat meengakibatkan
ketergantungan juga biaya obat-obatan tersebut mahal.
Beberapa teknik terapi telah dikembangkan dan dicoba untuk mengatasi stress.
Biofeedback adalah salah satu teknik untuk mengetahui bagian- bagian tubuh mana
yang terkena stress dan kemudain belajar untuk menguasainya. Teknik ini menggunakan
serangkain alat yang cukup rumit gunanya sebagai feedback atau umpan balik untuk
terhadap bagian tubuh tertentu. Biofeedback agak kurang efektif untuk digunakan secara
praktis .

4
Seringkali Istirahat dan melakukan olah raga teratur disebut sebut sebagai salah
satu cara yang efektif untuk mencegah dan menyembuhkan stress. Cara hidup yang
teratur membuat seseorang tidak mudah terkena stress.
Relaksasi adalah teknik yang paling efektif untuk menyembuhkan sress. Ada
berbagai teknik relaksasi , tetapi yang iasa digunakan adalah teknk relaksasi dengan
mengendurkan otor-otor seluruh tubuh, kemudian pengendoran dilakukan dibagian-
bagian tubuh yang serig mengalami stress.
Meditasi merupakan teknik ang mulai diminat seebagai salah satu cara mengatasi
Stress, selain bisa mencegah stress meditasi juga mmeilik keuntungan lain sepeti
konsentrasi menjadi lebih tajam dan pikiran mejadi lebih tenang.
Pencegahan terhadap stress bisa dilakukan dengan mengubah sikap hidup. Orang
yang terlibat lebih aktif dengan pekerjaan dan kehidupa masyarakat, lebih berorientasi
pada tantanga dan perubahan dan merasa dapat menguasai kejadian-kejadian dalam hidup
adalah orang yang tidak akan mudah terkena efek negatif stress.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimmpulan
Frustrasi dan stres merupakan dua pemahaman yang berbeda. Frustrasi terjadi bila
antara harapan dan keinginan tidak terpenuhi. Stres sendiri terjadi bila individu
mengalami frustrasi yang berkepanjangan. Stres sering mendapatkan pemahaman yang
negatif, padahal tidak selalu stres tersebut berdampak negatif pada individu. Stres
dibutuhkan dalam jumlah yang cukup untuk memungkinkan individu bisa menjadi
produktif.
Gejala maupun akibat stres bisa bervariasi antar individu, umumnya mencakup
akibat subjektif, perilaku, kognitif, fisiologis, dan keorganisasian. Wanita memiliki gejala
yang berbeda dengan pria ketika mengalami stres karena memiliki struktur biologi yang
berbeda. Selain itu faktor budaya juga membawa dampak pada perbedaan akibat stres
pada wanita dan pria.
Sindrom adaptasi umum terjadi bila individu mengalami stres berkepanjangan
tapi tidak mampu mengelolanya dengan baik sehingga tubuh akhirnya kehabisan energi.
Akibatnya individu tersebut bisa menjadi sakit bahkan berakhir pada kematian.
Mengatasi stres bisa dilakukan dengan cara mengelola istirahat dan olah raga
secara teratur, relaksasi, meditas, dan megubah sikap hidup yang negatif menjadi lebih
positif.

B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami susun. Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah yang telah kami buat ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk mencapai kesempurnaan dalam pembuatan makalah
selanjutnya. Sesungguhnya seorang ilmuan yang baik tidak akan mempertahankan
6
risetnya bila terbukti tidak benar. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
pelajaran kepada kita semua. Aamiin...

DAFTAR PUSTAKA
Siswanto. 2019, Kesehatan Mental, Konsep, dan Perkembangannya. Yogyakarta. C.V Andi Offset

Anda mungkin juga menyukai